Jelaskan bagaimana cara anda mensyukuri keberagaman produk budidaya unggas petelur sebagai

Published by adityarr51, 2020-08-11 23:41:01

Prakarya-dan-kewirausahaan-12-18-62506

    Pages:
  • 1 - 50
  • 51 - 100
  • 101 - 150
  • 151 - 200
  • 201 - 250
  • 251 - 300
  • 301 - 307

Prakarya-dan-kewirausahaan-12-18-62506

Tugas 5

Pelajarilah kembali sikap-sikap yang menentukan keberhasilan berwirausaha!
Sikap sosial yang mendorong keberhasilan wirausaha antara lain: jujur, percaya
diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi,
disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam wirausaha perlu
ditumbuhkan dalam diri sendiri.

Lembar Kerja 5

Kelompok : .................................................

Anggota kelompok : ................................................

No Sikap-sikap yang mendorong Contoh penerapannya
keberhasilan berwirausaha

Tugas 6

Cobalah Anda Pikirkan dan diskusikan dengan teman-teman sekelas mengenai
peluang wirausaha budi daya ternak unggas petelur! Lakukanlah secara
berkelompok! Bahaslah peluang dan tantangan wirausaha ternak unggas
petelur di daerah sekitarmu! Tumbuhkanlah motivasi internal dan kepedulian
terhadap lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk
budi daya dan wirausaha di bidang ternak unggas petelur!

Lembar Kerja 6 : .................................................
: ................................................
Kelompok :
Anggota kelompok :
Jenis unggas :
Peluang :
Tantangan
Motivasi internal

Prakarya dan Kewirausahaan 93

MENGENAL UNGGAS PETELUR

a. Jenis-jenis unggas petelur
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok
burung-burungan. Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu,
berkaki, dan memiliki paruh. Berdasarkan produk yang dihasilkan,
kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging. Unggas petelur
adalah yang dipelihara untuk menghasilkan telur, sedangkan unggas
pedaging adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan
daging. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebek/itik,
burung puyuh, dan angsa.
Cobalah perhatikan lingkungan di sekitar Anda! Unggas apa sajakah
yang Anda temui? Cobalah kamu amati unggas petelur apa saja yang
ada di sekitar!

Sumber: http://far71.wordpress.com
Gambar 3.1 Berbagai jenis unggas petelur

94 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Ayam
Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudi dayakan karena
permintaan dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang
tinggi. Telur ayam paling umum dikonsumsi oleh masyarakat.
Berdasarkan warna kulitnya, telur ayam terdiri atas telur putih atau
coklat. Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur

ringan (ayam petelur putih) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
mempunyai badan yang ramping dan kecil, bulu berwarna putih,
berjengger merah. Ayam petelur putih mampu bertelur sampai
260 butir setiap tahun.
2. Ayam petelur medium ditandai dengan bobot tubuh yang lebih
besar dibandingkan dengan ayam petelur putih sehingga dapat
menghasilkan daging cukup banyak. Ayam petelur medium
memiliki telur berwarna coklat. Telur yang dihasilkan ayam
petelur medium lebih besar daripada telur yang dihasilkan oleh
petelur putih. Namun, jumlah telur coklat yang dihasilkan lebih
sedikit.

Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan
ramping serta dapat bergerak lincah. Telur itik memiliki kandungan
nutrisi dan ukuran yang mirip telur ayam sehingga sering dijadikan
alternatif pengganti telur ayam.

Entok/bebek
Bebek merupakan unggas air yang memiliki badan lebih gemuk dan
bergerak lebih lamban dibandingkan dengan itik. Telur entok mirip
dengan telur itik.

Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan
besar serta bulu berwarna putih. Angsa memiliki leher yang lebih
panjang dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam. Budi daya
angsa sebagai petelur tidak sebanyak itik dan bebek. Telur angsa
berukuran sangat besar, bahkan bisa mencapai 3 kali ukuran telur
ayam.

Prakarya dan Kewirausahaan 95

Burung puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak
diternakkan untuk komersial. Burung puyuh memiliki bulu yang
berwarna coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat
pendek dan gemuk. Telur puyuh berukuran kecil, yaitu kira-kira ¼
ukuran telur ayam, komposisi gizinya sama dengan telur ayam.

Tugas 7

1. Catatlah jenis-jenis unggas petelur yang ada di sekitarmu!
2. Carilah dari berbagai sumber tentang ciri-ciri masing-masing unggas!

Lembar Kerja 7

No Jenis unggas petelur Ciri-ciri

96 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

b. Produk budi daya unggas petelur
Budi daya ternak unggas petelur merupakan kegiatan untuk
menghasilkan produk budi daya ternak berupa telur. Selain itu,
setelah masa bertelur berakhir, maka ayam petelur dijadikan ayam
petelur.
Telur yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi dengan cara
direbus atau digoreng. Telur juga digunakan sebagai bahan baku
dalam industri berbagai jenis makanan, kue, dan roti. Selain itu, telur
bisa juga diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti
telur asin, yaitu telur itik/bebek yang diasinkan.
Selain itu, telur juga dijadikan campuran minuman yang dianggap
sangat bermanfaat untuk kesehatan. Apakah kamu mengenal
minuman STMJ? STMJ adalah singkatan dari susu, telur, madu, dan
jahe, yaitu minuman yang terbuat dari campuran telur, susu, madu,
jahe. Minuman kesehatan lainnya yang terbuat dari campuran telur
adalah teh telur atau kopi telur. Minuman ini campuran dari telur
mentah yang dikocok terlebih dahulu.

Sumber: http://faizfarm.blogspot.com
Gambar 3.2 Telur sebagai produk budi daya unggas petelur

Prakarya dan Kewirausahaan 97

c. Mensyukuri keberagaman produk budi daya dan wirausaha
di bidang unggas petelur sebagai anugerah Tuhan Yang
Mahakuasa

Telur merupakan sumber protein dan lemak hewani yang murah dan
mudah didapatkan. Berbagai jenis unggas petelur hidup di sekitar
kita. Secara alami unggas bertelur hanya untuk berkembang biak.
Dengan membudidayakannya, unggas akan menghasilkan telur
yang lebih banyak. Keberagaman jenis unggas yang menghasilkan
telur sebagai bahan pangan manusia adalah rahmat dari yang
Mahakuasa kepada manusia sehingga sudah seharusnya manusia
mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.

B. Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Unggas
Petelur

Budi daya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati
berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budi daya
unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya anda akan
mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budi daya unggas
petelur. Dalam budi daya unggas petelur, pemilihan lokasi harus dilakukan
sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budi daya ayam petelur adalah jauh
dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.

1. Sarana dan peralatan budi daya unggas petelur

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budi daya unggas petelur
terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin,
dan obat-obatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budi
daya unggas pedaging sudah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
Cobalah baca lagi pelajaran tentang budi daya unggas pedaging.

a. Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budi daya ternak
unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan
tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian
pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau
pengumpulan hasil peternakan. Selain itu, kandang juga berfungsi
untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.

Kandang yang umum digunakan pada budi daya unggas petelur
adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery.
Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang
postal, selanjutnya di pindahkan ke kandang battery jika sudah
dewasa. Biasanya kandang battery diletakkan dalam bangunan
kandang. Jadi, seolah-olah ada kandang dalam kandang.

98 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Sumber: http://www.indonetwork.co.id
Gambar 3.3 Peralatan yang harus ada dalam
kandang ayam

Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu, atau bambu yang
didesain sedemikian rupa sehingga telur dapat menggelinding
keluar dari kandang battery. Biaya pembuatan kandang battery
cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:
1. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur.
2. Menghindarkan kerusakan telur oleh unggas.
3. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas.
4. Menghindari kanibalisme antarunggas.

Tugas 8

Cobalah Anda amati bagaimanakah kandang yang digunakan dalam budi daya
unggas petelur yang di wilayah sekitar tempat tinggal Anda! Lakukan secara
berkelompok dan catat hasil pengamatan Anda!

Lembar Kerja 8
Catatlah hasil pengamatan Anda!
1. Sistem kandang:
2. Lokasi kandang:
3. Ukuran kandang:
4. Bahan yang digunakan untuk membuat kadang:
5. Kebersihan kandang:
6. Sumber air :

Prakarya dan Kewirausahaan 99

b. Peralatan kandang

Selain kandang, dibutuhkan juga peralatan seperti tempat makan
dan minum. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat
makan dan minum dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu
dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau
bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

c. Bibit

Bibit unggas petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Misal
untuk bibit ayam yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/
ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:

1. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat.

2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.

3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.

5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-
40 gram.

6. Tidak ada letakan tinja di duburnya.

Sumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.php Sumber: http://www.srejekifarm.com
Gambar 3.4 Bibit unggas petelur

d. Pemanas kandang

Unggas termasuk ke dalam hewan berdarah dingin. Suhu tubuhnya
sangattergantungpadasuhulingkungan. Dimasaawalpertumbuhan
keberadaan pemanas dalam kandang sangat diperlukan untuk
mempertahankan suhu tubuhnya. Selain itu, ayam belum memiliki
bulu yang berfungsi untuk mempertahankan kehangatan tubuhnya.
Pemanas kandang dapat menggunakan lampu.

100 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

e. Pakan

Pemberian pakan ayam untuk ayam petelur merupakan kelanjutan
dari pemberian pakan untuk ayam pada fase grower. Fungsi pakan
pada ayam petelur adalah untuk pertumbuhan ukuran dan berat
tubuh, produksi bulu dan telur, serta untuk pertahanan tubuh.

Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang
sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun
secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan
ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.
Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan,
peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak
dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang
belum diolah.

Sumber: http://pdciptasarana.blogspot.com Sumber: http://pdciptasarana.blogspot.com

Sumber: http://pdciptasarana.blogspot.com Sumber: http://www.gipsa.usda.gov
Gambar 3.5 Berbagai jenis pakan unggas

Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan, seperti
jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi
nutrisi yang mengandung karbohidrat (kalori), serat kasar, protein,
lemak, kalsium, dan fosfor, agar sesuai sebagai pakan unggas. Pakan
unggas sudah tersedia dalam bentuk siap pakai yang dapat dibeli
di toko pakan ternak. Pakan siap pakai yang dapat dibeli toko-toko
pakan biasa dilengkapi dengan informasi SNI (Standarisasi Nasional
Indonesia).

Prakarya dan Kewirausahaan 101

Kamu dapat membuat pakan ternak sendiri dengan memanfaatkan
sumber daya di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, seperti limbah
pertanian. Sebagai contoh, kamu juga dapat menggunakan dedak,
sisa dari penggilingan beras, sebagai pakan ternak. Biaya pakan
ternak adalah komponen biaya paling besar dalam usaha budi daya
ternak unggas.
Bentuk-bentuk pakan unggas bermacam-macam, seperti bentuk
tepung, butiran pecah, pelet, butiran. Pakan berbentuk tepung
berasal dari pakan yang ditumbuk terlebih dahulu. Biasanya dalam
pemberiannya pakan berbentuk tepung dicampur terlebih dahulu
dengan pakan berbentuk butiran. Jumlah dan komposisi nutrisi
ayam petelur disesuaikan dengan periode pertumbuhan unggas.

Tugas 9

Cari dan amatilah, bahan apa saja yang dapat dijadikan pakan unggas dan
tersedia di wilayah tempat tinggalmu?

Lembar Kerja 9
Bahan yang dapat dijadikan sumber pakan ternak unggas petelur:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Bahan yang terdapat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu:

102 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

f. Obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan
Obat-obatan diberikan jika diperlukan, yaitu untuk unggas yang sakit.
Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit
yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah,
serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan, menjaga
kesehatan unggas, sedangkan hormon pertumbuhan berfungsi
untuk mempercepat pertumbuhan unggas. Secara alami, unggas
dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang
cukup.

g. Peralatan panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat
panen. Di samping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk
mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan rusak. Peralatan
panen yang paling umum adalah wadah untuk mengumpulkan telur
yang telah dipanen, seperti ember, baskom, atau keranjang.

2. Teknik budi daya unggas petelur

Sebagai contoh teknik budi daya unggas akan dipelajari budi daya ayam
petelur. Kegiatan budi daya ayam petelur meliputi:

a. Penyediaan kandang
Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana yang penting
dapat mencegah ternak keluar dan dapat melindungi dari hujan
dan panas. Selain itu, kandang juga harus bersih. Kandang yang
digunakan dalam budi daya ayam petelur terdiri atas kandang koloni
atau kandang postal dan kandang battery. Mulai dari DOC sampai
ayam petelur berumur 6 bulan, ayam dipelihara di kandang koloni.
Setelah berumur 6 bulan, ayam petelur sudah mulai menghasilkan
telur dan untuk selanjutnya ayam petelur dipindahkan ke kandang
battery.

Sumber: http://ssbroilerbakungcirebon.blogspot.com Sumber: https://telurpayakumbuh.wordpress.com
Gambar 3.6 Kandang ayam petelur

Prakarya dan Kewirausahaan 103

b. Penyediaan bibit

Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Resiko kematian ayam
petelur dapat dikurangi dengan menggunakan bibit yang sudah
agak besar, yaitu bibit ayam dara. Harga ayam dara jauh lebih lebih
mahal dibandingkan ayam DOC. Namun, ayam dara bertelur lebih
cepat.

Sumber: http://hargadoc.blogspot.com Sumber: http://blog.daum.net
Gambar 3.5 Bibit ayam petelur

c. Penyediaan pakan

Pakan ayam siap pakai sudah tersedia di toko-toko pakan. Pakan
untuk budi daya ayam petelur bisa menggunakan pelet, tetapi untuk
menghemat biaya pakan, Anda dapat membuat pakan alternatif
berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang atau bahan
pangan lainnya yang terdapat di wilayah tempat tinggalmu. Pakan
ayam dibagi menjadi dua jenis, yakni pakan untuk DOC dan pakan
ayam dara (fase grower).

d. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan unggas petelur terdiri atas pemberian pakan,
minum, dan pengendalian hama atau penyakit.

Pemberian pakan

Pemberian pakan ayam petelur terdiri atas tiga fase, yaitu fase starter
(umur 0-4 minggu), fase grower (7-20 minggu), dan fase layer (21-80
minggu). Pemberian pakan dapat dilakukan 1 kali sehari. Di bawah
ini salah satu contoh kandungan nutrisi pakan ayam petelur siap
pakai untuk berbagai umur ayam petelur.

104 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Tabel 1. Bentuk dan waktu pemberian pakan siap pakai sesuai umur unggas

Jenis Pakan Bentuk Kode Pakan Waktu Pemakaian

Pre-Starter Komplit Butiran PS -21 1 Hari - 4 Minggu
Starter Komplit Butiran S - 21 4 - 8 Minggu
Grower Komplit Butiran S - 22 8 - 16 Minggu
Pre-Layer Komplit Butiran PSL -1 16 - 20 Minggu
Layer Komplit Butiran SL - 1 > 20 Minggu
Layer Komplit Butiran GT - 1 > 20 Minggu
Layer Konsentrat KS - 2 8 - 20 Minggu
Layer Konsentrat KSL > 20 Minggu
Layer Konsentrat KSL - SP 33 > 20 Minggu
Layer Konsentrat KSL - SP > 20 Minggu

Sumber: http://www.sintafeed.com/pakan_ayam_petelur.html

Tabel 2. Salah satu contoh komposisi nutrisi ayam petelur dari pakan yang
siap pakai

Jenis Kandungan Nutrisi (%)
Pakan
Protein Lemak Serat Abu* Air* Kalsium Fospor
Pre-Starter Kasar*
Starter 21 - 23 4-6 8 12 0.9 -1.1 0.6 - 0.8
Grower 19 - 21 4-7 5 8 12 0.9 - 1.2 0.7 - 0.9
Pre-Layer 15 - 17 4-7 6 8 12 0.9 - 1.1 0.7 - 0.9
Layer 17 - 18 4-7 6 12 12 2.0 - 2.5 0.7 - 0.9
Layer 16 - 18 4-7 6 14 12 3.5 - 4.0 0.7 - 0.9
Layer 16 - 18 4-7 7 14 12 3.5 - 4.0 0.7 - 0.9
Layer 28 - 30 2-6 7 16 11 3.0 - 3.2 1.2 - 1.4
Layer 30 - 32 2-6 8 35 10 10.0 - 12.0 1.1 - 1.5
Layer 33 - 35 2-6 7 35 10 10.0 - 12.0 1.5 - 1.5
35 - 37 2-6 7 32 11 10.0 - 12.0 1.1 - 1.5
8

Sumber: http://www.sintafeed.com/pakan_ayam_petelur.html

Keterangan: *= jumlah maksimum

Prakarya dan Kewirausahaan 105

Anda dapat membuat sendiri pakan yang dibutuhkan unggas
yang dipelihara. Namun, untuk peternak pemula, lebih dianjurkan
menggunakan pakan siap pakai yang dapat dibeli di toko pakan
agar tidak berakhir dengan kerugian. Dengan pengalaman yang
Anda dapatkan, Anda akan mampu meramu sendiri pakan untuk
unggas dipelihara.

e. Panen

Hasil yang dipanen dari ayam petelur adalah telur ayam. Telur
dipanen 3 kali dalam sehari agar kerusakan telur yang disebabkan
oleh virus dapat terhindar. Pengambilan pertama pada pagi hari
antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00;
pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang
dilakukan pada pukul 15.00-16.00.

Hasil tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budi daya ayam
petelur adalah ayam petelur yang sudah habis masa bertelur dapat
dijadikan ayam petelur dan kotoran ayam yang dapat dijual untuk
dijadikan pupuk organik.

f. Pasca panen

Kegiatan pascapanen budi daya unggas petelur meliputi penyortiran
dan pembersihan telur. Telur yang telah dikumpulkan langsung
disortirkan berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu telur normal

Sumber: http://www.indonetwork.co.id Sumber: http://centralhouseware.com

Sumber: http://nasutelur blogspot.com Sumber: http://www.packagingplastik.com
Gambar 3.8 Berbagai kemasan telur

106 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

dan abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih, dan
kulitnya mulus, serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar
63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar,
kulitnya retak atau tidak rata, dan bentuknya lonjong. Selanjutnya,
telur dibersihkan dari kotoran dan litter yang menempel dengan
cara dicuci atau diamplas pelan-pelan, kemudian telah siap untuk
dikemas dan dipasarkan.
Telur dapat dijual langsung ke pedagang besar atau dikemas terlebih
dahulu sebelum dipasarkan. Kamu juga bisa berkreativitas untuk
mendesain kemasan telur sehingga menjadi lebih menarik dan dapat
dijual dengan harga lebih tinggi daripada telur curah.

Sanitasi kandang dan pemeliharaan kandang
Kegiatan sanitasi dan pemeliharaan kandang diperlukan. Salah satu tujuannya
untuk menjaga kesehatan dan keamanan ayam yang dipelihara. Biasanya
dilakukan setelah panen selesai. Bangunan kandang perlu dipelihara secara
baik dengan cara dibersihkan secara teratur. Apabila ada bagian kandang
rusak, maka harus segera diganti atau diperbaiki kembali. Dengan demikian,
daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang
bagi ternak yang dipelihara. Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan
sekitar kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah dan mudah.

Tugas 10

Cobalah Anda pelajari cara beternak unggas petelur yang biasa dilakukan di
daerah sekitar Anda! Lakukan melalui wawancara dengan pelaku usaha budi
daya dan observasi ke lokasi! Catatlah hasil wawancara dan observasi Anda!

Lembar Kerja 10

Hasil wawancara dan pengamatan tentang budi daya unggas petelur!
1. Persiapan budi daya:
a. Penentuan lokasi kandang
b. Penentuan jenis unggas

2. Budi daya unggas petelur:
a. Pembuatan kandang dan persiapan sarana lainnya
b. Pengadaan bibit

Prakarya dan Kewirausahaan 107

c. Pemberian pakan
d. Pengendalian hama dan penyakit
e. Pemanenan
f. Pembersihan kandang

Anda sudah mendapatkan pembelajaran wirausaha dan budi daya unggas
petelur. Cobalah susun suatu rencana wirausaha di bidang budi daya ayam
petelur! Mulai dengan membuat perencanaan dan melakukan analisis biaya!
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus direncanakan sebelum memulai
wirausaha, yaitu:
1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudi dayakan

Berdasarkan pengalaman survei pasar yang Anda lakukan pada
pembelajaran sebelumnya, Anda dapat menentukan jenis unggas yang
akan dibudi dayakan. Pilih jenis unggas yang produk budi dayanya laku di
pasaran atau produk yang kompetitornya lebih sedikit.
2. Menentukan lokasi kandang
Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, Anda tentu sudah dapat memilih
lokasi kandang. Pilihlah lokasi kandang yang jauh dari keramaian, namun
memiliki jalur transportasi.
3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat
Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha
yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil, Anda
dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman
dan pedoman jika suatu saat nanti Anda ingin memperbesar skala usaha.
Anda dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil bekerja).

Tugas 11

Coba lakukan survei pasar terhadap berbagai produk budi daya unggas petelur
di wilayah tempat tinggal Anda untuk mencari informasi tentang:
1. Jenis produk budi daya unggas petelur yang dipasarkan.
2. Jenis unggas petelur yang paling laku di pasar.
3. Harga telur unggas.
4. Jumlah telur unggas yang diperjualbelikan.
5. Pengemasan produk budi daya unggas petelur.
Anda dapat menggunakan metode wawancara terhadap beberapa orang
pedagang dan pembeli yang ada di pasar.

108 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

C. Penghitungan Harga Jual Produk Hasil Budi Daya

Unggas Petelur

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen
yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi, seperti
biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Secara umum
biaya overhead dibedakan atas biaya overhead tetap yaitu biaya overhead
yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan
biaya overhead variabel yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk
ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya
yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).

Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua
pendekatan. Pendekatan pertama adalah full costing dan pendekatan kedua
adalah variable costing.

1. Full Costing

Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya overhead
(tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti
biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Full Costing

Biaya bahan baku Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi Rp. ...........................

Biaya overhead variabel Rp. ...........................

Biaya overhead tetap Rp. ........................... +

Harga Pokok Produksi Rp. ...........................

Biaya administasi & umum Rp. ........................... Rp. ........................... +
Rp. ...........................
Biaya pemasaran Rp. ........................... +

Biaya nonproduksi

Total HPP

Prakarya dan Kewirausahaan 109

2. Variable Costing

Pendekatan variable costing memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri atas
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel
ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel.
Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya
administrasi tetap, dan biaya umum tetap.

Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan Variabel Cos ng

Biaya bahan baku Rp. ...........................

Biaya tenaga produksi Rp. ...........................

Biaya overhead variabel Rp. ........................... +

HPP variabel Rp. ...........................

Biaya administasi & umum Rp. ........................... Rp. ...........................
variabel Rp. ...........................

Biaya pemasaran variabel Rp. ........................... + Rp. ........................... +
Rp. ...........................
Biaya nonproduksi variabel

Total biaya variabel

Biaya overhead tetap Rp. ...........................

Biaya administasi & umum Rp. ...........................
tetap

Biaya pemasaran tetap Rp. ........................... +

Total biaya tetap

Total HPP

Contoh analisis biaya usaha budi daya unggas petelur. Jumlah biaya yang
dibutuhkan sangat tergantung skala usaha. Jadi, anda dapat mencoba
membuat analisis biaya untuk skala usaha kecil serta memaksimalkan
sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggal. Contoh komponen biaya
tetap dan tidak tetap dalam wirausaha di bidang budi daya ternak unggas
petelur dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kamu dapat menambah jenis
pengeluaran lainnya sesuai dengan kebutuhan atau wilayah tempat
tinggalmu.

110 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Contoh komponen yang harus dibiayai dan penerimaan dalam usaha
budi daya unggas petelur:

Pengeluaran

No. Jenis pengeluaran Jumlah Satuan Harga/ Jumlah (Rp)
satuan satuan
Satuan
Biaya tidak tetap Jumlah Satuan
satuan
1 Pembuatan
kandang Jumlah
satuan
2 Peralatan kandang:

tempat makan

tempat minum

galon air

lampu penerangan

Biaya tetap

No. Jenis pengeluaran Harga/ Jumlah (Rp)
satuan

1 Bibit
2 Pakan
3 Obat-obatan
4 Vitamin
Penerimaan

No. Jenis pengeluaran Harga/ Jumlah (Rp)
satuan

1 Penjualan unggas

2 Penjualan kotoran
unggas

Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali
dengan penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit
adalah HPP dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya
pada satu kali produksi dengan HPP Rp1.000.000,00 dihasilkan 100
buah produk, maka HPP/unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100
yaitu Rp10.000,00. Harga jual adalah HPP ditambah dengan laba yang
diinginkan. Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan,
yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju,
mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan target pencapaian Break
Even Point (BEP) serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai
bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

Prakarya dan Kewirausahaan 111

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan
tiga pendekatan.

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand
Approach)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga
keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang
mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga
terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan
markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (Market Approach)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara
menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga
seperti situasi dan kondisi politik, persaingan sosial budaya.

D. Media Promosi Produk Hasil Budi Daya Unggas
Petelur

Pengertian dan Jenis-jenis Promosi Hasil Budi Daya Unggas Petelur
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran
produk memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price, dan
promotion atau dikenal pula dengan sebutan 4P. Pada pembelajaran
sebelumnya telah dibahas tentang produk (product) dan harga (price).
Kesuksesan suatu produk di pasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas
produk dan harga yang tepat, melainkan juga tempat penjualan (place)
dan cara promosi (promotion). Kegiatan dan media promosi bergantung
dari pasar sasaran yang merupakan target dari promosi tersebut dan
tempat penjualan produk dilakukan. Promosi produk dapat dilakukan
diantaranya dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi
melalui poster atau iklan di media cetak, radio, maupun media sosial.
Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli
dan membuat pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti
oleh empat bentuk respon dari calon pembeli. Pertama adalah perhatian
(attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik
didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing.

112 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Kedua adalah ketertarikan (interest) dari calon pembeli. Ketiga adalah
keinginan (desire) calon pembeli untuk memiliki produk. Keempat adalah
tindakan (action) membeli. Empat bentuk respon ini dikenal dengan
AIDA, Attention, Interest, Desire, dan Action.

Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi Above The Line
dan Bellow The Line. Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan,
seperti iklan di media cetak, iklan radio, poster. Promosi Bellow the Line
adalah promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya mengadakan
kegiatan festival unggas petelur, atau demo memasak untuk menunjukkan
kualitas unggas petelur dan hasilnya. Apabila penjualan produk melalui
sistem konsinyasi dengan menitipkan produk di koperasi sekolah, maka
media promosi yang dapat dipilih adalah dengan meletakkan informasi
tentang produk tersebut di koperasi, agar pengunjung koperasi dapat
mengetahui bahwa barang tersebut dijual di tempat tersebut. Apabila
produk dititipkan di salah satu toko yang berada di pasar, maka di pintu
pasar sebaiknya dipasang media promosi yang memberikan informasi
tentang keberadaan produk tersebut di salah satu toko. Promosi di lokasi
berjualan juga harus diperkuat oleh informasi yang disampaikan melalui
media-media lain.

E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Hasil Budi
Daya Unggas Petelur

Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan
produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan
sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian
konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi
yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak pemilik
barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi), nama dan
keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan
komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko).

Tugas 12

Perjanjian dan Pelaksanaan Konsinyasi

Carilah konsinyi untuk penjualan hasil budi daya yang telah dibuat.

Adakan pertemuan dengan konsinyi untuk mendiskusikan bentuk kerja
sama konsinyasi yang akan dilakukan. Sebelum pertemuan, buatkan daftar
pertanyaan yang akan didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Bahan
diskusi diantaranya, jumlah produk dalam satu kali pengiriman, besarnya
komisi yang akan diterima konsinyi, dan promosi apa yang akan dilakukan.

Prakarya dan Kewirausahaan 113

Buatlah surat kerja sama yang berisi perjanjian konsinyasi berdasarkan
kesepakatan antara konsinyor dengan konsinyi. Surat perjanjian konsinyasi
ditanda tangani kedua belah pihak.

Laksanakan penjualan konsinyasi dengan memaksimalkan upaya promosi
dengan beragam media promosi yang sesuai dengan hasil budi daya dan
pasar sasaran yang dituju.

Surat Perjanjian Konsinyasi

Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Alamat :
No Telp :
Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama :
Alamat :
No Telp :
Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Untuk selanjutnya antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki perjanjian
kerja sama sebagaimana ketentuan sebagai berikut:

1. Pihak Pertama menitipkan barangnya pada Pihak Kedua dengan sistem
konsinyasi. Pihak Kedua mendapat ( __ ) % dari uang hasil penjualan barang
titipan pihak pertama.

2. Jumlah maksimal penitipan barang yang dilakukan Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua adalah ( ____) buah untuk setiap desainnya.

3. Pihak Pertama akan membantu promosi Pihak Kedua, begitu juga
sebaliknya.

4. Pihak Kedua melaporkan hasil penjualan kepada Pihak Pertama setiap
bulannya, di awal bulan berikutnya disertai dengan penyerahan laba
sebesar ( __ ) % dari uang hasil penjualan barang titipan Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua.

114 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat untuk menjadi ikatan
di antara kami. Segala hal yang belum termuat dalam surat perjanjian ini,
dibicarakan bersama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk mencapai
kesepakatan di kemudian hari dan menjadi tambahan pada perjanjian ini.

Perjanjian ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak
manapun. Jika terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka kami
sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan dan musyawarah,
namun jika tidak terselesaikan juga, kami sepakat menyelesaikannya
berdasarkan hukum yang berlaku.

Perjanjian ini disepakati pada Hari _______Tanggal __ Bulan _____
Tahun _____ oleh:

Pihak Pertama Pihak Kedua

(nama lengkap) (nama lengkap)

F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Budi Daya

Unggas Petelur

Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi
kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu meliputi
evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk
mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya
dengan pencapaian tujuan pembelajaran.

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A. Berilah tanda cek (9) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral

4. Setuju 5. Sangat Setuju

Prakarya dan Kewirausahaan 115

Bagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran
Kerajinan di Semester 1

Bagian A 1 2345
No. Aspek Evaluasi

1. Saya mengetahui hubungan budi daya telur
dengan ketahanan pangan.

2. Saya mengetahui jenis-jenis unggas petelur.

Saya mengetahui teknik budi daya unggas
3. petelur yang tepat untuk bahan baku yang

ada di daerah sekitar.

Saya memiliki banyak ide untuk budi daya
4. unggas petelur yang sesuai dengan potensi

daerah.

5. Saya terampil melakukan budi daya unggas
petelur.

6. Saya dapat menghitung biaya produksi dan
menetapkan harga jual.

7. Saya berhasil menjual hasil budi daya unggas
petelur dengan sistem konsinyasi.

8. Saya bekerja dengan rapi dan teliti.

9. Saya dapat bekerja sama dalam kelompok
dengan baik.

10. Saya puas dengan hasil kerja saya pada
Semester 1.

Bagian B
Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Budi Daya Semester 1:

116 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Evaluasi Diri (kelompok)

Bagian A. Berilah tanda cek (9) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral

4. Setuju 5. Sangat Setuju

Bagian B. Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok.

Bagian A

No. Aspek Evaluasi 1 2 3 45

1. Semua anggota kelompok kami memiliki
sikap yang baik.

Semua anggota kelompok kami memiliki
2. pengetahuan yang lengkap tentang materi

pembelajaran Semester 1.

3. Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan yang beragam.

4. Semua anggota kelompok kami memiliki
keterampilan kerja yang tinggi.

5. Kelompok kami mampu melakukan
musyawarah.

6. Kelompok kami melakukan pembagian
tugas dengan adil.

7. Anggota kelompok kami saling membantu.

8. Kelompok kami mampu menjual banyak
hasil budi daya unggas petelur.

9. Kelompok kami melakukan presentasi
dengan baik.

10. Saya puas dengan hasil kerja kelompok
kami pada Semester 1.

Bagian B
Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:

Prakarya dan Kewirausahaan 117

118 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

PENGOLAHAN

Prakarya dan Kewirausahaan 119

Peta Materi

Wirausaha Produk Pengolahan
Makanan Khas Daerah
Yang Dimodifikasi

A Perencanaan Usaha B Teknologi Pengolahan
Makanan Khas Daerah Modifikasi Makanan Khas Daerah Modifikasi

- Keragaman makanan khas daerah - Prinsip pengolahan
- Metode pengolahan sederhana - Metode pengemasan dan pelabelan
- Sumber bahan baku melimpah - Contoh olahan : dadih, telur asin,aassiinnaann, ddllll

C Penghitungan Harga Makanan
Khas Daerah Modifikasi

- Penentuan biaya investasi
- Penentuan biaya tetap dan tidak tetap
- Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)
- Penentuan harga jual
- Perhitungan Laba/Rugi

D Media Promosi Makanan E Konsinyasi Makanan
Khas Daerah Modifikasi Khas Daerah Modifikasi

- Pengenalan ke masyarakat sekitar - Pemilihan warung/toko/outlet
- Pertemuan ruti seperti arisan - Pembinaan hubungan kerjasama
- Pameran/bazar
- Melalui media soscial (fabc, etwboitotekr,,tdwlli)tter, dll) dengan pemasar
- Kehati-hatian memilih pemasar

120 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

BAB IV

Wirausaha Pengolahan Makanan
Khas Daerah yang Dimodifikasi

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
Menghayati bahwa begitu besar keanekaragaman makanan khas yang ada di

daerah-daerah, di seluruh Indonesia, dimana masing-masing mempunyai ciri
dan citarasa yang khas.
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
dalam membuat analisis kebutuhan adanya teknologi pengolahan yang baik
dan tepat untuk setiap makanan khas daerahnya.
Mendesain dan membuat produk khas daerahnya masing-masing, meliputi:
model/teknik pengolahan, kemasan dan pelabelan, perhitungan biaya, media
promosi, sistem penjualan yang digunakan.
Mempresentasikan:
- peluang dan perencanaan usaha sesuai pilihan makanan khas daerah

yang dipilihnya dengan perilaku jujur dan percaya diri.
- pengembangan bisnis, meliputi teknik pengolahan, kemasan, promosi

dan pemasaran, sesuai dengan produk yang dipilihnya.
Menyajikansimulasiwirausahapengolahanmakanankhasdaerahberdasarkan

analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

Prakarya dan Kewirausahaan 121

Indonesia terkenal sebagai negara agraris, yang sangat subur, dengan hasil
pertaniannya cukup melimpah. Begitupun dengan hasil perikanan dan
peternakannya. Nenek moyang kita sudah terbiasa memanfaatkan sumber daya
alam (SDA) di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan akan makan dan minumnya,
walaupun belum ada pemahaman tentang makanan yang baik dan/atau nilai gizi
dari makanan yang dikonsumsinya.

Hasil SDA yang melimpah, cukup berlebih, seringkali tidak terserap dengan
dikonsumsi secara segar, terutama saat panen raya. Saat musim panen tiba,
seringkali kita melihat banyak SDA yang terbuang karena busuk dan/atau
harga turun drastis karena suplai yang menumpuk. Dibutuhkan satu solusi
yang cukup baik untuk menanggulangi masalah ini, agar tidak terus terjadi.
Teknologi pengolahan untuk SDA ini, baik nabati maupun hewani, adalah hal
yang dibutuhkan, untuk dapat menyelamatkan SDA agar bisa lebih tahan lama,
sehingga harga bisa ditahan tidak merosot turun.

Setiap daerah di Indonesia mempunyai makanan dan minuman khas, yang
kemudian menjadi ciri khas dari setiap daerah tersebut. Makanan khas daerah,
biasanya makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di daerah tersebut,
dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Cita rasa khas ini
dapat menjadi nilai lebih, tetapi juga bisa menjadi nilai negatif jika tidak ditangani
dengan tepat. Sehingga pemilihan model penanganan yang tepat, sangat
diharapkan, untuk menjadikan makanan khas daerah ini menjadi lebih bernilai
baik dan bisa tersebar ke wilayah yang lebih luas.

Teknologi pengolahan diharapkan dapat membantu menyelamatkan SDA, baik
nabati maupun hewani, menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih baik.
Hal ini juga diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) tumbuh di setiap daerah, sehingga mampu melahirkan
para wirausaha baru, yang secara otomatis akan menyerap tenaga kerja, sehingga
mengurangi angka pengangguran.

Wirausaha baru ini dapat diciptakan sedini mungkin, bahkan sejak masih duduk
di bangku sekolah. Sehingga kehadiran Mata Pelajaran Kewirausahaan adalah
menjadi salah satu usaha dan upaya untuk mendorong remaja kita berpikir untuk
memilih masa depannya dengan menjadi wirausahawan. Berbagai wirausaha bisa
dipilih, sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya, dan salah satunya adalah
wirausaha di bidang makanan dan minuman.

A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Khas
Daerah yang Dimodifikasi

Sejak dahulu kala, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang
sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa, dan budaya.
Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman makanan
tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai makanan khas yang menjadi
bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya
tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Makanan menjadi

122 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik
sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat, maupun sebagai oleh-oleh
yang dibawa pulang.

Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun
kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk
dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan
dapat dilakukan untuk mengangkat citra makanan khas daerah, misalnya
penunjukan suatu produk khas menjadi ikon daerah tersebut, aturan untuk
mewajibkan hotel/penginapan menyajikan welcome drink dengan minuman
khas daerah tersebut, pembuatan kemasan yang menarik dan bertuliskan
Oleh-Oleh Khas Daerah tersebut. Upaya terobosan tersebut diharapkan
dapat membuka peluang usaha makanan khas daerah untuk didistribusikan
ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi
positif untuk meningkatkan nilai jual makanan khas daerah dan pariwisata
daerah.

Otonomi daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta
perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata
dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong
wirausaha makanan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta
berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah
satu upaya mempromosikan produk makanan khas Nusantara kepada dunia
internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14
Desember 2012.

Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia.
Makanan ini terdiri atas makanan pembuka, makanan utama, dan makanan
penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan
yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner
Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa
masakannya, melainkan cara penyajian, serta sejarah, filosofi dan cerita-
cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Makanan khas Indonesia
akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari
mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di Nusantara.

Ketersediaan satu tempat/area yang menyediakan produk-produk khas
daerah, tentu adalah dukungan akhir yang harus juga menjadi perhatian
Pemerintah Daerah. Oleh karena dorongan menghasilkan produk yang
baik akan menjadi kurang optimal, jika tidak didukung oleh ketersediaan
outlet yang mudah dijangkau dan/atau strategis. Setiap Pemerintah Daerah
sebaiknya menyediakan area tersebut, yang dikelola secara profesional. Area
tersebut diharapkan bisa terpadu, antara tempat wisata, tempat kuliner,
penginapan/hotel dan outlet oleh-oleh.

Prakarya dan Kewirausahaan 123

Sumber: Dokumen Kemenparekraf
Gambar 4.1 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama Nabati

Sumber: Dokumen Kemenparekraf

Gambar 4.2 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama Hewani

124 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Potensi daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat
makanan khas daerah menjadi pilihan potensial yang ditekuni untuk
wirausaha. Pengembangan makanan khas daerah selain dapat membuka
peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan
pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat,
khususnya di daerah, sehingga akan mendorong dan menumbuhkan
perekonomian masyarakat daerah.

Makanan khas daerah atau makanan tradisional, sangat potensial

dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya.

Makanan tradisional bisa mencakup segala jenis makanan olahan, termasuk

makanan utama, kudapan maupun

minuman yang dikenal dan lazim

dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan Mengapa wirausaha

bahan baku, cara memasak, dan filosofi makanan khas daerah?
dari makanan khas daerah, selalu menjadi Produknya sangat bervariasi
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun Bahan baku mudah didapat
internasional. Teknologi pengolahan cukup

Kreatifitas dibutuhkan dalam pengem sederhana dan dapat dipelajari

bangan wirausaha makanan khas daerah Investasi alat dan mesin dapat

agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan disesuaikan dengan dana yang

produk lebih menarik, produk lebih awet, tersedia

serta upaya promosi dan sosialisasi yang Pilihan kemasan sangat beragam
lebih ditingkatkan. Pengembangan
makanan khas daerah dapat dilakukan dan mudah didapat
dengan memodifikasi cara pengolahan Pasar sangat terbuka lebar

dan pengemasan. Modifikasi dapat Makanan khas daerah termasuk
makanan yang merupakan
memanfaatkan metode produksi dan

teknologi baru. Mempertahankan kebutuhan wajib manusia

dan mengembangkannya adalah

menjadi solusi untuk tetap menjaga

keberadaannya, juga tentu menjadi

peluang bisnis yang sangat baik.

Berbagai jenis wirausaha bisa menjadi alternatif dalam pemilihan ide, bagi
calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal,
baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan
baku yang ada disekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide
wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan.
Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha
sendiri, namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal
ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja, mulai dari apa yang kita lihat
di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri
sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain
yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan
apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan
kebutuhan akan barang mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai
dengan karakter dan hobi kita akan lebih menyenangkan, dibandingkan
dengan berwirausaha yang tidak kita sukai.

Prakarya dan Kewirausahaan 125

Kewirausahaan bidang makanan olahan bisa menjadi ide alternatif yang sangat
menjanjikan. Ada pesan moral dan motivasi yang sangat kuat dan melekat dari
seorang dosen kewirausahaan senior di Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir.
Soesarsono Wijandi, M.Sc. (Alm) yaitu : Selama manusia masih makan, maka
bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati.

Pilihan wirausaha pada produk makanan khas daerah, adalah pilihan yang
tepat, karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari
wirausaha bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya sangat berkembang
karena daya tarik makanan khas daerahnya, kulinernya, dan daya tarik oleh-
oleh produk makanan olahannya.

Sebagai seorang wirausahawan pemula, sangat dianjurkan untuk lebih kreatif
dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan
diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih
dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar
konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk
khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk,
maupun kemasannya.

Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan
beragam budaya, juga beragam makanan khas daerahnya. Hampir di setiap
daerah mempunyai makanan khas, misalnya Medan dengan bika ambon dan
sirup markisa, Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan
mochi, Yogyakarta dengan bakpia. Hal ini menjadi khasanah kekayaan
tersendiri, yang menjadikan peluang untuk dijadikan ide dalam pemilihan
bidang wirausaha yang akan diambil. Persaingan bisnis makanan khas daerah
juga tidak akan terlalu berat, karena tidak setiap orang dan semua daerah
dapat melakukan hal yang sama, dikarenakan produknya yang spesifik.

B. Sistem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang
Dimodifikasi

Produk makanan khas daerah terdiri atas makanan dan minuman khas
daerah. Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah.
Produk makanan dapat juga dikelompokan menjadi makanan jadi dan
makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat langsung
disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi membutuhkan proses untuk
mematangkannya sebelum siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan
kering khas daerah yang dapat langsung dimakan contohnya keripik balado
dari daerah Sumatera Barat dan kuku macan dari Kalimantan Timur. Makanan
kering khas daerah yang tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk
udang Sidoarjo dan dendeng sapi Aceh.

Sedangkan menurut bahan bakunya, makanan khas daerah dikelompokkan
pada makanan khas daerah yang berbahan nabati dan yang berbahan hewani.

126 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.3 Jenis-jenis Produk Makanan

Makanan khas daerah yang dimodifikasi adalah makanan atau minuman
yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut,
dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya, kemudian dilakukan sentuhan
inovasi pada produk tersebut, sehingga mempunyai mutu yang lebih baik.
Berbagai makanan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah
tersebut. Wirausaha di bidang makanan khas daerah, dapat menjadi pilihan
yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk makanan khas
daerah kita daripada daerah lainnya.

Tugas 1

Membuat Daftar dan Deskripsi Makanan Khas Daerah

Di daerah tempat tinggalmu dan sekitarnya tentu ada makanan khas
daerah. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari
literatur tentang makanan khas daerahmu. Tuliskan menjadi sebuah daftar
seperti contoh tabel di bawah ini.

Pilih salah satu dari jenis makanan khas daerah dari daftar tersebut yang
paling disukai. Tulis dan gambarkan informasi tentang makanan tersebut
pada kertas A4 dengan 500-1.000 karakter.

Makanan Khas Daerah Kategori Asal Daerah Ciri Khas
Nama Daerah: Hewan/Nabati
Terbuat dari
No. Nama Makanan jagung

1. Binte Biluhuta Nabati Gorontalo

2.
3.
4.
5.
6.
dst.

Prakarya dan Kewirausahaan 127

1. Produk Makanan Hewani Khas Daerah

Makanan khas daerah hewani adalah makanan khas daerah yang bahan
baku utamanya berasal dari bahan hewani, seperti ayam, daging sapi,
ikan, telur, dan sejenisnya.
Beberapa contoh produk makanan khas daerah hewani yang ada di
Indonesia misalnya telur asin, dadih, dan rendang. Ketiga produk ini
sudah cukup dikenal di Indonesia, dan masih bisa terus dikembangkan,
baik mutu produknya maupun kemasannya.

a. Telur Asin
Telur asin adalah makanan yang berbahan baku telur (mayoritas
telur bebek), yang dilakukan proses pengawetan dengan cara
penggaraman atau diasinkan. Penambahan garam bertujuan untuk
mengawetkan produk dan memberi cita rasa khas pada telurnya.
Setelah dilakukan penggaraman, telur tersebut menjadi awet sampai
30 hari pada suhu ruang. Telur asin dikenal sebagai makanan khas
daerah Brebes-Jawa Tengah, meskipun banyak daerah lain yang juga
sudah membuatnya. Telur asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan
salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur
bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku
yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan
yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan
yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur
asin tersebut.

Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 4.4 Telur Asin dengan Bahan Baku Telur Bebek

128 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

b. Dadih
Dadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air
susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan
di Sumatera Barat (Azima et. al., 1999) dan Jambi (Sunarlim, 2009).
Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai
gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih,
diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak
kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta
pengawetan dan pengemasan yang lebih baik.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Yoghurt

Gambar 4.5 Dadih dalam Tabung Bambu

Prakarya dan Kewirausahaan 129

c. Rendang
Rendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai
cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan
campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe
merah dan kelapa. Rendang semula adalah makanan khas Padang-
Sumatera Barat, tetapi saat ini sangat mudah ditemui di berbagai
kota di Indonesia bahkan dunia, karena cita rasanya yang relatif
disukai oleh berbagai kalangan konsumen. Peluang pengembangan
rendang adalah penyediaan rendang dengan berbagai level tingkat
kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta
peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih
baik.

Sumber: www.idebisnis.biz/
Gambar 4.6 Rendang dalam Kemasan Vakum

2. Produk Makanan Nabati Khas Daerah

Makanan khas daerah nabati adalah makanan khas daerah yang bahan
baku utamanya berasal dari bahan nabati, seperti dari sayur-sayuran,
buah-buahan, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sejenisnya.
Produk makanan nabati khas daerah jumlahnya sangat banyak di
Indonesia, hampir di setiap daerah mempunyai banyak makanan khas
daerah yang berbahan baku nabati. Beberapa contoh produk makanan
khas daerah hewani yang ada di Indonesia, misalnya asinan, fruit leather
(kulit buah) dan mochi. Ketiga produk ini juga sudah cukup dikenal di
Indonesia, tetapi inovasi terhadap produk ini masih bisa terus dilakukan,
baik inovasi produk maupun kemasannya.

130 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

a. Asinan
Asinan merupakan jenis makanan yang terbuat dari buah-buahan
atau sayuran segar, yang diberi kuah dengan paduan berbagai jenis
bumbu, terutama cabe, gula dan pengasam (asam jawa atau cuka
makan). Asinan dikenal sebagai oleh-oleh khas dari kota Bogor-Jawa
Barat, walaupun sudah banyak ditemukan juga di daerah lainnya.
Tantangan dan peluangnya adalah peningkatan mutu asinan, tingkat
keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih
nyaman dalam membawa dan mengkonsumsinya.

Sumber: Dokumen Kemendikbud

Gambar 4.7 Asinan dalam Kemasan Gelas

Prakarya dan Kewirausahaan 131

b. Fruit Leather
Fruit leather adalah jenis makanan dari buah-buahan, yang sudah
diproses dengan cara penghancuran buah, pencetakan, yang
kemudian dikeringkan. Fruit leather mulai dikembangkan di
beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Sumber Daya Alam
(SDA) buah-buahan yang melimpah, seperti di Jawa Barat dan Jawa
Timur.
Tantangan dan peluang untuk wirausaha fruit leather ini masih sangat
terbuka, karena pesaingnya masih sedikit, bahan baku melimpah,
dan pasar cukup besar. Inovasi produk dan kemasan masih sangat
terbuka lebar untuk dikembangkan.

Sumber: Dokumen Kemendikbud
Gambar 4.8 Fruit Leather

c. Mochi
Mochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk
sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk sesuai selera.
Makanan ini di Indonesia banyak ditemukan di Sukabumi-Jawa Barat,
dengan bentuk dan kemasan yang saat ini sudah cukup membaik.
Tantangan wirausaha mochi adalah stabilitas mutu terutama
keawetan. Peluang wirausaha mochi adalah pengembangan variasi
bentuk, rasa dan isi, serta kemasannya.

Sumber: http://mochikarisma.blogspot.com/2012/01/mochikaswari-karisma.html
Gambar 4.9 Mochi Khas Sukabumi

132 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Tugas 2

Tantangan Makanan Khas Daerah

Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur
tentang makanan khas daerahmu atau daerah lain di Nusantara.

Diskusikan dengan teman tentang asal daerah, jenis makanan, tantangan
yang ada saat ini, sehingga bisa dilakukan modifikasi dari makanan khas
daerah tersebut berdasarkan tantangannya.

Tuliskan data dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah ini.

Buat presentasi yang informatif dan menarik dengan memanfaatkan
paparan tulisan dan gambar.

Tantangan Makanan Khas Daerah

No. Nama Makanan Kategori Hewan/Nabati Tantangan
Daerah

- Kurang awet

1. Dadih Minangkabau Minuman - Kurang variasi rasa

2. - Kemasan kurang
3. menarik
4.
5.
dst.

C. Perhitungan Harga Jual Makanan Khas Daerah

yang Dimodifikasi

Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan
mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan
rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanaan
dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi
berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya
jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan baku,
proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga
jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta
perencanaan pemasaran.

Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau
Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan

Prakarya dan Kewirausahaan 133

dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan
terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan
usaha? Oleh karena perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh
untuk menentukan prioritas, mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan,
dan kegagalan usaha.
Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-
langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target,
petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik, program biaya, dan
kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis
merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus
pelaksanaan usahanya tidak menyimpang.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu
mencakup : (i) Nama perusahaan, (ii) Lokasi perusahaan, (iii) Jenis Usaha, (iv)
Perijinan usaha, (v) Sumber Daya Manusia (SDM), (vi) Aspek Produksi, dan (vii)
Aspek Pemasaran.
Pada kesempatan ini akan coba dibuat tahapan pengembangan wirausaha
yang dilakukan untuk membuat usaha asinan dalam kemasan cup mangkok.

1. Pemilihan Jenis Usaha

Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha
yang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih
asinan sebagai pilihan

Contoh
Asinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang
banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif
sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh
banyak kalangan.
Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan
dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses
pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak
investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai
usaha ini.

134 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat
kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa
dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen
memilih produk ini. Saat ini, kendala dari usaha asinan adalah
keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa sebagai
oleh-oleh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik,
tentu akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini
serta kemudahan membawa, sehingga cocok untuk oleh-oleh.

2. Nama Perusahaan

Anda harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika
anda ingin bentuk usaha berbadan hukum, bisa dalam bentuk CV, FIRMA,
Koperasi atau PT. Mari ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan
Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan
pendiri perusahaan terdiri atas tiga orang.

3. Lokasi Perusahaan

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak
jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari
jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah
satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

4. Perizinan Usaha

Ijin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP/TDI dari
Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan
Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merk pada Departemen Kehakiman.

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan.
Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor,
a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai:

(i) Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggung jawab pemasaran,
dan (iii) Penanggung jawab administrasi dan keuangan.
b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi,
2 (dua) orang untuk bagian pemasaran, dan 1 (satu) orang untuk
bagian administrasi.

Prakarya dan Kewirausahaan 135

6. Aspek Produksi

Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail, meliputi
peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan
pangan dan teknologi proses pengolahannya. Di bawah akan dipaparkan
contoh aspek produksi usaha Asinan Bogor.

Pada Tabel 1 dapat dilihat peralatan yang diperlukan untuk memproduksi
asinan sebanyak 500 cup per hari.

Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk Produksi Asinan 500 cup/hari

No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah (Unit)
Manual, dengan diameter ukuran seal
1 Cup sealer manual 82 dan 92 mm 1
Terbuat dari stainless steel
2 Pisau Terbuat dari teflon 5
3 Talenan Terbuat dari bahan food grade 5
4 Baskom plastik Terbuat dari SS 304 5
5 Panci Stainless Steel Dilengkapi dengan regulator 2
bertekanan
6 Kompor Ukuran 1000 ml 1
Digital
7 Literan Hand pH meter 2
8 Timbangan Hand Refraktometer 0-280 Brix 1
9 pH Meter Sendok, pinset dan alat bantu lainnya 1
10 Refraktometer 1
11 Alat lainnya 1 pkt

Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP) dan kemasan yang
dibutuhkan dalam pembuatan Asinan Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan Baku, BTP dan Kemasan Asinan Bogor

No Bahan baku Spesifikasi
1 Bengkuang Segar dan tidak busuk
2 Pepaya Mengkal (matang 75%)
3 Kedongdong Tua tidak busuk
4 Nenas Mengkal dan masih keras
5 Bumbu-bumbu Dibuat dari bahan yang baik dan tidak busuk
6 Kemasan mangkok Gunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850 C.
7 Tutup mangkok Gunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850 C.
8 Kardus Double Corrugated Cartoon
9 Sendok Plastik food grade
10 Lakban Plastik

136 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup perhari
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha.

Produksi Jumlah Tenaga Kerja
Pemasaran dan Administrasi

Pria Wanita Pria Wanita
12 21

Pada tahap ini kamu harus menjelaskan dengan lengkap tahapan
proses pengolahan untuk produk yang kamu pilih. Pada produk asinan,
pengolahan asinan adalah sebagai berikut.

Siapkan buah-buahan yang akan digunakan, seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya tentang pengolahan dan pengemasan asinan.

Siapkan bumbu, cabe dihancurkan lalu disaring, gula dilarutkan juga
disaring, dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dicampur garam
dan cuka.

Siapkan cup sealer machine, atur suhunya.

Siapkan kemasan cup mangkok dan tutupnya.

Lakukan pengisian, dengan aturan seperti pada sub bab E tentang
pengolahan dan pengemasan asinan.

Pasteurisasi, suhu 75-80°C selama 30 menit.

Pendinginan dengan air mengalir.

Pengemasan.

Prakarya dan Kewirausahaan 137

7. Aspek Keuangan

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500
mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah).

Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak
tetap (variabel) untuk asinan disajikan berikut ini, hal ini untuk menjadi
bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausahaan
jenis produk lainnya.

a. Investasi Alat dan Mesin

Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan
mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi asinan.
Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas
produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan
lainnya. Pada proses produksi asinan, alat dan mesin yang dibutuhkan
seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Investasi Alat dan Mesin Asinan

No Jenis Alat Jumlah @

(Unit) (dalam ribu Rp) (dalam ribu Rp)

1 Cup sealer manual 1 1.200 1.200

2 Pisau 5 20 100

3 Talenan 5 15 75

4 Baskom plastik 5 25 125

5 Panci Stainless Steel 2 300 600

6 Kompor 1 600 600

7 Literan 2 20 40

8 Timbangan 1 200 200

9 pH meter 1 400 400

10 Refraktometer 1 1.500 1.500

11 Alat lainnya 1 pkt 200 200

Jumlah (Rp) 5.040

Biaya Penyusutan/bulan = total investasi/ umur alat 84
=(5.040/60 bulan)

138 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

b. Biaya Tidak tetap (Variabel)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah
produksinya.

Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan
pembantu dan bahan kemasan. Pada proses produksi asinan,
kebutuhan bahan baku pada Tabel 5.

Tabel 5. Biaya Tidak Tetap Asinan

No Bahan baku Jumlah @ (ribu Rp) Harga (ribu

1 Bengkuang Rp)
2 Pepaya
3 Kedongdong 30 kg 8 240
4 Nenas
5 Bumbu-bumbu 30 kg 3 90
6 Kemasan mangkok
7 Tutup mangkok 18 kg 10 180
8 Kardus
9 Sendok 18 kg 5 90
10 Lakban
70 liter 5 350

525 0,3 157,5

525 0,05 26,25

22 2 44

525 0,08 42

2 10 20

Jumlah per satu kali produksi (Rp) 1.221,75

Jumlah per bulan (Rp) 24.435

c. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap
setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya.

Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan
alat, dan lainnya. Pada produk asinan, biaya tetap yang dibutuhkan
tersaji pada Tabel 6.

Prakarya dan Kewirausahaan 139

Tabel 6. Biaya Tetap Asinan Jumlah (dalam ribu Rp)
4.500
Items 1.500
Tenaga kerja tetap (6 orang x Rp 750.000) 1.200
Listrik/air 84
Gas 100
Penyusutan alat 7.384
Biaya lainnya 369,2

Total biaya per bulan
Total biaya per hari

d. Total Biaya

Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya
tetap. Pada proses produksi asinan, total biaya yang dibutuhkan
adalah

Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap

= Rp1.221.750,00 + Rp369.200,00

= Rp1.569.950,00

e. Harga Pokok Produksi (HPP)

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk,
dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak
untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk bisa menentukan
harga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah margin
keuntungan yang akan diambil. Untuk produk asinan ini HPP-nya
adalah :

Total Biaya / Jumlah produksi

Rp1. 569.950,00 / 500 = Rp3140,00

f. Harga Jual

Harga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga jual bisa ditentukan dengan
mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini
meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik
tentu lebih murah, karena saluran distribusi (agen, toko, counter, dll)
tentu juga harus mendapatkan keuntungan.

140 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Pada produk asinan dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP nya
yaitu Rp3.140,00 dan produk pesaing dengan volume yang relatif
sama dijual berkisar Rp6.000,00 sampai Rp8.000,00, maka ditetapkan
harga jual dari pabrik adalah Rp5.000,00 (pada Tabel 7), dengan
harapan di tingkat konsumen harganya adalah Rp6.000,00 sampai
Rp7.000,00

Tabel 7. Harga jual asinan Harga satuan (dalam ribu Rp)

No. Satuan 5
1 Mangkok 240 gram 60
2 Karton isi 12 mangkok

g. Penerimaan Kotor

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan
oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi
asinan ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel 8.

Tabel 8. Penerimaan kotor asinan

Jenis Kemasan Jumlah (cup) Satuan (Rp) Total (Rp)
Mangkok 240 g
500 5.000 2.500.000
Total (Rp) 2.500.000

h. Pendapatan Bersih (Laba)
Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan
oleh perusahaan, setelah dipotong total biaya. Pada produksi asinan
ini, jumlah penerimaan bersih adalah:

Pendapatan Bersih = Penerimaan kotorTotal biaya
= Rp2.500.000,00 Rp1.569.950,00
= Rp930.050,00

Prakarya dan Kewirausahaan 141

Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak
500 mangkok asinan, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar
Rp930.050,00 (sembilan ratus ribu lima puluh rupiah).

Tugas 3

Membuat Perencanaan Usaha
Bautlah kelompok, terdiri dari 5-8 orang.
Pilih salah satu makanan khas daerah yang kelompok kamu sukai, bisa

nabati atau hewani.
Buatlah perencanaan usahanya dengan lengkap.
Tentukan harga pokok dan harga jualnya.
Persentasikan di depan kelas.

D. Penentuan Media Promosi Makanan Khas
Daerah

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai
tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran
suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar,
tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri,
seperti: harga jual, kualitas, dan kemasannya.
Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran
produk. Salah satu startegi pemasaran yang bisa digunakan adalah 4P, yaitu
Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).
Ada banyak cara untuk memasarkan produk makanan khas daerah, tentu
disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat, sehingga kita
bisa memperkirakan jangkauan pasar yang harus ditembus. Bisa dengan
menggunakan tahapan berikut ini:

1. Perkenalan

Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan produk yang kita
buat kepada teman-teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar
komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka
bisa mencicipi produk buatan anda supaya mereka tertarik membeli.

142 Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK


    Pages:
  • 1 - 50
  • 51 - 100
  • 101 - 150
  • 151 - 200
  • 201 - 250
  • 251 - 300
  • 301 - 307