Pola lantai Seudati dan Andun - Berikut Jenis, Fungsi dan Tujuan Pola Lantai Show
TRIBUNNEWS.COM - Pola lantai adalah pola yang dibentuk sebagai aturan bagi penari dalam berpindah, bergerak, maupun bergeser posisi saat di panggung agar tampak lebih menarik. Pola lantai bisa dikatakan sebagai teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari. Pada tari kelompok, pola lantai harus dilakukan dengan benar. Dalam Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari oleh Sarjiyem dan Frangky (2020), dijelaskan bahwa pola lantai sangat penting dalam sebuah tarian berkelompok. Pola lantai dalam tarian berguna agar membuat para penari kompak dan terlihat sinkron. Ada beberapa jenis pola lantai, satu di antaranya pola laintai yang memberikan kesan sederhana tetapi kuat seperti Pola lantai vertikal. Baca juga: Daftar Nama Pakaian dan Rumah Adat di Indonesia, Beserta Asal Daerahnya Baca juga: Pengertian Debat Lengkap dengan Ciri-ciri, Unsur hingga Tata Cara Pelaksanaan Debat Berikut jenis-jenis pola lantai dalam seni tari lengkap dengan penjelasan masing-masing. 1. Pola Lantai Garis Lurus Diagonal Pola lantai diagonal dan contoh dalam bentuk ilustrasi (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII)Pola lantai diagonal merupakan pola dalam seni tari yang membentuk garis lurus menyudut ke kanan atas, ke kiri atas, ke kanan bawah ataupun ke kiri bawah. Pola lantai ini memberikan suatu makna akan kedinamisan dan kekuatan.
Sabtu, 5 Februari 2022 | 09:15 WIB
Bobo.id - Pola lantai adalah posisi penari atau formasi penari ketika menampilkan suatu pertunjukan seni tari. Pola lantai penting ada di sebuah tarian agar pertunjukan tari semakin menarik dan membuat suatu tarian terlihat dinamis. Biasanya, pola lantai bisa ditentukan dari jumlah penari, ukuran panggung, dan alur cerita sebuah tarian. Dengan begitu, penonton pun akan menikmati keindahan gerak tari. Selain itu, pola lantai juga mempunyai beberapa jenis, fungsi, dan contoh pola lantai pada tari tradisional. Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyimaknya dari pembahasan berikut ini. Yuk, simak! Jenis-Jenis Pola Lantai 1. Pola Lantai Garis Vertikal Pola lantai garis vertikal, penari membentuk barisan lurus ke arah depan dan belakang. Baca Juga: Masih Bisa Makan Enak, Ini 6 Makanan dan Minuman yang Baik untuk Diabetes Page 2
Page 3
Bobo.id - Pola lantai adalah posisi penari atau formasi penari ketika menampilkan suatu pertunjukan seni tari. Pola lantai penting ada di sebuah tarian agar pertunjukan tari semakin menarik dan membuat suatu tarian terlihat dinamis. Biasanya, pola lantai bisa ditentukan dari jumlah penari, ukuran panggung, dan alur cerita sebuah tarian. Dengan begitu, penonton pun akan menikmati keindahan gerak tari. Selain itu, pola lantai juga mempunyai beberapa jenis, fungsi, dan contoh pola lantai pada tari tradisional. Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa menyimaknya dari pembahasan berikut ini. Yuk, simak! Jenis-Jenis Pola Lantai 1. Pola Lantai Garis Vertikal Pola lantai garis vertikal, penari membentuk barisan lurus ke arah depan dan belakang. Baca Juga: Masih Bisa Makan Enak, Ini 6 Makanan dan Minuman yang Baik untuk Diabetes
Pola lantai merupakan modal utama seorang penari untuk dapat menampilkan tarian yang menarik, indah, dan kompak. Pola lantai dijadikan patokan atau tolak ukur penari dalam bergerak agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya. Pengertian dan Fungsi Pola LantaiPola lantai adalah garis-garis di lantai atau garis imajiner yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari. Pola tersebut dibentuk sebagai aturan mereka dalam berpindah, bergerak, atau bergeser ketika menampilkan tarian. Meskipun sebagian besar pola lantai dilakukan untuk tari berkelompok, pola lantai dapat dilakukan oleh penari tunggal. Intinya, pola lantai berfungsi menata gerakan tarian, membentuk komposisi dan kekompakan agar tarian yang disajikan tampak lebih indah dan penuh persiapan. Pola lantai memudahkan penari dalam melakukan perpindahan gerak. Dengan begitu, tiap penari tidak perlu ragu dan khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pola lantai berguna untuk menjaga setiap penari agar tidak bertabrakan, membantu menentukan gerakan selanjutnya, membuat penari lebih energik, kompak, dan menonjolkan ciri khas suatu tarian tertentu. Selain itu, pola lantai dapat memperkuat atau memperjelas gerakan dan peranan tertentu, memberi tekanan atau kekuatan pada tokoh yang ditonjolkan, dan menghidupkan karakteristik gerak. Jenis Pola LantaiSecara umum, ada dua jenis pola lantai, yakni garis lurus dan lengkung. Dalam perancangan pola lantai, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti jumlah penari, panggung, dan gerakan tari. Setiap desain pola lantai memiliki keunggulannyan masing-masing. Mengutip emodul.kemdikbud.go.id dan sumber terkait lainnya, berikut jenis-jenis pola lantai. Pola Lantai Garis LurusPola lantai ini cukup sering dijumpai dalam berbagai pertunjukan tari. Garis tari yang satu ini terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Selain itu, pengembangannya bisa menjadi pola segitiga, segilima, hingga zig-zag.
Pola Lantai Garis MelengkungPola lantai garis melengkung atau melingkar mampu memberikan kesan lembut dan manis pada tiap gerakan dan perpindahan penari. Umumnya, pola lantai ini diaplikasikan pada tari tradisional, namun tak menutup kemungkinan menggunakan campuran pola lantai garis lurus dan melengkung. Pola garis melengkung dapat berbentuk lingkaran, lengkung busur, angka delapan, atau lengkung ular. Contoh Pola LantaiTari KecakTari kecak merupakan jenis tarian ritual yang menggunakan pola lantai lengkung yang membentuk lingkaran. Gerakan utama dari tarian ini adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak cak cak”. Di dalam ritual sanghyang untuk menolak bala ini, para penari tidak perlu mengikuti setiap tari yang diiringi oleh gamelan, melainkan bisa lebih santai, karena jalan cerita dan perpaduan suara lebih diutamakan. Seperti tari tradisional lainnya, ada properti khusus yang digunakan di dalam tari kecak, yaitu: bara api, gelang kerincing, bunga kamboja, topeng, selendang hitam-putih, dan tempat sesaji yang membuatnya semakin sakral dan mistis. Tari SamanTari saman menggunakan gerak tangan, badan dan kepala. Keserasian dari ketiga unsur tersebut yang menjadikan ragam gerak tari saman. Kaki para penari tetap pada tempat duduknya. Oleh sebab itu, Tari saman hanya memiliki satu pola lantai saja, yaitu pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton. Posisi penari duduk bersimpuh dengan berat badan bertumpu pada kedua kaki yang terlipat. Penari sejajar rapat hingga bahu bersentuhan. Gerakan tari saman terdiri dari gerak tangan, badan, dan kepala sehingga menghasilkan ragam gerak. Berikut penjelasannya. Tari YapongTarian yapong termasuk tari kontemporer dari rakyat Betawi dicampur unsur tari pop dan Sumatra. Tari yapong bertumpu pada gerakan kaki, tangan, dan pinggul. Penari akan memainkan gerak kaki dan tangan secara bergantian. Ketika perpindahan satu titik ke titik lain, ada bagian tertentu yang memperlihatkan gerakan pinggul eksotis. Pola lantai tari yapong memiliki garis imajinatif yang dilewati sekelompok menari. Pola tarian ini ada dua, yaitu garis lurus dan melengkung. Berikut penjelasannya:
|