Fungsi IF dengan hanya satu keadaan logika disebut

Pengertian Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya– Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Baca juga : Pengertian Aljabar Boolean dan Hukumnya.

Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.



1.        OPERASI LOGIKA

Operasi logika yang digunakan adalah operasi perbandingan yang pernah dibahas pada modul sebelumnya. Untuk lebih memperdalam tentang operasi logika atau perbandingan yang digunakan dalam fungsi logika, maka perlu diperhatikan beberapa operator logika dan cara penggunanaannya.


Perhatikan tabel berikut:

OPERATOR

KEGUNAAN

CONTOH

NILAI YG DIHASILKAN

=

Membandingkan apakah nilai pertama sama dengan nilai kedua.

5=5

5=9

TRUE

FALSE

Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar daripada nilai kedua.

7>4

7>7

TRUE

FALSE

>=

Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar daripada atau sama dengan nilai kedua.

8>=4

7>=10

TRUE

FALSE

Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil daripada nilai kedua.

8<10

8<6

TRUE

FALSE

<=

Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil daripada atau sama dengan nilai kedua.

5<=10

8<=5

TRUE

FALSE

<> 

Membandingkan apakah nilai pertama tidak sama dengan nilai kedua.

9<>8

9<>9

TRUE

FALSE

2.        LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FUNGSI LOGIKA

Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah  membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:

1.        Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.

2.        Masukkan fungsi dan logika

3.        Tekan tombol ENTER

4.        Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE

3.        FUNGSI NOT, AND, dan OR

Fungsi NOT, AND, dan OR digunakan untuk menyatakan suatu kondisi sesuai dengan kondisi yang diberikan. Pernyataan yang dimasukkan akan memberikan dua kemungkinan, yaitu TRUE atau FALSE.

FUNGSI NOT()

Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE atau FALSE.

Syarat:

-           Nilai FALSE akan dihasilkan apabila pernyataan itu dipenuhi.

-           Nilai TRUE akan dihasilkan apabila pernyataan itu tidak terpenuhi.

Rumusnya : =NOT(pernyataan logika)

Contoh:                 =NOT(80=69) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.

                                    =NOT(80<>75) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.


atau perhatikan tabel berikut:

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:

Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi NOT yang digunakan adalah:

1.        =NOT(H7=82) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.

2.        =NOT(H8<>82) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.

FUNGSI AND()

Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.

Syarat:

-           Nilai TRUE jika semua kondisi argumen dipenuhi.

-           Nilai FALSE jika salah satu kondisi argumen tidak memenuhi.

Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)

Perhatikan tabel berikut:


Penjelasan berdasarkan tabel di atas:

Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi AND  yang digunakan adalah:

1.        =AND(H7>75;H7>70) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.

2.        =AND(H8>75;H8>85) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.

Nilai pada contoh 1 adalah TRUE karena nilai semua sel yang dibandingkan adalah lebih besar dari nilai pembandingnya (artinya terpenuhi). Sedangkan pada contoh 2 salah satu sel yang dibandingkan yakni sel H8 bernilai tidak lebih besar (lebih kecil) dari nilai pembandingnya sehingga menghasilkan nilai FALSE (tidak terpenuhi).

FUNGSI OR()

Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.

Syarat:

-           Nilai TRUE jika salah satu kondisi argumen dipenuhi.

-           Nilai FALSE jika tidak ada kondisi argumen dipenuhi.

Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)

Perhatikan tabel berikut:

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:

Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  OR yang digunakan adalah:

1.        =OR(H9>70;F9>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.

2.        =OR(H10>90;F10>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.

3.        =OR(H11>90;F11>90) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.

Nilai pada Contoh 1 menghasilkan nilai TRUE karena semua pernyataan terpenuhi dimana semua sel yang dibandingkan lebih besar dari pembandingnya, pada Contoh 2 juga menghasilkan nilai TRUE karena salah satu pernyataan terpenuhi dimana salah satu sel yang dibandingkan lebih besar dari pembandingnya meskipun salah satu tidak memenuhi. Sedangkan pada Contoh 3 menghasilkan nila FALSE karena semua pernyataan tidak ada yang memenuhi dimana semua sel yang dibandingkan tidak lebih besar (lebih kecil) dari pembandingnya.

4.        FUNGSI IF BIASA DAN IF BERTINGKAT

FUNGSI IF()

Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan (boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.

Syarat:

-           Pernyataan pertama/logical_test;  adalah logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.

-           Pernyataan kedua/value_if_true; (bisa berupa apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai TRUE.

-           Pernyataan ketiga/value_if_false;  bersifat opsional (boleh diberikan, boleh dilewatkan, atau apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai FALSE.

-           Perlu Diingat, penulisan pernyataan kedua dan ketiga harus diberikan tanda kutip dua (“) jika ingin memberikan nilai berupa teks. Umumnya pernyataan-pernyataan tersebut adalah TEKS.

Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)

Perhatikan tabel berikut:

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:

Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  IF  yang digunakan adalah:

1.        =IF(H8>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Ya.

2.        =IF(H9>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Tidak.

Kenapa berbeda?

-           Pada Contoh 1, pernyataan1 (H8>=80) bernilai TRUE dimana nilai pada sel H8 lebih besar dari 80 sehingga logika akan menuju pada pernyataan2 yaitu (Ya).

-           Pada Contoh 2, pernyataan1 (H9>=80) bernilai FALSE dimana nilai pada sel H9 tidak lebih besar dari 80 karena hanya 77 sehingga logika akan menuju pada pernyataan3 yaitu (Tidak).


FUNGSI IF Bercabang atau bertingkat  - IF()

Jika sudah membahas tentang Fungsi IF yang telah menentukan dua buah nilai kemungkinan. Maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana jika kemungkinan tersebut tidak hanya dua kemungkinan. Kemungkinannya bisa saja empat, lima, atau enam, dan seterusnya. Maka fungsi yang harus digunakan adalah fungsi IF bercabang atau fungsi IF bertingkat. Atau istilah lain IF di dalam IF.

Syarat:

-           Penulisan rumus hampir sama dengan fungsi IF biasa.

-           Hanya saja setiap pernyataan harus memiliki rentang nilai (interval) dan diikuti nilai berupa TEKS yang berbeda-beda.

-           Nilai setiap pernyataan hanya menggunakan nilai batas bawah dari sebuah interval.

-           Pernyataan terakhir ditulis hanya dengan nilai TEKS tanpa ada pernyataan seperti pernyataan sebelumnya.

-           Saat mengakhiri rumus fungsi tersebut, maka ditutup dengan KURUNG TUTUP yang terakhir sesuai dengan jumlah KURUNG BUKA yang telah digunakan.

Perhatikan tabel berikut:

Penjelasan berdasarkan tabel di atas:

Interval nilai yang dibuat untuk mendapatkan nilai KATEGORI AKHIR  di atas adalah:

-           Nilai A adalah 85 – ke atas atau (>=85)

-           Nilai B adalah 80 – 85 atau (>=80)

-           Nilai C adalah 75 – 80 atau (>=75)

-           Nilai D adalah 70 – 75 atau (>=70)

-           Nilai E adalah 65 – 70 atau (>=65)

Perhatikan kolom KATEGORI AKHIR dengan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi  IF  Bercabang yang digunakan adalah:

=IF(H7>=85;"A";IF(H7>=80;"B";IF(H7>=75;"C";IF(H7>=70;"D";"E"))))

II.                    Rangkuman

1.        Operasi logika yang digunakan dalam fungsi logika adalah operasi perbandingan yaitu =, >, <, >=, <=, dan <>.

2.        Langkah-langkah  membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:

-           Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.

-           Masukkan logika

-           Tekan tombol ENTER

-           Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE

3.        Pengertian dan rumus dari fungsi NOT, AND, dan OR, sebagai berikut:

a.        Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE atau FALSE.

Rumusnya: =NOT(pernyataan logika).

b.        Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.

Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)

c.        Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.

Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)

4.        Pengertian dan rumus fungsi IF, sebagai berikut:

a.        Fungsi IF()

Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan (boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.

            Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)

b.       Fungsi IF() bertingkat

Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan yang kemungkinannya lebih dari dua kemungkinan. Misalnya ada 4 kemungkinan maka rumusnya;

=IF(Pernyt.1;”Nilai1”; IF(Pernyt.2;”Nilai2”; IF(Pernyt.3;”Nilai1”;”Nilai4”)))


III.                  Soal Latihan

Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini tanpa melihat materi modul yang tersedia. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Anda terhadap materi dalam modul ini.

Soal Teori (Kognitif)

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.

1.        Apa yang dimaksud dengan fungsi logika?

2.        Tuliskan operasi yang digunakan dalam menyelesaikan fungsi logika?

3.        Tuliskan dengan benar rumus dan syarat-syarat Fungsi NOT?

4.        Jelaskan kegunaan dan syarat-syarat Fungsi AND?

5.        Tuliskan syarat untuk pernyataan kedua (logika) pada fungsi IF?

Soal Praktik (Psikomotorik)

`

Soal

1.        Buatlah tabel seperti di atas.

2.        Tentukan nilai AVERAGE Nilai-1, Nilai-2, dan Nilai-3.

3.        Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi NOT jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.

4.        Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi AND jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.

5.        Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi OR jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.

6.        Tentukan nilai TINGGI atau RENDAH pada fungsi IF jika logika perbandingannya adalah >=70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA