Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh – Dalam hal ini kami akan memberikan ulasan mengenai Kritik Seni yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, fungsi, jenis, bentuk, tahapan dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Pengertian Kritik Seni

Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni, salah satu keterangan kelebihan dan kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut.

Kritikus Seni, kritikus merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri. Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan:

  1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik
  2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan
  3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat
  4. Menguasai media kritik “kebahasaan yang efektif dan komunikatif”

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Apresiasi Seni Rupa

Fungsi Kritik

Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa.Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya.

Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya.

Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai.

Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni.

Jenis Kritik Seni

Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipenya mempunyai ciri khusus masing-masing yaitu:

Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka, tujuannya memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu pameran, pementasan, konser atau jenis pertunjukan lain.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Seni Rupa Terapan

Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian, jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian. Tujuannya terutama mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetik peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya.

Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luar, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan critical judgment. Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik populer ialah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Berikut ini terdapat beberapa bentuk kritik seni, terdiri atas:

Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya.Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.

Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni.Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar

Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi.Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu.

Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

Tahapan Kritik Seni

Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut:

Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Seni Teater – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Ciri, Jenis dan Unsur

Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
  2. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
  3. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.

Contoh Kritik Seni

Berikut dibawah ini terdapat beberapa contoh kritik seni, terdiri atas:

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Demikianlah pembahasan mengenai Kritik Seni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Pendidikan.Co.Id – Kali  ini kita akan membahas mengenai Kritik Seni, Secara arti kata mungkin dari beberapa orang mengerti maksud dari kata Kritik dan Seni, namun untuk lebih jelas mengenai kritik seni ini akan dijelaskan dibawah ini :

Jelaskan aspek aspek dalam melakukan kritik karya seni rupa

Pengertian Kritik Seni

Pengertian Kritik seni merupakan suatu kegiatan menanggapi karya seni untuk dapat menunjukkan kelebihan dan kekurangan pada suatu karya seni. Salah satu keterangan kelebihan serta kekurangan ini untuk menilai kualitas dari sebuah karya.

Tanggapan serta penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama bisa mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan juga dapat berpengaruh pada harga jual karya tersebut.

Kritikus Seni

Kritikus ini merupakan orang yang melakukan kritik terhadap karya seni serta budaya orang lain atau dirinya sendiri.

Landasan yang harus ada sebelum menyampaikan kritikan itu diantaranya :

  1. Pengalaman yang cukup dalam materi kritik;
  2. Keilmuan dan pengetahuan yang relevan;
  3. Menguasai penerapan metode kritik yang tepat;
  4. Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Tahapan Kritik Seni

Dibawah ini merupakan Tahapan Dalam Kritik Seni diantaranyaa:

Deskripsi

Deskripsi ini merupakan Tahapan Kritik Untuk bisa Menemukan, Mencatat Atau Juga Mendeskripsikan Segala Sesuatu Yang bisa Dilihat Apa Adanya serta Tidak Berusaha untuk Melakukan Analisis Atau juga Dapat Mengambil Kesimpulan. Supaya bisa menyimpulkaan Dengan Baik, Seorang Pemberi Kritik itu Harus Mengetahui Suatu Istilah Teknis Yang biasa Digunakan Dalam Dunia Seni Rupa. Tanpa Pengetahuan, Maka Pemberi Kritik tersebut Akan Kesulitan dalam Menyimulkan Fenomena Karya Yang Dilihatnya.

Analisis Formal

Analisis Formal merupakan Tahapan Kritik Karya Seni Untuk bisa Menelusuri Suatu Karya Seni itu Berdasarkan Struktur Formal atau juga Unsur Pembentuknya. Pada Tahap Ini Seorang Kritikus itu Harus Benar dalam Memahami Unsur Seni Rupa serta Prinsip Penataan Atau juga Penempatannya Dalam Sebuah Karya Seni Tertentu.

Interpretasi

Interpretasi merupakan Tahapan Penafsiran Makna Suatu Karya Seni itu Akan Mencakup Tema Yang Akan Digarap, Simbol Yang Dihadirkan maupun Masalah Yang Dikedepankan. Penafsiran tersebut memiliki sifat Sangat Terbuka, yang Dipengaruhi Sudut Pandang atau Juga Wawasan Pemberi Kritiknya. Semakin Luas Wawasan daarri Seorang Pemberi Kritik it akann Semakin Kaya Interpretasi Karya Yang Dikritisinya.

Evaluasi Atau Penilaian

Evaluasi atau Penilaian merupakan Tahapan Kritik dalam Menentukan Kualitas Karya Seni itu apabila Kita Bandingkan Dengan Karya Lain jenisnya sama. Perbandingan tersebutt Dilakukan Terhadap segala macam Aspek Yang Akan terhubung Dengan Karya Tersebut Baik Aspek Formal maupun Aspek Konteks.

Fungsi Kritik

Fungsi utama dari kritik seni ini diantaranya menjembatani persepsi serta juga apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan juga penikmat seni.

Kritik dengan gaya bahasa tulisan ataupun juga lisan berusaha melakukan menganalisa, mengupas, dan juga diharapkan bisa memudahkan seniman maupun penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

Jenis Kritik Seni

Terdapat 4 jenis kritik seni yang mana pada tiap-tiap tipenya itu mempunyai ciri khusus masing-masing, penjelasan sebagai berikut :

Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar serta juga majalah atau disampaikan dengan secara terbuka. Tujuannya ialah untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik ini berupa ulasan ringkasan yang jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau juga jenis pertunjukan lain.

Kritik Pendagogik

Tipe kritik ini diterapkan dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.

Tujuannya yang utama dari kritik ini ialah mengembangkan bakta dan juga potensi artistik-estetik peserta didik supaya mempunyai kemampuan mengenali bakat serta juga potensinya.

Kritik Ilmiah

Kritik ilmiah atau juga akademi ini melakukan pengkajian pada nilai seni secara luas, mendalam, serta sistematis, baik itu dalam menganalisis atau juga mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

Penilaian kritik ilmiah ini tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini sifatnya adalah terbuka dan siap untuk dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan serta juga mencari nilai karya seni yang sebenarnya.

Kritik Populer

Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Tipe kritik populer  ini adalah suatu gejala umum serta kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama jika dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa ini dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau juga landasan yang digunakan. penjelasannya sebagai berikut

Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik ini mengasumsikan bahwa kehidupan seni itu memiliki dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:

“art is to be art, must be independent and self suficient“

Kriteria kritik formalis ini untuk menentukan ekselensi karya seni ialah significant form, yaitu  kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif ini menganggap karya seni itu sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni ekspresivisme ini menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan juga penuh gairah.

Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis ini menganggap seni itu ialah sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan juga berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.

Seni itu dipandang sebagai instrumen dalam mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan juga kegunaannya bagi masyarakat.

Para kritikus instrumentalis ini berpendapat bahwa kreasi artistik itu tidak terletak pada kemampuan seniman dalam mengelola material seni atau pun pada masalah internal karya seni.

Itulah penjelasan mengenai Pengertian Kritik Seni, Fungsi, Jenis, dan Bentuknya, semoga apa yang dipaparkan diatas dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.

Lihat Juga  Pengertian Ilustrasi

Lihat Juga  √ Pengertian Sensus Penduduk, Tujuan, Metode dan Macamnya