Jelaskan yang dimaksud kontaminasi silang dari pekerja pada pengolahan pangan


Oleh Jessica Mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan,

Universitas Surya, Tangerang Selatan

Kesehatan lingkungan merupakan hal penting yang harus dijaga oleh setiap individu agar terhindar dari penyakit. Kesehatan lingkungan dapat dicapai jika masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Selain itu, masyarakat juga perlu menerapkan keamanan dan sanitasi pangan. Penerapan tersebut berguna untuk menghindari penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya.

Sanitasi pangan merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan tempat mengolah bahan pangan. Sanitasi berbeda dengan higiene yang memiliki arti upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan pangan. Kedua hal tersebut diterapkan untuk mencapai keamanan pangan, yaitu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.

Dalam mencapai keamanan pangan, harus diketahui kapan terjadinya pencemaran pada pangan. Bahan pangan dapat terkontaminasi saat panen, persiapan, proses pengolahan maupun saat distribusi. Kontaminasi tersebut terjadi karena pangan menjadi sumber nutrisi dan menyediakan kondisi yang sesuai untuk petumbuhan mikroba. Kontaminasi dapat berasal dari tiga sumber yaitu: mikrobiologi, kimia dan fisik. Cemaran mikrobiologis dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun parasit. Mikroba tersebut dapat masuk dan mencemari bahan pangan karena terbawa oleh air tercemar, debu, lalat maupun peralatan dan tangan yang kotor. Dalam menghindari bahaya cemaran mikrobiologis, cara-cara yang dapat dilakukan adalah:

  1. Memilih pangan yang baik dan mencucinya dengan air bersih
  2. Mengkonsumsi makanan ketika masih hangat
  3. Tidak membiarkan makanan berdekatan dengan bahan mentah agar tidak terjadi kontaminasi silang
  4. Menjaga peralatan dapur selalu bersih dan mencuci tangan setiap ingin memegang makanan.

Selain mikrobiologis, makanan juga dapat tercemar oleh bahaya kimia. Senyawa kimia tersebut bila terdapat dalam bahan makanan dan tertelan manusia dapat menyebabkan sakit dan keracunan. Bahaya kimia dapat berasal dari bahan tambahan pangan, pangan penyebab alergi, toksin alami, pestisida maupun residu zat pembersih. Masyarakat perlu teliti dan cermat ketika membeli jajanan di pasar yang banyak ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Jika terdapat makanan yang aroma, warna maupun rasanya terlalu mencolok, sebaiknya makanan tersebut dihindari karena ada kemungkinan ditambahkan BTP yang tidak diperbolehkan. Masyarakat juga perlu teliti ketika mengkonsumsi makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang menyebabkan alergi seperti susu, kacang, kedelai dsb. Perlu juga diketahui bahwa bahan pangan yang ditumbuhi kapang sebaiknya dibuang. Aflatoksin yang seringkali terdapat pada jagung dan kacang tanah dapat menimbulkan efek karsinogenik dan penyerangan system metabolism manusia. Dalam menghindari bahaya cemaran kimia, cara-cara yang dapat dilakukan antara lain (i) memilih bahan pangan yang baik, (ii) mencuci bahan pangan sebelum diolah / dikonsumsi, dan (iii) menghindari alat memasak dari logam berat.

Sumber bahaya yang ketiga adalah bahaya fisik seperti benda yang dapat menyebabkan luka pada jaringan pencernaan serta kerusakan pada gigi dan gusi. Benda yang tergolong bahaya fisik dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berbahaya (misalnya paku dan staples) dan tidak berbahaya seperti kotoran. Benda-benda yang seringkali berpotensi menjadi cemaran fisik adalah: kaca, besi, tulang, plastik, batu kerikil, cangkang telur, kayu kertas maupun rambut manusia. Dalam menghindari bahaya cemaran fisik, cara-cara yang dapat dilakukan antara lain dengan membersihkan bahan makanan dari benda asing, mengemas bahan dengan benar agar aman saat proses transportasi dan distribusi, menggunakan tutup kepala, sarung tangan dan menjaga kebersihan kuku selama memproduksi makanan, menyimpan bahan pangan dalam wadah yang tertutup.

DISCLAIMER: Semua isi artikel ini adalah hasil dari tulisan penulis dan sepenuhnya tanggung jawab penulis. Adapun jika ada materi di dalam artikel ini yang mungkin ada unsur duplikasi baik berupa teks maupun gambar, penulis tidak ada niat untuk melanggar hak cipta. Jika Anda adalah pemilik sah dari salah teks atau satu gambar di artikel ini dan berkeinginan untuk tidak ingin ditampilkan, maka silahkan hubungi kami. 

Apa yang dimaksud dengan kontaminasi? Pengertian Kontaminasi adalah suatu kondisi terjadinya percampuran/ pencemaran terhadap sesuatu oleh unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya berdampak buruk.

Komponen yang menyebabkan terjadinya kontaminasi sangat beragam, baik itu benda mati ataupun mahluk hidup. Kontaminan yang berasal dari benda mati misalnya senyawa kimia dan kotoran. Sedangkan kontaminan yang berasal dari mahluk hidup misalnya mikroba.

Pada umumnya kata kontaminasi selalu dihubungkan dengan sesuatu yang bermakna buruk/ negatif. Penggunaan kata “kontaminasi” sering digunakan untuk banyak hal, termasuk diantaranya:

  • Makanan (kontaminasi makanan)
  • Lingkungan (kontaminasi lingkungan)
  • Bahan makanan (kontaminasi silang)
  • Bahasa (kontaminasi kata, kalimat)

Baca juga: Pengertian Sampah

Kontaminasi Makanan

Pengertian kontaminasi makanan adalah terjadinya percampuran antara bahan makanan dengan zat, senyawa, atau mahluk hidup lainnya yang bersifat merusak makanan tersebut. Makanan yang sudah terkontaminasi zat yang merusak akan berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia.

Misalnya, sayur sop yang terkontaminasi kuman berbahaya karena wadahnya kotor, gorengan di pinggir jalan yang terkontaminasi debu, bakso yang terkontaminasi dengan borax, roti yang terkontaminasi jamur, dan lain-lain.

Semua makanan yang sudah terkontaminasi dengan zat/ senyawa berbahaya dapat mengakibatkan keracunan bagi orang yang mengonsumsinya.

Kontaminasi Lingkungan

Pengertian kontaminasi lingkungan adalah masuknya komponen lain (zat, mahluk hidup) ke dalam lingkungan yang mengakibatkan kualitas lingkungan tersebut menjadi rusak. Kontaminasi dapat terjadi karena ulah manusia dan juga karena aktivitas alam.

Contoh kontaminasi akibat kegiatan manusia; limbah pabrik dibuang ke sungai sehingga air sungai menjadi beracun bagi mahluk hidup. Contoh kontaminasi karena aktivitas alam; gunung meletus, gas alam yang beracun).

Baca juga: Pengertian Pencemaran Udara

Kontaminasi Silang

Pengertian kontaminasi silang adalah terjadinya perpindahan bakteri dari bahan pangan mentah ke produk pangan yang sudah jadi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kontaminasi silang umumnya terjadi karena proses penyimpanan bahan makanan dan proses pembuatan makanan yang tidak bersih.

Contoh kontaminasi silang terjadi ketika pisau yang kotor dan terkontaminasi zat berbahaya digunakan untuk mengupas mangga yang akan dimakan. Contoh lain, plasik penyimpanan yang terkontaminasi kotoran digunakan untuk menyimpan daging.

Kontaminasi Bahasa

Dalam istilah bahasa Indonesia, kontaminasi adalah suatu penggabungan beberapa bentuk kata, frasa, susunan, dan kaidah suatu bahasa dengan bahasa lainnya sehingga terbentuk kata baru yang tidak lazim.

Salah satu contoh bentuk kata yang sudah terkontaminasi adalah kata nyuci yang merujuk pada kata mencuci. Bentuk baku kata tersebut adalah mencuci bukan menyuci.

Kontaminasi bahasa ini dapat terjadi disebabkan karena percampuran antara bahasa Indonesia baku dengan bahasa asing atau bahasa daerah tertentu. Dalam hal ini kata nyuci telah terkontaminasi kaidah bahasa Jawa.

Penyebab Kontaminasi

Secara umum ada tiga penyebab kontaminasi, yaitu kontaminasi biologis, kontaminasi kimia, dan kontaminasi fisik.

  1. Kontaminasi Biologi; beberapa penyebab kontaminasi biologi atau mikrobiologis adalah parasit (protozoa dan cacing), virus, bakteri patogen, yang dapat menyebabkan keracunan dan infeksi pada manusia.
  2. Kontaminasi Kimia; bahan kimia yang dapat menimbulkan intoksikasi pada manusia. Beberapa bahan kimia penyebab keracunan diantaranya antibiotika, residu pestisida, cemaran kimia industri.
  3. Kontaminasi Fisik; pencemaran yang sifatnya fisik, misalnya batu, debu, rambut, logam, potongan kayu, kuku, atau bahkan peralatan memasak yang digunakan. Kontaminasi fisik tidak selalu mengakibatkan penyakit, namun tetap berbahaya dan menganggu kesehatan manusia.

Baca juga: Pengertian Eksploitasi

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian kontaminasi secara umum dan contohnya, serta penyebab kontaminasi. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sumber: www.mausehat.com/mengenal-food-safety-di-hari-kesehatan-sedunia-2015/

Hindarkan Kontaminasi Silang pada Makanan Anda

Menurut data dari BPOM, sebanyak 56,52% kasus keracunan makanan di Indonesia terjadi di tempat tinggal. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran untuk menjaga keamanan makanan masih sangat rendah, bahkan ditingkat terkecil yaitu keluarga. Padahal menjaga agar makanan tetap aman untuk dikonsumsi merupakan hal yang terpenting dan tidak sulit untuk melakukannya. Salah satu cara menjaga agar makanan tetap aman adalah dengan menghindarkan makanan dari kontaminasi silang.

Kontaminasi silang merupakan proses masuknya benda atau zat asing yang berasal dari lingkungan sekitar makanan, bukan dari makanan itu sendiri. Sumber-sumber kontaminasi silang antara lain adalah lingkungan (air, tanah, udara), peralatan, orang yang mengolah makanan, serta permukaan kerja yang kontak dengan bahan pangan.

Pencucian bahan, peralatan, permukaan yang kontak dengan bahan pangan serta tangan orang yang akan mengolah merupakan cara mengamankan makanan yang paling sederhana. Pencucian berfungsi untuk membersihkan bahan pangan dari sumber-sumber kontaminasi silang. Selain proses pencucian, pemisahan peralatan yang digunakan juga perlu diperhatikan, misalnya penggunaan talenan untuk proses pemotongan bahan mentah dengan makanan matang harus dibedakan. Bahan pangan mentah mengandung kadar air yang tinggi, yang disukai oleh bakteri atau kuman serta beberapa residu bahan kimia juga dapat larut dalam air. Sedangkan makanan yang telah dimasak, telah mengalami proses pemanasan yang mengurangi kadar air dalam bahan sekaligus mengurangi jumlah bakteri patogen penyebab penyakit. Kontaminasi silang juga mungkin terjadi pada saat penyimpanan. Kondisi penyimpanan makanan dalam kondisi terbuka, mencampur antara yang bahan mentah dengan makanan matang menyebabkan peluang terjadinya kontaminasi silang semakin besar. Untuk itu, dalam menyimpan makanan harus diletakkan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta memisahkan penempatan bahan pangan mentah dan makanan matang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA