Jelaskan perbedaan kalimat simpleks dan kompleks beserta contohnya

Kalimat simpleks dan kompleks merupakan dua diantara jenis-jenis kalimat yang ada, selain kalimat inti, kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, kalimat aktif transitif, dan kalimat aktif intransitif. Seperti halnya kalimat pada umumnya, dua kalimat tersebut juga mempunyai sejumlah ciri khas yang membuat keduanya berbeda. Di artikel kali ini, kita akan mengetahui perbedaan diantara kedua kalimat tersebut. Adapun pembahasan mengenai perbedaan kalimat simpleks dan kompleks dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut!

Kalimat Simpleks

Kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya memiliki satu predikat dan hanya menjelaskan satu peristiwa saja. Kalimat ini mempunyai sejumlah pola kalimat dasar beserta contohnya yang khas, di mana pola tersebut terdiri atas S-P, S-P-O, dan S-P-O-K.

Kalimat simpleks mempunyai sejumlah ciri, di mana ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Hanya mempunyai satu predikat.
  • Hanya menjelaskan satu peristiwa saja.
  • Biasanya mempunyai pola S-P, S-P-O, ataupun S-P-O-K.

Untuk memahami seperti apa kalimat ini, berikut ditampilkan beberapa contoh kalimat simpleks yang ditampilkan di bawah ini!

  • Ibu memasak.
    • Pola kalimat: S-P, di mana S= ibu, dan P= memasak.
  • Ayah membaca koran.
    • Pola kalimat: S-P-O, di mana S= ayah, P= membaca, O= koran.
  • Bibi membeli sayur-sayuran di pasar.
    • Pola kalimat: S-P-O-K, di mana S= bibi, P= membeli, O= sayur-sayuran, K= di pasar.

Kalimat Kompleks

Kebalikan dari kalimat simpleks, kalimat kompleks merupakan kalimat yang mengandung dua predikat dan berisi penjelasan dua buah periistiwa di dalamnya. Secara sederhana, kalimat kompleks diartikean sebagai gabungan dari dua kalimat simpleks. Kalimat kompleks sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

  1. Kalimat Kompleks Parataktik: merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua kalimat simpleks atau dua klausa yang digabungkan oleh konjungsi koordinatif.
  2. Kalimat Kompleks Hipotaktik: merupakan kalimat kompleks yang terdiri atas dua kalimat simpleks atau dua klausa yang digabungkan oleh konjungsi subordinatif.

Kalimat kompleks mempunyai sejumlah ciri umum, di mana ciri-ciri tersebbut adalah:

  • Mempunyai dua predikat.
  • Menceritakan dua buah peristiwa di dalamnya.
  • Mengandung konjungsi tertentu di dalamnya.

Untuk mengetahui seperti apa kalimat ini, berikut ditampilkan beberapa contoh diantaranya.

1. Kalimat Kompleks Parataktik

  • Ardi merupakan anak yang cerdas, tetapi sifat angkuhnya membuat dia dibenci banyak orang.
    • Predikat: merupakan dan membuat.
    • Konjungsi koordinatif: tetapi. 
    • Peristiwa yang diceritakan: Ardi merupaja anak yang cerdas, serta sifat angkuhnya membuat dia dibenci banyak orang.

2. Kalimat Kompleks Hipotaktik

  • Ayah akan menghadiahi adik sepeda jika adik belajar dengan sungguh-sungguh.
    • Predikat: akan menghadiahi dan belajar.
    • Konjungsi subordinatif: jika.
    • Peristiwa yang diceritakan: ayah akan menghadiahi adik sepeda, dan adi belajar dengan sungguh-sungguh.

Dari pemaparan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan antara kalimiat simpleks dan kompleks adalah:

  • Kalimat simpleks hanya memiliki satu predikat, sedangkan kalimat kompleks mempunyai dua predikat.
  • Kalimat simpleks hanya menceritakan satu peristiwa, sedangkan kalimat kompleks menceritakan dua peristiwa.
  • Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi di dalamnya, sedangkan kalimat kompleks menggunakan konjungsi di dalamnya, yang mana konjungsi yang digunakan kalimat kompleks adalah konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi koordinatif digunakan untuk kalimat kompleks parataktik, sedangkan konjungsi subordinatif dipakai untuk kalimat kompleks hipotaktik.

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan kalimat simpleks dan kompleks dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian.

Menurut Harimurti (1999: 182), kalimat adalah satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, mempunyai ciri utama berupa intonasi final, dan secara faktual maupun potensial terdiri atas satu klausa atau lebih. Kalimat terdiri atas kalimat simpleks, kalimat kompleks, kalimat majemuk, dan majemuk campuran.

Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat. Unsur inti (komponen inti) dalam satu kalimat simpleks hanya berisi satu informasi, yang ditandai dengan adanya fungsi predikat. Kalimat simpleks adalah kalimat yang terbentuk dari satu klausa lengkap. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata, sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat (Harimurti, 1999: 172).

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang tersusun atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama adalah induk kalimat, yang diikuti oleh anak kalimat atau klausa subordinatif. Klausa utama dapat menjadi suatu kalimat utuh, tetapi klausa subordinatif memerlukan klausa utama agar dapat menjadi kalimat yang padu. Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif dalam kalimat kompleks tidak setara.

Ciri-ciri Kalimat Simpleks dan Kompleks

Ciri-ciri kalimat simpleks

  • Kalimat simpleks atau kalimat tunggal terdiri atas satu klausa lengkap. Satu klausa lengkap memiliki pola S-P, S-P-O, S-P-O-K, S-P-O-K-Pel.
  • Struktur kalimat simpleks sederhana dan tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
  • Kalimat simpleks memiliki satu kejadian atau peristiwa.
  • Kalimat simpleks memiliki 2 pola, yaitu:
    Contoh kalimat: Mereka pindah ke Bogor
    Contoh kalimat:
    • Makan roti tidak membuatku kenyang (1)
    • Para siswa akan belajar lebih giat lagi di semester baru. (2)
    • Saya makan sate. (3)
    • Mere ditegur guru dengan keras. (4)
    • Turis-turis berjemur di tepi pantai. (5)

Ciri-ciri kalimat kompleks

  • Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif, yaitu sejak, ketika, sambil, selama, setelah, sebelum, selesai, asalkan, apabila, jika, seandainya, agar, supaya, walaupun, meskipun, sekalipun, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa, bahwa, yang.
  • Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
  • Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
  • Dalam satu kalimat terdapat dua subjek dan predikat.
  • Kalimat kompleks terdiri atas dua jenis, yaitu:
    • Kalimat kompleks paratatik, adalah kalimat yang kedua klausanya memiliki makna yang setara. Kalimat ini dihubungkan menggunakan konjungsi setara, yaitu dan, serta, atau, melainkan, padahal, sedangkan, tetapi. Contohnya pada kalimat berikut: “Rani merapikan rumah dan mencuci semua piring kotor.”

      “Kakak mengajak adik untuk berangkat sekolah bersama, tetapi adik ingin berangkat sendiri.”

    • Kalimat kompleks hipotatik, adalah kalimat yaitu kedua klausanya memiliki makna yang tidak setara atau tidak sejajar. Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini di antaranya agar, walaupun, meskipun, sehingga, maka, tanpa, bahwa, jika, namun, ketika, apabila. Contohnya pada kalimat berikut: “Mona rajin mengerjakan tugas sekolah agar mendapatkan nilai bagus.”

      “Roni sangat menyukai kucing walaupun pernah dicakar”

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Perhatikan tabel berikut untuk membantu kamu memahami perbedaan kalimat simpleks dan kompleks.

Kalimat Simpleks Kalimat Kompleks
Memiliki satu subjek dan predikat Memiliki dua subjek dan predikat.
Tidak menggunakan konjungsi dan tanda koma Menggunakan konjungsi dan tanda koma sebagai penghubung kedua klausa.
Bentuk kalimat sederhana Bentuk kalimat terdiri atas dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif.
Dalam satu kalimat memiliki satu kejadian atau peristiwa Dalam satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.

Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks

Contoh Kalimat Simpleks

Berikut contoh-contoh kalimat simpleks:

  • Dewi belajar menari.
  • Joni terjatuh dari sepeda.
  • Burung bertengger di jendela kamar adik.
  • Penari menampilkan tariannya di depan para penonton dengan indah.
  • Ibu lupa mematikan kompor.
  • Sari dan Lala pergi ke kebun binatang.
  • Buku tulis Nina tertinggal di kolong meja.
  • Pak guru meminta Dika untuk menjawab pertanyaan.
  • Ayah pulang dari luar kota membawa oleh-oleh.
  • Teman Nisa tidak mau berbagi makanan.

Contoh Kalimat Kompleks

Berikut contoh-contoh kalimat kompleks:

  • Aku membeli baju baru, tetapi ukurannya terlalu kecil saat dicoba.
  • Lisa rajin merawat bunga-bunganya, sehingga bunganya tumbuh subur.
  • Ayah mulai menyalakan lampu ketika hari mulai gelap.
  • Ibu memasak ayam goreng dan merebus daging di dapur.
  • Lala mendengar kabar bahwa adiknya sudah sembuh.
  • Adik ingin membeli mainan baru jika tabungannya sudah banyak.
  • Sari bangun tidur setelah dibangunkan oleh ibunya.
  • Sejak pindah ke kota, Dina memiliki banyak teman bermain.
  • Pasien itu diizinkan pulang, asalkan kondisinya sudah membaik.
  • Jeni memakan buah apel tanpa mencucinya terlebih dahulu.

Kontributor: Nidia Rahma, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  • Contoh Kata Pengantar
  • Contoh Teks Prosedur
  • Kata Baku dan Tidak Baku

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA