Jelaskan tentang metode partisipasi yang digunakan dalam sosiologi

Metode sosiologi merupakan langkah-langkah ilmiah yang diterapkan peneliti dalam rangka penelitian sosiologi. Metode sosiologi menjelaskan tentang posisi disiplin sosiologi sebagai metodologi.

Tokoh sosiologi klasik Georg Simmel dianggap sebagai orang pertama yang mendefinisikan sosiologi sebagai sebuah metode, alih-alih ilmu pengetahuan. Sosiologi, menurut Simmel, merupakan cara investigasi fenomena sosial. Jika sosiologi adalah metode, darimana data penelitiannya? Data penelitian sosiologi dapat diambil dari disiplin ilmu sosial lain seperti politik dan budaya, misalnya.

Baca juga: Tokoh Sosiologi Klasik & Tokoh Sosiologi Modern

Metode sosiologi yang sering diajarkan oleh para guru kepada siswa adalah metode ilmiah dalam rangka penelitian sosiologi. Kita bisa menangkap perbedaannya di sini. Pendapat Simmel mengatakan bahwa sosiologi itu sendiri merupakan metodologi. Pendapat ini tentu saja bukan berarti disetujui oleh semua pihak.

Dalam mata pelajaran sosiologi dan mata kuliah sosiologi, metode sosiologi selalu merupakan bagian dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.

Postingan ini akan membahas tentang sosiologi sebagai metode. Artinya, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang didalamnya dikembangkan metode penelitian untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang menjadi objek kajiannya. Apa itu metode sosiologi?

Baca juga: Pengertian Sosiologi

Metode sosiologi tidak terdiri dari seperangkat metode ilmiah yang tunggal. Terdapat beberapa metode penelitian dalam penelitian sosiologi. Saya akan membahas lima metode ilmiah yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi. Kelima metode tersebut adalah sebagai berikut:

◊ Metode kualitatif

  • Metode historis
  • Metode komparatif
  • Metode studi kasus

◊ Metode kuantitatif

  • Metode statistik
  • Metode sosiometri

◊ Metode induktif
◊ Metode deduktif
◊ Metode empiris

Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis metode sosiologi

◊ Metode kualitatif, merupakan metode sosiologi yang menekankan pada pengumpulan dan penggunaan data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian kata-kata. Terdapat setidaknya tiga jenis metode kualitatif, yaitu:

Metode historis, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Data sejarah tersebut diolah untuk memperoleh gambaran umum tentang kehidupan sosial di masa silam. Sebagai contoh, penelitian tentang ”Kehidupan Masyarakat Minangkabau pada Era Kolonial Belanda”.

Metode komparatif, yaitu metode riset yang dilakukan dengan cara membandingkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Perbandingan fenomena tersebut dapat berupa pembahasan mengenai kondisi sosial di beberapa kelompok masyarakat yang berbeda atau di zaman yang berbeda. Sebagai contoh, penelitian tentang ”Industri Budaya di Indonesia di Era Awal Perkembangan Televisi dan Internet: Sebuah Perbandingan”.

Metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka mengleksplorasi isu sosial secara terbatas namun mendalam. Metode ini fokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus hingga data menjadi jenuh. Contoh penelitian studi kasus: ”Jejak Trauma Peristiwa Malari di Tanjung Priok”.


Baca juga: Metode Penelitian Kualitatif

◊ Metode kuantitatif, merupakan metode sosiologi yang menekankan pada pengumpulan dan penggunaan data numerik atau angka-angka. Penggunaan angka dimaksudkan untuk mengukur secara numerik gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Terdapat setidaknya dua metode kuantitatif, yaitu:

Metode statistik, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk melakukan pengolahan dan analisis fenomena sosial melalui data statistik. Penggunaan data statistik menjadi kunci penelitian jenis ini. Peneliti dapat menggunakan data set yang sudah tersedia atau mengumpulkan sendiri melalui survey.

Metode sosiometri, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan, relasi atau jaringan sosial antar individu atau kelompok. Metode sosiometri sering disebut juga analisis jejaring sosial atau dalam bahasa Inggris social network analysis. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jejaring sosial antarmanusia sebagai bagian dari atau pembentuk fenomena sosial.


Baca juga: Metode Penelitian Kuantitatif

◊ Metode induktif, merupakan metode sosiologi yang penerapannya dimulai dengan pencarian data lapangan, kemudian diolah, dianalisis, sampai disimpulkan menjadi teori-teori yang umum. Proses penelitiannya bersifat induktif, artinya gejala-gejala sosial yang khusus dan muncul dilapangan dirangkai sedemikian rupa hingga mencapai kesimpulan umum dan menghasilkan teori.

◊ Metode deduktif, merupakan metode sosiologi yang penerapannya dimulai dari teori yang berada di kepala peneliti, kemudian teori tersebut digunakan untuk memandu proses analisis data yang diperoleh di lapangan. Metode ini boleh dibilang kebalikan dari metode induktif. Peneliti memiliki teori yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya. Teori tersebut kemudian diuji dengan kenyataan (data) di lapangan.

◊ Metode empiris, merupakan metode sosiologi yang digunakan untuk mencari data objektif di lapangan. Data objektif tersebut bersifat empiris artinya berasal dari realitas di lapangan tanpa intervensi kepentingan peneliti. Peneliti adalah manusia yang dalam ilmu sosial memiliki kemampuan menginterpretasi realitas sesuai kepentingannya. Metode empiris berupaya menjaga data agar steril dari kepentingan subjektif peneliti.

Baca juga Metodologi Penelitian: Pendekatan, Jenis & Contoh

Metode merupakan cara kerja yang tercetus atau bersistem untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan yang sudah kita tentukan dan harapkan. Sosiologi juga dapat disebut sebagai metode, karena sosiologi dapat memberi kita cara kerja yang sistematis dalam melakukan suatu penelitian sosial, perencanaan sosial, maupun pemecahan masalah sosial sehingga kita dapat mencapai tujuan yang kita tentukan dan harapkan.Jadi, sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi paling tidak mempunyai empat macam kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.

Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat secara ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif oleh karena kegiatannya merupakan pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat akan besar pengaruhnya dalam kehidupan, baik positif maupun negatif. Pengaruh negatif itulah yang harus diantisipasi.

Secara umum sosiologi mempunyai beberapa kegunaan dalam perencanaan sosial.

  1. Sosiologi memahami perkem-bangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai pada taraf modern sehingga menyusun dan memasya- rakatkan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
  2. Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antargoiongan, juga proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa dipercaya.
  3. Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan demikian, pelaksanaan suatu perencanaan sosial dapat diharapkan lebih sedikit penyimpangannya.
  4. Dengan berpikir secara sosiologis maka suatu , perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaan yaitu perkembangan iptek sehingga dapat disesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
  5. Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga perencanaan sosial dapat bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka menciptakan ketertiban masyarakat.

Bidang Penelitian

Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena:

  • memahami simbol kata-kata dan kode-kode serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek penelitian empiris,
  • pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat,
  • kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif,
  • kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu,
  • kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas, tetapi palsu.

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian sosiologi antara lain sebagai berikut.

Metode Statistik

Metode ini banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan-hubungan dan pengaruh-pengaruh kausalitas serta memperkecil prasangka pribadi atau sepihak. Penerapan metode ini yang paling sederhana adalah teknik enumerasi (penghitungan). Pertanyaan-pertanyaan kepada responden, jawabannya disusun dalam bentuk tabel sehingga diketahui hasilnya secara kuantitatif dan kualitatif.

Metode Eksperimen (Percobaan)

Metode ini digunakan untuk menguji pengaruh dari proses perubahan pola kehidupan masyarakat. Metode ini dilakukan terhadap dua kelompok, yang satu kelompox eksperimen dan yang lain merupakan kelompok kontrol. Hasil percobaan antara keduanya diperbandingkan. Untuk lebih efektifnya diupayakan agar kelompok yang diteliti terutama kelompok eksperimen tidak diberi tahu, untuk menghindarkan mereka melakukan tindakan palsu atau berbohong.

Metode Induktif dan Deduktif

Metode induktif adalah metode yang ditujukan untuk mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas, sedangkan metode deduktif adalah sebaliknya yaitu mulai dari kaidah-kaidah yang bersifat umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus.

Metode Studi Kasus

Metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya gerakan- gerakan buruh untuk menuntut kdnaikan gaji, gerakan mahasiswa untuk memprotes kenaikan BBM, dan sebagainya.

Metode Survei Lapangan

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung. Data diperoleh melalui angket, wawancara ataupun observasi secara langsung. Persiapan- persiapan yang dilakukan adalah menentukan populasi yang hendak diteliti, sekaligus menentukan sampel objek penelitian, membuat instrumen (angket) dengan bahasa yang dapat dipahami objek, melakukan pendekatan sosial, dan persiapan lainnya.

Metode Partisipasi

Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai peneliti. Peneliti tidak boleh hanyut dengan keterlibatan secara emosion<il terhadap kelompok yang ditelitinya sebab dia akan kehilangan jejak tentang apa yang dicari dalam penelitian itu.

Metode Empiris dan Rasionalistis

Metode empiris menyandarkan diri pada keadaan yang nyata didapat dalam masyarakat melalui penelitian. Metode rasionalistis, mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.

Metode Fungsionalisme

Metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

Metode-metode sosiologi tersebut bersifat saling melengkapi dan para ahli sosiologi seringkali menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki objeknya.

Bidang Pembangunan

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, baik secara material maupun secara spiritual. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1. Pembangunan harus bersifat rasionalistis.
  2. Adanya perencanaan dan proses pembangunan.
  3. Peningkatan produktivitas.
  4.  Peningkatan standar kehidupan.
  5. Kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
  6. Pengembangan sikap-sikap masyarakat:
    • effsiensi,
    • kerajinan dan ketekunan,
    • keteraturan,
    • kesederhanaan dan kecermatan,
    • ketelitian dan kejujuran,
    • giat dalam usaha,
    • kooperatif,
    • mandiri,
    • siap menghadapi perubahan, dan
    • menggunakan kesempatan dengan benar.
  1. Konsolidasi nasional.
  2. Kemerdekaan nasional.

Pembangunan mengenal tahap-tahap:

  • perencanaan,
  • penerapan/pelaksanaan, dan
  • evaluasi.

Pada tahap perencanaan perlu diadakan dentifikasi terhadap berbagai- kebutuhan masyarakat, pusat perhatiannya, stratifikasi sosial apisan-lapisan sosial), pusat kekuasaan maupun saluran komunikasi.

Pada tahap penerapan atau pelaksanaan perlu diadakan penyorotan terhadap kekuatan dalam masyarakat. Di samping itu juga harus diadakan sergamatan terhadap perubahan yang terjadi.

Pada tahap evaluasi diadakan analisis terhadap pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin kemerosotan sehingga melalui evaluasi dapat dilakukan pengadaan, ser-betulan, penambahan, pelancaran, dan peningkatan secara proporsional (seimbang).

Dalam pelaksanaan pembangunan agar berhasil dapat dipergunakan berbagai cara, misalnya:

  1. pembentukan lembaga baru,
  2. penghapusan lembaga lama,
  3. pemberian fungsi baru terhadap lembaga yang sudah ada,
  4. membentuk pusat-pusat pertumbuhan, dan pembentukan watak masyarakat melalui pendidikan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang 8 Metode – Metode Dalam Sosiologi Dan Kegunaannya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca postingan selanjutnya:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA