Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Akses instan ke jawaban di aplikasi kami

Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan

Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Lebih pintar, unduh sekarang!

atau

Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs

Tyas Wening Jumat, 19 Maret 2021 | 15:00 WIB

Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Peristiwa heroik yang dilakukan untuk memperingati proklamasi (Public Domain)

Bobo.id - Proklamasi merupakan peristiwa yang penting bagi Indonesia.

Sebab, proklamasi menandakan kemerdekaan Indonesia dari penjajah saat masa penjajahan.

Namun sebelum terjadinya proses pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945, ada berbagai peristiwa heroik yang terjadi.

Peristiwa heroik ini dilakukan sebagai tindakan untuk mendukung proklamasi.

Nah, peristiwa heroik untuk mendukung proklamasi tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan di berbagai daerah.

Apa saja tindakan heroik yang terjadi untuk mendukung proklamasi dan di daerah mana, ya?

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 6 Subtema 1: Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia


Page 2


Page 3

Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Public Domain

Peristiwa heroik yang dilakukan untuk memperingati proklamasi

Bobo.id - Proklamasi merupakan peristiwa yang penting bagi Indonesia.

Sebab, proklamasi menandakan kemerdekaan Indonesia dari penjajah saat masa penjajahan.

Namun sebelum terjadinya proses pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945, ada berbagai peristiwa heroik yang terjadi.

Peristiwa heroik ini dilakukan sebagai tindakan untuk mendukung proklamasi.

Nah, peristiwa heroik untuk mendukung proklamasi tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan di berbagai daerah.

Apa saja tindakan heroik yang terjadi untuk mendukung proklamasi dan di daerah mana, ya?

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 6 Subtema 1: Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia

Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP 46) berharap peristiwa heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara masuk kurikulum pendidikan sebagai muatan lokal di daerah itu.

Ketua Umum GPPMP 46 Jeffry Rawis menilai Provinsi Sulut telah berkontribusi signifikan terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan oleh Bung Karno, pada 17 Agustus 1945.

"Enam bulan sesudah proklamasi, Sulut adalah daerah pertama di luar Jawa, atau ketiga secara nasional (sebelumnya ada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Red), yang dengan tegas melepaskan diri dari cengkeraman kolonial Belanda, sekaligus sepakat mendukung Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945, yaitu melalui Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946," ungkap Rawis.

Dengan alasan sejarah itulah maka jajaran Pemda di Sulut bisa memasukan kurikulum ini, agar anak-anak sebagai generasi akan datang paham tentang perjuangan heroik pahlawan perjuangan kemerdekaan RI.

Sebab, peristiwa heroik Merah Putih 14 Februari 1946, adalah momentum penting yang mengubah persepsi internasional, bahwa Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta hanyalah gerakan para ekstremis dan kaum separatis di Tanah Jawa. Dari peristiwa kudeta militer di Manado ini, akhirnya memaksa Belanda menyerahkan kekuasaan pada 29 Desember 1949, setelah sebelumnya banyak negara di forum PBB mengakui kedaulatan RI.

Rawis juga menyampaikan implementasi hasil utama Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GPPMP di Bitung, Sulawesi Utara, Februari 2019. Yakni Pendirian Institut Teknologi 14 Februari 1946 (ITF), sebagai bentuk usulan untuk pengambangan sumber daya manusia, serta mengingatkan kembali nilai sejarah di Sulut.

Untuk rencana mendirikan ITF, dimana sudah ada pembicaraan awal tentang lokasi kampus dengan Walikota Bitung, Tokoh Merah Putih Ventje Rumangkang selaku Pinisepuh GPPMP dan Pengusaha Audy Lieke yang juga Wakil Bendahara “Sam Ratulangi Institute” (SRIn).

Hasil Rakernas lainnya, pembangunan Monumen Merah Putih dan Diorama Peristiwa Heroik Perjuangan 14 Februari 1946, dimana sudah ada lokasi yang dijanjikan Walikota dan Wakil Walikota Manado, sementara Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Ellen Kumaat yang juga Wanhat GPPMP, sudah menyiapkan tim desainnya.

Pewarta: Antara

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo

SILANEWS-Hari Patriotik 23 Januari 1942 yang diperingati setiap tahun oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo, merupakan peristiwa bersejarah yang menjadi puncak perjuangan masyarakat Gorontalo dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia di Gorontalo.

Di bawah pimpinan Pahlawan Nasional Nani Wartabone, para pemuda dan seluruh masyarakat Gorontalo berhasil mengusir penjajah Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih di lapangan Taruna Remaja dan kantor Pos di Kota Gorontalo.

Hari Patriotik 23 Januari 1942 yang disebut juga sebagai Hari Proklamasi Gorontalo merupakan momen bersejarah rakyat Gorontalo dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini dilaksanakan tepatnya 3 tahun lebih awal dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta tahun 1945 oleh Soekarno dan Moh. Hatta.

Baca Juga: Menikmati Sunset di Puncak Bukit Paralayang Watugupit Yogyakarta

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo dilaksanakan pada hari Jumat, 23 Januari 1942 tahun Masehi, atau tanggal 6 Muharram 1361 menurut tahun Hijriyah yang dibacakan oleh Nani Wartabone dengan didampingi oleh Kusno Danupoyo.

Keduanya dikenal oleh rakyat Gorontalo sebagai "Dwi Tunggal" dari tanah Sulawesi. Proklamasi kemerdekaan mengambil tempat di halaman Kantor Pos Gorontalo, diikuti oleh pembacaan teks proklamasi dan pengibaran bendera merah putih sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

Peristiwa Patriotik 23 Januari 1942 bermula setelah sholat subuh pada hari Jumat, dimana saat itu pasukan Nani Wartabone mulai bergerak masuk ke wilayah pusat pemerintahan Belanda di Gorontalo.

Baca Juga: Tundukkan West ham United Secara Dramatis, MU Kembali Masuk 4 Besar Liga Primer Inggris

Pasukan Wartabone yang dikenal dengan julukan "Pasukan Rimba" akhirnya berhasil menarik simpati masyarakat yang dilaluinya, mulai dari tanah Suwawa, hingga akhirnya berhasil mengajak ribuan orang dari berbagai daerah yang dilaluinya untuk ikut bersama-sama menyerbu pusat kota pemerintahan Belanda.


Page 2

Rakyat Gorontalo kemudian bersatu dan semakin banyak yang ikut dalam rombongan massa pasukan rimba yang dipimpin oleh Nani Wartabone. Pendang Kalengkongan dan Ardani Ali dari unsur Kepolisian lokal pun akhirnya ikut bergabung dengan pasukan rakyat untuk merebut kemerdekaan.

Baca Juga: Kominfo Tambah Bandwith dan Siapkan 5G Experience dalam MotoGP Mandalika 2022

Hingga akhirnya mereka tiba di Kota Gorontalo, tepatnya di kompleks pemerintahan kolonial Belanda. Pasukan Rimba bersama rakyat kemudian mulai menguasai markas atau tangsi polisi hingga melakukan penangkapan terhadap para pejabat pemerintah Belanda, orang-orang Belanda, serta aparat Kepolisian Belanda di Gorontalo.

Dalam catatan sejarah, operasi perebutan kekuasaan oleh Pasukan Rimba bersama rakyat Gorontalo setidaknya berhasil menangkap 15 orang anggota pemerintah kolonial Belanda.

Setibanya di depan Kantor Pos gorontalo, Bendera Merah Putih pun dikibarkan sebagai pertanda Gorontalo telah dibebaskan dari penjajah belanda, bebas dan merdeka, serta menjadi bagian dari Negara Indonesia.

Baca Juga: Dorong Perekonomian, Indonesia-Korea Tandatangani 'Comprehensive Economic Partnership Agreement'

Pada momen ini, lagu kebangsaan Indonesia Raya pun turut dinyanyikan oleh seluruh rakyat Gorontalo yang begitu riuh dan ramai memenuhi halaman Kantor Pos, tempat digelarnya proklamasi kemerdekaan tersebut.

Selanjutnya, naskah proklamasi pun dibacakan oleh Nani Wartabone. Dalam pidatonya tersebut, Nani menegaskan bahwa rakyat Gorontalo sudah merdeka dan lepas dari penjajah Belanda.

Pada hari itu juga, Gorontalo telah menyatakan ikut bergabung menjadi bagian Negara Indonesia dengan Merah Putih sebagai bendera Negara dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan negara.

Baca Juga: BPIP Serukan Pemangku Kebijakan Implementasikan Nilai-nilai Pancasila dalam Peraturan dan Kebijakan Masyarakat


Page 3

Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Minggu, 23 Januari 2022 | 10:07 WIB


Page 4

Jelaskan peristiwa heroik di Gorontalo dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia

Minggu, 23 Januari 2022 | 10:07 WIB