Pengertian Departementalisasi. Istilah Departementalisasi atau departementasi, secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan.
Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja.
Departementalisasi terbentuk di antaranya atas dasar :
Hampir semua organisasi menggunakan lebih dari satu pendekatan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatannya. Bahkan dalam organisasi yang besar mungkin dijumpai banyak pendekatan yang digunakan bersama sebagai dasar departementalisasi. 1. Departementalisasi Fungsional. Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.
2. Departementalisasi Divisional. Suatu perusahaan besar dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi divisional. Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar :
Baca juga : Pengertian Proses Produksi, Tujuan, Karakteristik, Jenis, Dan Tahapan Proses Produksi Demikian penjelasan berkaitan dengan departementalisasi dalam manajemen. Tulisan tersebut bersumber dari buku Manajemen, karangan T. Hani Handoko. Semoga bermanfaat. Kelebihan dan kekurangan Struktur Divisional adalah sebagai berikut:KelebihanKekuranganRespons dan fleksebiltas cepatdilingkungan yang tidak stabilMemperbesar perhatian padakebutuhan pelangganKoordinasi yang sangat baik diantara departemen fungsionalPenugasan tanggung jawab yangmudah untuk tiap permasalahanprodukPenekanan pada produksi dantugas divisi keseluruhanPengembangan keahlianmanajemen umumPengadaan sumber daya di antara divisiKedalaman teknis dan spesialis yangkurang mendalam pada divisiKoordinasi yang kurang baik antardivisiPengawasan manajemen tingkat atasyang berkurangBersaing untuk sumber dayaperusahaan5.3Pendekatan MatriksPendekatan Matriks(matrix approach) mengombinasikan kedua aspek fungsional dandivisional secara simultan di bagian yang sama dalam organisasi.Struktur matriks ini berkembang sebagai cara untuk meningkatkan koordinasi horizontaldan pembagian informasi. Salah satu fitur unik dari matrik ini adalah kepemilikan liniwewenang ganda.Wewenang heirarki fungsional berjalan secara vertikal dan wewenang heirarki berjalansecara horizontal. Seperti hasil dari struktur ganda ini, sejumlah karyawansesungguhnya melaporkan pada dua supervisor secara simultan.Keberhasilan struktur matriks bergantung pada kemampuan tiap orang di perankanmatriks kunci.Karyawan dua-atasan(two-boss employees), mereka karyawan yangbertanggung jawab pada dua orang supervisor secara silmutan,atasan matriks(matrix boss) adalah atasan produk atau fungsional yang bertanggung jawab atas salahsatu sisi matriks, danpemimpin teratas(top leader) yang mengawasi rantai komandoproduk dan fungsional yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan kekuatanantara dua sisi matriks.Berikut ini ialah gambaran dari Struktur Matriks:Page7of10KaryawanDua-AtasanPresiden DirekturWakil PresidenDirektur KeunganWakil PresidenDirektur ProduksiWakil PresidenDirektur AkuntingManajer Produk AManajer Produk BRantai Komando Vertikal untukFungsionalRantaiKomandoHorizontaluntukProdukDivisi |