Mengapa orang kristen disebut domba sesat

Wed - Jan 27, 2021 / 3385 / Parenting

Ayo angkat tangan, siapa yang masih bingung kenapa kita diumpamakan seperti domba dalam Alkitab? Apakah ada yang berpikir karena domba itu manis, lucu, dan polos? Atau memang karena ada analoginya?

Pastinya ada alasan Tuhan mengumpamakan kita, umat-Nya dengan gambaran domba dan Dia adalah gembala yang baik. Nggak mungkin kan Tuhan menciptakan gambaran domba ini hanya supaya kita nggak takut, karena domba itu bukan hewan pemangsa. Tapi coba kita lihat yuk dari karakteristik domba dan penjelasannya.

Kesannya kok domba hewan yang maaf kata, bodoh ya. Dengan mudah ikut arahan. Bahkan ada kisah yang menggambarkan domba yang bisa dengan mudah ikut-ikutan saat beberapa domba di depannya melompati tali di depannya. Setelah talinya dihilangkan pada domba kelima, misalnya, domba lain dibelakangnya tetap melompat seakan ada tali.

Melihat tingkah lucu domba ini, secara tidak sadar Tuhan sendiri sedang berbicara tentang kita. Kita bagaikan domba yang bisa mengikuti siapapun tanpa berpikir, tidak punya arah, dan tidak bisa membela diri saat mengalami kesulitan.

“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” (Yesaya 53: 6)

 Baca juga : 5 TIPS BAGI ORANG TUA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER KRISTUS DALAM DIRI ANAK

Domba punya kemampuan luar biasa untuk mengenali suara gembalanya, karena mereka makhluk yang emosional. Hebatnya, mereka juga bisa mengenali suara orang asing dan pergi menjauhinya. Domba juga mudah cemas, tertekan, atau sedih kalau teman-temannya mati.

Sama seperti domba, kita juga bisa merasakan cemas, stres, dan sedih. Oleh karena itu, penting agar kita bisa kenal suara gembala kita agar tetap bisa tenang saat masalah menghadang. Jika tidak, kita bisa digiring oleh ‘suara asing’ dan mengalami bahaya.

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10: 27)

Tidak seperti unta, kuda ataupun keledai, domba tidak membawa beban di tubuhnya karena mereka tidak kuat. Sama seperti kita. Justru Tuhanlah yang membawa dan memikul segala beban dan dosa kita (Mazmur 55:22a).

Saat domba haus, dia akan berhenti di sebuah kubangan air kotor depan mereka, alih-alih berjalan lebih jauh sedikit untuk mendapatkan air yang jernih dan bersih. Menyedihkannya, mereka puas karena telah meminum air kotor itu. Domba tidak bisa tahu apa yang terbaik untuk dirinya kalau tidak ada gembala yang mengarahkan mereka ke air yang bersih dan jernih. (Mazmur 23: 1-2)

 Baca juga : JANGAN LARANG ANAK MENDEBAT, MELAINKAN ATASI DENGAN CARA INI

Di zaman Yesus, domba termasuk harta karena bisa menghasilkan susu, daging, wol, dan keturunan. Tuhan memakai perumpamaan domba adalah kita (manusia) karena kita ini berharga dan tidak ternilai. Saking sangat berharganya, Dia rela memberikan nyawa-Nya untuk menebus dosa kita.

Sama seperti domba, kita tidak memiliki arah jika kita tidak berjalan bersama Yesus, sang gembala yang baik. Dia selalu memberikan perlindungan dan arahan, tanpa meminta kita membawa beban. Semoga kita semua menyadari bahwa nilai kita benar-benar sangat berharga seperti domba yang dianggap sebagai harta (Wahyu 7: 17).

Content Writer

Share :

Cerita Alkitab Perumpaan Domba yang Hilang, Gembala Pilih Tinggalkan 99 Domba & Cari yang Tersesat

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya.

Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang memiliki seratus ekor domba.

Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan ia meninggalkan domba yang lainnya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat.

Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, maka kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Domba merupakan lambang yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab sejak zaman sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23).

Domba merupakan perlambangan dari manusia.

Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang benar, yaitu mereka yang telah percaya kepada Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang benar.

Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di sisi lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari serangan binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribunnews

"Domba yang hilang", karya Dalziel Bersaudara

Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Daftar inti

  • 1 Domba yang terhilang
  • 2 Penjelasan
  • 3 Lihat pula
  • 4 Pustaka

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang mempunyai seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan dia meninggalkan domba yang pautannya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, karenanya kegembiraannya atas seekor domba itu semakin dari 99 ekor domba yang tak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan simbol yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab semenjak abad sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tak bisa mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, lagi pula melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tak sesat melambangkan orang yang benar, yaitu mereka yang sudah percaya kepada Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang benar. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di sisi pautan, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari serangan binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Besar menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan sampai sekarang untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini dinyatakan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Demikian juga Bapamu yang di sorga tak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.

—Matius 18:14

Saya berucap kepadamu: Demikian juga hendak telah tersedia sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, semakin dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tak membutuhkan pertobatan.

—Lukas 15:7

Pada kenyataannya, Yesus pernah mengatakan bahwa pekerjaan-Nya selama di dunia ini antara pautan untuk mencari "domba-domba yang hilang", khususnya dari umat Israel. Dalam dialog dengan seorang perempuan non-Yahudi dari kawasan Tirus dan Sidon, Yesus berkata:[1]

Saya diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 15:24

Kepada murid-murid-Nya, di permulaan masa pelayanan-Nya, Yesus berpesan:[2]

pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 10:6

Baru kemudian, masa Yesus nyaris mengakhiri pekerjaan-Nya di dunia, Dia berdoa untuk domba-domba pautan, yang kelak menjadi tugas murid-murid-Nya untuk dicari, masa Roh Kudus sudah diturunkan.[3]

Lihat pula

Pustaka

  1. ^ Matius 15:24
  2. ^ Matius 10:6
  3. ^ Yohanes 17; Kisah Para Rasul 1


edunitas.com

Page 2

"Domba yang hilang", karya Dalziel Bersaudara

Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah suatu perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus untuk murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Daftar isi

  • 1 Domba yang terhilang
  • 2 Penjelasan
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang ada seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan beliau meninggalkan domba lainnyanya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, karenanya kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan simbol yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab semenjak abad sebelum Daud, gembala domba yang dibuat menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang ada, yaitu mereka yang sudah percaya untuk Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang ada. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di anggota lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari agresi binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Agung menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan sampai sekarang untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini diketengahkan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.

—Matius 18:14

Aku berucap kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang ada yang tidak membutuhkan pertobatan.

—Lukas 15:7

Pada kenyataannya, Yesus pernah mengatakan bahwa pekerjaan-Nya selama di dunia ini selang lain untuk mencari "domba-domba yang hilang", khususnya dari umat Israel. Dalam percakapan dengan seorang perempuan non-Yahudi dari kawasan Tirus dan Sidon, Yesus berkata:[1]

Aku diutus hanya untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 15:24

Untuk murid-murid-Nya, di awal masa pelayanan-Nya, Yesus berpesan:[2]

pergilah untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 10:6

Baru kemudian, ketika Yesus hampir mengakhiri pekerjaan-Nya di dunia, Beliau berdoa untuk domba-domba lain, yang kelak dibuat menjadi tugas murid-murid-Nya untuk dicari, ketika Roh Kudus sudah diturunkan.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Matius 15:24
  2. ^ Matius 10:6
  3. ^ Yohanes 17; Kisah Para Rasul 1


edunitas.com

Page 3

"Domba yang hilang", karya Dalziel Bersaudara

Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah suatu perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus untuk murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Daftar isi

  • 1 Domba yang terhilang
  • 2 Penjelasan
  • 3 Lihat pula
  • 4 Pustaka

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang ada seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan beliau meninggalkan domba lainnyanya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, karenanya kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan simbol yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab semenjak abad sebelum Daud, gembala domba yang dibuat menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak bisa mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang ada, yaitu mereka yang sudah percaya untuk Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang ada. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di anggota lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari agresi binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Agung menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan sampai sekarang untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini diketengahkan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.

—Matius 18:14

Aku berucap kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang ada yang tidak membutuhkan pertobatan.

—Lukas 15:7

Pada kenyataannya, Yesus pernah mengatakan bahwa pekerjaan-Nya selama di dunia ini selang lain untuk mencari "domba-domba yang hilang", khususnya dari umat Israel. Dalam percakapan dengan seorang perempuan non-Yahudi dari kawasan Tirus dan Sidon, Yesus berkata:[1]

Aku diutus hanya untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 15:24

Untuk murid-murid-Nya, di awal masa pelayanan-Nya, Yesus berpesan:[2]

pergilah untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 10:6

Baru kemudian, ketika Yesus hampir mengakhiri pekerjaan-Nya di dunia, Beliau berdoa untuk domba-domba lain, yang kelak dibuat menjadi tugas murid-murid-Nya untuk dicari, ketika Roh Kudus sudah diturunkan.[3]

Lihat pula

Pustaka

  1. ^ Matius 15:24
  2. ^ Matius 10:6
  3. ^ Yohanes 17; Kisah Para Rasul 1


edunitas.com

Page 4

"Domba yang hilang", karya Dalziel Bersaudara

Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah suatu perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus untuk murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Daftar isi

  • 1 Domba yang terhilang
  • 2 Penjelasan
  • 3 Lihat pula
  • 4 Pustaka

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang ada seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan beliau meninggalkan domba lainnyanya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, karenanya kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan simbol yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab semenjak abad sebelum Daud, gembala domba yang dibuat menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak bisa mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang ada, yaitu mereka yang sudah percaya untuk Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang ada. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di anggota lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari agresi binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Agung menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan sampai sekarang untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini diketengahkan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.

—Matius 18:14

Aku berucap kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang ada yang tidak membutuhkan pertobatan.

—Lukas 15:7

Pada kenyataannya, Yesus pernah mengatakan bahwa pekerjaan-Nya selama di dunia ini selang lain untuk mencari "domba-domba yang hilang", khususnya dari umat Israel. Dalam percakapan dengan seorang perempuan non-Yahudi dari kawasan Tirus dan Sidon, Yesus berkata:[1]

Aku diutus hanya untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 15:24

Untuk murid-murid-Nya, di awal masa pelayanan-Nya, Yesus berpesan:[2]

pergilah untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 10:6

Baru kemudian, ketika Yesus hampir mengakhiri pekerjaan-Nya di dunia, Beliau berdoa untuk domba-domba lain, yang kelak dibuat menjadi tugas murid-murid-Nya untuk dicari, ketika Roh Kudus sudah diturunkan.[3]

Lihat pula

Pustaka

  1. ^ Matius 15:24
  2. ^ Matius 10:6
  3. ^ Yohanes 17; Kisah Para Rasul 1


edunitas.com

Page 5

"Domba yang hilang", karya Dalziel Bersaudara

Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah suatu perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus untuk murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 18:12-14 dan Lukas 15:3-7.

Daftar isi

  • 1 Domba yang terhilang
  • 2 Penjelasan
  • 3 Lihat pula
  • 4 Referensi

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang ada seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan beliau meninggalkan domba lainnyanya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, karenanya kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan simbol yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab semenjak abad sebelum Daud, gembala domba yang dibuat menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang ada, yaitu mereka yang sudah percaya untuk Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang ada. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di anggota lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari agresi binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Agung menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan sampai sekarang untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini diketengahkan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.

—Matius 18:14

Aku berucap kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang ada yang tidak membutuhkan pertobatan.

—Lukas 15:7

Pada kenyataannya, Yesus pernah mengatakan bahwa pekerjaan-Nya selama di dunia ini selang lain untuk mencari "domba-domba yang hilang", khususnya dari umat Israel. Dalam percakapan dengan seorang perempuan non-Yahudi dari kawasan Tirus dan Sidon, Yesus berkata:[1]

Aku diutus hanya untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 15:24

Untuk murid-murid-Nya, di awal masa pelayanan-Nya, Yesus berpesan:[2]

pergilah untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.

—Matius 10:6

Baru kemudian, ketika Yesus hampir mengakhiri pekerjaan-Nya di dunia, Beliau berdoa untuk domba-domba lain, yang kelak dibuat menjadi tugas murid-murid-Nya untuk dicari, ketika Roh Kudus sudah diturunkan.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Matius 15:24
  2. ^ Matius 10:6
  3. ^ Yohanes 17; Kisah Para Rasul 1


edunitas.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA