Javascript digunakan untuk apa saja?

Jika berbicara tentang teknologi dan pemrograman, Anda tentu sudah pernah mendengar istilah JavaScript. Bagi yang masih awam, JavaScript memang terdengar rumit dan membingungkan. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir karena bahasa pemrograman ini sebenarnya tidak semenakutkan kelihatannya.

Anda bisa mempelajari JavaScript dan bagaimana cara menggunakannya. Setidaknya, mempelajari dasar-dasarnya bukanlah hal yang mustahil dilakukan meskipun Anda belum pernah bergelut dengan bahasa pemrograman sebelumnya. Namun, sebelum mempelajari lebih jauh, pertama pahami dulu pengertian JavaScript. 

Javascript digunakan untuk apa saja?

Memahami Pengertian JavaScript untuk Pemula

Pada dasarnya, pengertian JavaScript adalah suatu bahasa kode atau pemrograman yang digunakan untuk menciptakan sekaligus mengendalikan konten website agar menjadi dinamis. Contoh konten situs yang dinamis adalah apa pun yang dapat bergerak atau mengubah apa pun yang tampak di layar tanpa mengharuskan Anda memuat ulang laman situs tersebut secara manual.

Beberapa fitur yang dapat membuat situs menjadi dinamis (dan tentunya membutuhkan bahasa pemrograman) di antaranya adalah gambar animasi, slideshow foto, saran pengisian teks otomatis, form otomatis, dan banyak lagi. Jadi, di balik semua animasi interaktif dan form otomatis pada di suatu situs, ada kumpulan rumus bahasa pemrograman seperti JavaScript. 

Dasar-Dasar JavaScript

Setelah memahami pengertian JavaScript, maka selanjutnya mari membahas lebih jauh dan terperinci tentang salah satu bahasa pemrograman yang penting dalam website development ini. Untuk lebih mendalami JavaScript, maka pertama Anda harus berkenalan terlebih dahulu dengan tiga poin penting dalam pemrograman, yaitu HTML, CSS, dan yang terakhir baru JavaScript.

HTML adalah struktur halaman yang terdiri dari header, teks badan, serta gambar yang Anda sertakan pada laman situs. CSS mengendalikan tampilan laman dan inilah yang digunakan untuk merancang jenis huruf, warna latar belakang, dan lain-lain. Setelah struktur (HTML) dan estetika (CSS) sudah selesai dibuat, maka JavaScript adalah yang akan membuat laman situs menjadi dinamis.

Dalam versi pengertian JavaScript yang paling sederhana, bahasa pemrograman ini memerintahkan gambar agar bergerak, foto agar bergeser, atau membuat form terisi secara otomatis dalam sebuah situs. Inilah mengapa JavaScript merupakan bagian penting dari sebuah website agar dapat berfungsi dengan baik dan internatif. 

Fungsi JavaScript

Dari pembahasan tentang pengertian JavaScript di atas, Anda mungkin sudah memiliki gambaran umum tentang fungsi bahasa pemrograman ini. Berikut ini daftar singkat beberapa fungsi JavaScript.

  • Membuat situs tampak lebih interaktif dan menarik karena akan lebih dari sekadar laman statis yang penuh tulisan.
  • Berfungsi untuk mobile app development atau menciptakan aplikasi yang beroperasi di smartphone dan tablet.
  • Menciptakan game berbasis web browser. 
  • Meskipun JavaScript umumnya digunakan untuk menciptakan bagian frontend pada sebuah situs, bahasa pemrograman ini sangat serbaguna sehingga bisa digunakan untuk bagian backend situs.

Cara Kerja JavaScript

JavaScript bisa terletak di dalam laman suatu situs atau berada pada file .js yang terpisah. Mengingat JavaScript merupakan bahasa sisi klien, maka script atau naskah tersebut akan diunduh terlebih dahulu di perangkat pengunjung situs untuk diproses di sana. 

Pemrosesan JavaScript dilakukan oleh pengunjung situs dengan mengirim permintaan yang selanjutnya diproses di server. Selanjutnya, peramban web mengirim hasil pemrosesan tersebut ke pengunjung situs.

Bagi mereka yang masih awam, proses ini memang terlihat rumit. Meski demikian, menambahkan kode JavaScript ke suatu laman situs sebenarnya merupakan proses yang sederhana. Bahkan, proses ini juga akan terasa lebih familier dan simpel jika Anda sudah pernah bekerja menggunakan HTML dan CSS.

JavaScript bisa langsung ditambahkan pada kode laman dengan menggunakan tag

Jika Anda ingin perintah JavaScript tersebut berlaku pada beberapa halaman sekaligus, maka kode tersebut bisa ditambahkan pada suatu laman sebagai file header terpisah dengan ekstensi .js. Namun, perlu diingat bahwa JavaScript diproses oleh peramban masing-masing pengunjung. Jadi, jika peramban milik pengunjung tidak mendukung JavaScript, maka tampilan laman pada layar pengunjung tersebut akan berbeda dan fungsi interaktif yang menggunakan JavaScript tidak akan bekerja.

Vanilla JavaScript vs. Advanced JavaScript

Makin Anda mempelajari tentang JavaScript lebih jauh, Anda akan menemukan lebih banyak macam bahasa pemrograman JavaScript. Salah satunya adalah vanilla JavaScript. Ini adalah bahasa JavaScript paling sederhana dan tanpa harus menggunakan tool atau alat apa pun untuk membuat proses pengkodean lebih mudah dan efisien. Anda juga bisa menambahkan kode tersebut langsung pada laman HTML.

Javascript digunakan untuk apa saja?

Vanilla JavaScript seperti ini bisa digunakan untuk menciptakan berbagai proyek JavaScript. Meski demikian, tentu akan memakan waktu lebih lama dan tidak efisien untuk membuatnya. 

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada berbagai macam tool untuk membuat JavaScript bisa digunakan dengan lebih mudah dan efisien. Berikut ini beberapa kerangka kerja dan library JavaScript yang akan memudahkan Anda dalam menggunakan JavaScript untuk web dan software development.

1. JQuery

Makin sering bekerja menggunakan JavaScript, Anda akan menyadari ada beberapa fungsi dan fitur JavaScript yang ternyata sering muncul dan digunakan di berbagai situs atau aplikasi. Misalnya, menu animasi, fade out, galeri gambar, dan lain-lain. Anda memang bisa menulis secara manual kode ini setiap kali membutuhkannya. Namun, dengan adanya library kode seperti JQuery, Anda tidak perlu lagi menulis kode tersebut secara manual dari awal.

JQuery berisi berbagai fungsi kode yang dapat dibuat hanya dengan menuliskan satu baris perintah JQuery saja. Pendekatan pemrograman ini jelas jauh lebih ringkas dan dapat digunakan kembali kapan pun dibutuhkan. Selain bisa digunakan sebagai cuplikan kode yang bisa disisipkan langsung dari JQuery library, kode JQuery juga bisa digabungkan untuk membuat plugin yang lebih rumit. 

Plugin JQuery bisa ditemukan langsung di repositori JQuery UI (User Interface) dan Anda bisa langsung menyalin dan menggunakannya. 

2. React JS

Pustaka JavaScript selanjutnya adalah ReactJS yang cocok untuk membangun frontend sebuah situs. ReactJS merupakan pustaka JavaScript frontend yang dikembangkan oleh Facebook pada 2011, serta dirancang khusus untuk membangun UI atau user interface. Yang dimaksud dengan UI di sini adalah kumpulan menu pada layar, kolom pencarian, tombol-tombol, dan berbagai fungsi lain yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan situs tersebut. 

Tentu saja UI bisa dibuat secara manual menggunakan vanilla JavaScript, tetapi bisa Anda bayangkan betapa merepotkan dan tidak efisien cara tersebut. Dengan pustaka ReactJS ini, para web developer bisa langsung menggunakan kode yang sudah tersedia dan tertulis sebelumnya untuk membuat objek menu dan efek. 

3. JavaScript Library dan JavaScript Framework Lainnya

Secara umum, JQuery dan React berfungsi seperti pisau serbaguna untuk kebutuhan penulisan kode secara individual. Namun, untuk para frontend developer, JavaScript framework akan menjadi sebuah tool atau alat yang dapat membantu mengembangkan suatu situs maupun mobile app lebih jauh lagi.

Fungsi yang disediakan oleh JavaScript framework jauh melebihi fungsi yang dimiliki oleh JQuery. Pasalnya, JS framework menyediakan template dan aplikasi situs yang sangat lengkap dan bisa langsung digunakan oleh para developer JavaScript. 

JS framework juga menciptakan ruang pada template tersebut sebagai rekomendasi tempat kode JavaScript ditulis. Tidak hanya itu saja, JS framework menyediakan kode JavaScript yang sudah ditulis sebelumnya dan siap digunakan (seperti pada JQuery) sehingga developer hanya perlu menyalin atau memasukkan kode tersebut pada ruang template yang tersedia.

Ada sejumlah JS framework yang dianggap sebagai standar dalam industri teknologi pengembangan situs dan aplikasi, misalnya seperti Vue dan Angular. Untuk memilih JS framework yang paling cocok untuk dipelajari, Anda harus memahami terlebih dahulu situs atau aplikasi seperti apa yang ingin dibuat. 

Meski demikian, jangan terlalu pusing memilih mana JS framework yang harus dipelajari. Pasalnya, begitu sudah memahami satu framework, Anda bisa mempelajari framework lainnya dengan cukup mudah.

Javascript digunakan untuk apa saja?

Variabel dalam JavaScript

Setelah mengetahui berbagai seluk beluk dan pengertian JavaScript, selanjutnya Anda perlu memahami variabel yang digunakan dalam bahasa pemrograman ini jika ingin mendalaminya lebih lanjut. Variabel di sini artinya suatu tempat untuk memberikan nilai pada kode pemrograman. 

Cara menuliskannya adalah dengan menentukan variabel yang digunakan dengan kata kunci var dan diikuti dengan nama variabel yang digunakan beserta nilainya. Berikut ini contohnya:

var nama;

var az=12;

var teks=”Memahami JavaScript untuk Pemula”;

Berbagai Tipe Data JavaScript

JavaScript memiliki berbagai tipe data yang digunakan saat menuliskan variabel. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • String, yaitu variabel dengan rangkaian karakter yang membentuk teks. 
  • Number, yaitu untuk variabel angka.
  • Boolean, yaitu untuk variabel yang memberikan nilai benar atau salah (true/false).
  • Array, yaitu untuk variabel yang memiliki lebih dari satu nilai dalam satu variabel.
  • Object, yaitu tipe data yang dapat digunakan untuk menyimpan semua bentuk dalam JavaScript.
  • Function, yaitu potongan kode yang dapat dikumpulkan dan digunakan kembali. 

Cara Menulis Menggunakan Kode JavaScript

JavaScript memang terdiri dari rangkaian rumus dan kata-kata yang jika Anda sudah memahami artinya, akan cukup sederhana dan mudah digunakan. Meski demikian, JavaScript memiliki peraturan penulisan tertentu yang harus diikuti agar kode yang Anda tulis bisa berfungsi. 

Berikut ini beberapa contoh peraturan dasar penulisan kode JavaScript yang harus diketahui.

  1. JavaScript sangatlah sensitif, jadi pastikan kode ditulis dengan benar dan tidak ada kesalahan satu karakter pun.
  2. Setiap statement atau pernyataan harus diakhiri dengan titik koma (;).
  3. Variabel harus terdefinisi terlebih dahulu sebelum digunakan dan harus selalu diawali dengan sebuah huruf atau garis bawah (“_”).
  4. Tentukan jenis data yang dimasukkan ke dalam variabel, tetapi tidak harus secara eksplisit disebutkan.
  5. String harus ditulis di antara tanda petik ganda ataupun tunggal. 
  6. Jika ingin menampilkan karakter khusus, maka harus diawali dengan tanda backslash (\).
  7. Jika ingin memasukkan komentar dalam naskah, gunakan “//” untuk memulai komentar satu baris, atau gunakan “/*” atau “*/” jika ingin menulis komentar yang terdiri dari lebih dari satu baris.
  8. Pisahkan laman situs Anda menjadi beberapa komponen terkecil yang independen dan dapat beroperasi sendiri.
  9. Dengan masing-masing laman situs yang independen dan dapat bekerja sendiri, Anda tidak perlu menggunakan variabel global. Hal ini membuat aplikasi atau situs Anda bekerja dengan lebih cepat. Debugging pun lebih mudah.
  10. Pastikan kode Anda sederhana dan tidak ada duplikasi kode. Hal ini akan memudahkan Anda jika suatu saat harus melakukan debugging karena akan lebih mudah menelusuri kembali kode yang sudah lama Anda tulis.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi saat Menggunakan JavaScript

Meski mudah dipelajari dan digunakan, bug atau kesalahan masih bisa ditemukan saat menggunakan bahasa pemrograman ini.

Javascript digunakan untuk apa saja?

Berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan JavaScript yang dapat memunculkan bug atau kesalahan pemrosesan lainnya.

1. Salah menggunakan operator

Kesalahan paling umum yang membuat para web developer pemula pusing adalah kesalahan penggunaan operator JavaScript. Meskipun mudah dipahami dan digunakan, ternyata operator JavaScript justru penggunaannya mudah terbalik-balik. Misalnya, saat seharusnya menggunakan operator assignment, tetapi Anda malah menggunakan operator comparison atau perbandingan pada statement atau pernyataan if. Ini merupakan kesalahan paling mendasar yang memberikan hasil yang tidak tepat.

2. Kesalahan Sintaksis

Seperti halnya di setiap bahasa lainnya di dunia, peraturan tata bahasa sangatlah penting agar penggunanya bisa memahami konteks pembicaraan. Jika mengurangi maupun menambahkan tanda baca koma dalam bahasa Inggris bisa menimbulkan makna yang berbeda dalam sebuah kalimat, maka dalam JavaScript bisa menimbulkan bug atau crash. 

Kesalahan sintaksis merupakan kesalahan umum yang sering terjadi pada pemula yang baru belajar memahami semua peraturan dalam bahasa pemrograman JavaScript. Beberapa kesalahan sintaksis tersebut, antara lain:

Dalam penulisan kode di JavaScript, Anda bisa memisahnya menjadi dua baris. Namun, pemisahan ini juga ada aturannya sendiri agar tidak muncul bug atau mengalami crash. Kode bisa ditulis dalam dua baris, tetapi jangan pernah memisahnya di tengah-tengah. 

Berikut ini adalah contoh yang benar:

var a =

“Belajar JavaScript”;

Contoh pemisahan yang salah:

var a = “Pemisahan yang

salah”;

Jika pemisahan memang terpaksa harus dilakukan di tengah string, maka tambahkan backslash (\) seperti berikut ini:

var a = “Memisahkan dengan \

benar”;

  • Tanda titik koma salah tempat

Salah menempatkan titik koma juga merupakan kesalahan umum yang terjadi. Akibatnya, kode tersebut tidak akan dapat dijalankan.

  • Statement return yang terpisah

JavaScript secara otomatis akan menutup statement di setiap akhir baris meskipun Anda tidak menambahkan tanda titik koma. JavaScript juga mengizinkan memisah statement dalam dua baris, tetapi hal ini tidak berlaku untuk statement return. Ketika Anda memisahkan statement return, maka hasil yang keluar adalah undefined.

Ketika Anda memisahkan sejumlah nilai dengan koma, terkadang secara tidak sengaja akan tersisa satu koma di akhir kode. Jika hal ini terjadi, beberapa mesin JavaScript atau JSON tidak akan bisa membaca kode ini sehingga memberikan hasil yang salah atau mengalami kegagalan. Jadi, pastikan Anda tidak kelebihan satu tanda baca pun saat menulis kode.

Alasan IT Consultant dan Web Developer Menggunakan JavaScript

Coding dan pemrograman merupakan keterampilan yang sangat bernilai di era yang serba digital seperti sekarang ini. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa seseorang dengan keterampilan dalam bahasa pemrograman banyak dicari.

Javascript digunakan untuk apa saja?

Ada beberapa alasan mengapa JavaScript masih banyak digunakan di antara bahasa pemrograman lainnya hingga saat ini. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Merupakan bahasa pemrograman yang paling populer

JavaScript merupakan bahasa pemrograman paling populer dan kepopulerannya terus meningkat hingga saat ini. JavaScript juga paling sering digunakan dalam pengembangan web maupun aplikasi di antara bahasa pemrograman lainnya, bahkan di atas Java, Python, Ruby, dan lain-lain.

2. Mudah dipahami, dipelajari, maupun digunakan

JavaScript merupakan bahasa yang digunakan oleh berbagai peramban. Bahasa pemrograman ini sangat mudah dipahami dan dipelajari, maupun digunakan tanpa perlu memasang berbagai macam program di perangkat Anda, bahkan sebelum mulai menggunakannya.

3. Kaya fitur dan interaktif

Ada berbagai user interface yang bisa Anda mainkan dengan menggunakan JavaScript. Pasalnya, bahasa pemrograman ini memiliki UI grafis yang menyenangkan dan sangat mudah dimanipulasi. Hal ini memungkinkan Anda menulis kode yang bisa bekerja di peramban. Dengan begitu, Anda bisa langsung belajar mengotak-atik bahasa pemrograman ini dan membangun proyek interaktif bahkan sejak awal mempelajarinya.

4. Punya komunitas yang sangat aktif 

Salah satu hal yang bisa membantu Anda mempelajari sesuatu dengan cepat adalah dengan bergabung dengan suatu komunitas. Orang-orang di komunitas JavaScript sangat aktif dan membantu dalam berbagi dan memanfaatkan kode satu sama lain. Tidak hanya itu saja, JavaScript bahkan memiliki komunitas yang sangat besar di StackOverflow. Bahkan selama ini, terdapat lebih dari 3600 pertemuan kelompok JavaScript di dunia. Jadi, para pemula bisa dengan mudah mendapatkan mentor dan belajar dari mereka yang sudah lebih ahli.

5. Mudah dipelajari berkat fitur di dalamnya

Umumnya, penerjemah JavaScript interaktif sudah terpasang di setiap peramban. Hal ini memudahkan Anda dalam bereksperimen menggunakan JavaScript dan mendapatkan hasilnya secara langsung. Karena bisa langsung melihat hasilnya, maka mempelajari bahasa pemrograman ini juga akan menjadi lebih cepat.

6. Pondasi yang kuat untuk mempelajari bahasa pemrograman lainnya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak jenis bahasa pemrograman dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum Anda mempelajari berbagai bahasa pemrograman lain yang lebih kuat dan rumit, JavaScript bisa menjadi pondasi yang kokoh bagi pemahaman Anda tentang bahasa pemrograman. 

JavaScript sangat intuitif untuk para pemula yang baru belajar membuat kode dan merupakan alat yang tepat untuk mempelajari prinsip Ilmu Komputer. Setelah Anda benar-benar memahami bagaimana cara kerja JavaScript dan mahir mengoperasikannya, maka Anda akan lebih cepat memahami bahasa pemrograman lain yang ada.

Javascript digunakan untuk apa saja?

Pada dasarnya, JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dipelajari bahkan untuk mereka yang baru saja terjun di dunia pemrograman. JavaScript juga umum digunakan di berbagai situs maupun aplikasi mobile sehingga umumnya situs maupun aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman ini dapat dibuka di berbagai perangkat.

Meski demikian, dapat dipahami bahwa mempelajari JavaScript akan membutuhkan waktu sampai Anda bisa benar-benar mahir menggunakannya. Jadi, jika Anda sedang dikejar waktu untuk segera membuat situs atau aplikasi mobile Anda sendiri, mempelajari JavaScript dari dasar tentu akan membuang terlalu banyak waktu Anda. 

Setelah mengetahui pengertian JavaScript dan informasi lainnya, jangan ragu menggunakan JavaScript sebagai bahasa pemrograman website ataupun mobile app Anda. Serahkan pada software house seperti SoftwareSeni untuk membangun situs Anda menggunakan JavaScript untuk kinerja situs yang cepat dan tampilan menarik. Tim web developer di SoftwareSeni sangat memahami dan ahli dalam menggunakan JavaScript sehingga mereka tidak akan melakukan kesalahan pemula seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

JavaScript bisa digunakan untuk apa saja?

Fungsi JavaScript yang paling umum adalah untuk pengembangan aplikasi web dan mobile, membangun web server dan aplikasi server, membuat website yang interaktif, serta game development.

JavaScript umumnya dipakai di mana?

Saat ini JavaScript tidak hanya digunakan di sisi client (browser) saja lho. Semenjak adanya Node.js JavaScript dapat digunakan di luar dari browser. Dengan begitu kamu bisa mengembangkan back-end (server), console, program desktop, mobile, IoT, game, dan lainnya menggunakan JavaScript.

Apakah JavaScript bisa buat aplikasi?

Tidak hanya untuk membuat website saja, tetapi JavaScript juga dapat digunakan untuk membangun server, aplikasi, atau bahkan game. Bahkan, skrip pemrograman ini juga digunakan oleh perusahaan aplikasi terkenal seperti Amazon, Google, Facebook, dan Twitter.