Jaringan tulang rawan pada orang dewasa dapat ditemukan pada

Tulang rawan merupakan jaringan tulang yang menghubungkan bagian-bagian tubuh manusia. Bisa dikatakan, tulang rawan merupakan bentuk awal sebelum menjadi tulang. Namun seiring dengan tubuh yang semakin berkembang, tulang rawan pun semakin kuat hingga menjadi tulang biasa.

Apa Itu Jaringan Tulang Rawan?

Tulang rawan dapat diartikan sebagai jaringan tulang yang keras namun fleksibel. Dibandingkan dengan tulang biasa, tulang rawan jauh lebih rentan. Karena karakter inilah, jaringan ini disebut dengan tulang rawan.

Secara kasat mata, tulang rawan dapat dijumpai di beberapa bagian tubuh. Misalnya saja seperti di hidung dan daun telinga. Selain itu, tulang rawan juga dapat dijumpai di antara tulang biasa. Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi jaringan tulang rawan sebagai penghubung bagian-bagian tubuh manusia.

Fungsi Tulang Rawan Bagi Tubuh

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, fungsi utama tulang rawan adalah sebagai penghubung antar bagian tubuh manusia. Meski demikian, tulang rawan juga memiliki fungsi lain. Berikut beberapa diantaranya:

1.     Untuk membentuk bagian tubuh tertentu, misalnya seperti daun telinga dan hidung.

2.     Mencegah tulang agar tidak saling bertabrakan atau saling bergesekan.

3.   Pada anak-anak, tulang rawan dapat menjadi penyokong tubuh sebelum berkembang menjadi tulang biasa.

Jenis-Jenis Tulang Rawan

Secara umum, tulang rawan dapat dibagi menjadi 3 jenis. Setiap jenis memiliki karakternya masing-masing. Untuk lebih memahami ketiganya, berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Bisa dikatakan hialin merupakan jenis tulang rawan yang paling banyak dijumpai dalam tubuh. Hidung, iga, laring dan trakea, Anda bisa menemukan hialin di bagian-bagian tubuh tersebut. Selain itu, hialin juga dapat ditemukan pada permukaan tulang dan berfungsi layaknya bantalan. Tulang rawan hialin punya tekstur yang lentur dan elastis.

Sekilas tulang ini memang terlihat rapuh. Meski demikian, tulang ini mampu bertahan dari tekanan hingga titik tertentu. Di dalam hialin, terdapat banyak serat kolagen. Inilah yang membuatnya mampu menambah kekuatan. Namun dibandingkan dengan dua jenis tulang rawan yang lain, hialin tergolong yang paling lemah.

Jenis tulang rawan yang satu ini dapat dikenali dari sifatnya yang elastis dan cenderung kenyal. Sifatnya yang kenyal tidak terlepas dari serat elastis dan kolagen tipe 2 yang terkandung di dalamnya. Tulang elastis dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh, seperti telinga dan epiglotis yang bisa ditemukan dalam tenggorokan. Selain itu, Anda juga bisa menemukannya di trakea dan hidung.

Dari ketiga jenis tulang rawan, bisa dikatakan fibrosa adalah jaringan tulang rawan yang paling kuat. Kekuatan fibrosa berasal dari lapisan kolagen yang tebal. Matriksnya sendiri terlihat keruh dan cenderung gelap.

Fibrosa dapat ditemukan di area tubuh yang butuh dukungan kuat. Salah satu contohnya adalah meniscus. Meniscus sendiri merupakan tulang berbentuk C yang berfungsi sebagai bantalan di sendi lutut. Selain itu, fibrosa juga bisa ditemukan di diskus intervertebralis dan area pelekatan ligamen.

Perbedaan Antara Tulang Rawan dengan Tulang Keras

Meski sama-sama tulang, ada perbedaan yang sangat fundamental antara tulang rawan dengan tulang keras. Salah satu perbedaan yang paling menonjol dapat dilihat dari kekuatannya. Tulang rawan cenderung lebih, tipis, fleksibel bahkan beberapa ada yang lebih kenyal. Sekilas hal tersebut memang terlihat seperti kelemahan.

Namun justru karena karakter inilah, tulang rawan mampu menjadi bantalan dan tahan terhadap gaya tekan. Di sisi lain, tulang biasa punya tingkat kekerasan yang lebih tinggi. Ada jaringan hidup di dalamnya. Selain itu, matriksnya juga melekat ke lintasan metabolisme tubuh.

Gangguan yang Bisa Terjadi Pada Tulang Rawan

Jika tidak dijaga dengan baik, tulang rawan bisa mengalami gangguan. Berikut beberapa gangguan yang bisa terjadi pada tulang rawan.

Merupakan peradangan yang terjadi pada tulang rawan, khususnya yang menghubungkan antara tulang iga dengan tulang payudara. Rasa sakit kostokondritis mirip seperti penyakit jantung. Selain itu, kostokondritis biasanya juga disertai dengan pembengkakan.

Munculnya tumor dari tulang rawan. Inilah yang disebut dengan kondroma. Biasanya, tumor ini tumbuh secara bertahap di tulang yang berada di tengkorak dan sinus. Meski demikian, kondroma juga bisa muncul di area lain, seperti tulang iga, paha, kaki, tangan dan lengan atas.

Penyakit ini biasanya menyerang area lutut. Karena itulah, banyak yang menyebutnya dengan nyeri lutut. Chondromalacia patellae terjadi akibat kerusakan atau pelunakan yang terjadi pada tulang lunak yang berada di bawah tempurung lutut. Saat tulang paha dan tulang lutut bergesekan, nyeri akan dirasakan.

Gangguan ini terjadi karena bantalan tulang yang semakin menipis. Osteoarthritis bisa terjadi di mana saja. Biasanya, gangguan ini lebih sering terjadi pada persendian lutut, tangan, tulang belakang dan pinggul. Selain sakit, penderita osteoarthritis biasanya juga akan mengalami pembengkakan dan sulit menggerakkan sendi yang terdampak.

Akondroplasia merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan tulang rawan tidak dapat berkembang menjadi tulang dewasa atau tulang keras hingga menyebabkan dwarfisme. Selain itu, Akondroplasia juga bisa menyebabkan obesitas, gangguan pernafasan, lordosis hingga infeksi yang terus muncul.

Masalah kesehatan yang terjadi pada tulang rawan sebenarnya dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Nutrisi sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tulang, minum Anlene Actifit 3X atau Anlene Gold 5X setiap hari.

Referensi:

hellosehat.com/muskuloskeletal/tulang-rawan/

kompas.com/skola/read/2021/07/13/140844969/tulang-rawan-pengertian-fungsi-dan-jenisnya

sehatq.com/artikel/keras-tapi-lentur-itulah-tulang-rawan-pada-tubuh-manusia

Diakses pada: 18 November 2021

Pengertian. Gerak merupakan tanggapan atau reaksi tubuh terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Gerak dapat berupa gerakan sebagian dari anggota tubuh maupun seluruh tubuh.

Gerak merupakan hasil kerja kerja sama antara dua komponen, yaitu tulang dan otot. Tulang disebut sebagai alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif.

Tulang disebut sebagai alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak sendiri, namun harus digerakkan oleh otot. Otot harus berkontraksi agar tulang dapat bergerak.

Fungsi Tulang

Berikut adalah beberapa fungsi tulang pada manusia.

  1. Sebagai pelindung alat- alat organ vital tubuh
  2. Sebagai penyusun rangka tubuh
  3. Sebagai penunjang dan pemberi bentuk tubuh
  4. Sebagai tempat melekatnya otot
  5. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
  6. Sebagai empat penyimpanan cadangan zat mineral (yaitu kalsium dan fosfor)
  7. Sebagai alat gerak bersama dengan otot;

 Jenis Tulang.

Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (sejati).


Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan terdiri dari sel -sel tulang rawan (atau kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel- sel tulang rawan yang disebut kondroblas. Sel-sel kondroblas ini berfungsi mengeluarkan matriks yang disebut kondrin.

Dengan berjalannya waktu, kondroblas akan terlapisi oleh matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam lakuna terdapat kondroblas yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit (sel tulang rawan).

Lacuna berfungsi sebagai tempat kondroblas tidak aktif, sedangkan Kondrosit berfungsi sebagai sel tulang rawan.

Tulang Rawan Anak Anak

Tulang rawan pada embrio dan anak- anak berasal dari sel- sel mesenkim. Pada embrio, bagian dalam tulang rawan terdapat rongga rongga yang berisi sel- sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas.

Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya.

Tulang Rawan Orang Dewasa

Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas.

Tulang rawan pada orang dewasa lebih banyak mengandung matriksnya dari pada sel tulang rawannya.

Jenis Tulang Rawan

Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu Tulang rawan hialin, Tulang rawan elastis, Tulang rawan fibrosa,

Tulang Rawan Hialin,

Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada

Tulang Rawan Elastis,

Tulang rawan elastis merupakan tulang rawan yang susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun telinga, laring, dan epiglotis

Tulang Rawan Fibrosa,

Tulang rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang rawan fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan)

Tulang Keras (Osteon)

Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur dan fosfat. Kedua zat ini menyebabkan tulang menjadi keras.

Pengerasan Tulang Osifikasi,

Tulang terbentuk dari tulang rawan yang telah mengalami penulangan (atau osifikasi). Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifkasi. Jenis osifkasi terdiri dari desmal dan kondral. Kondral meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan.

Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga- rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas berasal dari monosit. Osteoblas berfungsi untuk merawat dan memperbaiki tulang serta berperan pada proses perkembangan

Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler seperti kolagen yang akan mengikat zat kapur. Zat kapur ini akan melapisi osteoblast. Kemudian osteoblast mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras). Osteosit ini merupakan sel-sel tulang yang telah dewasa.

Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran- juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Fungsi kanalikuli adalah sebagai penghubung antar sel tulang.

Setiap satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah sehingga membentuk suatu sistem Havers.

Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang.

Jenis Tulang Keras Osteon

Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan tulang spons.

Tulang Kompak

Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, misalnya terdapat pada tulang pipa.

Tulang Spons

Tulang spons memiliki matriks yang berongga. Misalnya, terdapat pada tulang pipih dan pendek.

Bentuk Bentuk Tulang

Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi tiga, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Tulang Pipa

Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifisis, bagian tengah disebut diafisis tersusun atas tulang keras. Bagian antara epifisis dan diafisis disebut cakraepifisis atau metafisis yang terdiri dari tulang rawan dan mengandung banyak osteoblas.

Bagian cakraepifisis merupakan bagian yang dapat bertambah panjang terutama dalam usia pertumbuhan.

Cakraepifisis orang dewasa tidak tumbuh lagi karena sudah menulang semua. Sebaliknya, bagian tengah tulang pipa terdapat sel-sel osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga tersebut terisi sumsum tulang.

Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tungkai bawah, dan tungkai atas.

Tulang Pipih

Disebut tulang pipih karena tulangnya berbentuk pipih atau gepeng yang di dalamnya berongga seperti spons.

Tulang pipih ini tersusun atas dua lempengan tulang, yaitu lempengan tulang kompak dan tulang spons. Tulang pipih banyak ditemukan sebagai bagian dari penyusun dinding rongga, sehingga fungsi tulang pipih sangat cocok sebagai pelindung atau memperkuat bagian tubuh.

Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak, yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe.

Contoh tulang pipih adalah tulang belikat, tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

Tulang Pendek

Disebut Tulang pendek karena bentuknya yang bulat dan pendek. Di dalam tulang pendek terdapat sumsum merah yang cukup banyak. Contoh tulang pendek adalah Pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang punggung.

Jenis Rangka Tubuh Skeleton

Tulang- tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan system tertentu disebut rangka. Rangka tubuh dibedakan menjadi tiga jenis yaitu rangka hidrosttik, rangka eksoskleton, dan endoskeleton.

Rangka Hidrostatik

Rangka Hidrostatik merupakan Rangka yang terdapat pada hewan yang tubuhnya lunak, misalnya cacing tanah.

Rangka Luar (Eksoskeleton)

Rangka Luar atau Eksoskeleton merupakan Rangka yang terdapat pada insekta berupa lapisan luar yang membungkus tubuh, dan terbuat dari zat kitin.

Rangka Dalam (Endoskeleton)

Rangka Dalam atau Endoskeleton adalah rangka hewan vertebrata yang merupakan kumpulan tulang rawan dan tulang keras yang membentuk suatu rangkaian menurut aturan tertentu.

Tulang-tulang pembentuk kerangka (skeleton) tubuh pada manusia, dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.

Skeleton aksial

Skeleton aksial merupakan rangka penyusun tubuh yang terdiri dari tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

Kelompok tulang tengkorak

Tengkorak disebut pula tulang kepala (cranium) memiliki hubungan antartulang yang disebut suture, artinya tidak dapat digerakkan. Tengkorak memiliki fungsi utama sebagai pelindung organ otak.

Ruas tulang belakang

Tulang belakang memiliki ruas-ruas tulang belakang yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia untuk melakukan berbagai jenis posisi dan gerakan, seperti berdiri, duduk, atau berlari

Hioid

Rangka tulang hioid dibentuk oleh tulang yang berbentuk huruf U, terletak pada laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot, yaitu otot mulut dan lidah.

Tulang dada dan rusuk

Fungsi tulang dada dan rusuk adalah ber-samasama tulang dada dan rusuk membentuk rongga dada sebagai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dalam rongga dada, seperti paru-paru dan jantung.

skeleton apendikuler

Sedangkan, skeleton apendikuler (anggota tubuh) terdiri atas tungkai atas dan anggota gerak atas, serta tungkai bawah dan anggota gerak bawah.

Rangka apendiks dibedakan menjadi rangka anggota tubuh bagian atas dan rangka anggota tubuh bagian bawah.

Rangka anggota tubuh (apendikular) bagian atas

Rangka anggota tubuh (apendikular) bagian atas tersusun oleh beberapa tulang yang terdiri dari tulang selangka, tulang belikat, tulang lengan atas, tulang pengumpil, dan tulang hasta, tulang pergelangan tangan, tulang jari tangan, serta tulang telapak tangan.

Tulang apendiks bagian bawah

Tulang apendiks bagian bawah adalah tulang-tulang yang membentuk anggota gerak bagian bawah, yaitu kaki. Bagian-bagian kaki terdiri dari tulang-tulang pembentuk kaki dan tulang-tulang pembentuk telapak kaki.

Tulang kaki tersusun oleh tulang paha, tempurung lutut, tulang kering, dan tulang betis, sedangkan tulangtulang telapak kaki tersusun oleh tulang tumit, kalkanaeus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari-jari.

Contoh Soal Ujian Fungsi Sistem Gerak Manusia Tulang dan Rangka

Soal 1. Proses pembentukan tulang disebut ….

  1. kalsifikasi
  2. osteoklas
  3. osifikasi
  4. osteoblas
  5. osteosit

Soal 2. Tulang yang berfungsi melindungi organ dalam adalah ….

  1. tulang dada dan tengkorak
  2. tulang dada dan tulang rusuk
  3. tulang rusuk dan tengkorak
  4. tengkorak dan tulang belakang
  5. tulang belakang dan tulang rusuk

Soal 3. Yang tidak termasuk fungsi rangka tubuh adalah ….

  1. tempat melekatnya otot/daging
  2. sebagai pelindung organ-organ tubuh yang penting
  3. pemberi bentuk tubuh
  4. sebagai alat gerak aktif
  5. menahan dan menegakkan tubuh

Daftar Pustaka

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “============