Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah

Hormon yang berperan dalam pembentukan organ adalah Kalin yang terdiri dari:

-          Antokalin : hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan bunga.

-          Kaulokalin : hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan batang.

-          Rhizokalin : hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.

-          Filokalin : hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan daun.

Sedangkan auksin merupakan hormon yang berperan dalam pemanjangan sel dalam pertumbuhan tumbuhan.

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman adalah gen dan hormon. Hormon berfungsi memacu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, tetapi ada pula hormon yang bekerja menghambat tumbuhan. Hormon tumbuhan yang dapat memacu pembentukan organ tertentu misalnya akar, batang, daun, dan bunga adalah hormon kalin. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.  

Berikut ini adalah gambar penampang melintang daun! Tempat terjadinya pertukaran gas, misalnya CO2 yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terdapat … pada bagian nomor ...​

cara membuat kecap penjelasannya lebih lengkap​

3.tuliskan, manfaat tumbuhan tersebut dan kelompokkan ke dalam tanaman hias atau tanaman pangan. No. Nama Tumbuhan Manfaat 4. Tuliskan kesimpulan dari … hasil pengamatanmu. Kelompok​

a = 20m/s²F = 180 N m = ...?​

Kalau hewan ini kaget atau terancam salah satu bagian badannya bisa copot, nah nama reaksinya apa??​

kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan dapat menyebabkan. . . a. lordosisb. skoliosisc. kifosisd. ne … krosis​

Perhatikan dua kelompok yang sedang ber- main tarik tambang berikut! jika kelompok A menarik tali dengan jumlah gaya sebesar 20 dan kelompok B menari … k dengan jumlah gaya sebesar 10, hal yang akan terjadi adalah . . .a. B memenangkan pertandinganb. mereka tidak bergerak sama sekali c. A memenangkan pertandingan d. keduanya akan jatuh​

hewan avertebrata dan cara pergerakaannya(22)​

1.sebutkan penyakit-penyakit pada sistem reproduksi manusia!2.jelaskan penyebab terjadinya penyakit pada sistem reproduksi!3.sebutkan upaya upaya yang … dapat dilakukan untuk mencegah penyakit pada sistem reproduksi manusia!4.apa yang kamu ketahui tentang penyakit aids? jelaskan!serta bagaimana cara pencegahannya?5. sebutkan cara cara menjaga kesehatan organ reproduksi!bantu jawab,,terimakasih​

(12.) Pernyataan yang tepat me- ngenai mekanisme gerakan seperti pada gambar di samping adalah...a. Apabila otot x ber- kontraksi, tulang A tertarik k … e atas. b. Apabila otot x ber- kontraksi, tulang B tertarik ke atas. c. Apabila otot y berkontraksi, tulang B tertarik ke atas. d. Apabila otot y berelaksasi, tulang A tertarik ke atas.​

Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan zat yang dihasilkan secara alami maupun buatan (sintetis) dengan campur tangan manusia ataupun melalui rekayasa. ZPT dapat mengatur proses  pembelahan dan pemanjangan sel diantaranya untuk pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.ZPT alami sebenarnya sudah ada dalam tanaman itu sendiri secara alami dan biasanya disebut hormon pertumbuhan. Tanaman perlu tambahan ZPT untuk beberapa tujuan, seperti merangsang pertumbuhan tunas, pembungaan dan pembuahan. Tambahan ZPT pada tanaman umumnya tergantung dengan tujuannya. Pengaplikasian ZPT bisa digunakan dengan dua cara yaitu dengan disemprot dan dicelup. Beberapa ZPT alami bisa langsung diguankan seperti air kelapa muda. Beberapa lainnya seperti bawang merah, ekstrak tomat, ekstrak tauge dan bonggol pisang dengan cara difermentasi.

Berikut beberapa hormon pertumbuhan utama tanaman :

  1. Hormon Auksin
    Hormon auksin berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel pada daerah titik tumbuh,  merangsang pertumbuhan akar pada stek atau cangkokan dan merangsang pembentukan buah tanpa biji. Auksin juga dapat digunakan untuk merangsang pembungaan secara serempak, untuk mengatur pembuahan dan untuk mencegah gugur buah. Auksin alami banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang masih berwarna kuning, air seni sapi, umbi bawang merah, ekstrak tauge, ekstrak tomat dan air kelapa.Penambahan hormon auksin pada stek dan cangkokan sebaiknya terhindar dari sinar matahari. Hormon auksin tidak dapat bekerja dengan baik saat terkena sinar matahari. Namun penggunaan auksin dengan dosis yang tinggi justru menimbulkan sebaliknya. Penggunanan dosis yang tinggi dapat merangsang produksi Etilen dimana Etilen dapat memperlambat pertumbuhan, menyebabkan gugur daun dan bahkan membunuh tanaman.
  2. Hormon Giberelin atau Asam Giberelat
    Hormon giberelin berfungsi untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak. Giberelin alami banyak terdapat dari bahan alami, seperti umbi bawang merah, rebung bambu, ektrak tomat, jagung muda dan enceng gondok. Hormon giberelin sebaiknya ditambahkan pada saat tanaman sebelum masuk masa pembungaan.Kekurangan dari penggunaan giberelin ini  dapat menyebabkan pembungaan dan pematangan buah tergganggu, buah berukuran kecil, mengakibatkan kerdil pada tanaman, pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terhambat.
  3. Hormon Sitokinin
    Hormon sitokinin mempercepat pembelahan sel, merangsang pembentukan akar cabang, merangsang tumbuhnya tunas pada kultur jaringan atau pada tanaman induk, namun sering tidak optimal untuk tanaman dewasa dan merangsang pembentukan akar cabang. Sitokinin bisa untuk merangsang pertumbuhan tunas ketiak. Sitokinin alami dapat dihasilkan dari beberapa tanaman, antara lain air kelapa, bongkol pisang, ekstrak tomat dan jagung muda. Sitokinin sebaiknya ditambahkan saat awal penanaman / pembibitan.
  4. Hormon Asam absisat (ABA)
    Hormon ABA dapat merangsang pertumbuhan tunas anakan dengan cepat dan serentak. Saat tanaman mengalami stress, hormon ini digunakan untuk menyamakan pertumbuhan batang agar tanaman terlihat sangat baik.  Bahan alami ABA didapat dari ekstrak tomat. Kekurangan dari ABA ini dapat menghambat  pembelahan sel kambium pembuluh yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman juga terhambat. ABA sebaiknya ditambahkan saat tanaman mengalami lingkungan ekstrim seperti kekeringan. Dengan penambahan ABA ini tanaman bisa menutup stomata sehingga mengurangi transmirasi, bisa digunakan untuk penyimpanan benih  yang berfungsi untuk memperpanjang masa dormansinya. (tnt)

Setiap tumbuhan memiliki struktur tumbuhan yang berupa akar, batang, daun, bunga, dan buah. Struktur tersebut dapat tumbuh sempurna dengan adanya faktor intrasel yang terdapat didalam gen dalam bentuk pembawa sifat yang biasa disebut hereditas. Selain faktor intrasel, terdapat pula faktor intersel yang berupa hormon-hormon pada tumbuhan. Tumbuhan memiliki beberapa hormon, salah satunya adalah hormon kalin.

Hormon kalin adalah hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan pada jaringan meristem dan berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ-organ tumbuhan. Hormon kalin ini memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon kalin juga dapat bekerja sama dengan fitohormon lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Karena pentingnya fungsi dari hormon kalin tersebut, pada tumbuhan hormon kalin dibedakan menjadi empat jenis yang memiliki fungsi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Empat jenis hormon kalin tersebut adalah sebagai berikut.

Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah
Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah
Pixabay/sativis

Fungsi dari kaulokalin ini adalah perangsang pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan pada batang tanaman. Adanya hormon kaulokalin ini dapat membantu batang pada tanaman tumbuh dengan baik. Karena batang tanaman sendiri berfungsi sebagai penopang dari suatu tanaman, maka pertumbuhan batang harus sempurna.

Baca Juga: Makin Sehat, 5 Makanan Ini Bantu Seimbangkan Hormon Tubuh!

Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah
Hormon yang merangsang pertumbuhan daun adalah
Pixabay/PDPhotos

Rhizokalin adalah hormon yang berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman. Hormon ini membantu merangsang terbentuknya akar, baik akar primer maupun akar sekunder. Karena akar sendiri berfungsi sebagai penyerap zat hara atau air dari dalam tanah dan disalurkan ke seluruh organ pada tumbuhan.

Baca Juga: Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan yang Hobi Makan Serangga

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.