Jagung di Dataran apa?

Show

AriMariskawati (2010) Heritabilitas Populasi Tanaman Jagung Bersari Bebas Di Dataran Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat namun pemerintah masih belum mampu mencukupi seluruh kebutuhan domestik, sehingga untuk menutupi kekurangannya masih diperlukan impor. Pengembangan jagung di Indonesia kebanyakan di tanam di dataran rendah, baik ditanah tegalan, sawah tadah hujan dan beririgrasi, serta sebagian kecil ditanam didataran tinggi, yang selama ini menggunakan varietas jagung hibrida dan bersari bebas. Pengembangan varietas jagung hibrida masih mengalami kendala diantaranya adalah harganya yang relatif mahal, dan petani harus membeli benih baru setiap kali tanam. Hal ini menjadi pertimbangan untuk mengembangkan jagung bersari bebas untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap jagung hibrida. Benih varietas bersari bebas dapat digunakan untuk musim pertanaman berikutnya sehingga tidak perlu membeli benih baru pada setiap musim, dan cara perbanyakan benihnya mudah. Laboratorium Pemuliaan Tanaman telah berhasil dalam menghasilkan jagung bersari bebas. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh 9 populasi jagung bersari bebas. Namun dari hasil tersebut masih belum diketahui apakah karakter yang didapatkan dipengaruhi oleh genetik atau dipengaruhi oleh lingkungan. Varietas jagung yang dihasilkan melalui perbaikan populasi perlu diuji pada daerah-daerah pertanaman yang mempunyai agroklimat yang berbeda untuk mengetahui tanggapannya terhadap lingkungan setempat. Untuk memastikan besarnya pengaruh faktor genetik pada tingkat keragaman suatu karakter, dapat dilihat nilai heritabilitasnya. Pendugaan nilai heritabilitas dapat menggambarkan apakah pewarisan sifat-sifat lebih dikendalikan oleh faktor genetik atau dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga dapat diketahui sejauh mana sifat tersebut dapat diturunkan pada generasi selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai heritabilitas tanaman jagung bersari bebas pada beberapa lokasi di dataran rendah. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan nilai heritabilitas karakter kuantitatif tanaman jagung pada lokasi yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2009 di empat lokasi yaitu Trenggalek, Malang, Jombang dan Kediri. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bajak, garu, raffia, penggaris, label dan alat tulis. Bahan yang digunakan terdiri atas 9 populasi jagung bersari bebas yaitu UB4101, UB3101, UB4201, UB7201, UB4202, UB3301, UB4301, UB7301, UB3302 dan 2 varietas pembanding yaitu varietas Arjuna dan Bisma. Pupuk yang digunakan yaitu Urea (KALTIM) dan Phonska. Pencegahan hama dan penyakit menggunakan Karbofuran 3 % dan Karbosulfan. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan 11 populasi jagung yang masing-masing diulang 3 kali lokasi. Untuk mengetahui nilai heritabilitas di satu lokasi dilakukan analisis varians masingmasing lokasi dan dilakukan analisis varians gabungan untuk mengetahui heritabilitas oleh pengaruh perbedaan lingkungan. Pengamatan dilakukan pada karakter kuantitatif meliputi 50% muncul malai (hst), umur 50 % muncul tongkol (hst), ASI (hari), waktu panen (hst), tinggi tanaman (cm), tinggi tongkol (cm), indeks tongkol, bobot tongkol panen kupasan (kg), bobot per tongkol kupasan (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), jumlah baris per tongkol, jumlah biji per baris, bobot biji per tongkol (g), bobot biji panen (kg), kadar air (%), bobot 100 biji (BSB) (g) dan hasil (t/ha). Analisis data yang diperoleh dari pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini didapatkan nilai heritabilitas yang diperoleh di masingmasing lokasi dan gabungan menunjukkan nilai yang rendah sampai tinggi. terdapat nilai duga heritabilitas yang berbeda pada lokasi yang berbeda. Perbedaan nilai heritabilitas terdapat pada karakter umur 50% muncul malai, 50% muncul tongkol, ASI, waktu panen, tinggi tanaman, tinggi tongkol, bobot tongkol panen kupasan, bobot per tongkol kupasan, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah biji per baris, bobot biji per tongkol, kadar air, dan bobot 100 biji.

Actions (login required)

Jagung di Dataran apa?
View Item