Jelaskan kapan kondisi gerbang logika AND menghasilkan output bernilai logika A 1 atau HIGH B 0 atau LOW?

3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR); (NOR,NAND,EXOR,EXNOR);
4.2 Merangkai fungsi gerbang logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);     

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siswa dapat menganalisis dan
merangkai fungsi gerbang logika dasar, kombinasi dan sekuensial

Pengertian Gerbang Logika Dasar

Pengertian Gerbang Logika Dasar atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

Jenis-Jenis Gerbang Logika

Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel Kebenarannya.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)

Pelajari Selengkapnya : Gerbang Logika Dasar (Sistem Komputer)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT-Gate)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND-Gate)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR-Gate)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR-Gate)

  • Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR-Gate)

Pelajari Juga :

Gerbang Logika Dasar (Sistem Komputer)
Sistem Bilangan (Sistem Komputer Kelas X SMK TKJ, RPL, Multimedia)

Terwujudnya sekolah yang Aktif dalam berbagai kegiatan. Santun dalam bertindak. Inovatif, Kolaboratif dalam Kompetitif dan Berbudaya lingkungan di Tahun 2023

23-Januari-2017 Martin Kosasi DIODA everlight gerbang logika gerbanglogika IC IGBT infineon integratedcircuits komponenelektronik logic gates logicgates samsung texasinstruments

1. PENGERTIAN GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)

 Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

Pengertian Gerbang Logika (Logic Gates) berdasarkan wikipedia :

"Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan diode atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik."

2. JENIS-JENIS GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)

  7 jenis gerbang logika :

  1. Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
  2. Gerbang OR  : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
  3. Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
  4. Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
  5. Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
  6. Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
  7. Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1. 

Terima Kasih

Sumber : //id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika

Sponsored : Logic Gates -kami menyediakan berbagai kebutuhan komponen elektronik yang anda butuhkan. silahkan hubungi kami. Telp : (+62) 21-29038418 / E-mail :

← Posting Sebelumnya Posting Berikutnya →

Rangkaian digital merupakan rangkaian yang tersusun dari komponen digital dan menggunakan notasi sinyal digital. Sinyal digital yang pada umumnya diketahui hanya memiliki dua nilai saja yaitu sinyal logika rendah (‘0’) dan sinyal logika tinggi (‘1’). Untuk sistem tegangan DC 5V, logika rendah (‘0’) direpresentasikan dengan tegangan 0V, sedangkan logika tinggi (‘1’) direpresentasikan dengan tegangan 5V (ligat gambar 1).

Gambar 1. Representasi logika ‘0’ dan ‘1’ dalam rangkaian

Karena adanya derau dan ketidakidealan dalam rangkaian digital, terdapat toleransi dalam representasi logika ‘0’ dan ‘1’. Pada standar transistor-transistor logic (TTL) logika ‘0’ berada di rentang 0 – 0.8 volt untuk sisi masukan dan rentang 0 – 0,4 volt untuk sisi keluaran. Sedangkan logika ‘1’ berada di rentang 2 – 5 volt untuk sisi masukan dan rentang 2,7 – 5 volt untuk sisi keluaran sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Rentang nilai untuk logika ‘0’ dan ‘1’ pada standar transistor transistor logic (TTL)

Tahukah anda jika selain logika ‘0’ dan logika ‘1’, ternyata masih ada kemungkinan logika lainnya yang dikenal dalam sistem digital. Logika tersebut diberikan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Logika digital selain ‘0’ dan ‘1’

Bagaimana realitas logika digital tersebut dalam rangkaian? Marilah kita bahas satu per satu.

  • Kondisi ‘U’ atau uninitialized merupakan suatu keadaan yang muncul di awal saat nilai logika belum dipastikan berlogika ‘1’ atau ‘0’. Jadi, Nilai ’U’ hanya muncul di awal saja sebelum logika lainnya. Tidak ada nilai ‘U’ yang tiba-tiba muncul di tengah setelah sebelumnya bernilai logika ‘1’ atau ‘0’.
  • Nilai ‘X’ atau unknown merupakan kondisi digital yang mencul ketika logika ‘1’ bercampur dengan logika ‘0’ dalam suatu titik. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar 3 berikut ini. Dua buah gerbang inverter masing-masing outputnya bertemu di suatu titik. Gerbang inverter pertama memiliki input logika ‘0’ sehingga logika outputnya berlogika ‘1’, sedangkan gerbang inverter kedua memiliki input logika ‘1’ sehingga outputnya berlogika ‘0’. Namun karena output kedua gerbang inverter bertemu pada suatu titik, maka logika yang muncul bukan logika ‘0’ atau ‘1’ namun kondisi unknown atau ‘X’.

Gambar 3. Kondisi yang menyebabkan munculnya logika ‘X’

  • Kondisi high impedance atau ‘Z’ merupakan kondisi dalam rangkaian digital yang tidak tersambung ke logika ‘1’ atau ke logika ‘0’. Gambar 4 menunjukkan ilustrasi munculnya ‘Z’ di output karena terputus dari tegangan VCC (sebagai logika ‘1’) dan terputus dari tegangan 0 (sebagai logika ‘0’). Berbeda dengan ‘U’ yang hanya muncul di awal, nilai ‘Z’ dapat muncul dimanapun asalkan titik tersebut memang tidak tersambung ke ‘1’ maupun ‘0’.

Gambar 4. Kondisi high impedance ‘Z’

  • Keadaan weak signal atau ‘W’ merupakan keadaan dimana tegangan di suatu titik bernilai tengah-tengah antara tegangan logika ‘1’ dan ‘0’. Kondisi Probably ‘0’ atau ‘L’ berada di bawah ‘W’ sampai dengan sebelum masuk logika ‘0’, dan kondisi Probably ‘1’ atau ‘H’ berada di atas ‘W’ sampai dengan sebelum masuk logika ‘1’. Posisi ‘W’, ‘L’, dan ‘H’ diilustrasikan dalam gambar 5 di bawah ini. Nilai ‘H’, ‘W’ dan ‘L’ dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya
    1. karena jalur perambatan data antara satu gerbang ke gerbang lainnya berjauhan sehingga terjadi drop tegangan yang cukup besar
    2. kesalahan rangkaian yang menyebabkan tegangan yang dihasilkan tidak bisa mendekati nilai logika ‘1’ maupun ‘0’.
    3. Beban fan out yang terlalu besar sehingga arus yang disuplai oleh suatu gerbang tidak mencukupi dan berakibat tegangan yang dihasilkan menjadi lebih kecil.

Gambar 5. Ilustrasi posisi ‘H’, ‘W’ dan ‘L’ diantara logika ‘0’ dan ‘1’

Info Penulis

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA