Jelaskan proses pembubutan tirus tersebut dengan menggeser eretan atas pada mesin bubut?

Mengapa penulis memberikan contoh peristiwa yang dialami oleh seseorang pada awal teks tersebut?​

Mengapa penulis memberikan contoh peristiwa yang dialami oleh seseorang pada awal teks tersebut?​

salah satu sifat yang dikembangkan dalam mempertahankan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa kita, antara lain... A mengutamakan semangat persatua … n dan kesatuan B mengutamakan kepentingan diri sendiri C mengesampingkan kepentingan sendiri dan kelompok D mengabaikan nilai-nilai luhur Pancasila​

Berisi segala macam bentuk peraturan yang mengatur pemerintahan Republik Indonesia dan merupakan sumber Hukum tertinggi di negara Indonesia adalah cir … i-ciri dari... A NKRI B Bhinneka Tunggal Ika C UUD NRI Tahun 1945 D Pancasila​

tolong jawab ya pliss

1. Alasan Saya memilih calon profesi Guru 2. Hal-hal kuat dari alasan saya: 3. Hal-hal lemah dari alasan saya: 4. Saran dari saya sendiri: 5. Saran da … ri teman pertama 6. Saran dari teman kedua​

apa yg terjadi ketika kita rajin menjaga kesehatan mata​

mungkin hari ini hari esok atau nanti tak lagi sanggupnya menyapa meski ku masih harapkan mu sesungguhnya hati ku tak sanggup menerima dan lupakan seg … alanya​

bagaimana cara polri agar bisa naik jabatan yg jelas yah.​

Gambaran beberapa rangkaian seri di kotak yang tersedia sesuai dengan informasi berikut. 1. 2 baterai,3 lampu 2. 1 baterai,2 lampu 4. 2baterai,4 lampu

Cara kedua untuk membuat benda kerja tirus dengan mesin bubut adalah dengan menggeser kepala lepas atau tail stock.Prinsip kerja membubut tirus dengan menggeser kepala lepas ini tidak sama dengan membubut tirus dengan menggeser eretan atas ( cara membubut tirus dengan menggeser eretan atas ).Perbedaan prinsip kerja yang paling terlihat adalah proses pembubutannya.Pada pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas , proses pembubutan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan eretan bawah.Sedangkan proses pembutan tirus dengan menggeser eretan atas dilakukan secara manual dengan menggunakan eretan atas.Perbedaan yang lainnya adalah terlihat pada benda kerjanya.Benda kerja pada proses pembubutan dengan menggeser eretan atas terikat dengan sangat kuat oleh ragum dan posisinya masih benar-benar satu garis lurus dengan titik senter mesin bubut.Sedangkan pada proses pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas titik senter benda kerja tidak akan satu garis lurus dengan titik senter mesin bubut,melainkan akan bergeser sejauh yang kita butuhkan.Hal ini tentu akan mengakibatkan benda kerja bisa jadi tidak terikat dengan sempurna.Oleh karena itu pada pergeseran kepala lepas terdapat jarak maksimal untuk menggeser kepala lepas ( offside ) yaitu sebesar kurang lebih 3 % dari panjang keseluruhan benda kerja.Silahkan dilihat pada kepala lepas mesin bubut,biasanya disana terdapat garis ukur untuk menggeser kepala lepas.


Langkah awal sebelum kita membubut tirus adalah menentukan dengan cara manakah kita akan membubut tirus.Hal ini tentu melihat dari berbagai pertimbangan.Jika panjang tirus yang akan dibuat masih dalam jangkauan panjang langkah eretan atas,tentu saja kita memilih untuk membubut dengan menggeser eretan atas,karena lebih mudah dalam pengerjaannnya.Jika panjang langkah eretan atas tidak mencukupi maka ada dua pilihan proses pembubutan tirus yaitu dengan menggeser kepala lepas atau menggunakan tapper attachment.Jika menurut hitungan rumus tirus angka offside masih dalam jarak aman,tentu kita memilih membubut dengan menggeser kepala lepas.Karena masih lebih mudah pengerjaannya jika dibanding dengan membubut tirus dengan menggunakan tapper attachment.

Jelaskan proses pembubutan tirus tersebut dengan menggeser eretan atas pada mesin bubut?

Langkah kedua dari proses pembubutan tirus adalah menentukan berapa jarak kepala lepas yang harus digeser.Untuk menentukan jarak ini kita memerlukan sebuah rumus tirus seperti yang terlihat pada gambar diatas ( offside ).Jika mengacu pada gambar di atas maka ,

D    : Diameter besar sebuah benda kerja / diameter mula-mula,30 mm

d     : Diameter kecil sebuah benda kerja / diameter ketirusan , 26 mm

LW : Length of work / panjang keseluruhan benda kerja, 100 mm

LT  :  Length of tapper / panjang ketirusan, 80 mm

Jadi kepala lepas harus digeser sejauh ( offside ) : 1/2 (30-26)x(100/80) =2.5 mm.Sedangkan jarak aman dari pergeseran kepala lepas adalah 3 % x 100 = 3mm.Jadi benda kerja ini bisa dikerjakan dengan menggeser kepala lepas.

Langkah selanjutnya setelah menghitung pergeseran tail stock/kepala lepas adalah proses pembubutan itu sendiri.Diantara langkah-langkah ala TUKANG BUBUT amatiran yang bisa dijadikan acuan antara lain :

  • Pemeriksaan benda kerja.Biasakanlah untuk memeriksa benda kerja sebelum memulai proses permesinan.Terutama pada ukurannya,jangan sampai terjadi kesalahan yang disebabkan oleh ukurann bahan mentah yang tidak benar,bisa kurang panjang ataupun kekecilan.
  • Perhatikan gambar teknik dengan seksama,sehingga benar-benar terbentuk dipikiran kita tentang wujud benda kerja ini nantinya.Hal ini berfungsi untuk menentukan langkah kerja pada proses pembubutan itu sendiri.
  • Bubutlah benda kerja dan tentukanlah ukurannya sesuai dengan yang diinginkan,yaitu panjang 100 dan diameter 30 mm.Serta buatlah lubang bor senter pada kedua ujung benda kerja.
  • Pasang senter pada ragum dan persiapkan pula pengait antara ragum terhadap benda kerja.Pengait ini berfungsi sebagai penyambung antara benda kerja dengan ragum supaya dapat berputar bersamaan.Jika tidak ada pengait ini maka benda kerja tidak dapat berputar karena hanya didorong oleh kedua ujung senter.
  • Lakukan proses pergeseran tail stock/kepala lepas sejauh 2.5 mm dan pasanglah senter.
  • Dekatkan tail stock ke ragum dengan perkiraan jarak antara dua senter adalah lebih dari 100 mm ( panjang keseluruhan benda ).Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memasang benda kerja.
  • Pasang benda kerja pada kedua senter,pasang pengait antara benda kerja dengan ragum dan pastikan benda kerja terikat dengan sempurna.
  • Nyalakan mesin dan mulailah membubut sebagaimana membubut rata dengan menggunakan eretan bawah.Lakukan proses ini hingga selesai sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Artikel ini mungkin dirasa kurang sempurna.Karena TUKANG BUBUT amatiran belum pernah mendapatkan order untuk mengerjakan benda kerja seperti ini.Sehingga TUKANG BUBUT amatiran belum bisa memberikan trik-trik khusus yang mungkin akan memperjelas dan melengkapi artikel ini.Suatu saat akan kita lengkapi.Semoga bermanfat.

TUKANG BUBUT amatiran.


Salah satu dari pekerjaan permesinan terutama dengan menggunakan mesin bubut adalah membubut benda kerja tirus atau istilah umumnya lancip/konis.Ada tiga cara untuk membubut benda kerja tirus ini,yaitu :


  1. Membubut tirus dengan menggeser eretan atas.
  2. Membubut tirus dengan menggeser kepala lepas/tail stock
  3. Membubut tirus dengan alat khusus tapper attachment

Dari ketiga cara diatas masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.Tingkat dasar dari tiga cara membubut tirus diatas adalah membubut tirus dengan menggeser eretan atas,yang paling rumit adalah dengan menggunakan tapper attachment.


MEMBUBUT TIRUS DENGAN MENGGESER ERETAN ATAS

Jelaskan proses pembubutan tirus tersebut dengan menggeser eretan atas pada mesin bubut?


Eretan atas merupakan bagian dari eretan mesin bubut yang tidak bisa digerakkan secara otomatis.Oleh karena itu maka kelemahan dari membubut tirus dengan eretan atas ini adalah proses pembubutannya yang tidak bisa dilakukan secara otomatis,harus manual.Sedangkan kelebihannya adalah mampu membubut tirus dengan sudut yang besar hampir mendekati 90 derajat.Hal ini karena eretan atas mesin bubut dapat diputar secara penuh yaitu 360 derajat.Tidak seperti membubut tirus dengan menggeser tail stock yang tidak bisa membubut tirus dalam,kelebihan lain dari membubut tirus dengan menggeser eretan atas ini adalah mampu/bisa digunakan untuk membubut tirus dalam/lubang. Untuk proses penggeseran eretan atas ini pun sangat mudah,tinggal mengendurkan baut yang mengikat eretan atas ini kemudian kita putar sesuai dengan sudut yang kita inginkan.Jika kita melihat gambar diatas maka disana terdapat dua buah baut yang mengikat eretan atas.Disana juga terdapat garis-garis yang menunjukkan nilai dari berapa derajat eretan atas ini kita geser,pada mesin bubut biasanya terdapat angka-angka yang menunjukkan nilai/besaran sudutnya.Besaran sudut eretan atas ini akan sama dengan besaran sudut benda kerja yang dibubut.Sebagai gambaran akan saya jelaskan langkah-langkah untuk membubut tirus dengan eretan atas ini.

  1. Kita asumsikan bahwa benda kerja sudah terpasang dengan benar pada ragum dan siap untuk dibubut tirus.
  2. Pada langkah kedua ini tentunya kita akan menggeser eretan atas,maka matikanlah mesin dan jauhkan eretan dari ragum untuk memberikan jarak aman.
  3. tentukan sudut yang kita inginkan,misalnya 30 derajat.
  4. Ambil kunci yang sesuai dengan baut yang mengikat eretan atas.
  5. kendurkan semua baut yang mengikat eretan atas,biasanya ada dua baut atau empat baut untuk mesin bubut ukuran besar.
  6. Pegang handel eretan atas ( atau bagian lainnya ) dan putarlah eretan atas sesuai dengan sudut yang diinginkan,30 derajat.
  7. Kencangkan kembali baut pengikat eretan atas dan letakkan kunci pada tempat yang aman.
  8. Cobalah memutar handel eretan atas,jika terasa berat maka bisa jadi eretan ini masih dalam keadaan terkunci.Usahakanlah agar eretan atas ini bisa begerak dengan ringan layaknya eretan lintang.
  9. Nyalakan mesin,dekatkan pisau ke benda kerja dan mulailah membubut tirus dengan eretan atas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membubut tirus dengan eretan atas ini agar mendapatkan hasil yang bagus antara lain :

  1. Tingkat ketajaman pisau/pahat bubut.
  2. Putaran ragum/mesin.Gunakanlah rpm yang ideal,sesuaikan dengan benda kerja.
  3. Berat/ringan pergerakan eretan atas.Jika gerakan eretan atas ini berat tentu akan mempengaruhi hasil dari bubutannya.Maka usahakan agar eretan ini berjalan dengan ringan dan lancar.Hal ini bisa diatasi dengan memberikan pelumas atau menyetel baut penyetel eretan atas ( tidak semua mesin ada ).
  4. Keterampilan operator/tukang bubut.Karena proses ini berjalan secara manual tentu tingkat keterampilan atau keluwesan tangan operator sangat berpengaruh terhadap hasil bubutan ini.

Semoga mudah dipahami dan semoga bermanfaat.

TUKANG BUBUT amatiran.