Hal hal yang harus diperhatikan dalam membuat pola lantai tari tunggal

MODUL SENI BUDAYA KELAS 8 SEMESTER Genap (2).docx

* The preview only display some random pages of manuals. You can download full content via the form below.

The preview is being generated... Please wait a moment!
  • Submitted by: Fajar
  • File size: 418.9 KB
  • File type: application/pdf
  • Words: 3,426
  • Pages: 17
Report / DMCA this file Add to bookmark
SAVE OFFLINE

Description

MODUL SENI BUDAYA KELAS 8 SEMESTER GENAP

NAMA SEKOLAH

: SMP BINA SETIA

MATA PELAJARAN

: SENI TARI

KELAS/SEMESTER

: VIII/2

STANDAR KOMPETENSI : Mengapresiasi karya seni TARI KODE KOMPETENSI

:3

ALOKASI WAKTU

: 4 X 45 menit

A. Petunjuk 1. Bacalah modul ini dengan seksama 2. Jika ada yang kurang kamu pahami mintalah petunjuk guru 3. Kerjakan tugas-tugas baik secara teoretis maupun praktik dengan benar 4. Jika kamu telah mengikuti semua tutorial dan mengerjakan tugas laporkan hasilmu pada guru untuk dikoreksi 5. Mintalah Tes Formatif 6. Jika tes kamu lulus dengan nilai minimal 70 Kamu akan mempelajari modul berikutnya, namun jika belum lulus kamu harus mengulang memelajari modul ini.

B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajarai modul ini sisa dapat : 1. Menjelaskan pengertian seni tari 2. Menjelaskan macam-macam seni tari 3. Menjelaskan sifat dasar Seni tari 4. Menjelaskan struktur Seni tari 5. Menjelaskan pengertian nilai seni tari 6. Menejelaskan fungsi seni tari 7. Menjelaskan pengertian apresiasi seni 8. Menjelaskan pengertian ekspresi

C. Cek Kemampuan Sebelum membaca modul ini coba cek dulu pemahamanmu tentang seni tari jawablah pertanyaan di bawah ini : 1. Apakah yang dimaksud dengan seni tari ? 2. Bagaimana sifat-sifat seni tari? 4. Apakah yang dimaksud dengan apresiasi seni tari? 5. Bagaimana cara kamu memiliki apresiasi terhadap seni tari

BAB I APRESIASI KARYA SENI BERPASANGAN ATAU KELOMPOK NUSANTARA A. Jenis-jenis Karya Seni berpasangan atau kelompok Nusantara Seni tari berpasangan/berkelompok adalah bentuk penampilan tari yang ditarikan secara berpasangan, gerak tarinya saling mengisi dan melengkapi, dan ada interaksi antara penari yang satu dan penari pasangannya, sehingga terdapat respon. Dalam seni tari Nusantara dikenal juga jenis tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok dan sendratari. Jenis tari berpasangan atau kelompok Nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok berikut ini : 1. Tari Ritual 2. Tari Keprajuritan 3. Tari Perang 4. Tari Pergaulan Berikut ini beberapa contoh Tari Berpasangan atau Kelompok Nusantara : 1. Tari Kancet Papatay dari Kalimantan (Dayak Kenyah) 2. Tari malinting dari Lampung 3. Tari Dolalak dari Jawa Tengah 4. Tari Zafin dari Betawi 5. Tari Oelg Tambulilingan dari Bali 6. Tari Molulo dari Sulawesi Selatan 7. Tari Srimpi dari Jawa Tengah 8. Tari Bondhan dari Jawa Tengah 9. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah 10. Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah 11. Tari Mani Puren 12. Tari Merak dari Sunda dan Bali 13. Tari Pendet dari Bali

Tari pada dasarnya merupakan pengekspresian gagasan dalam bentuk gerak tubuh. Karena itu setiap gerak ritmis tubuh manusia menjadi symbol atau lambing suatu maksud. Unsur-unsur gerak, baik gerak bagian tubuh maupun gerak tubuh, tersebut terangkai menjadi satu kesatuan untuk mewujudkan suatu gagasan atau tema. Tema tersebutlah yang kemudian biasanya digunakan sebagai nama sebuah tarian. Beragam tema dapat dibuat dalam tarian, misalnya seperti di bawah ini : a. Cerita tentang jenis binatang Contohnya tari merak, tari kijang, tari garuda, dan sebagainya. b. Cerita tentang suatu peristiwa Contohnya tari perang, tari penyambutan tamu, dan sebagainya c. Cerita tentang seorang tokoh Contohnya tari gatotkaca, tari klomo, tari panji, dan sebgainya d. Nama sebuah benda yang dijadikan properti tari Contohnya tari lilin, tari panah, tari payung, tari lenso dan sebagainya. B. Keunikan Seni Tari Berpasangan atau Kelompok Nusantara Seni tari di Indonesia sangat beragam, baik dari segi gaya, gerak, maupun fungsinya. Keanekaragaman ini disebabkan oleh setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Ciri khas/khusus tersebut dapat dilihat dari hal-hal berikut ini : 1. Busana dan tata rias 2. Alat yang digunakan 3. Gerakan yang mendominasi 4. Musik pengiring Berikut ini beberapa contoh ciri tari berpasangan atau kelompok daerah di wilayah Nusantara : 1. Tari Kancet Papatay / Tari Perang Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan berperang melawan musuhnya. Gerkan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti pekikan si penari.

Dalam tari ini penari menggunakan pakaian tradisional suku dayak Kenyah lengkap dengan peralatan perang seperti mandau, perisai, dan baju perang. 2. Tari Kancet Ledo / Tari Gong Jika tari Kancet Papatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis sebagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Penarinya menggunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulubulu ekor burung enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong sehingga disebut juga tari gong. 3. Tari Kancet Lasan Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang, yaitu burung yang dimuliakan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah. Karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari ini merupakan tari tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerakannya dengan kancet ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung enggang. 4. Tari Tor-tor Tari tor-tor adalah sebuah tarian dari daerah Batak yang merupakan tarian khas dengan gerakan tangan dan badan. Pada zaman dahulu tor-tor berfungsi sebagai pengisi acara adapt dan keagamaan (keyakinan nenek moyang sebelum adanya agama Islam). 5. Tari Zafin Tari ini berasal dari Betawi.Tari ini lahir dan berkembang di bawah pengaruh persebaran Islam yang berkembang di Nusantara. Zafin berasal dari bahasa Arab, zaf dan zafain yang berarti berdua,yaitu orang yang melangkah secara berirama dalam bentuk tarian. Fungsi tari ini adalah sebagai sarana upacara keagaaman dalam agama islam. 6. Tari Tanggai Tari tanggai merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Sumatera Selatan. Di dalam membawakan tari tanggai para penari menggunakan aksesoris berupa kuku panjang yang terbuat dari perak yang dipasang diujung jari para penari.

7. Tari Gandrung Banyuwangi Gandrung Banyuwangi berasal dari kata gandrung yang berarti tergila-gila atau cinta habishabisan dalam bahasa Jawa. Gandrung sering di pentaskan pada berbagai acara seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan, dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan ini dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Tata busana penari gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaan Blambangan) yang nampak. 8. Tari Oleg Tambulilingan Bali Tari Oleg Tambulilingan di Bali sangat erat dengan perkembangan budaya masyarakat Desa Ketapian, Denpasar. Tari ini merupakan tari berpasangan dengan gerakan-gerakan yang sangat lincah. Tari ini dipertontonkan sebagai hiburan dalam berbagai acara, seperti pernikahan dan penyambutan tamu 9. Tari Malinting Tari ini berasl dari daerah Lampung,tepatnya daerah Malinting, Lampung Tengah, tari ini merupakan tari pergaulan antarmuda-mudi di daerah tersebut, yang ditujukan untuk menghibur anggota keluarga atau warga yang mgadakan persta pernikahan. 10. Tari Dolalak Tari ini lahir dan berkembang di Dukuh Sejiwan, Desa Trirejo, Kecamatan Loano (Jawa Tengah). Nama tarian ini di ambil dari kata do - la la (1-6-6), yaitu ucapan notasi tangga nada diatonic yang sering dilagukan oleh para serdadu pribumi saat Belanda menjajah Purworejo.

BAB II EKSPRESI DIRI MELALUI SENI TARI BERPASANGAN atau KELOMPOK NUSANTARA A. Pola Lantai Gerak Tari Berpasangan Nusantara Tari tradisional atau tari Nusantara adalah tari yang lahir dari lingkungan Keraton atau Kerajaan yang masih terikat dengan aturan-aturan tradisi. Diantaranya adalah aturan gerak tangan maupun pola lanntainya. Untuk menguasai tari tradisional diwajibkan menguasai aturan-aturan gerakan tersebut. Masing-masing daerah memiliki aturan-aturan sendiri. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupaka teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Pada tari berpasangan, pola lantai sangat ditentukan oleh arah gerak pergeseran seorang penari. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun pola lantai tari berpasangan yakni seperti berikut ini : 1. Bentuk garis pergeseran (gerak) Yang dimaksud dengan bentuk pergeseran atau gerak adalah bentuk garis gerak pada pola lantai. Ada dua jenis bentuk garis pergeseran, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pola lantai garis lurus yaitu gerak pergeseran penari menganut garis lurus.

a) Pola lantai digonal pola lantai lurus : Pola lantai lurus vertikal Pola lantai lurus horizontal b) Setengah lingkaran Pola lantai lengkung : Lingkaran penuh c) pola lantai Zigzag : zigzag

BAB III SENI TARI BERPASANGAN / KELOMPOK NUSANTARA A. Identifikasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara Seni dan budaya Nusantara dibedakan menjadi seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Untuk seni tari Nusantara dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari tunggal dan tari berpasangan / kelompok. Dalam sebuah kegiatan identifikasi suatu tari nusantara, setidaknya kita akan memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut ini : 1. Nama tarian 2. Ciri-ciri khusus tari bersangkutan 3. Pesan atau isi cerita dalam tari 4. Aspek penampilan tari. a. Unsur-unsur tarian Unsur yang ada dalam tarian tersebut, yaitu sebagai berikut : 1. Kostum Penari Beberapa tari memiliki nama (judul) dengan mengambil jenis kostum yang dikenakan pemainnya. Nama tari jenis ini biasanya berupa tari yang menggambarkan tokoh atau objek binatang, misalnya tari Gatotkaca-Pergiwati, Arjuna-cakil, Nakula-Sadewa, tari Barong, dan sebagainya. 2. Gerakan Tari Nama tari juga dapat diambil dari serangkaian gerakan yang dikandungnya, seperti tari kecak, tari perang, tari jaipong, tari lompat batu, tari oglek, tari leggo, tari lambik joget, dan lainlain. 3. Properti yang digunakan Penamaan tari juga dapat dilakukan dari perlengkapan yang dipergunakan seperti tari ondelondel, tari kuda kepang, tari kuda lumping, tari reog, tari panah, tari paying, tari lilin, tari kipas, tari topeng, dan lain-lain. 4. Isi cerita Nama tari yang diambil dari isi cerita misalnya tari gandrung, tari remo, tari pagar pengantin, tari inabar ila, tari Ramayana, tari gambyong, dan sebagainya.

b. Contoh identifikasi Tari Berpasangan/Kelompok Contoh identifikasi tari pasangan/kelompok berdasarkan penampilannya. 1. Tari Poh Kipah a) Nama tari

:

Poh Kipah

b) Asal Penari

:

Nanggroe Aceh Darussalam

c) Penari

:

Delapan (8) penari wanita

d) Kostum

:

Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam

e) Jenis gerakan : f) Properti

:

memukul kipas dengan irama tertentu kipas dari pelepah pinang yang dijalin tiga atau empat

lapis sehingga bila dipukul menimbulkan suara tepukan yang nyaring. g) Isi tari (tema) :

berisi pesan-pesan agama maupun pembangunan

2. Tari Laweut Nama Tari

:

Laweut

a) Asal Tari

:

Nanggroe Aceh Darussalam

b) Penari

:

delapan penari wanita dengan satu syekh sebagai

pemimpin gerak dan lagu c) Kostum

:

d) Jenis Gerakan :

Pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam gerakan seperti gerakan tari seudati yang dinamis, hanya

dilakukan penari wanita. Oleh

karena itu, tari disebut pula seudati inong

(seudati wanita) e) Isi tari (tema)

:

Syair-Syair

berisi

keimanan,

kemasyarakatan,

pembangunan.

B. Apresiasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara Apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Mengapresiasi berarti menilai sesuatu (karya seni) dilihat dari aspek-aspeknya. Mengapresiasi karya seni tari berarti menilai karya seni tari dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari. Unsure-unsur yang dinilai dapat dilihat dari kostum yang digunakan, jumlah penari, keserasian gerakan, dan sebagainya.

Jenis-jenis Seni Tari Berpasangan/Kelompok Nusantara Indonesia memiliki beragam etnis dan suku bangsa. Setiap etnia tersebut pasti memiliki tari dan kebudayaan masing-masing. Dengan demikian, jenis tari Nusantara sangatlah banyak. Ada beberapa tari berpasangan Nusantara yang sangat terkenal, misalnya tari saman dari Nanggroe Aceh Darussalam dan tari kecak dari Bali.

a. Tari Saman Tari saman berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian ini dimainkan oleh penari-penari pria dengan posisi duduk bersaf-saf. Namun seiring dengan perkembangannya selain terdiri atas sejumlah penari pria, tari saman juga menghadirkan penari-penari wanita. Jumlah penari biasanya banyak, sampai berpuluh-puluh orang dan lebih. Lebih baik jika jumlah ini ganjil. Salah satu variasi gerakannya adalah gerakan-gerakan yang kadang-kadang dilakukan cepat sekali. Syair (vocal) dibawakan oleh seorang syekh atau dalang yang biasa duduk di tengahtengah deretan penari. Kostum yang dipakai para penari merupakan pakaian khas Nanggroe Aceh Darussalam dengan bulang teleng di kepala, baju dan celana khas NAD. Dikenakan juga sarung yang melilit di pinggang masing-masing penari. Di Aceh Utara dimana para penari tidakn puas dengan posisi duduk saja, tari saman berkembang menjadi tari seudati, sedangkan di Aceh Tengah pengolahan lebih ditekankan kepada lagu,tari saman berkembang menjadi didong. Syarat pokok melakukan tari saman adalah posisinya yang selalu berderet. Pertunjukan tari saman selalu dipertandingkan, baik dalam rangka peringatan Maulid Nabi, dalam sebuah acara perkawinan, atau dalam acara lainnya.

b. Wayang Orang Sriwedari Wayang orang atau wayang wong di Surakarta lahir pada zaman Sri Mangkunegoro I, yaitu pada masa beliau masih bergelar Pangeran Sambernyowo. Jenis kesenian itu tumbuh dan berkembang serta mencapai puncaknya pada masa Mangkunegoro VII. Setelah didirikannya sekolah tari pada masa itu, sehingga lahirlah penari-penari professional yang jumlahnya tidak sedikit. Sehingga muncullah perkumpulan-perkempulan wayang wong di luar istana. Wayang wong diluar istana tidak dipertunjukkan dalam pendopo yang tidak memiliki perlengkapan, melainkan diselenggarakan diatas pentas prosenium lengkap dengan perlengkapan serta gebernya dan diperuntukkan untuk umum.

Backdrops dan wings dihias (dicat) bsecara realistic, menggambarkan ruangan-ruangan istana, gapura keratin, dan alun-alun, jalan desa dengan hamparan padi di kanan kiri serta gunung yang menjulang tinggi atau hutan lebat. Yang istimewa dari tari ini adalah karena para penari wayang wong itu bukan saja harus tahu jalannya lakon, melainkan ia pun harus tahu akan watak peran yang dibawakannya. Wayang wong sebenarnya merupakann semacam sandiwara, bahkan hampir semacam opera dengan mengambil lakon dari wayang purwa. Wayang wong Sriwedari dari solo adalah salah satu wayang wong yang paling terkenal dan paling tua.

c.

Bedaya Arjunawiwaha Bedaya merupakan tarian wanita yang terdiri atas Sembilan penari. Pada zaman

Sultan Agung (abad ke-17) telah disebut bedaya ketawang lestari di keraton Surakarta. Meskipun tarian ini merupakan tarian kelompok dengan gaya tari yang sama serta pakaian yang sama pula, masing-masing penari mempunyai perbedaan tugas sesuai dengan pola lantainya yang sudah mapan dan sesuai pula dengan cerita yang dibawakan. Tiga bagian tari ini adalah kapang-kapang maju, tarian pokok terdiri atas tari permulaan dan tari enjeran. Dan kapang-kapang mundur.

d. Wayang Wong Arjunawiwaha Sebenarnya jenis tarian lakon Arjunawiwaha dalam bedaya dengan wayang wong adalah sama. Perbedaan keduanya adalah pada pengambilan bagian cerita. Bedaya Arjunawiwaha hanya mengambil sesuatu dalam cerita, sementara Arjunawiwaha dalam wayang orang sangat menonjolkan watak-watak dan jalan cerita secara keseluruhan.

e.

Tari Srimpi Yang khas dalam rangkaian gendhing yang mengiringi tari srimpi ini adalah

karena dua pathet dalam laras slendro, yaitu pathet sanga dan pathet manyura telah disatukan dalam komposisi gendhing secara utuh bersambung. Tari srimpi ini diciptakan pada zaman Sultan Hamengku Buwono V (18221855), dikenal dengan nama Srmpi Hadi Wulangun Bronto, yaitu kisah asmara yang luhur antara dewi Renggowati dari Bojonegoro dengan prabu Anglingdarma dari Malowopati. Sekarang lebih dikenal dengan sebutan Srimpi renggowati.

f.

Tari Topeng Malang Tari topeng Malang yang sering disebut wayang topeng, sekarang terdapat di

beberapa desa di sekitar Kota Malang. Pertunjukan yang biasanya diselenggarakan untuk memeriahkan pernikahan, khitanan, kaulan (khaul) dan semacam itu, bisa dilakukan siang atau malam hari. Jika siang hari, pertunjukan dilangsungkan mulai pukul 09.00-17.00. kalau malam hari, pertunjukkan berlangsung sejak pukul 21.00 sampai pukul 05.00. kadang-kadang dipersingkat dua atau tiga jam saja. Para pelakunya laki-laki saja, tokoh putrid pun dimainkan oleh laki-lak. Semuanya memakai topeng. Sebuah rombongan umumnya terdiri atas tujuh samapai sepuluh orang penari yang memerankan 25-30 tokoh topeng. Dalam wayang topeng, semua percakapan dilakukan oleh dalang, sedangkan para penari hanya bergerak menyesuaikan diri dengan percakapan itu. Hanya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Bagong, dan Potrojoyo yang boleh mengucapkan dialog sendiri. g. Tari Kecak Tari kecak berasal dari Bali. Tari kecak merupakan sebuah pertunjukan seni khas Bali yang sudah terkenal di penjuru dunia. Tari kecak pertama kali dilakukan sekitar tahun 1930. Lagunya diambil dari ritual Sanghyang kuno yang sampai hari ini masih dilakukan dibeberapa desa. Yang membuat tari kecak begitu istimewa adalah semua musikmdan suara berasal dari manusia. Suara manusia yang kompak dan beruntun membuat suasana benarbenar hidup. Tari kecak bercerita tentang kisah Ramayana. Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, Sugriwa dan nama-nama lain muncul dalam wujud penari. Tarian kecak ini diakhiri oleh penari yang menjadi Hanoman menendang sabut yang sedang terbakar. Bagian ini dikenal dengan tarian api atau fire dance.

h. Kuda Gepang Siba Kalimantan Selatan Tari kuda gepang berasal dari Desa barikin dan Kayubawang, kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tari ini dipergelarkan siang hari, pada upacara mengantar pengantin pria. Ciri khas gersk tari ini adalah dinamis dank eras, serta mempunyai refleksi pada ujung gerakan. Karawitan

Lagu iringan kuda gepang selalu dengan irama peperangan gamelan saracikan, yang terdiri atas perang liam dan racikan. Gamelan ini dibuat dari besi yang ditempa dan larasnya diteliti olah ahlinya. Kategori tari kuda gepang

Secara umum kategori tari kuda gepang terdiri dari tiga bagian berikut ini, yaitu : 1. Tari kekibaran ialah tari kegagahan perseorangan yang tampil berurutan 2. Tari raja ialah tari yang berfungsi sebagai pemimpin pasukan kuda gepang. 3. Igaal anak ialah tari keseragaman gerakan ketangkasan menunggang kuda ( memainkan kuda gepang dimana unsur japin tampak masuk dan berpengaruh ). i.

Tabar Ilaa Di Maluku ketika orang belum mengenal tulisan, sejarah, adat istiadat dan

peristiwa-peristiwa lain, diwariskan sebuah tarian melalui syair berlagu yang di Maluku Tenggara disebut tan lain, kapata di Maluku Tengah, dan kabata di Maluku Utara. Syair berlagu yang diucapkan dalam bahasa daerah ini sebagian besar terdiri atas kata-kata sandi yang bernilai religious magis serta merupakan ungkapan yang padat menggambarkan peristiwa-peristiwa penting.

j.

Panas Pela Pela adalah salah satu bentuk kekerabatan antara dua negeri atau lebih di

Maluku. Ikrar pela dinyatakan sebagai penyelesaiaan suatu masalah priinsipiil yang berhubungan dengan manusia dan masalahnya

BAB IV EKSPRESI KARYA SENI TARI A. Pola Lantai Gerak tari Berpasangan / Kelompok Pada tari berpasangan/kelompok, pola lantai juga mencakup komposisi penari di suatu ruang.

Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh bagan atau skema posisi pola lantai tarian dengan jumlah penari lima orang.

Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh bagan atau skema posisi pola lantai tarian dengan jumlah penari dua orang.

Gambar diatas menunjukkan beberapa contoh bagan atau skema posisi pola lantai tarian dengan berkelompok lebih dari 8 orang.

B. Merencanakan dan Mementaskan Tari Nusantara Pementasan tari merupakan sebuah kegiatan seni yang bersifat kompleks. Yang dimaksud kompleks disini adalah kegiatan yang meliputi beberapa unsur. Meskipun inti tari adalah rangkaian gerak ritmis tubuh yang bertujuan, sebuah penampilan tari perlu didukung oleh unsur lain. Tanpa dukungan unsur lain, sebuah penampilan tari tidak akan berhasil. Unsur-unsur itu ialah :

Tata rias (make up)



Kostum



Perlengkapan, dan



Musik pengiring

Penampilan tari membutuhkan sebuah perencanaan. Langkah-langkah perencanaan pementasan tari adalah sebagai berikut : 1. Memilih Jenis tarian yang akan ditampilkan Menentukan tari nusantara, baik tari tunggal atau berpasangan/kelompok. Pemilihan disesuaikan dengan jumlah penari yang akan tampil. 2. Merancang pola Lantai yang akan dipakai. Merancang pola lantai sesuai dengan jum;ah penari yang akan tampil. Rancangan pola lantai mencakup pola pergeseran penari secara individual, mauoun pola posisi penari secara kelompok. Pengaturan pola lantai disesuaikan dengan ruang yang akan digunakan. 3. Memilih Musik Pengiring Pemilihan music pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian. 4. Menyiapkan jenis tata rias Tata rias berfungsi untuk menunjukkan karakter tokoh yang ada dalam tema tarian. Sehingga, tat arias disesuaikan dengan tesa tarian. 5. Menyiapkan kostum yang sesuai Fungsi kostum sama dengan tata rias, yaitu untuk mendukung atau memperjelas tema tarian. 6. Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan Perlengkapan disiapkan untuk tari-tari tertentu saja karena tidak semua jenis tari membutuhkan perlengkapan seperti panah, keris, lilin, paying, gada dan sebagainya.

BAB V EVALUASI A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang pada kolom A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang tersedia ! 1. Salah satu tari Nusantara yang dapat di pentas kan secara tunggal maupun berpasangan adalah. a) tari Jaipong b) tari Saman c) tari Kecad d) tari Srimpi 2. Istilah lain dari kostum adalah a) tata boga b) tata rias c) make up d) busana 3. Pada umumnya musik pengiring tari Nusantara adalah a) gamelan b) orkestra c) musik samba d) musik jazz 4. Nama tari pada gambar di samping ini adalah a) tari Bondan b) tari Maengket c) tari Jaipong d) tari Pendet 5. Gerakan yang tidak termasuk gerak dasar tari adalah gerak a) mata b) kaki c) tangan d) kepala 6. Menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan keseimbangan berasal dari a) tari Tango b) tari-tarian c) tari Srimpi d) Sendratari 7. Busana dan tata rias termasuk unsure a) pelengkap b) keindahan c) penting d) artistic 8. Perlengkapan utama yang digunakan untuk tari topeng a) selop b) mahkota c) keris d) topeng

9. Dengan kelenturan tubuh gerakan tari dapat disajikan dengan a) cepat b) luwes c) gagah d) sigap 10. Berbagai tari seluruh dunia selalu mempunyai a) tafsir cerita sendiri b) cerita lucu c) cerita lain d) tafsiran B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar ?? 1. Sebutkan unsur-unsur yang digunakan untuk memberi nama tari ? 2. Sebutkan macam-macam dasar pola lantai ? 3. Jelaskan pengertian mengapresiasi seni tari ? KUNCI JAWABAN A. PILIHAN GANDA 1. A 6. A 2. D 7. A 3. A 8. D 4. C 9. B 5. A 10. A B. JAWABAN SOAL ESSAY 1. Unsur-unsur yang digunakan untuk memberi nama tari adalah : a. kostum tari b. gerakan tari c. perlengkapan yang digunakan d. isi cerita 2. macam-macam dasar pola lantai adalah a. pola lantai lurus : pola lantai vertical,horizontal,dan pola lantai diagonal b. pola lantai lengkung c. pola lantai zigzag 3. Mengapresiasi seni tari adalah kegiatan menilai karya seni tari dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari

GOOD LUCK