Pengertian Place Utility – Place Utility adalah/ Place Utility yaitu/ Place Utility merupakan/ yang dimaksud Place Utility/ arti Place Utility/ definisi Place Utility.
Itulah penjelasan singkat tentang Pengertian Place Utility, semoga dapat bermanfaat. Buka Komentar Tutup Komentar
Pengertian Time Utility – Time Utility adalah/ Time Utility yaitu/ Time Utility merupakan/ yang dimaksud Time Utility/ arti Time Utility/ definisi Time Utility.
Itulah informasi tentang Pengertian Time Utility, semoga dapat bermanfaat. Buka Komentar Tutup Komentar Pengertian Nilai Guna Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal. Nilai guna (atau utility) atau manfaat barang atau jasa adalah kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia. Nilai guna merujuk pada kepuasan seseorang dari mengkonsumsi barang – barang atau menikmati jasa. Kalau kepuasan konsumen semakin tinggi, maka semakin tinggi pula nilai guna atau manfaat dari barang tersebut. Suatu barang dapat dikatakan berguna apabila dapat memberikan kepuasan atau dapat memenuhi kebutuhan. Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal, Pendekatan Utilitas Pendekatan kardinal berasumsi bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari kegiatan konsumsi barang dan atau jasa dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Hal ini Artinya kepuasan konsumen dapat diukur dan dinyatakan dengan angka sebagaimana mengukur berat benda, tinggi benda dan seterusnya. Kepuasan konsumen yang didapat dari hasil kegiatan konsumsi barang dan jasa disebut dengan istilah utilitas (atau utility). Pendekatan kardinal dikenal juga dengan istilah lain yaitu pendekatan utilitas (atau utility approach). Adapun asumsi dari Pendekatan ini adalah:
Ada dua pengertian terkait dengan nilai guna dari suatu barang atau jasa yaitu nilai guna total dan nilia guna marginal. Nilai Guna Total, Total Utility TU Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Hukum Increasing Total Utility Pada Periliku Konsumen Pendekatan Kardinal Semakin banyak barang yang dikonsumsi persatuan waktu, semakin tinggi nilai guna total atau total utility TU yang dapat dinikmati, sampai pada satu titik tertentu yaitu titik kepuasan maksimum. Setelah titik maksimum tercapai, maka penambahan barang yang dikonsumsi tidak lagi meningkatkan nilai guna total, namun akan menyebabkan nilai guna total TU berkurang. Nilai Guna Marginal, Marginal Utility Nilai guna marginal adalah pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu. Hukum Law of Diminishing Marginal Utility Pada Perilaku Konsumen Pedekatan Kardinal Semakin banyak barang yang dikonsumsi, maka pertambahan nilai guna atau kepuasan yang diperoleh dari setiap penambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan bekurang. Contoh Nilai Guna Total dan Marginal Barang. Nilai guna total dari lima buah jeruk meliputi seluruh kepuasan yang diperoleh dari memakan semua (lima) jeruk tersebut. Sedangkan nilai guna marginal dari jeruk yang kelima adalah pertambahan kepuasan yang diperoleh dari memakan buah jeruk yang kelima. Nilai Marginal Utility dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut MU = ΔTU/ΔQ MU = (TUn – TUn-1)/(Qn – Qn-1) MU = Marginal utility, nilai guna marginal ΔTU = perubahan total utility, nilai guna total ΔQ = perubahan jumlah unit barang yang dikonsumsi Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Guna Barang Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal Adapun Factor – factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu barang atau jasa di antaranya adalah:
Jenis – Jenis Nilai Guna Barang dan Jasa Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal. Adapun Jenis Nilai Guna barang dan Jasa diantaranya adalah 1). Kegunaan Wakru (Time Utility) Suatu barang akan berguna apabila telah datang waktu yang tepat untuk menggunakannya. Konsumen tidak menggunakan barang yang dimilikinya setiap saat. Artinya Barang hanya berguna pada saat saat tertentu atau pada waktu tertentu. Contoh Time Utility Contoh Time Utility adalah payung dan jas hujan akan berguna ketika waktu musim hujan. Contoh lainnya adalah piring dan sendok akan berguna ketika digunakan saat makan. 2). Kegunaan Tempat (Place Utility) Suatu barang akan berguna apabila telah dipindahkan tempatnya, atau berguna pada tempat tertentu. Contoh Place Utility Contoh Place Utility adalah pasir dan batu akan berguna ketika dipindahkan dari sungai ke darat untuk dijadikan landasan jalan atau bagunan dan gedung lainnya. 3). Kegunaan Bentuk (Form Utility) Suatu barang akan berguna apabila telah diubah menjadi bentuk lain atau bentuk tertentu. Contoh Form Utility Contoh Form Utilityadalah tanah liat akan berguna ketika sudah menjadi bata merah untuk bangunan. Kayu baru berguna setelah dibentuk menjadi lemari atau meja. 4). Kegunaan Hak Milik (Ownership Utility) Suatu barang akan menjadi berguna apabila telah dipindah tangankan hak kepemilikannya. Atau menjadi berguna ketika menjadi hak milik. Contoh Ownership Utility Contoh Ownership Utility adalah telephon genggam baru dapat berguna ketika sudah menjadi milik sendiri. 5). Kegunaan Pelayanan (Service Utility) Suatu barang akan menjadi berguna apabila ada jasa yang melayaninya. Contoh Service Utility Contoh Service Utility adalah telivisi baru akan berguna apabila ada program yang ditayangkan oleh stasiun televise. Ketika tidak ada tayangan apapun, maka televise menjadi tidak berguna. Contoh Soal Perhitungan Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Nilai Guna Kardinal, Pada table di bawah ditunjukkan nilai guna total TU (total utility) dari barang yang dikonsumsi pada jumlah barang Q unit tertentu. Lengkapilah nilai guna marginal MU (marginal utility) dari jumlah barang yang dikonsumsi tersebut. Berapa jumlah barang yang dikonsumsi agar dicapai kepuasan maksimum dan buatkan Kurva TU dan MU nya. Contoh Perhitungan Marginal Utility MU Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal Dari table diketahui, ketika jumlah barang yang dikonsumsi Q adalah satu unit, maka nilai guna total TU yang diperoleh adalah 10. Dan ketika konsumen menambah jumlah barang yang dikonsumsi sebanyak satu unit, maka nilai marginal utility MU dapat dicari dengan cara berikut Diketahui Q1 = 1 TU1 = 10 Q2 = 2 Dari table diketahui, bahwa nilai guna total TU yang diperoleh ketika mengkonsumsi dua unit barang adalah TU2 = 18 Sehingga, Nilai Marginal Utility MU dapat dihitung dengan rumus berikut MU = ΔTU/ΔQ MU2 = (TU2 – TU1)/(Q2 – Q1) MU2 = (18 – 10)/(2 – 1) MU2 = 8/1 MU2 = 8 Jadi nilai guna marginal MU akibat penambahan barang yang dikonsumsi dari satu unit menjadi dua unit adalah MU = 8. Nilai guna marginal MU akibat penambahan barang konsumsi satu unit berikutnya dapat dihitung dengan cara yang sama, seperti berikut Q2= 2 Q3 = 3 TU2 = 18 TU3 = 24 Nilai Marginal Utility dapat dihitung dengan rumus berikut MU3 = (TU3 – TU2)/(Q3 – Q2) MU3 = (24 – 18)/(3 – 2) MU3 = 6/1 MU3 = 6 Jadi nilai guna marginal MU yang diperoleh dengan mengkonsumsi tiga unit barang adalah MU = 6. Untuk penambahan satu barang konsumsi sehingga barang yang dikonsumsi menjad1 empat unit barang, maka nilai guna marginalnya adalah Q3= 3 Q4 = 4 TU3 = 24 TU4 = 88 Nilai Marginal Utility pada Q4 = 4 dihitung dengan rumus berikut MU4 = (TU4 – TU2)/(Q4 – Q3) MU4 = (28 – 24)/(4 – 3) MU4 = 4/1 MU4 = 4 Jadi nilai guna marginal MU yang diperoleh dengan mengkonsumsi empat unit barang adalah MU = 4. Tabel Hasil Perhitungan Marginal Utility MU Pada Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal Hasil perhitung nilai guna marginal MU pendekatan kardinal secara keseluruhan ditunjukkan pada table berikut Dari table dapat dikatakan, bahwa penambahan jumlah barang yang dikonsumsi menyebabkan peningkatan kepuasan yang ditunjukkan dengan nilai guna total naik. Pada saat belum mengkonsumsi apapun yaitu pada Q = 0, tentunya belum mendapatkan kepuasan dengan nilai guna total TU sama dengan nol. Kepuasan pertama diperoleh ketika mengkonsumsi barang Q satu unit yang direpresentasikan dengan total utility TU sebesar 10. Hal ini berarti dengan mengkonsumsi satu barang mendapat kepuasan dengan nilai guna marginal MU sebesar 10. Penambahan satu barang yang dikonsumsi dapat meningkatkan nilai guna total yang semula 10 menjadi 18. Peningkatan kepuasan ini terus naik seiring dengan penambahan barang yang dikonsumsi. Namun demikian Nilai guna marginal MU akibat penambahan satu unit barang ini turun yang semula 10 menjadi 8. Setiap peningkatan barang yang dikonsumsi akan meningkatkan nilai guna total yang diikuti dengan menurunnya nilai guna marginalnya, sampai akhirnya nilai guna total tidak dapat naik lagi dan setelah itu nilai guna total akan turun akibat penambahan barang yang dikonsumsinya. Pengertian Niai Guna Total Maksimum Ketika barang yang dikonsumsi sudah mencapai enam barang, maka penambahan barang berikutnya tidak lagi meningkatkan kepuasan yang ditunjukkan dengan nilai guna TU yang turun. Nilai guna total TU mencapai maksimum pada jumlah barang Q sama dengan 6 unit. Pada table terlihat, Ketika Q = 6, nilai guna marginal MU adalah nol, MU = 0. Ini artinya syarat kepuasan maksimum atau nilai guna total TU maksimum tercapai ketika nilai guna marginal MU sama dengan nol. Membuat Grafik Kurva Nilai Guna Total TU dan Nilai Guna Marginal MU Pada Pendekatan Kardinal Grafik total utility TU dan marginal utility MU dibangun oleh sumbu horisontal yang menunjukkan jumlah barang Q yang dikonsumsi, dan sumbu vertikal yang menujukkan nilai guna total TU dan nilai guna marginal MU. Dengan memplot data data dari table di atas, akan diperoleh grafik yang menunjukkan kurva TU dan MU seperti gambar berikut Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa, kurva nilai guna total TU meningkat dengan meningkatnya barang yang dikonsumsi sampai pada jumlah barang Q = 6. dan setelah itu kurva TU turun. Sedangkan kurva nilai guna marginal MU menurun dengan penambahan barang yang dikonsumsi, dan nilai guna marginal menjadi nol saat nilai guna total TU mencapai maksimumnya. Nilai TU maksimum merupakan kepuasan maksimum yang diperoleh dari mengkonsumsi barang Q. Nilai guna marginal MU menjadi negative jika barang yang dikonsumsi lebih dari enam unit yang diiringi dengan penurunan nilai guna totalnya.
Daftar Pustaka:
|