Jelaskan 3 dampak positif terjadinya mobilitas sosial beserta contohnya

tirto.id - Dinamika kehidupan sosial membuat tiap orang tidak jarang mengalami mobilitas sosial. Kendati begitu, mobilitas sosial dapat memberikan dampak negatif dan positif.

Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII (2017), secara etimologis "mobilitas" berasal dari bahasa latin, yaitu mobilis. Mobilis berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sementara kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Sehingga, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

Umumnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan dikenal dengan istilah mobilitas sosial.

Saluran-Saluran Mobilitas Sosial

Contoh mobilitas sosial yaitu seorang politikus di partai politik dapat melakukan mobilitas sosial di partai politik yang ia ikuti.

Lantas, mengapa politikus itu bisa melakukan mobilitasnya? Ternyata, hal ini disebabkan karena mobilitas sosial memiliki salurannya sendiri.

Sementara itu, berikut ini adalah beberapa saluran-saluran dalam mobilitas sosial:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan. Hal ini disebabkan, karena melalui pendidikan seseorang dapat mengubah statusnya.

Umumnya, lembaga-lembaga pendidikan adalah saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.

Sehingga dalam hal ini, pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi.

Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah ia berhasil menjadi pedagang, secara otomatis status sosialnya juga meningkat.

2. Organisasi Politik

Tidak sedikit contoh seseorang yang memulai perjuangan karier di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia pertama Seokarno.

Ketika ia mendirikan Partai Nasional Indonesia, Seokarno tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Seokarno semakin dikenal rakyat dan penjajah. Kemudian, pada saat kemerdekaan, Sukarno dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

3. Organisasi Ekonomi

Organisasi ekonomi dapat bergerak dalam bidang perusahan ataupun jasa. Organisasi ini mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi itu, contohnya koperasi dan badan usaha.

4. Organisasi Profesi

Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan

organisasi profesi lainnya.

Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru.

Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Dampak Positif Mobilitas Sosial

Berikut ini adalah beberapa dapak positif dalam mobilitas sosial:

1. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Terbukanya kesempatan untuk pindah dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

Hal ini terbukti dari kisah yang terjadi sejak masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur. Hal ini karena tidak adanya kesempatan untuk itu.

2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.

Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan.

3. Meningkatkan Integrasi Sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Contohnya, seseorang akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.

Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat akan mendapat respons yang berbeda dari masyarakat lain. Respon tersebut dapat berupa tentangan, tapi juga dapat berupa penerimaan.

Penerimaan pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

Dampak Negatif Mobilitas Sosial

Berikut dampak negatif mobilitas sosial apabila masyarakatnya kurang harmonis, seperti dikutip dari laman Rumah Belajar.

1. Konflik Antarkelas sosial

Masyarakat memiliki berbagai bentuk kelas sosial atau stratifikasi sosial. Sehingga, jika terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial maka dapat memicu terjadinya konflik.

Contohnya, konflik antarburuh dan pemimpin perusahaan yang menuntut kenaikan upah karena adanya tujuan untuk menaikkan pendapatannya yang dapat berpengaruh pada status sosialnya.

2. Konflik AntarKelompok Sosial

Kelompok sosial di dalam masyarakat dapat diakibatkan dari ideologi, profesi, agama, suku dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk mendominasi kelompok lain maka akan timbul konflik.

Contohnya, konflik antara para tukang ojek dengan para tukang becak dalam pembagian batas daerah penumpang (konsumen).

3. Konflik Antargenerasi

Konflik antargenerasi disebabkan karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain.

Ditambah lagi, generasi yang lain itu memiliki nilai-nilai baru dengan adanya keinginan untuk mengadakan perubahan.

Baca juga:

  • Mengenal Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
  • 5 Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial dan Jenis-Jenisnya
  • Rangkuman Sosiologi: Teori Mobilitas Sosial Robert MZ Lawang

Baca juga artikel terkait MOBILITAS SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/ulf)


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Dampak positif terjadinya mobilitas sosial, satu diantaranya adalah mendorong seseorang untuk berpindah dari satu strata sosial ke strata sosial lain. Namun, sebelum membahas dampak positif terjadinya mobilitas sosial, kita bahas dahulu apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial.

Mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat. Dari pembentukan kata, mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan.

Sesuatu yang bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sedangkan sosial, berasal dari kata social yang kurang lebih maknanya interaksi antar manusia dalam kelompok masyarakat.

Baca Juga:

Dari pembentukan kata, mobilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiapsiagaan untuk bergerak.

Sedangkan secara etimologis mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain; terdapatnya kata sosial pada istilah mobilitas sosial adalah untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Apa saja dampak positif terjadinya mobilitas sosial? Berikut ini 3 dampak positif terjadinya mobilitas sosial:

Mobilitas sosial membuat individu menjadi lebih maju

Maksudnya, seorang individu memiliki kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain. Terbukanya peluang ini, membuat bertambahnya motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang.

Contohnya ketika seorang pedagang yang menjadi anggota dewan perwakilan pusat atau daerah. Sebelumnya, ia berada di masyarakat dengan dikenal sebagai seorang pedagang yang pengaruhnya berada di lingkungan sosialnya saja.

Namun, ketika ikut pemilu dan terpilih sebagai wakil rakyat, ia memiliki posisi yang membuat peraturan yang berdampak bagi orang banyak di luar tempatnya biasa berinteraksi.

Dari contoh diatas, keterbukaan mobilitas sosial membuat siapa pun dapat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Mempercepat tingkat perubahan sosial di masyarakat

Jelaskan 3 dampak positif terjadinya mobilitas sosial beserta contohnya

Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas dengan didukung kualitas pendidikan yang baik.

Perubahan sosial adalah perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang.

Perubahan sosial, dapat berlangsung dalam kurun waktu cepat atau perlahan-lahan. Perubahan dalam masyarakat pada prinsipnya merupakaan suatu proses yang terus menerus artinya setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan, akan tetapi perubahan antara kelompok dengan kelompok lain tidak selalu sama serta banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Contoh perubahan sosial di masyarakat adalah berpindahnya penduduk desa ke kota. Perpindahan ini disebabkan berbagai kepentingan, misalnya mencari pekerjaan, menempuh pendidikan atau berdagang hasil tanaman dari desa ke kota.

Baca Juga: 

Dengan hijrahnya masyarakat desa ke daerah perkotaan ini akan berimplikasi pada perubahan karakteristik masyarakat desa.

Bila sebelumnya masyarakat desa masih terikat oleh adanya suatu hubungan kekerabatan serta sifat solidaritas yang tinggi di antara sesasamya, karena melihat perkembangan kehidupan masyarakat yang rumit dan kompleks, misalnya berpandangan pada budaya materialistis, maka dengan sendirinya masyarakat desa sedikit demi sedikit akan mengikuti pola kehidupan tersebut, sehingga akan menggeser tata nilai yang telah lama terbentuk dalam kehidupanya masyarakatnya.

Itulah contoh dari tingkat perubahan sosial di masyarakat khususnya di desa.

Meningkatkan integrasi sosial

Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Salah satu bentuk nyata dari perubahan sosial karena mobilitas sosial adalah modernisasi, yaitu perubahan sosial budaya yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan.

Modernisasi merujuk pada sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih berkembang, maju, dan makmur.

Modernisasi tidak sekedar menyangkut aspek material saja, melainkan juga aspek immaterial seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain sebagainya.