Tanah: Jenis, Manfaat, Karakteristik, dan PersebarannyaApril 20, 2021 Tanah tidak hanya berfungsi sebagai tempat makhluk hidup berpijak, tetapi juga bertahan hidup dengan segala manfaat dan jenis tanah yang dapat ditawarkannya. Show
Manusia berpijak dan hidup di atas tanah serta memanfaatkan dan mengolah bagian bumi yang paling luar ini untuk dapat bertahan hidup. Meski demikian, tidak banyak yang memahami serba-serbi tentang tanah, seperti apa saja bahan penyusunnya, jenisnya, hingga manfaat masing-masing jenisnya. Artikel ini akan membahas secara terperinci tentang pengertian tanah, karakteristik, jenis, dan persebarannya di Indonesia. Pengertian TanahMenurut Ensiklopedia Britannica, pengertian tanah adalah media berpori yang aktif secara biologi yang berkembang di lapisan teratas kerak bumi. Lapisan ini tersusun dari mineral, bahan organik, gas, cairan dan berbagai organisme yang bersama-sama mendukung kehidupan agar dapat bertahan di atasnya. Secara umum, tanah merupakan berfungsi sebagai penyimpanan air dan nutrisi, sebagai media penyaring dan pengurai limbah yang merugikan kehidupan, dan sebagai lapisan yang turut serta dalam perputaran karbon dan elemen lain melalui ekosistem global. Karakteristik TanahTanah sebenarnya merupakan batuan yang telah lapuk dan mengalami proses pembentukan lebih lanjut. Umumnya, tanah dibentuk dari campuran bahan organik dan mineral atau nonorganik. Tanah OrganikTanah organik terbentuk akibat pemadatan bahan organik yang sudah terurai. Warnanya hitam dan merupakan pembentuk lahan gambut. Seiring dengan berjalannya waktu, lama-kelamaan jenis tanah ini dapat berubah bentuk menjadi batu bara. Tanah ini cenderung memiliki tingkat keasaman tinggi dan miskin mineral. Pasokan mineral utamanya hanyalah dari aliran air atau hasil pembusukan jaringan makhluk hidup. Sebenarnya tanah organik mampu menyimpan cukup air karena karakter fisiknya yang gembur. Sayangnya, tingkat keasamannya yang tinggi membuat kebanyakan tanaman pangan yang ditanam di tanah ini tidak dapat memberikan hasil yang maksimal. Tanah NonorganikTanah nonorganik umumnya didominasi oleh mineral yang membentuk partikel pembentuk tanah. Teksturnya berbeda-beda, tergantung pada komposisi partikelnya. Biasanya teksturnya dapat berupa pasir, lanau atau debu, lempung, atau campuran ketiganya. Warna TanahWarna tanah bisa sangat bervariasi tergantung dari bahan pembentuk dan lokasinya. Beberapa tanah juga dapat memiliki lapisan-lapisan yang berbeda warna pula. Hal ini terjadi karena adanya proses pengasaman atau pencucian pada tanah. Tanah berwarna gelap atau hitam menunjukkan tingginya bahan organik yang terkandung. Bahan organik ini terkumpul karena proses pelapukan maupun pengendapan rawa-rawa. Warna gelap juga dapat berarti tanah tersebut mengandung mangan, belerang, atau nitrogen. Sedangkan warna kemerahan atau kekuningan menunjukkan tingginya oksidasi besi. Jenis-jenis Tanah di Indonesia dan KegunaannyaJenis-jenis Tanah di Indonesia dan KegunaannyaTanah memiliki jenis yang berbeda-beda dan biasanya suatu wilayah memiliki jenis tanah yang berbeda dari wilayah Indonesia. Berikut ini adalah beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia: Tanah AluvialTerjadi karena endapan lumpur yang terbawa aliran sungai. Lokasinya berada di daerah hilir atau dataran rendah. Warnanya cokelat hingga abu-abu. Sifatnya subur sehingga sangat baik untuk pertanian seperti padi, palawija, maupun tembakau. Tanah AndosolAndosol merupakan tanah yang terbentuk karena proses vulkanis gunung berapi. Warnanya kehitaman dan tinggi kadar organik dan air, tetapi memiliki tingkat kelembapan yang rendah. Sama dengan aluvial, andosol juga subur dan bagus untuk tanaman. Tanah EntisolTanah ini terbentuk dari pelapukan bahan letusan gunung berapi yaitu debu, pasir, dan lahar. Jadi, tidak mengherankan jika entisol akan sering ditemukan di area yang tidak jauh dari gunung berapi. Umumnya tahan entisol dapat berupa lapisan tipis dan berbentuk gundukan. Tanah GrumusolGrumusol tersusun dari batu kapur dan tuffa vulkanik yang sudah mengalami pelapukan. Karena itulah bahan organik yang ada di dalamnya sangat rendah sehingga tidak cocok untuk tanaman. Warna tanah ini netral dengan tekstur yang kering dan mudah pecah terutama pada musim kemarau. Tanah HumusTanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan sehingga sangat kaya unsur hara dan mineral. Itulah mengapa jenis tanah ini sangat subur dan baik untuk bercocok tanaman. Warnanya kehitaman dan banyak ditemukan di daerah hutan. Tanah InceptisolInceptisol terbentuk dari batuan sedimen sehingga warnanya cenderung kecokelatan, kehitaman, dan agak kelabu. Tanah ini juga bisa dimanfaatkan untuk perkebunan seperti sawit dan karet. Tanah LateritKandungan besi oksidan dan aluminium hidroksida tanah laterit sangatlah tinggi. Biasanya tanah ini dibentuk di daerah lembap dan kesuburannya bisa sangat bervariasi tergantung dari batuannya. Meski demikian, laterit umumnya kering dan tandus karena sudah kehilangan unsur hara sehingga tidak cocok untuk tanaman. Tanah LiatMemiliki warna abu-abu pekat hingga hitam, tanah liat terbuat dari campuran aluminium dan silikat. Tanah ini terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat. Umumnya, tanah liat digunakan untuk membuat kerajinan. Tanah PodzolikTerbentuk karena curah hujan tinggi dan suhu yang rendah. Berwarna merah atau kuning dengan unsur hara yang sedikit. Tanah PodsolMemiliki tekstur yang bercampur mulai dari pasir hingga batuan kecil. Warnanya kuning atau kuning keabuan dan tidak memiliki perkembangan profil. Tanah PasirTanah ini berasal dari pelapukan batuan pasir dan banyak ditemukan di sekitar pantai. Teksturnya lemah dan tidak memiliki kandungan mineral maupun air. Tanah PadasBersifat keras seperti batuan dan tidak memiliki kandungan air. Unsur hara dan kandungan organiknya sangat rendah dan bahkan hampir tidak ada. OxisolKaya zat besi dan aluminium oksida serta memiliki tekstur halus seperti tanah liat. Warnanya merah atau kuning dan umumnya berada di daerah beriklim tropis basah. Tanah jenis ini cocok digunakan sebagai lahan perkebunan. Organosol atau gambutTerjadi karena proses pelapukan bahan organik, serta memiliki unsur hara dan kelembapan yang rendah. Tanah gambut banyak terdapat di daerah dengan iklim basah dan curah hujan tinggi. Tanah MergelBerasal dari kapur yang bercampur dengan bahan lain seperti pasir dan tanah liat. Tanah ini mengandung banyak air dan mineral serta sering ditemukan di kawasan dataran rendah. Tanah LatosolTerbentuk dari pelekukan batuan sedimen dan metamorf serta berwarna merah atau kekuningan. Tingkat kesuburannya rendah sehingga tidak cocok untuk bercocok tanam. Tanah LitosolTerbentuk dari pelapukan batuan beku dan sedimen serta bertekstur kasar dan berkerikil.
Persebaran Jenis Tanah di IndonesiaPersebaran Jenis Tanah di IndonesiaBerbagai jenis tanah seperti yang sudah dijelaskan di atas memiliki persebaran yang berbeda di Indonesia. Berikut ini perincian persebaran jenis tanah di Indonesia.
Itulah tadi beberapa uraian singkat tentang tanah dan persebarannya di Indonesia. Untuk memanfaatkan tanah-tanah tersebut, Anda akan membutuhkan sertifikasi khusus agar dapat mengelolanya sesuai dengan aturan pemerintah. Mutu Institute menyediakan sertifikasi dan pelatihan untuk pengelolaan tanah di bidang pertanian dan perkebunan. Dengan memiliki sertifikasi yang tepat, Anda dapat mengelola tanah secara legal dan baik serta mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan akibat pengelolaan tersebut. |