Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan bahan pangan setengah jadi yang berasal dari hewan

Kekayaan bahan pangan bumi Indonesia berlimpah ruah. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan tanah air yang subur kepada kita. Berdasarkan syair lagu Koesplus yang menyatakan ‘Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman’, hal ini membuktikan bahwa tanah air Indonesia sangat subur, sehingga tanaman apapun dapat hidup, berbuah, dan berbunga. Dari mulai buah, sayur mayur, kayu, akar, biji-bijian, dan umbi-umbian semua dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan.

 Berbagai macam serealia dan umbi-umbian mudah di dapat diberbagai daerah di Indonesia. Keanekaragaman sumber pangan yang sangat potensial tersebut, meliputi pangan sumber karbohidrat, vitamin dan mineral yang merupakan sumber pangan lokal. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan mutu dan persediaan bahan pangan tersebut sampai maspanen berikutnya diperlukan teknik pengolahan pangan serealia dan umbi yang benar.

Olahan pangan setengah jadi [produk pangan primer] adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan segar/ mentah maupun bahan pangan jadi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang. Untuk mengolah bahan pangan segar menjadi bahan pangan setengah jadi diperlukan teknologi pengolahan dan alat pengolahan yang tepat.Keuntungan bahan pangan yang diolah menjadi bahan pangan setengah jadi yaitu :1. Menjadi bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lanjutan.2. Dapat diperjual-belikan antar daerah dan sebagai komoditas ekspor.3. Dapat dikemas lebih ringkas dan mudah dalam distribusi dari satu tempat ke tempat lainnya.4. Menghemat ruangan dan mengurangi biaya dalam penyimpanan.5. Tahan lama dan lebih kuat dari cuaca dingin atau panas.

;

apa pengertian pengolahan bahan pangan setengah jadi dan keuntungan bahan pangan yang diolah menjadi bahan pangan setengah jadi? 4.5 5 jengwati2 Senin, 17 November 2014 Kekayaan bahan pangan bumi Indonesia berlimpah ruah. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah...

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

Produk pangan/bahan olahan setengah jadi adalah sebuah bentuk dari pengolahan daripada bahan baku pangan serta dengan menggunakan sebuah proses pengawetan yang dimana baik pengawetan itu dilakukan dengan cara menggunakan bahan kimia, fisik, hingga menggunakan metode mikrobiologi yang pada akhirnya akan menjadi sebuah aneka ragam bahan olahan pangan yang terbentuk setengah jadi yang selanjutnya akan digunakan untuk menjadi bahan daripada baku pangan. Produk pangan setengah jadi contohnya seperti tepung maizena berasal dari olahan jagung, tempe dan tahu yang berasal dari kedelai, keju terbuat dari susu, dsb. 

Bagikan

Barang yang dipakai dalam proses pembuatan, yang belum siap untuk dijual atau dipakai; barang dalam proses [work in process].

Otoritas Jasa Keuangan

Barang setengah jadi [Bahasa Inggris: intermediate goods] atau barang produsen adalah barang yang digunakan sebagai bahan masukan produksi barang lain. Suatu perusahaan dapat membuat selanjutnya menggunakan barang setengah jadi, atau membuat selanjutnya menjual, atau membeli barang setengah jadi. Dalam proses produksi, barang setengah jadi dapat menjadi bagian dari barang jadi, atau diubah sampai tak dikenali lagi.

Wikipedia

Barang setengah jadi adalah bahan baku yang telah diolah dan telah melalui beberapa kali tahap produksi. Meskipun demikian, barang setengah jadi ini belum bisa langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia karena belum menjadi produk siap pakai. Barang setengah jadi memiliki nilai yang masih rendah dan jika diolah lebih jauh akan menjadi barang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Biasanya ada tiga opsi untuk penggunaan barang setengah jadi. Perusahaan dapat membuat dan menggunakan barang setengah jadi mereka sendiri. Perusahaan juga dapat memproduksi barang dan kemudian menjualnya, yang merupakan hal umum untuk dilakukan oleh perusahaan dalam industri. Perusahaan juga dapat membeli barang setengah jadi untuk penggunaan khusus dalam menciptakan produk antara menengah atau dalam memproduksi barang jadi.

Salah satu contoh barang setengah jadi antara lain adalah benang. Pada awalnya benang berasal dari bahan baku kapas, setelah kapas diolah menjadi benang, harganya sedikit melambung. Benang yang diolah lebih lanjut akan menjadi kain dan jika kain itu diolah lebih lanjut lagi, bisa menjadi produk fashion berkualitas mahal, seperti pakaian-pakaian bermerek. Jadi, benang maupun kain bisa dikategorikan sebagai barang setengah jadi karena membutuhkan proses produksi lebih lanjut agar bisa lebih berguna dan bermanfaat.

tirto.id - Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang sudah diolah dengan cara pengawetan. Tidak semua bahan pangan setengah jadi bisa langsung dikonsumsi. Sebagian besarnya masih perlu pengolahan lebih lanjut agar menjadi makanan siap saji atau siap konsumsi. Di antara contoh bahan pangan setengah jadi adalah sosis, nuget, dendeng, dan sebagainya.

Di kalangan masyarakat modern, bahan pangan setengah jadi banyak diminati karena praktis dan mudah dimasak. Bagi orang-orang yang memiliki aktivitas padat, bahan pangan setengah jadi dapat disimpan lama dalam kondisi beku di kulkas. Saat dibutuhkan, bahan tersebut tinggal dimasak sebentar, kemudian dapat langsung dimakan kapan saja.

Pengertian Bahan Pangan Setengah Jadi

Secara definitif, bahan pangan setengah jadi adalah bahan baku pangan yang diproses dengan cara pengawetan, baik itu pengawetan secara kimia atau mikrobiologi menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, dikutip dari buku Cabut Duri Cahaya Surimi [2020] yang ditulis Siti Nurazizah.

Bahan pangan setengah jadi umumnya memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan bahan segar atau mentah, maupun bahan pangan jadi. Sebab, ia memiliki umur simpan yang lebih panjang. Untuk mengolah bahan pangan segar menjadi bahan pangan setengah jadi diperlukan teknologi pengolahan dan alat yang tepat.

Jenis-jenis Bahan Pangan Setengah Jadi

Dewi Sri Handayani, dkk. dalam buku Prakarya [2018] menuliskan jenis-jenis bahan pangan setengah jadi terdiri hasil perikanan dan peternakan.

Penjelasan mengenai jenis-jenis bahan pangan setengah jadi adalah sebagai berikut.

1. Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Perikanan

Bahan pangan setengah jadi dari hasil perikanan terdiri dari baso ikan, dendeng cumi, hingga terasi udang.

Baso Ikan

Baso ikan lazimnya merupakan olahan dari bahan pokok ikan tuna, surimi, udang, kakap, dan ikan marlin.

Baso ikan diramu dengan tepung tapioka dengan racikan khas masing-masing. Berbeda dari baso daging, baso ikan bertekstur lebih lembut dan gurih.

Lumrahnya, baso ikan dimasak dengan cara direbus atau digoreng, serta disajikan saat masih hangat.

Dendeng Cumi

Dendeng cumi adalah makanan kering dari awetan ikan cumi. Lembaran daging cumi-cumi dibumbui dengan gula, garam, dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian dikeringkan.

Kelebihan dendeng cumi adalah masa simpannya yang cukup lama. Ketika dimasak, rasanya gurih dan lezat, serta mengandung banyak gizi baik, mulai dari protein, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, dan sebagainya.

Terasi Udang

Terasi merupakan olahan setengah jadi dari bahan udang. Lazimnya, udang yang dijadikan terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil.

Terasi umumnya berbentuk seperti pasta atau adonan padat berwarna hitam kecoklatan.

Cara membuatnya adalah dengan merebus udang rebon, digiling, diberi bumbu, kemudian difermentasi atau diragikan. Jika sudah, hasil fermentasi itu dijemur untuk menurunkan kadar airnya, kemudian digiling kembali hingga menjadi bentuk umum terasi di pasaran.

Terasi memiliki bau yang sangat tajam. Biasanya, ia digunakan untuk membuat sambal atau bumbu penyedap masakan Indonesia lainnya.

Baca juga: Kementan dan Kemendag Kawal Harga Bahan Pangan

2. Bahan Pangan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan

Bahan pangan setengah jadi dari hasil peternakan terdiri dari telur asin, dendeng daging, kornet, hingga keju.

Telur Asin

Kebanyak telur asin di Indonesia adalah telur itik dan telur bebek. Cara memasaknya adalah denga mengawetkan telur dengan cara diasinkan. Telur tersebut diberi garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak.

Lazimnya, telur asin memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan. Telur asin yang kualitasnya bagus umumnya memiliki kuning telur berwarna agak kemerahan, kering, jika digigit tidak mengeluarkan cairan, tidak amis, rasa asin tidak menyengat, dan teksturnya agak berminyak.

Dendeng Daging

Salah satu jenis makanan setengah jadi adalah dendeng daging. Ia adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis, kemudian dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur.

Dendeng daging umumnya memiliki rasa asin dan setengah manis. Dendeng daging tidak perlu disimpan di lemari es.

Kornet

Produk kornet kerap dijual di pasaran dalam bentuk kemasan kaleng atau saset. Ia berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu. Masa penyimpanan kornet dapat bertahan lama hingga 2 tahun.

Daging kornet lazimnya dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mie rebus, pengisi roti, dan makanan lainnya.

Keju

Salah satu bahan pangan setengah jadi yang berasal dari susu hewan adalah susu bubuk, yoghurt, dan keju.

Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing. Keju bertekstur lembut dan rasanya creamy.

Cara membuat keju adalah dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Kemudian, hasilnya dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara.

Baca juga:

  • Pandemi Corona: Indonesia Bisa Kekurangan Beras dan Bahan Pangan
  • Diskusi Pengendalian Bahan Pangan

Baca juga artikel terkait BAHAN PANGAN atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/hdi]

Penulis: Abdul Hadi Penyelia: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan