Lihat Foto Show
KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya laut melimpah. Kekayaan lautnya, membuat masyarakat Indonesia banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Nelayan tradisional adalah nelayan yang menangkap ikan dengan peralatan tradisional yang dilakukan secara turun-temurun. Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan? Nelayan tradisional menangkap ikan dengan menggunakan perahu kecil, jaring kecil, bubu, alat pancing, tombak, dan rawai. Berikut penjelasannya: Perahu kecilNelayan tradisional biasanya menggunakan perahu kecil yang mengandalkan tenaga kayuh ataupun angin laut, tanpa bantuan motor. Contohnya adalah sampan, kano, dan kapal tanpa motor lainnya. Baca juga: Akibat Buruk Mengambil Ikan Menggunakan Pukat Harimau dan Bom Ikan Lihat Foto ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto/ed/nz/15 Seorang nelayan suku Bajo menaikkan Bubu ke atas perahu di perairan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/5). Bubu atau perangkap ikan terbuat dari kawat ini adalah alat tangkap yang ramah lingkungan digunakan nelayan tradisional Bajo (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); BubuBubu adalah alat penangkap ikan tradisional yang terbuat dari rotan, bambu, maupun kayu. Bubu biasanya berbentuk seperti corong yang dapat memerangkap ikan jika masuk ke dalamnya. Bubu disimpan di aliran sungai ataupun laut dangkal dan didiamkan selama satu hari untuk menunggu ikan terperangkap. Dilansir dari Food and Agriculture Organization of The United Nations, tangkapan yang dihasilkan bubu relatif sedikit, sehingga biasanya yang ditangkap adalah hewan dengan nilai ekonomi tinggi seperti lobster, udang, udang karang, kepiting, ikan kakap, gurita, dan sotong. Jaring atau jalaNelayan tradisional juga menggunakan jaring atau jala untuk menangkap ikan. Jaring terbuat dari benang ataupun nilon yang dirancang untuk memerangkap ikan. Ada banyak jenis jaring yang digunakan nelayan tradisional, contohnya jaring insang hanyut, jaring klitik, jaring angkat, dan jaring lempar. Baca juga: Cara Nelayan Mencari Ikan Supaya Kelestarian Ekosistem Terjaga Alat pancingAlat pancing adalah joran panjang yang terbuat dari kayu atau bambu, ikatkan tali pada ujungnya dan dilengkapi dengan kail. Alat pancing digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, terutama ikan cakalang.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki laut yang dapat dikelola sebesar 5.8 juta km² dan memiliki potensi serta keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Perikanan, salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan nasional serta sumber mata pencaharian nelayan, perlu dipertahankan keberlanjutannya. Bukan sekedar tingkat penangkapan perikanan, namun juga aspek-aspek lain seperti ekosistem, struktur sosial ekonomi, komunitas nelayan dan pengelolaan kelembagaannya. Pengembangan perikanan haruslah mempertimbangkan bio-technico-socio-economic approach yaitu secara biologi tidak merusak atau mengganggu kelestarian sumber daya ikan, secara teknis alat tangkap harus efektif untuk dioperasikan, secara sosial alat tangkap dapat diterima oleh masyarakat nelayan, secara ekonomi harus menguntungkan. Adapun alat penangkap ikan yang dilarang menurut peraturan perundangan : UU No. 45 Tahun 2009
Permen KP No. 2 Tahun 2015
Permen KP No. 71 Tahun 2016
Namun apalah arti diterapkannya kebijakan jika pelaku utama kebijakan tersebut tidak mengerti sepenuhnya mengapa kebijakan tersebut dibuat? Oleh karena itu, langkah utama haruslah dengan dilakukan pencerdasan terhadap masyarakat nelayan tentang keberlanjutan ekosistem laut, meliputi tingkat dan teknik penangkapan, ukuran ikan layak tangkap, keragaman spesies tangkapan, dan pemahaman tentang ekosistem bawah laut. Alat Penangkapan Ikan yang tidak ramah lingkungan antara lain :
Kriteria Alat Penangkap Ikan yang Ramah Lingkungan (berdasarkan Code of Conduct for Responsible Fisheries, FAO 1995) :
Kondisi lautan yang baik juga berdampak pada hasil penangkapan yang baik pula. Maka dari itu, nelayan juga harus menjaga laut dari pencemaran dengan memulai kebiasaan penggunaan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan. (CW/Sekret)
Lukah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan alat untuk menangkap ikan (seperti bubu) yang dipasang di dalam air yang tidak berapa dalam. Lukah terbuat dari bambu atau rotan untuk menjerat ikan. Lukah dilengkapi tutup lukah yang akan menutup secara otomatis ketika ada ikan yang terjebak masuk ke dalam lukah. Lukah dari bambu bambu dibuat dengan sedemikian rupa membentuk silinder dengan panjang 1,5 meter dan dengan diameter 30 cm. Cara menangkap ikan dengan alat ini yaitu dengan meletakkan lukah di jalur yang biasa dilalui ikan. Alat ini hanya bisa digunakan di sungai-sungai kecil. Setelah lukah diletakkan di tempat yang strategis kemudian lukah didiamkan selama satu malam/hari, keesokan harinya baru diambil. Cara membuat lukah, yakni: pertama, siapkan batang bambu, bilah menjadi potongan potongan kecil sepanjang satu meter atau sesuai dengan panjang bubu ikan yang diinginkan. Kedua, potongan bambu tersebut di bilah kecil kecil dan di haluskan menggunakan pisau. Ketiga, rangkai Bilah Bilah bambu dan di anyam menggunakan tutus bambu atau tali Setelah dianyam dan dirangkai maka jadilah lukah. Di Riau, dari alat menangkap ikan ini, lahirlah permainan lukah gilo. Lukah gilo adalah permainan dari suku Bonai Ulak Patian, Kabupaten Rokan Hulu. Lukah gilo merupakan perpaduan dari gerak dan ilmu kebatinan yang dimainkan pada acara-acara tertentu yang bersifat ritual bentuk permainannya memakai alat yang disebut lukah. Kemudian lukah itu dipegang bersama-sama, sambil membacakan mantra-mantra oleh salah seorang dari mereka sampai terasa lukah itu bergerak dengan sendirinya dengan sangat kuatnya hingga waktuyang ditentukan oleh tukang mantra. Lukah gilo ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2018 dari Riau. ** #Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..# Answered by laviradewicr on Sun, 05 Jun 2022 14:09:11 +0700 with category B. Daerah and was viewed by 345 other usersJawaban: 1. Jaring Lingkar Purse seine yang merupakan bagian dari jaring lingkar, menjadi favorit nelayan. Dioperasikan dengan cara menghadang arah renang ikan. 2. Pukat Tarik Salah satu contoh pukat tarik adalah cantrang yang penggunaannya dilarang karena menangkap segala jenis ikan, termasuk ikan yang masih kecil. 3. Pukat Hela Trawls dan pukat harimau merupakan contoh jaring yang termasuk kategori pukat hela. Penggunaan alat tangkap ini juga dilarang karena merusak ekosistem. 4. Penggaruk Alat tangkap ini biasa di perairan dangkal dan tak jauh dari pesisir. Penggaruk biasanya menyasar kerang. 5. Jaring Angkat Penggunaan jaring angkat dilakukan dengan membenamkan jaring ke perairan, kemudian saat ikan sudah tertangkap, diangkat ke atas. Biasanya nelayan menggunakan rumpon untuk menarik perhatian ikan. Jaring ini menyasar ikan jenis pelagis dan cumi-cumi. 6. Alat yang dijatuhkan atau ditebar Nelayan menangkap ikan dengan cara menebar atau menjatuhkan jaring untuk mengurung ikan. Setelah ikan terjebak, jaring diangkat ke atas kapal. Alat ini menyasar ikan pelagis dan cumi. 7. Gill Nets Sistem kerja gill nets atau jaring insang dengan cara menghadang pergerakan ikan. Ketika menabrak jaring, insang ikan langsung terjerat dan tak dapat keluar lagi. 8. Perangkap Bubu, bubu bersayap dan pukat labuh merupakan contoh alat tangkap jenis perangkap. Penggunaannya dilakukan secara pasif berdasarkan tingkah laku ikan. 9. Pancing Ada banyak jenis pancing yang digunakan nelayan, namun secara umum cara kerjanya sama. Yakni dengan mengulurkan pancing yang sudah terpasang umpan ke dalam air. 10. Alat penjepit dan melukai Alat tangkap yang termasuk kategori ini adalah tombak dan panah. Pengoperasiannya dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat! Apa itu en.dhafi.link?en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu. |