Jenis ikan yang banyak terdapat di wilayah laut Indonesia bagian Timur adalah

Ilustrasi ikan yang banyak ditemukan di Indonesia bagian barat, sumber foto: (Sebastian Pena) by Unsplash.com

Ikan yang banyak ditemukan di Indonesia bagian barat adalah ikan pelagis kecil. Ikan ini terdiri dari beberapa jenis ikan lainnya yang bervariasi.

Perairan laut di Indonesia mempunyai kekuatan perikanan yang sangat melimpah. Meskipun demikian, perikanan di laut Indonesia bagian timur juga memiliki potensi yang tidak kalah besar dibandingkan laut Indonesia bagian barat.

Ikan yang umumnya ditemukan di perairan Indonesia bagian barat yaitu ikan pelagis kecil. Sedangkan, ikan yang umumnya ditemukan di wilayah perairan laut Indonesia timur adalah ikan pelagis besar.

Menggutip buku Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Pelagis di Indonesia oleh Sartimbul, dkk (2017), ikan pelagis merupakan jenis ikan berukuran kecil meskipun sudah berada dalam fase dewasa.

Ikan pelagis adalah kelompok ikan yang sering berenang di permukaan air. Ciri utama dari ikan pelagis kecil yaitu beraktivitas secara bergerombol serta melakukan migrasi.

Ilustrasi ikan yang banyak ditemukan di Indonesia bagian barat, sumber foto: (Jakub Kapusnak) by Unsplash.com

Ikan pelagis disebut juga sebagai ikan berminyak karena ikan jenis ini mengandung banyak minyak di jaringan tubuh mereka, terutama dalam rongga perut.

Ikan pelagis kecil biasa berada di karang dan berpindah tempat. Ditangkap ddengan alat penangkap berupa jaring, seperti jaring insang, jaring lingkar, pukat cincin, dan lainnya.

Umumnya, ikan pelagis banyak dijumpai di terumbu karang ataupun tubiran, yang mana arus hangat berada dekat dengan perairan pantai.

Jenis-jenis Ikan Pelagis Kecil

Ikan pelagis kecil terdiri dari beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:

Ikan kuwe merupakan ikan tangkapan yang umumnya dijumpai di kawasan tropis Indo-Pasifik. Dalam bahasa Inggris, ikan kuwe disebut dengan giant trevally. Karakteristik ikan kuwe yang paling mudah dikenali adalah dahinya terlihat besar dan warna tubuhnya yang perak semburat kuning

Ikan teri adalah salah jenis ikan yang sering ditemukan di area pinggir pantai samudera Hindia, Atlantik, , dan Pasifik. Ikan ini juga digolongkan sebagai ikan berminyak.

Ikan layang merupakan ikan yang termasuk bagian dari marga Decapterus, suku Carangidae. Ikan kecil ini sangat penting untuk dikonsumsi. Ikan layang banyak diolah menjadi ikan asin, ikan pindang, dan lain-lain

Ikan kembung termasuk ke dalam marga Rastrelliger, suku Scombridae. Ikan kecil ini masih sekerabat dengan tuna, tenggiri, tongkol, mackerel, dan madidihang.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ikan yang banyak ditemukan di Indonesia bagian barat adalah ikan pelagis kecil. Adapun jenis-jenis ikan pelagis kecil yaitu ikan layang, ikan teri, ikan kuwe, dan ikan kembung.

Jenis ikan yang banyak terdapat di wilayah laut Indonesia bagian Timur adalah

Perairan Indonesia Bagian Barat ; sebagian besar perairan laut Indonesia bagian Barat seperti Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Selat Makassar merupakan zone laut dangkal dengan rata-rata kedalaman laut tidak lebih dari 200 meter, serta kondisi dasar laut yang relatif landai, jenis ikan yang ada diantaranya ikan-ikan pelagis kecil.

Perairan Indonesia Bagian Timur ; seperti halnya wilayah bagian Barat, perairan laut Indonesia bagian Timur merupakan zone laut dangkal yang termasuk pada landas kontinen Australia (Paparan Sahul), jenis ikan yang ada diantaranya ikan-ikan pelagis besar.

Jadi, jawaban yang benar adalah C.

Perairan laut di Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Akan tetapi, potensi perikanan di laut Indonesia bagian timur berbeda dengan laut di Indonesia bagian barat. Hal ini dipengaruhi karena kondisi fisik laut yang berbeda di Indonesia bagian timur dan barat. Ikan yang biasa ditemukan di wilayah perairan Indonesia bagian barat adalah ikan pelagis kecil. Sementara, ikan yang biasa ditemukan di perairan laut Indonesia bagian timur adalah ikan pelagis besar, seperti hiu, cakalang, tuna, dan pari manta. 

Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah E.

Darilaut – Indonesia terletak di daerah Indo-pasifik, memiliki total garis pantai sepanjang 108.000 kilometer dan terdiri dari kurang lebih 17.504 pulau. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman hayati baik di darat maupun di wilayah perairan.

Dilansir Oseanografi.lipi.go.id, perairan di Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Kepulauan Maluku dan Papua, termasuk dalam wilayah World Coral Triangle.

Kawasan ini memiliki keanekaragaman biota laut paling tinggi di dunia. Bukan hanya karang, perairan Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya ikan yang melimpah.

“Keragaman hayati laut Indonesia sangat besar dan memiliki peran penting, terutama ikan. Terlebih ikan juga bernilai ekonomi karena memiliki kandungan gizi yang tinggi,” ujar Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Augy Syahailatua, saat Webinar dengan tema “Ikan-Ikan Laut di Kawasan Timur Indonesia” Rabu (8/7).

Augy mengatakan, webinar ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya LIPI untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya sumber daya ikan bagi manusia.

“Kita butuh pengelolaan sumber daya ikan yang baik agar sumber daya ikan ini tidak punah dari perairan Indonesia. Untuk itu, kerja sama dan bantuan dari segala pihak sangatlah diperlukan,” ujarnya.

Peneliti Oseanografi, Teguh Peristiwady, mengatakan, Museum Zoologi Bogor (MZB) yang berada di bawah pengelolaan LIPI merupakan lokasi penyimpanan spesimen ikan terbesar di Indonesia. Di museum ini terdapat lebih dari 24.000 koleksi spesimen.

Menurut Teguh, tingginya nilai keanekaragaman ikan di Kawasan Timur membuktikan bahwa Indonesia merupakan pusat keanekaragaman ikan di dunia.

“Untuk di Indo-Malaya, Indo-Australia dan Indo-Pasifik kita mendapatkan 4.000 hingga 4.238 spesies ikan, dan untuk di Kawasan Timur Indonesia saja terdapat 2.175 spesies ikan,” kata Teguh.

Peneliti Bidang Ekologi Laut LIPI, Petrus Christianus Makatipu, mengatakan, ikan merupakan biota paling dominan di ekosistem karang Indonesia, dengan luas total terumbu karang kurang lebih 51.000km2 yang menyumbang 65 persen luas total World Coral Triangle.

Menurut Petrus, jenis ikan penghuni terumbu karang memiliki warna sangat cerah dan mampu mengembangkan beberapa spesialisasi adaptasi untuk bertahan hidup di karang. Bagi ikan karang, terumbu karang merupakan tempat mencari makan, memijah, berlindung dan membesarkan anakan.

Menariknya, jenis ikan-ikan yang ditemukan di Kawasan timur Indonesia memiliki keunikan masing-masing, antara lain Wobbegongs orectolobidae atau Hiu Karpet.

Kemudian beberapa ikan hias yang bernilai tinggi seperti Paracanthurus hepatus, Pigmi seahorses, Hippocampus bargibanti, Frogfishes Antennarius sp., dan Trigger kembang Balistoides conspiculum.

“Beberapa daerah di Indonesia timur seperti di Taman Nasional Bunaken memiliki kondisi perairan yang sangat baik, sehingga umumnya memiliki jenis ikan lebih dari 300 jenis,” ujar Petrus.

Selain fenomena perubahan iklim dan pemanasan global, saat ini pengelolaan perairan Indonesia termasuk ekosistem terumbu karang dihadapkan pada tantangan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti destructive fishing, sampah plastik, limbah, dan over fishing.

“Kita perlu menjaga ekosistem perairan dan terumbu karang Indonesia. Karena dengan pengelolaan yang baik kita dapat menjaga kekayaan biota laut Indonesia,” ujarnya.

Di Halmahera, Maluku Utara, hasil survei yang dilakukan ilmuwan kelautan GR Allen dan tim, terdapat 9 ikan karang endemik Halmahera.

Ikan endemik tersebut, masing-masing: Pseudochromis matahari, Pentapodus numberii, Ecsenius randalli, Pseudochromis ammeri, Pseudochromis jace, Pseudochromis erdmanni, Pseudochromis pylei, Pterois andover dan Hemiscyllium halmahera (Hiu berjalan).

Hasil survei ikan ditemukan sebanyak 992 spesies, yang terdiri dari 78 famili dan 289 genus di Halmahera.

Penelitian juga mencakup ikan Gobies (Gobiidae), Damselfishes (Pomacentridae), dan wrasses (Labridae) yang termasuk kelompok dominan di Halmahera.

Untuk keragaman ikan di berbagai situs penyelaman berkisar antara 83 hingga 304 spp, dengan rata-rata 212 spesies.

Hasil survei ini menemukan 6 situs teratas dalam hal keragaman, seperti di Pulau Kayoa (304 spesies), Tanjung Tawali (278 spesies), Kepulauan Widi (278 spesies). Kemudian di Tanjung Rotan (272 spesies), Pulau Sidanga (267 spesies) dan Tanjung Akehuda (260 spesies). Persentase spesies ini termasuk yang tertinggi di Dunia.

Untuk Chaetodontidae terdapat 41 spp, Pomacanthidae 20 spp, Pomacentridae 108 spp, Labridae 100 spp, Scaridae 27 spp dan Acanthuridae 37 spp.*