jelaskan unsur intrinsik cerita fantasi

Cerita imajinasi adalah salah satu jenis cerita narasi yang menceritakan urutan atau kronologis suatu peristiwa. Berbeda dengan cerita lainnya, cerita ini memiliki karakteristik dan unsur pembentuk tersendiri. Dimana dengan memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur ini, kita akan menjadi lebih mudah saat ingin menulis salah satunya.

Secara umum, cerita imajinasi memiliki unsur yang mirip dengan unsur teks narasi, yakni bersifat imajinatif. Biasanya dalam setting, penokohan, maupun konflik bersifat tidak realistis atau dilebih-lebihkan dan tidak ada atau tidak sesuai dengna dunia nyata.

Untuk lebih jelasnya mengenai unsur-unsur yang membangun cerita imajinasi, berikut uraiannya. Dimana ini dibagi menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik

Dalam teks naratif, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerita. Beberapa unsur itu diantaranya adalah tema, alur, latar, penokohan, perwatakan sudut pandang dan amanat.

Tema merupakan suatu hal yang menjadi pokok masalah dalam cerita.

Latar merupakan gambaran yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita. Latar dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya latar tempat, yakni berhubungan dengan dimana pelaku berada saat konflik terjadi; latar waktu, yang dalam hal ini menunjukkan kapan cerita terjadi; dan latar suasana, yaitu keadaan saat cerita terjadi.

Alur merupakan jalan cerita berupa rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur dibagi menjadi 3, yakni alur maju, alur mundur dan alur campuran.

Alur maju artinya alur ini menceritakan peristiwa awal sampai akhir, kini menuju nanti.

(Baca juga: Mengenal Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek)

Alur mundur atau disebut juga alur sorot balik atau flashback. Cerita dengan alur ini menceritakan konflik dalam cerita dan penyelesaiannya, baru kemudian menceritakan latar belakang timbulnya konflik tersebut.

Alur campuran adalah jenis alur yang menggabungkan alur maju dan alur mundur. Di bagian awal cerita akan diceritakan secara urut, kemudian saat cerita berjalan, alur kembali ke masa lalu (flashback).

Penokohan merupakan pembagian tokoh dalam suatu cerita. Biasanya dibagi menjadi tokoh utama (pemeran utama dalam cerita dan tokoh pendamping.

Ini merupakan karakter tokoh dalam sebuah cerita. Jenisnya dibagi menjadi 3, yakni protagonis (digambarkan sebagai tokoh baik), antagonis (digambarkan sebagai tokoh jahat atau lawan dari protagonis) dan trigonis (merupakan tokoh penengah bagi tkoh protagonis dan antagonis).

Ini merupakan posisi pengarang dalam menggambarkan cerita, dan dibedakan menjadi empat. Adapun keempat sudut pandang itu meliputi:

Sudut pandang orang pertama pelaku utama

Sudut pandang ini ditulis seakan-akan pengarang berperan sebagai pelaku yang terlibat dalam cerita. Sudut pandang ini ditandai dengan kata ganti ‘aku; atau ;saya’.

Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan

Sudut pandang ini ditulis seakan-akan pengarang berperan sebagai tokoh utama, namun sebenarnya posisinya dalam cerita hanya sebagai tokoh sampingan.

Sudut pandang orang ketiga serba tahu

Sudut pandang ini ditulis seakan-akan pengarang beroeran sebagai orang di luar cerita atau tidak terlibat. Akan tetapi ia mengetahui segala sesuatu mengenai cerita tersebut terutama dari hal-hal yang tidak bisa dilihat sekalipun seperti perasaan dan sebagainya. Sudut pandang ini ditandai dengan kata ganti ‘ia’, ‘dia’, atau nama tokoh.

Sudut pandang orang ketiga pengamat

Sudut pandang ini menggambarkan penulis sebagai orang luar, dalam hal ini pengamat. Sama seperti sudut pandang orang ketiga serba tahu, sudut pandang ini ditandai dengan adanya kata ganti aku. Pembedanya, pengamat hanya sebatas mengamati secara fisik.

Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang melalui cerita.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Beberapa hal yang termasuk unsur ekstrinsik adalah:

  • Latar belakang penciptaan, yakni terkait kapan karya sastra tersebut diciptakan
  • Latar belakang pengarang, yakni berkaitan dengan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pengarang yang memengaruhi atau memotivasi pengarang untuk menulis sebuah cerita.
  • Nilai-nilai dalam cerita, yang dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.

Nah, itu dia beberapa hal yang termasuk ke dalam unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita imajinasi. Buat kalian yang ingin mulai menulis, jangan lupa untuk memahami unsur-unsur tersebut dengan baik ya.

Unsur – Unsur Cerita – Unsur cerita sering diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pengaruh dalam pembuatan sebuah cerita agar cerita yang ditulis menarik dan mudah untuk dipahami.

Jika kita memahami sebuah cerita yang kita baca secara mendalam, maka kita akan menjumpai unsur-unsur penting didalam sebuah teks cerita yang di kelompokkan menjadi dua, yaitu Intrinsik dan juga Ekstrinsik.

jelaskan unsur intrinsik cerita fantasi

Dibawah ini terdapat penjabaran secara rinci mengenai kedua kategori unsur tersebut.

Unsur Intrinsik Cerita

Unsur intrinsik adalah salah satu elemen dari cerita yang berfungsi untuk menciptakan sebuah teks cerita. Biasanya elemen ini berasal dari dalam cerita itu sendiri.

Ketika teks cerita dibandingkan dengan sebuah bangunan, maka elemen intrinsik ini merupakan sebuah komponen dari bangunan sendiri.

Jika, terdapat salah satu poin yang hilang, maka bangunan menjadi tidak seimbang dan bahkan bisa rubuh. Demikian juga, dengan Intrinsic Element dari sebuah cerita.

Baca Juga : Contoh Cerita Fantasi

Jika salah satu dari elemen ini hilang, maka cerita yang dibuat tidak dapat disebut sebagai sebuah cerita. Berikut Intrinsic Element Cerita, yaitu :

1. Tema atau Theme

Theme adalah sebuah ide atau gagasan dasar yang membentuk latar belakang dari suatu cerita yang terdapat didalam sebuah karya sastra. Tema dapat diungkapkan secara eksplisit atau implisit.

Eksplisit adalah sebuah tema yang dinyatakan secara tertulis didalam sebuah teks cerita. Sedangkan, Implisit merupakan sebuah tema yang dinyatakan secara tidak tertulis didalam cerita tetapi tetap harus di pahami.

2. Tokoh / Penokohan

Tokoh atau penokohan cerita merupakan poin penting yang harus ada didalam pembuatan suatu karya sastra. Akan tetapi, sebenarnya tokoh dan penokohan merupakan dua unsur yang berbeda.

Tokoh adalah seorang pelaku yang berperan didalam sebuah cerita. Sementara itu, penokohan merupakan kriteria atau sifat yang dimiliki oleh tokoh dalam sebuah cerita.

Secara umum, tokoh dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

  • Protagonis : Merupakan sebuah karakter dari pemeran utama didalam sebuah cerita yang mempunyai sifat baik hati, tidak sombong dan suka menolong sesama.
  • Antagonis : Merupakan kebalikan dari karakter Protagonis, sebab memiliki sifat yang jahat, iri, somong dan juga angkuh.
  • Tritagonis : Merupakan sebuah Karakter tokoh dalam suatu cerita yang bertugas sebagai penengah antara Antagonistik dengan Protagonis. Karakter ini umumnya bersifat bijaksana.
  • Figuran : Merupakan sebuah tokoh pelengkap yang berperan untuk menambahkan warna dalam sebuah cerita.

3. Plot atau Alur Cerita

Plot merupakan jalannya cerita dalam sebuah karya sastra yang disampaikan oleh seorang penulis. Didalam penyampainnya, terdapat beberapa tahap yang harus dilewati, yaitu diantaranya adalah :

  1. Fase perkenalan
  2. Fase penanjakan
  3. Tahap klimaks
  4. Menuju klimaks
  5. Penyelesaian

Selain tahapan, alur dalam sebuah cerita juga dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan penyampaiannya, yaitu :

  • Alur Maju, merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi secara berurutan sesuai dengan waktu kejadian.
  • Reverse Flow (Alur Mundur), merupakan rangkaian peristiwa yang tidak tersusun sesuai dengan waktu kejadian atau disajikan secara mundur.
  • Mixed Groove (Alur Campuran), merupakan rangkaian peristiwa yang urutan peristiwanya disajikan sesuai dengan urutan waktu, namun terkadang ada unsur mengulang kejadian yang sudah berlalu.

4. Latar (Setting)

Latar merupakan segala sesuatu yang merujuk pada waktu, suasana, dan tempat yang terdapat didalam sebuah cerita dari suatu karya sastra, Secara umum, latar atau setting akan memberikan gambaran secara konkret dalam suatu cerita.

Secara umum, terdapat tiga jenis latar yang digunakan dalam sebu8ah cerita dari suatu karya sastra, yaitu :

  1. Background scene, merupakan sebuah latar yang berhubungan langsung dengan lokasi yang digunakan dalam pembuatan cerita.
  2. Time Background, merupakan sebuah latar yang berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa dalam suatu cerita.
  3. Atmosphere setting, merupakan sebuah latar yang berhubungan dengan suasana yang terjadi didalam suatu cerita, misalnya seperti bahagia, haru, sedih, lucu dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Cerita Fantasi

5. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan sebuah fitur yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan tulisannya kepada para pembaca. Entah itu dari penggunaan majas, diksi, pemilihan kalimat serta kata-kata yang tepat dalam sebuah cerita.

6. Sudut Pandang

Sudut Pandang sering diartikan sebagai posisi dari seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, baik itu berperan sebagai orang pertama, kedua ataupun ketiga.

7. Amanat

Amanat merupakan nilai-nilai positif atau pesan moral yang bisa kita ambil dari sebuah cerita yang kita baca, umumnya dituliskan secara langsung oleh penulis pada bagian akhir suatu cerita.

Unsur Ekstrinsik Cerita

Ekstrinsic Element merupakan sebuah unsur-unsur cerita yang berasal dari luar cerita tersebut, namun secara tidak langsung sangat berpengaruh dalam proses pembuatan karya sastra.

Dibawah ini terdapat beberapa unsur ekstrinsik yang mempengaruhi pembuatan cerita, yaitu :

1. Community Background

Latar Belakang Masyarakat sering diartikan juga sebagai faktor lingkungan masyarakat yang ada disekitar penulis yang berpengaruh dalam pembuatan karya sastranya.

Terdapat beberapa faktor Lingkungan Masyarakat yang mempengaruhi proses penulisan karya sastra, yaitu :

  • Ideologi Negara
  • Keadaan Politik
  • Kondisi Sosial
  • Keadaan Ekonomi

2. Author’s Background

Latar Belakang Penulis sering diartikan sebagai faktor yang berasal dari dalam diri seorang penulis yang mempengaruhi proses pembuatan karya sastranya.

Diabwah ini terdapat beberapa faktor Latar Belakang Penulis yang mempengaruhi proses penulisan karya sastra, yaitu :

  • Author’s curriculum vitae (Riwayat Hidup Penulis).
  • Psychological Conditions (Kondisi Psikologis Penulis)
  • Writers Literary School

Baca Juga : Contoh Cerita Fabel

F.A.Q

Apa yang dimaksud dengan Unsur Cerita?

Unsur cerita sering diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pengaruh dalam pembuatan sebuah cerita agar cerita yang ditulis menarik dan mudah untuk dipahami.

Apa yang dimaksud dengan Metode Analitik?

Analitik adalah metode penyampaian karakter tokoh yang dijelaskan secara langsung oleh penulis. Misalnya seperti, keras kepala, pemalu, sombong, berani, pemalu dan masih banyak lainnya.

Apa yang dimaksud dengan Metode Dramatik?

Dramatik merupakan sebuah metode penyampaian karakter tokoh secara implisit atau tersirat. Biasanya digambarkan atau dijelaskan oleh perilaku dari tokoh dalam sebuah cerita.

Sekian pembahasan dari artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru untuk kita semua.