Jelaskan perbedaan spermatogenesis dan oogenesis, mengenai tempat produk dan tahap pembentukannya

Perbedaan Spermatogenesis Dan Oogenesis – Istilah dari spermatogenesis dengan oogenesis memang memiliki arti yang hampir sama, sebab kedua istilah ini memiliki pengaruh yang besar akan sistem reproduksi hingga pada proses pembuahan. Akan tetapi kedua istilah tersebut tetap memiliki perbedaan.

Proses kehamilan secara umum akan terjadi saat adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur dengan sperma. Yang mana kedua komponen tersebut yaitu sel telur dengan sperma membutuhkan beberapa waktu hingga matang di dalam tubuh individu baik perempuan ataupun laki-laki. Sehingga proses ini dikenal dengan spermatogenesis dan juga oogenesis.

Baca juga: Proses pembuahan pada manusia

Perbedaan Oogenesis dan Spermatogenesis

1. Pengertian Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis merupakan suatu proses yang terjadi di dalam tubuh pria dalam proses pembentukan sperma yang mana melalui pembelahan secara mitosis dan juga meiosis.

Sedangkan oogenesis merupakan suatu proses untuk membentuk ovum atau sel telur dalam tubuh wanita yang terjadi secara mitosis maupun meiosis.

Baca juga: Grafik siklus menstruasi

2. Berdasarkan Tempat Terjadinya

Proses spermatogenesis terjadi pada tubulus seminiferus yang terdapat pada testis atau organisme jantan, sedangkan oogenesis terjadi pada folikel ovarium yaitu terdapat pada organisme betina.

3. Tujuan Spermatogenesis dan Oogenesis

Proses spermatogenesis memiliki tujuan untuk membentuk sperma yang berlangsung di dalam tubulus seminiferus yang terjadi di dalam testis. Sedangkan proses dari terjadinya oogenesis ini memiliki tujuan dalam terbentuknya sel telur atau ovum yang mana prosesnya terjadi di dalam organisme betina yaitu pada folikel ovarium.

Baca juga: Struktur anatomi kalenjar prostat

Dalam proses pembentukan spermatogenesis akan dimulai semenjak akil baligh hingga mati (terus-menerus selama masih hidup). Sedangkan proses terjadinya oogenesis mempunyai waktu yang lumayan panjang untuk beristirahat yaitu semenjak terjadinya menstruasi hingga menopause.

5. Tahapan Spermatogonesis dan Oogenesis

a. Spermatogenesis

  • Spermatogonium, merupakan tahap yang paling pertama dari proses spermatogenesis yang mana terdiri atas 46 kromosom dengan sifat diploid atau 2n.
  • Spermatosit primer, merupakan hasil pembelahan mitosis pada proses spermatogonium, dalam tahap ini terjadi pendewasaan serta tidak terjadi pembelahan.
  • Spermatosit sekunder, merupakan hasil pembelahan pada tahap spermatosit primer secara meiosis 1 yang mana terdapat 23 kromosom dengan sifat haploid.
  • Spermatid, merupakan hasil pembelahan secara meiosis II pada tahap spermatosit sekunder yang terdiri atas 23 kromosom haploid.
  • Spermatozoa atau sperma, merupakan suatu perubahan bentuk dari spermatid, yang mana memiliki beberapa bagian seperti ekor, leher, serta kepala.

b. Oogenesis

  • Oogenium, merupakan tahap awal dari proses oogenesis, terdiri atas 46 kromosom dengan sifat diploid.
  • Oosit primer, merupakan hasil dari pembelahan mitosis pada tahap oogenium, merupakan suatu tahap pendewasaan dan tidak terjadi pembelahan, terdiri atas 46 kromosom diploid.
  • Oosit sekunder serta Polosit, merupakan hasil pembelahan meiosis 1 pada tahap oosit primer, tersusun atas 23 kromosom haploid.
  • Ootid serta 3 Sel polosit, merupakan hasil pembelahan meiosis II pada tahap oosit sekunder dan juga polosit, tersusun atas 23 kromosom haploid.
  • Ovum, merupakan bentuk diferensiasi dari ootid yang mana sebagai tahap terakhir yaitu ovum yang telah matang serta fungsional.

6. Hasil

Pada proses spermatogenesis menghasilkan 4 sel anakan atau sel sperma yang sama besar dan fungsional, serta pada proses oogenesis menghasilkan 1 sel telur (ovum) serta 3 sel polosit atau bahan polar.

Baca juga: Pembentukan Spermatogenesis dan oogenesis

7. Badan Kutub

Pada spermatogenesis tidak memiliki badan kutub dan pada oogenesis memiliki 2 buah badan kutub atau badan polar.

8. Tempat Pematangan

Pada spermatogenesis, semua tahap pematangan di dalam testis, dan pada oogenesis pada tahap pertama pembelahan terjadi pematangan di dalam ovarium, serta pada tahap II terjadi di luar ovarium.

Nah, apabila ada pertanyaan tentang Perbedaan Spermatogenesis Dan Oogenesis bisa ditulis di kotak komentar.

Daftar Pustaka:

Campbell. (2012). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suharsono dan Egi Nuryadin. (2018). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Spermatogenesis dan oogenesis memang memiliki istilah yang mirip, keduanya pun sama-sama memengaruhi sistem reproduksi dan keberhasilan proses pembuahan. Namun sebenarnya spermatogenesis dan oogenesis itu berbeda, Ma.

Pada dasarnya, kehamilan terjadi ketika ada proses pembuahan bertemunya sperma dan sel telur. Nah, masing-masing komponen tersebut juga memerlukan waktu untuk dimatangkan dalam tubuh laki-laki dan perempuan. Proses inilah yang dinamakan spermatogenesis dan oogenesis.

Berikut informasi lengkap tentang perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yang perlu Mama ketahui, seperti telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Apa itu spermatogenesis?

Pixabay/Sciencefreak

Dikutip dari Science Direct, spermatogenesis adalah proses produksi dan pematangan sel sperma dalam testis laki-laki. Spermatogenesis dimulai pada masa pubertas, tepatnya ketika kadar testosteron meningkat dalam tubuh laki-laki. Testosteron menjadi salah satu komponen penting dalam spermatogenesis.

Sperma tepatnya mulai berkembang di dalam tabung kecil di dalam testis yang disebut sebagai tubulus seminiferus. Di sini sel sperma yang awalnya berbentuk lingkaran kemudian akan berkembang menjadi bentuk seperti kecebong yang umumnya digambarkan.

Dari situ, sperma kemudian akan berpindah ke epididimis. Proses ini tidak sebentar, Ma. Dari tubulus seminiferus menuju epididimis diperlukan waktu antara 4-6 minggu.

Nah, kemudian dari epididimis sperma-sperma ini akan bergerak lagi menuju vas deferes untuk kemudian bercampur dengan cairan mani. Setiap kali ejakulasi, sekitar hampir 100 juta sperma akan dilepaskan dari tubuh laki-laki.

Dari jumlah yang banyak tersebut, hanya satu sperma saja yang bisa membuahi sel telur, sampai kemudian terus berkembang menjadi janin.

Proses ini terus terjadi dalam tubuh laki-laki, mulai dari pubertas hingga seumur hidup. Jangka waktu proses ini pun cukup pendek.

EDITORS' PICKS

  1. Tips agar Tetap Merasa Seksi saat Hamil, Bisa Dicoba!
  2. 50 Ide Nama Bayi Perempuan Islami yang Lahir di Bulan Agustus
  3. 50 Ide Nama Bayi Laki-Laki Islami yang Lahir di Bulan Agustus

2. Apa itu oogenesis?

Freepik/kjpargeter

Jika spermatogenesis terjadi pada laki-laki, maka proses oogenesis terjadi pada tubuh perempuan. Dikutip dari Science Direct, oogenesis adalah pembentukan sel telur (juga dikenal sebagai ovum atau oosit) pada janin berjenis kelamin perempuan.

Ya, oogenesis mulai berkembang pada janin perempuan pada usia kehamilan sekitar 7 minggu. Ini berarti, sel telur sebenarnya sudah mulai dimiliki tubuh perempuan bahkan sejak ia masih berada dalam kandungan.

Puncaknya, sel telur yang dimiliki pada waktu tersebut bahkan bisa mencapai hingga 6 juta. Namun nanti ketika bayi perempuan dilahirkan, jumlah tersebut akan terus berkurang sampai hanya sekitar 1 juta saja.

Sel-sel telur ini kemudian berada pada fase ‘tidur’, dan baru akan kembali ‘bangun’ saat perempuan sudah masuk pubertas. Pada waktu itu, jumlahnya pun akan terus berkurang hingga sekitar 300 ribu hingga 400 ribu saja.

Memasuki usia dewasa (24-31 tahun), jumlah sel telur yang tersisa hanya sekitar 62 ribu. Jumlah ini kian menurun drastis saat perempuan memasuki usia 32-38 tahun, tepatnya sekitar 9.600 saja. Demikian dikutip dari ‘Acupuncuture for IVF and Assisted Reproduction: An Integrated Approach to Treatment and Management’.

Dengan kata lain, seiring dengan bertambahnya usia perempuan, jumlah dan kualitas sel telurnya akan mengalami penurunan.

3. Perbedaan dasar antara spermatogenesis dan oogenesis

Pixabay/Julia Fiedler

Oleh sebab itu, antara spermatogenesis dan oogenesis pada dasarnya ada beberapa perbedaan mendasar yang penting diketahui. Secara garis besar, spermatogenesis dan oogenesis berbeda, karena spermatogenesis terjadi pada laki-laki sementara oogenesis pada perempuan.

Tepatnya, spermatogenesis terjadi di dalam testis laki-laki, oogenesis terjadi di dalam indung telur perempuan, tepatnya sejak masih dalam kandungan.

Proses spermatogenesis juga berlangsung secara teratur dalam tubuh laki-laki, yakni sejak masa pubertas sampai seumur hidupnya. Sementara itu, oogenesis terjadi dalam kandungan, kemudian berhenti dan kembali pada masa pubertas. Proses kedua oogenesis ini bukan produksi, melainkan justru berkurang sedikit demi sedikit hingga seumur hidup.

Spermatogenesis pun bisa dibilang prosesnya terjadi dalam jangka waktu pendek tetapi sering, sementara oogenesis prosesnya panjang.

Meski berbeda, tetapi spermatogenesis dan oogenesis sama-sama berkaitan dengan fungsi reproduksi, Ma. Melalui kedua proses ini pembuahan dan kehamilan bisa terjadi. Apabila ada masalah pada spermatogenesis maupun oogenesis, kesuburan pun bisa terpengaruh dan seringkali membutuhkan pemeriksaan dari dokter.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA