Berapa lama burung lovebird tahan tidak makan

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia

Kamis, 16 Aug 2018 13:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Apa mau dikata kalau sudah terlanjur 'cinta,' apapun bakal dilakukan agar si kesayangan tetap sehat.  Ini tak cuma berlaku untuk urusan percintaan antarmanusia, tapi juga pada pecinta burung dan peliharaannya.Vicki Wijaya Putra adalah salah satu dari sekian banyak penghobi burung yang amat merawat burungnya.Sampai saat ini dia punya 18 ekor burung peliharaan di rumahnya di Yogyakarta. Lovebird menjadi jenis burung yang kini jadi fokus perhatiannya. Burung satu ini rupanya banyak mendulang prestasi. 
Menurutnya, kini Lovebird sedang booming di kalangan pencinta burung berkicau. Beragam lomba pun diadakan demi memfasilitasi kicau burung ini.

"Yang dilombakan kicaunya, kalau orang bilang ngekek-nya. Kan suaranya kayak orang tertawa," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Untuk Lovebird, kriteria kemenangan ada pada panjang 'tawa' si burung. Semakin panjang maka kemungkinan menang semakin besar.Bisa bayangkan seberapa besar pengeluarannya untuk mengurus semua burungnya. Hanya saja, Vicki mengatakan kalau burung jenis ini tak menguras duitnya.

Biaya Pakan

Untuk makan saja, Lovebird hanya diberi pakan utama berupa milet putih. Milet adalah biji-bijian bulat kecil berwarna putih. Satu kilogram milet putih harganya Rp10 ribu dan bisa untuk konsumsi burung selama dua minggu. Untuk pakan selingan, Lovebird biasa diberi kangkung dan jagung agar tidak bosan. Jagung pun harganya murah. Satu buah hanya Rp2 ribu dan bisa untuk pakan lima ekor burung. "Kalau vitamin ya vitamin burung biasa. Daya tahan Lovebird itu kuat, dia jarang sakit. Vitamin diberikan kalau sakit saja," imbuhnya. Dari 18 burung yang dimilikinya, ia memiliki enam jagoan yang siap diturunkan untuk kompetisi. Lovebird yang akan ikut lomba biasa mendapat perlakuan khusus.Menurut penuturannya, perlakuan khusus ini pun tak bikin kantong jebol. Sebagai 'ritual' sebelum tanding burung dimandikan sebelum matahari terbit dan 'dijemur' maksimal hingga jam 10.00 WIB. Selain itu, burung juga diberi makanan kesukaannya masing-masing. Kangkung dan jagung juga jadi pilihan sebab keduanya membuat libido burung meningkat."Lovebird itu burung yang hidup berkoloni. Kebiasaan mereka adalah bersaing untuk menentukan siapa yang terbaik dalam kelompok. Burung akan beradu (kicau) saat birahi tinggi. Ketika mendengar burung lain berkicau, burung akan semakin terpancing," jelas Vicki. Senada dengan Vicki, seorang penghobi burung berkicau asal Depok, Jawa Barat, Wasis Gunadi juga mengakui bahwa Lovebird sedang digandrungi.Dia juga setuju kalau merawat burung khususnya Lovebird tak butuh dana yang terlalu besar. Dia mengungkapkan bahwa perawatan burung itu tidak seribet burung jenis lain, salah satunya Murai Batu. Burung murai batu memang memiliki harga jual lebih tinggi dari Lovebird. Hal ini pun rupanya berimbas pada biaya perawatan si burung.

Ia yang juga seorang peternak atau breeder memiliki tiga pasang Murai Batu. Biaya pakan untuk sepasang burung mencapai Rp500 ribu. 

"Pakan Murai Batu itu jangkrik sama kroto (telur semut merah). Kroto agak susah carinya, makanya lebih banyak jangkrik," kata Wasis. Selain soal pakan, Murai Batu memiliki ekor cukup panjang sehingga memerlukan kandang lebih besar daripada Lovebird. Untuk perlakuan khusus sebelum kompetisi, Murai Batu perlu 'berolahraga' alias dilepas di kandang besar berukuran empat meter. Baru kemudian seminggu sebelum lomba, burung diletakkan di kandang biasa untuk beristirahat memulihkan stamina. Penilaian Murai Batu dan Lovebird berbeda. Murai batu dinilai dari tiga poin utama yakni volume, durasi kicauan dan variasi 'lagu'. Lagu yang dimaksud di sini ialah irama sehingga, jika semakin variatif dan bagus maka kemungkinan menang semakin besar. 

Foto: CNN Indonesia/Mesha Mediani
ilustrasi burung

"Gayanya juga. Dia punya tarian dengan mengepakkan ekor. Tapi itu hanya tambahan, yang utama tetap tiga tadi," tambah Wasis. Di samping itu, Murai Batu harus dijaga jangan sampai ia kontak dengan Murai Batu lain. Wasis berkata 'pertempuran' sebelum kompetisi harus dihindari sebab saat kompetisi tiba, burung sudah tidak punya tenaga untuk berkicau. Oleh karena itu, kandang selalu dalam kondisi tertutup. Perawatan yang tak murah plus pengalaman pahit tak membuat Wasis kapok mencintai burung-burung peliharaannya.Lebaran lalu, dia harus rela kehilangan tiga ekor Murai Batu juara. Jika ditaksir, per ekor dapat dijual dengan harga Rp2 juta. Sebelumnya, pada 2003 ia pernah memiliki Anis Merah yang ditawar senilai Rp50 juta. Namun ia enggan melepas si burung. Tak lama setelahnya, burung itu mati. 

"Kadang orang melihat saya itu diperbudak burung. (Orang menganggap) itu kan capek. Kalau saya melihatnya sebagai kebutuhan," katanya.  (chs/chs)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

X

Artikel ini disusun bersama Deanne Pawlisch, CVT, MA. Deanne Pawlisch adalah teknisi veteriner besertifikasi yang memberikan pelatihan praktik veteriner bagi perusahaan, dan mengajar asisten veteriner di Harper College, Illinois. Deanne adalah anggota dewan Veterinary Emergency and Critical Care Foundation di San Antonio, Texas sejak 2011. Dia memiliki gelar MA di bidang antropologi dari Northern Illinois University.

Artikel ini telah dilihat 8.680 kali.

Burung cinta (lovebird) dapat menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan karena ukurannya yang kecil, sifatnya yang aktif, dan kepribadiannya yang mengasyikkan. Pemberian makan yang tepat dapat memastikan burung cinta Anda tetap sehat dan dapat bertahan dengan baik. Mulailah dengan memilih jenis makanan yang cocok dan sehat untuknya. Setelah itu, Anda bisa menetapkan jadwal makan untuk memastikan ia mendapatkan cukup makanan dan nutrisi secara teratur. Jika Anda memelihara bayi burung cinta, Anda bisa memberi makan bayi burung secara langsung (menggunakan tangan) meskipun metode ini akan memakan banyak waktu.

Salah satu jenis burung yang cukup banyak dipelihara adalah burung lovebird atau burung cinta asal Afrika yang cukup dikenal berkat warna-warna pada bulunya yang sangat cantik. Moms juga perlu tahu cara merawat burung lovebird jika ingin memeliharanya di rumah.

Burung lovebird juga cocok untuk dipelihara oleh Moms yang baru pertama kali memelihara hewan.

Namun, cara merawat burung lovebird bisa jadi lebih merepotkan jika dibandingkan dengan spesies burung lain.

Selain itu, mereka juga paling baik dipelihara sebagai pasangan, karena mereka membutuhkan begitu banyak perhatian dan kasih sayang.

Ada sembilan spesies sejoli, dan semuanya termasuk dalam genus Agapornis, meskipun hanya sedikit yang biasanya tersedia sebagai hewan peliharaan.

Jenis burung yang paling sering dipelihara adalah burung berwajah persik, bertopeng, dan Fischer’s lovebird.

Baca Juga: Balita Minta Hewan Peliharaan, Berikan atau Tidak?

Burung lovebird sendiri adalah burung beo kecil namun dengan tubuh yang gempal berukuran antara 13-17 cm.

ADVERTISEMENT

Namun, mereka tetaplah burung beo karena mereka termasuk dalam ordo Psittaciformes, yang mencakup semua burung beo.

Mereka memiliki paruh bengkok dan kaki zygodactyl (dua jari mengarah ke depan dan dua poin ke belakang).

Rentang hidup rata-rata antara 10 hingga 12 tahun, namun beberapa burung bisa hidup lebih lama.

Mengutip artikel dari The MSPCA–Angell, lovebird tertua yang tercatat bisa hidup hingga 17 tahun.

Dari sembilan spesies burung lovebird, enam di antaranya adalah burung yang masuk kategori yang sedang diawasi oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.

Namun, tiga spesies memiliki kekhawatiran yang membahayakan.

Lovebird Fischer dan Lovebird Nyasa adalah dua jenis spesies yang hampir terancam, berarti satu langkah lebih dekat ke status terancam punah.

Lovebird pipi hitam adalah yang paling terancam punah di alam liar dari semua spesies. Ia terdaftar sebagai hewan rentan, yang hanya selangkah lagi dari menuju kepunahan.

Jika Moms berencana memeliharanya, maka ketahui tata cara merawat burung lovebird berikut ini:

1. Cara Merawat Burung Lovebird

Foto: animals.net

Kebanyakan burung ini sangat gemar mandi di piring tembikar datar atau dengan menyemprotnya dengan semprotan tipis air hangat.

Jika Moms menggunakan piring mandi, Moms akan melihat burung-burung bertengger di tepinya dan mencelupkan kepala serta tubuh bagian atasnya ke dalam air dan mengepakkan sayapnya.

Mereka lebih suka mandi semacam ini daripada masuk ke air.

Lovebird umumnya memelihara kuku dan paruh mereka sendiri dengan cara memanjat dan mengunyah.

ADVERTISEMENT

Namun, konsultasikan dengan dokter hewan tentang pemotongan kuku.

2. Pemberian Pakan Burung Lovebird

Dalam cara merawat burung lovebird, salah satu hal yang terpenting adalah pemberian pakannya.

Di alam liar, burung lovebird memakan biji-bijian, beri, buah-buahan, biji-bijian, rerumputan, pucuk daun, dan tanaman pertanian seperti jagung dan buah ara.

Makanan burung lovebird terdiri dari 45 hingga 60 gram pakan setiap hari untuk seekor burung.

Pola makan yang terdiri dari campuran pakan untuk burung beo bersama dengan berbagai suplemen dan vitamin umumnya dianggap cocok.

Moms juga bisa mengombinasikannya dengan sayuran hijau, buah-buahan, dan suplemen sayuran. Namun, tanpa vitamin tambahan juga dianggap masih sesuai.

Makanan tambahan yang cocok misalnya adalah sayuran hijau, dan cabang pohon untuk kulit kayu, beberapa buah, dan semprotan millet.

Berikut makanan yang bisa Moms berikan untuk burung lovebird:

  • Buah. Misalnya beri, apel, anggur, pir, pisang, dan kiwi.
  • Sayuran. Misalnya bayam, selada air, lobak, peterseli, dandelion, atasan wortel, dan jagung rebus, kacang polong, selada, dan berbagai tumbuhan taman.
  • Protein Tambahan. Beberapa yang bisa Moms berikan seperti kacang-kacangan, coba beberapa kacang tanah yang tidak dikupas serta hazelnut, kenari, kacang Brazil, dan chestnut.
  • Sumber Kalsium. Moms bisa berikan tulang sotong atau cangkang tiram di piring terpisah

Ingat, Moms tidak boleh memberi makan alpukat, karena bisa beracun bagi burung!

Piring makanan dan air mereka harus berupa gerabah atau porselen karena burung bisa mengunyah piring plastik dan ini bisa mematikan.

Burung Lovebird minum banyak air, jadi pastikan untuk mengganti piring air mereka sesering mungkin sepanjang hari.

Baca Juga: Ketahui Ciri Fisik, Harga, dan Cara Merawat Kucing Anggora

3. Kandang untuk Burung Lovebird

Selain makanan, pemilihan kandang sangatlah penting dalam cara merawat burung lovebird.

Burung lovebird adalah jenis burung yang sangat aktif, jadi kandang yang paling cocok untuk menampung mereka harus menyediakan banyak ruang.

Ingat, mereka adalah burung yang sangat aktif sehingga ukuran kandang minimal adalah 81 x 50 x 50 cm per pasang burung dengan sekitar empat tempat bertengger, piring makan dan air serta area untuk mandi.

Tempatkan sangkar di atas dudukan atau gantung dari braket dinding setinggi mata atau sekitar 15 cm dari lantai.

Pastikan tempat yang Moms pilih memiliki cahaya yang baik dan berventilasi baik, namun terhindar dari angin.

Namun, kandang harus jauh dari pintu dan jendela di mana paparan langsung sinar matahari dapat membuatnya terlalu hangat.

Perhatikan suhu dengan baik, burung yang kedinginan akan sering mengembang untuk waktu yang lama, dan burung yang kepanasan akan menjauhkan sayapnya dari tubuh dan terengah-engahnya.

Kandang harus ditutup pada malam hari untuk mencegah angin dan gangguan lain.

Pasangan burung menyukai tempat peristirahatan khusus.

Kotak sarang untuk burung lovebird berukuran 20 x 20 x 20 cm atau 25 x 15 x 15 cm.

Pastikan untuk memeriksa telur dan membuangnya sekaligus untuk mencegah kelebihan populasi.

4. Perawatan Kandang

Perawatan kandang dasar meliputi pembersihan, penggantian piring makanan dan air setiap hari.

Koran biasa dapat digunakan sebagai alas kandang dan harus diganti setiap hari untuk mencegah penyakit.

Setiap minggu Moms harus membersihkan dan mendesinfeksi kandang dengan air sabun hangat atau desinfektan kandang unggas.

Cuci dan keringkan sepenuhnya tempat bertengger dan mainan setiap kali kotor.

Baca Juga: 4 Tanda Balita Siap Merawat Hewan Peliharaan

5. Perilaku Sosial Burung Lovebird

Foto: biologydictionary.net

Burung lovebird adalah burung yang sangat sosial. Secara umum, penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan mereka dengan memeliharanya secara berpasangan.

Jika Moms memiliki satu lovebird, Moms harus memberikan interaksi sosial yang diperlukan yang hilang dari burung lain.

Burung-burung ini mengembangkan kesetiaan yang kuat kepada penjaga atau pasangannya.

Burung lovebird juga bisa menjadi sangat agresif terhadap burung lain. Jangan mencampurkan spesies sejoli karena mereka akan berkelahi.

Pasangan terikat secara konstan merawat satu sama lain dan akan saling memberi makan dari tanaman selama musim kawin dan sepanjang tahun.

Burung-burung kecil ini akan mengobrol sepanjang hari.

Mereka akan bersembunyi di kotak sarang mereka jika mereka dikejutkan oleh suara tiba-tiba, jika mereka melihat pemangsa potensial, atau jika cuaca menjadi dingin dan berangin.

6. Aktivitas Burung Lovebird Sehari-Hari

Burung lovebird suka bangun pagi, mereka akan minum, makan, lalu segera mulai berkicau.

Mereka biasanya akan tenang menjelang tengah pagi dan melanjutkan kicau mereka di sore hari.

Burung-burung ini sangat aktif, terbang dan memanjat, menggerogoti kayu atau mengunyah mainan, dan merawat dirinya sendiri sepanjang hari.

Mereka menyukai semua jenis mainan seperti lonceng, ayunan, tangga, cermin, benda mengkilap, dan gerigi kayu.

Burung lovebird adalah penghancur kertas alami, jadi pastikan untuk menyediakan kertas bebas pewarna untuk dimainkan.

Lovebird yang berada di luar kandang tidak akan tinggal di boksnya karena senang menjelajah.

Pastikan ruangan tempat bermain lovebird bebas dari pintu atau jendela yang terbuka.

Baca Juga: Sebelum Memelihara, Ketahui 18 Cara Merawat Kelinci dengan Baik

7. Masalah Kesehatan yang Umum Terjadi pada Burung Lovebird

Selain tahu cara merawat burung lovebird, Moms juga harus memperhatikan kesehatan mereka.

Tanda-tanda penyakit yang harus diwaspadai adalah jika burung tampak menarik diri, bulunya acak-acakan dan bulunya kusam, duduk dengan mata tertutup dalam waktu lama, mata berair atau kusam, hidung meler, banyak tidur, kehilangan minat lingkungannya dan tetap berada di wadah pakannya.

Kotoran bisa berubah warna (jika sehat berwarna putih keabu-abuan dan tidak terlalu tipis).

Juga banyak ekor yang terayun-ayun, lepas dari tempat bertenggernya, napasnya yang aneh, bersin, dan garukan yang berlebihan.

Baca Juga: Terapkan 4 Tips Ini Saat Si Kecil Memiliki Binatang Peliharaan

Beberapa penyakit umum yang dapat diderita adalah cedera akibat perkelahian, penyakit paruh dan psittacine beak, infeksi virus polyoma, infeksi jamur (kandidiasis), infeksi virus cacar burung, infeksi bakteri, parasit internal, tungau, kutu, pengikatan telur, influenza usus, koksidiosis, penyakit pernapasan, dan diare.

Burung yang sakit harus segera dibawa ke dokter hewan unggas untuk didiagnosis dan dirawat.

Setelah menyimak cara merawat burung lovebird, apakah Moms tertarik untuk memeliharanya?

Sebelum memutuskan memelihara burung atau hewan apa pun di rumah, pastikan Moms dan keluarga sudah siap merawat mereka dengan baik ya.

Sumber

  • //www.mspca.org/pet_resources/bird-care-guide-lovebirds/
  • //www.iucnredlist.org/search

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA