Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budidaya ikan juga dapat berfungsi sebagai

Wadah budi daya ikan selanjutnya yang dapat digunakan oleh masyarakat yang tidak memiliki lahan darat dalam bentuk kolam, masyarakat dapat melakukan budi daya ikan di perairan umum. Budi daya ikan dengan menggunakan karamba merupakan alternatif wadah budi daya ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan karena seperti diketahui wilayah Indonesia ini terdiri dari 70% perairan baik air tawar maupun air laut. Dengan menggunakan wadah budi daya karamba dapat diterapkan beberapa sistem budi daya ikan yaitu secara ekstensif, semi intensif maupun intensif disesuaikan dengan kemampuan para pembudidaya ikan. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ada beberapa antara lain karamba jaring terapung, karamba bambu tradisional dengan berbagai bentuk bergantung pada kebiasaan masyarakat sekitar. Teknologi yang digunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ini relatif tidak mahal dan sederhana, tidak memerlukan lahan daratan menjadi badan air yang baru serta dapat meningkatkan produksi perikanan budi daya. Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk budi daya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias. Akuarium ini terbuat dari bahan kaca di mana penamaan akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan area yang berarti ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati. Akuarium yang digunakan untuk budi daya ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budi daya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan di mana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya. Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat dibedakan antara lain sebagai berikut : 1. Akuarium umum Akuarium ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias ruangan. Syarat akuarium umum. a. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan. b. Alat perlengkapan akuarium meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain yang diletakkan tersembunyi supaya nampak alami. c Usahakan dasar akuarium tampak alami. e. Jenis ikan yang dipelihara harus harmonis. Dan biasanya tidak saling memangsa satu sama lain. Jenis akuarium ini biasanya digunakan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari jenis ikan hias maupun ikan konsumsi. 2.Akuarium kelompok Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis/ sekeluarga serta ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara. Tujuannya yaitu supaya didalam akuarium ini ikan yang terlihat nampak cantik dan serasi didalam akuarium. Syarat akuarium kelompok : a. Jenis ikan yang dipelihara harus masih sekarabat. b. Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yang dipelihara. Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut. 3.Akuarium sejenis Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis untuk mengembangbiakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut. 4.Akuarium tanaman Dalam akuarium ini yang memegang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukkan ke dalam akuarium untuk penghias dan pemelihara tanaman. Akuarium ini sering disebut dengan aquascape karena yang lebih ditonjolkan adalah dekorasi tanaman airnya sedangkan ikannya hanya sebagai faktor tambahan saja. BAK SEBAGAI WADAH BUDIDAYA Wadah budi daya ikan selanjutnya adalah bak atau tanki yang dapat digunakan untuk melakukan budi daya ikan. bak atau tanki adalah suatu wadah budi daya ikan yang sengaja dibuat oleh manusia yang berada di atas permukaan tanah yang dapat menampung air dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat bak tersebut disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Berdasarkan proses budi daya ikan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan dengan skala produksi budidaya dan hampir sama dengan kolam di mana dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk melakukan pemijahan ikan biasanya adalah bak yang terbuat dari beton atau fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan larva ikan. Sumber : Gusrina, Budidaya Ikan Jilid 1 NUTRISI YANG ESENSIAL A. Protein Protein merupakan unsur pokok yang paling penting dari semua sel hidup dan merupakan kelompok kimia yang terbesar di tubuh hewan, kecuali air. Rata-rata tubuh ikan berisi 75% air, 16% protein, 6% lipid, dan 3 % abu. Protein adalah komponen penting dari inti sel dan protoplasma, dan sesuai dengan jaringan dari sel-sel otot, organ, otak, saraf dan kulit. Komposisi Protein terdiri dari organik komplek dengan molekul yang tinggi. Secara spesifik kandungan perotein adalah karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), tetapi di samping itu juga berisi sekitar 16% nitrogen (N: kisaran 12-19%), dan kadang-kadang fosfor (P) dan belerang (S). Klasifikasi Protein dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok utama menurut bentuk, komposisi kimia dan kelarutan: 1. Protein serabut: merupakan protein hewan yg tidak tahan terhadap gangguan enzim pencernaan. Contoh : kollagen (terdapat di partikel jaringan), elastin (terdapat di arteries dan tendons), dan keratin (ada di rambut). 2. Protein bulat: mencakup semua enzymes, antigens dan hormon protein. Protein bulat terdapat di albumin (larut dalam air, dan ada pada telur, susu, darah dan banyak tanaman); globulins (tidak dapat larut dalam air, dan ada di telur, susu, dan darah, dan melayani utama protein sebagai cadangan dalam bibit tanaman), dan histones (dasar protein berat molekul yang rendah, larut air, terjadi di dalam inti sel yang terkait dengan deoxyribonucleic acid – DNA). 3. Protein Konjugasi: protein ini adalah hasil yang non-kelompok protein serta asam amino pada hidrolisis. Contoh phosphoproteins (kasein susu, telur dan kuning telur phosvitin), glycoproteins (sekresi mucus), lipoprotein (membran sel), chromoproteins (hemoglobin, haemocyanin, cytochrome, flavoprotein), dan nucleoprotein (kombinasi protein dengan asam nucleic hadir di inti sel). Fungsi protein Fungsi protein di antaranya adalah sebagai berikut: 1.Dipakai untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan untuk membangun jaringan baru (untuk pertumbuhan) 2.Sebagai sumber energi, atau dapat digunakan sebagai substrat untuk pembentukan jaringan karbohidrat atau lipids. 3.Untuk pembentukan hormon, enzymes dan zat penting lainnya seperti antibodies dan hemoglobin. Kebutuhan protein Protein yang disyaratan untuk ikan dan udang sudah hampir seluruhnya didasarkan pada studi yang dilakukan untuk dibandingkan dengan wilayah peternakan hewan. Tingginya kebutuhan protein diet ikan dan udang yang umumnya dikaitkan dengan kebiasaan makan daging / kebiasaan makan yg makan segala macam makanan, dan mereka menggunakan preferensial protein melalui diet karbohidrat sebagai sumber energi (Cowey, 1975). Asam Amino Asam amino disifatkan dengan memiliki asam carboxy grup (-COOH) dan dasar kelompok nitrogen (biasanya satu grup amino:-NH2) Fungsi asam amino 1. Asam amino yang penting untuk metabolisme karbohidrat dan lipid 2. untuk sintesis protein dari jaringan dan banyak bagian-bagian penting (mis. adrenalin, thyroxine, melanin, histamine, porphyrins – hemoglobin, pyrimidines dan purines – nucleic acid, choline, folic acid dan nicotinic acid — vitamin, taurine – garam empedu dll), dan 3. sebagai sumber energi metabolis atau bahan bakar. Persyaratan asam amino Untuk keperluan gizi, asam amino dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 1. Asam amino esensial (EAA), adalah mereka yang tidak dapat synthesis di dalam tubuh hewan atau pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis hewan yang berkembang, dan karena itu harus diberikan dalam bentuk siap dibuat dalam diet. Asam amino esensial adalah sebagai berikut: Threonine Valine Leucine Isoleucine Methionine Tryptophan Lysine Histidine Arginine Phenylalanine 1. non-asam amino esensial (NEAA), yaitu asam amino yang dapat synthesis dalam tubuh dari sumber karbon yang sesuai dan kelompok amino dari asam amino atau compounds sederhana seperti garam sitrat diammonium, dan akibatnya tidak perlu diberikan dalam bentuk pakan. B. Lipid Lipid adalah suatu kelompok unsur tak sejenis yang ditemukan di dalam jaringan tumbuhan dan binatang, yang tidak larut dalam air, dan bahan pelarut organik dapat larut, seperti eter, choloroform dan benzen. Penggolongan Lipids digolongkan ke dalam dua kelompok besar berdasarkan ada atau tidaknya gliserol. Fungsi umum 1. Lipid merupakan sumber energi berkenaan dengan metabolisme ( ATP) 2. Sumber bahan bakar aerobic yang utama untuk metabolisme energi otot ikan 3. Lipid sebagai pengangkut biologi untuk penyerapan vitamins A, D, E dan K. 1. KARBOHIDRAT Pengertian Karbohidrat pada umumnya digambarkan sebagai unsur yang berisi karbon, hidrogen dan oksigen, dengan yang ter]akhir dua unsur-unsur menjadi hadir di perbandingan yang sama seperti di air ( dengan kata lain Cx(H2O)Y). Penggolongan Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua kelompok utama menurut struktur bahan kimia mereka; gula (seperti monosakarida dan disakarida) dan tidak gula Fungsi umum menghadirkan suatu sumber energi berkenaan dg aturan makan untuk noncarnivorous ikan dan jenis udang D. VITAMIN Pengertian Vitamin adalah suatu kelompok campuran organik heterogen yang penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan hewan Penggolongan Vitamin yang larut dalam air Thiamine ( Vitamin B1) Riboflavin ( Vitamin B2) Pyridoxine ( Vitamin B6) Phylloquinone ( Vitamin K) Vitamin yang larut dalam lemak Retinol ( Vitamin A) Cholecalciferol ( Vitamin D3) Tocopherol ( Vitamin E) Cuka Pantothenic Cuka Nicotinic ( Niacin) Biotin Cuka Folic Cyanocobalamin ( Vitamin B12) Inositol Choline Cuka Ascorbic ( Vitamin C) Fungsi umum Ukuran Dan Laju pertumbuhan ikan atau jenis udang berbudaya ( dengan kata lain. sehari-hari vitamin kebutuhan saban unit berat/beban badan yang menurun dengan meningkat(kan) ukuran binatang dan mengurangi laju pertumbuhan). untuk tocopherol, thiamine dan pyridoxine telah ditunjukkan untuk meningkat/kan dengan terus meningkat konsentrasi [yang] berkenaan dg aturan makan [dari;ttg] zat asam yang mengandung gemuk polyunsaturated, karbohidrat dan protein, [yang] berturut-turut. E. MINERAL Macroelements Trace or microelements Principal cations Principal anions Calcium (Ca) Phosphorus (P) Iron (Fe) Fluorine (F) Magnesium (Mg) Chlorine (Cl) Zinc (Zn) Vanadium (V) Sodium (Na) Sulphur (S) Manganese (Mn) Chromium (Cr) Potassium (K) Copper (Cu) Molybdenum (Mo) Iodine (I) Selenium (Se) Cobalt (Co) Tin (Sn) Nickel (Ni) Silicon (Si) Fungsi umum • Mineral adalah [yang] penting constitutents [sebagai/ketika/sebab] struktur seperti tulang dan gigi. • Mineral main suatu peran kunci di (dalam) pemeliharaan tekanan osmotis, dan [dengan] begitu mengatur pertukaran air dan solutes di dalam badan binatang. • Mineral bertindak sebagai unsur [yang] struktural [dari;ttg] jaringan/tisu lembut. • Mineral adalah penting bagi transmisi dorongan/gerakan hati syaraf dan singkatan otot. • Mineral main suatu peran hal penting di [dalam] acid-base keseimbangan badan, dan [dengan] begitu mengatur pH darah dan lain cairan badan. • Mineral bertindak sebagai komponen penting dari banyak enzim, vitamins, hormon, dan pigmen berhubung pernapasan, atau sebagai cofactors di (dalam) metabolisme, katalisator dan penggerak enzim. F. ENERGI Pengertian Energi digambarkan sebagai kapasitas [itu] untuk bekerja, dan diperoleh oleh binatang melalui/sampai catabolism [dari;ttg] karbohidrat berkenaan dg aturan makan, lipid dan protein di dalam badan [itu]. Walaupun banyak bentuk energi ada secara alami ( dengan kata lain. http://zonaikan.wordpress.com/2010/01/17/gizi-dan-makanan-yang-di-formulasikan-untuk-ikan-dan-udang/ Pembuatan Kolam Pembesaran Lele di kampung lele, Boyolali Kolam pembesaran merupakan kolam yang digunakan untuk memelihara benih lele dari ukuran 5 – 10 cm menjadi lele konsumsi atau lele dengan ukuran besar. Kolam pembesaran dibuat kedap air dan mempunyai dinding yang kuat sehingga tidak mudah mengalami kebocoran karena digunakan untuk menampung air sebagai media hidup. Selain itu juga dikarenakan lele memilki sifat menggali dinding kolam sebagai tempat membuat sarang dan dapat memungkinkan lele meloloskan diri dari lubang-lubang dinding kolam yang digali. Kolam pembesaran dapat berupa kolam tanah, kolam semen dan kolam tanah dengan dinding dikelilingi oleh karung berisi tanah yang berfungsi agar dinding kolam tidak longsor. Kolam tanah dan kolam yang terbuat dari semen atau kolam permanen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kolam tanah dapat membuat daya tahan tubuh kuat, tidak berlemak tetapi mudah mengalami kebocoran karena lele memiliki sifat menggali tanah. Kolam permanen lebih tahan lama untuk penggunaan dalam waktu jangka panjang, tidak mudah bocor dinding-dinding kolam, mudah dalam penanganan dan pembersihan tetapi kolam permanen ikan yang dihasilkan tidak tahan penyakit dan daging berlemak. Bentuk kolam pembesaran kampung lele dibuat berbentuk empat persegi panjang karena memiliki kelebihan diantaranya yaitu 1. Mudah dalam hal pembuatannya. tanah digali berbentuk empat persegi panjang sedalam 1,5 M, bagian bawah kolam dibuat caren (saluran untuk mempermudah waktu pemanenan). 2. Mudah dalam hal sanitasi, terutama pada waktu pembuangan lumpur setelah pemanenan ke pematang kolam. 3. Memudahkan dalam pemeliharaan ikan khususnya pemerataan pemberian pakan. Ukuran suatu kolam antara pembudidaya satu dengan yang lain tidak sama tetapi ukuran kolam yang optimal adalah 4 m x 15 m yang diharapkan untuk sekali panen dapat sekali angkut sehingga lebih efisien dan efektif dalam pemeliharaan, panen dan pengangkutan. Ukuran kolam pembudidaya kampung lele lebih besar berukuran 4 x 16 m3. Kedalaman kolam keseluruhan adalah 140 cm dengan kedalaman air 100 cm. Permukaan air dalam kolam perlu dibuat, supaya lele tidak mudah keluar. Kedalaman air 100 cm diharapkan fluktuasi suhu dalam kolam kecil, ikan tidak mudah stress dan tidak mudah terserang penyakit yang mengakibatkan kematian. Dasar kolam pembesaran lele dibuat saluran (caren) sepanjang kolam dengan lebar 40 cm dan kedalaman 30 cm. Caren berfungsi untuk memudahkan penagkapan pada waktu proses panen. Kolam pembesaran ikan terdapat dua saluran air yaitu inlet (saluran masuknya air) dan autlet (saluran pembuangan air). Kolam pembesaran lele yang terdapat dikampung lele terdapat satu saluran air yaitu saluran inlet yang diletakkan di samping dinding kolam atau di dasar kolam yang sudah di buat saluran memakai pipa peralon. Saluran outlet tidak ada sehingga untuk pembuangan air menggunakan pompa sedotan air baik saat pemanenan atau saat pembuangan air karena banjir. Selama tahap pembesaran air dipertahankan tanpa ada pembuangan atau pemasukan air terkecuali karena hal-hal tertentu seperti terserang penyakit, kedalaman kurang dari 1 meter. Air dipertahankan bertujuan agar tidak mengubah reaksi dalam kolam. Keamanan disekitar kolam dari binatang buas seperti burung pemakan ikan dapat memberikan penutup di atas kolam dengan syarat matahari masih dapat masuk ke kolam. Penutup kolam dapat menggunakan jaring atau paranet, penutup dipasang tegak ditepian kolam. Sekeliling kolam juga dapat ditanami pepohonan seperti tanaman tebu, ketela, pandan dan tanaman lain-lain. Tanaman disekeliling kolam berfungsi sebagai keamanan dari binatang buas seperti musang karena musang tidak suka dengan bau tanaman pandan dan dapat menyerap suhu yang terlalu panas atau dingin sehingga fluktuasi suhu tidak terlalu besar. Sumber : farida ulfa kumala. 2010. laporan Kerja Lapangan. Pembesaran Lele dumbo di kampung Lele, Boyolali. jurusan perikanan. fakultas pertanian. universitas gadjah mada. http://zonaikan.wordpress.com/2010/04/13/pembuatan-kolam-pembesaran-lele-di-kampung-lele-boyolali/ PERSIAPAN KOLAM DI KAMPUNG LELE Persiapan kolam dilakukan sebelum penebaran benih dikolam. Persiapan perlu dilakukan untuk meningkatkan daya dukung kolam sehingga ikan yang dibudidayakan tingkat mortalitas rendah dan pertumbuhan ikan dapat cepat sehingga panen lebih cepat. Persiapan kolam yang dilakukan antara lain : 1. Pengeringan Tahap pengeringan bertujuan untuk meningkatkan produksi, memperbaiki pematang, salah satu bentuk kontrol alami terhadap pengganggu ataupun predator, menyebabkan terjadinya mineralisasi dari kandungan organik dan mengoksidasi asam organik, dan dapat menguapkan racun-racun yang ada di kolam budidaya sebelumnya, dimungkinkan berasal dari sisa pakan, feses. Pengeringan meningkatkan pH tanah, pengeringan dasar kolam yang dilakukan para pembudidaya kampung lele dilakukan selama 2 – 3 hari, tetapi saat cuaca tidak mendukung seperti pada musim hujan maka pengeringan tidak dilakukan tetapi dapat dimanipulasi dengan penaburan kapur yang salah satu fungsinya adalah mematikan hama, stabilisator pH tanah dan air sehingga dapat meningkatkan produksi sama seperti fungsi pengeringan. 2. Membersihkan lumpur dan sampah Lumpur yang menumpuk didasar kolam dibuang digunakan untuk menutupi kebocoran yang ada pada dinding kolam dan memperkuat pematang kolam. Kolam jenis permanen dibersihkan lumut yang menempel pada dinding dan dasar kolam, selain itu biasanya pada kolam permanen banyak remis atau bekicot yang menempel pada dinding kolam. Kegiatan pembersihan lumpur dan sampah selesai dilakukan maka kolam di isi air sedalam 1 meter. Kedalaman kolam 1 meter bertujuan supaya suhu air dalam kolam tidak fluktuatif sehingga ikan tidak mudah stress yang mengakibatkan serangan penyakit dan kematian. 3. Pengapuran Pengapuran merupakan persiapan kolam yang digunakan untuk mematikan hama dan parasit ikan, stabilisator pH tanah dan air, menaikkan alkalinitas, kesadahan dan ketersediaan unsur P. kebutuhan kapur CaCo3 pada kolam budidaya dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : pH akhir – pH awal X 0,16 . 0,1 Pembudidaya di kampung lele tidak melakukan pengapuran karena jenis tanah yang ada dikampung lele sudah cukup baik untuk pertumbuhan lele. Pengapuran harus dilakukan pada suatu kolam budidaya yang menggunakan jenis tanah gambut. Tanah gambut memiliki ciri yaitu KTK (kapasitas tukar kation) sangat tinggi, tetapi persentase kejenuhan basa sangat rendah, sehingga menyulitkan penyerapan hara. Kondisi tersebut tidak menunjang kemudahan penyediaan hara yang memadai untuk kebutuhan hara phytoplankton. Ketersediaan beberapa unsur hara dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan proses pelapukan bahan organik tanah gambut. Oleh karena itu, pengelolaan tanah gambut untuk pertanian dan perikanan perlu penanganan khusus karena tidak hanya masalah rendahnya ketersediaan hara, tetapi juga masalah sifat racun dari asam-asam organik. 4. Pemupukan Pemupukan kolam pada prinsipnya adalah untuk menyuburkan air, dengan terbentuknya pakan alami dan pupuk dapat menjaga kesetimbangan air agar fluktuasi komponen perairan tidak besar. Kesuburan perairan ditandai dengan air yang telah berwarna hijau cerah. Kegiatan pemupukan bertujuan antara lain : 1. Penumbuhan phytoplankton dan zooplankton 2. Menciptakan suhu, pH yang konstan dengan indikasi perubahan warna air hijau cerah 1. Menciptakan keseimbangan ekosistem bio aquatic yang berfungsi sebagai penyediaan pakan alami untuk starter maupun bakteri decomposer. Pupuk yang digunakan berasal dari pupuk kandang atau kotoran hewan. Pupuk kandang digolongkan dalam dua jenis yaitu pupuk yang bersifat panas dan pupuk bersifat dingin. Pupuk kandang bersifat panas dinamakan demikian karena jenis pupuk ini lebih cepat terurai oleh jasad renik dan menimbulkan panas, seringkali penguraian tersebut tidak terjadi secara sempurna atau tidak terurai dengan baik yang merubah bahan organik sisa tersebut menjadi gas, dampaknya terhadap kondisi kolam adalah timbulnya panas berlebih yang dapat membunuh ikan. Pupuk kadang panas sebaiknya harus melalui dekomposisi secara baik yaitu melalui jalan penjemuran sampai kering. Kotoran kambing, domba dan kuda termasuk kedalam jenis pupuk panas. Pupuk yang kedua adalah pupuk dingin seperti kotoran babi, sapi, kotoran ayam dan kerbau. Jenis pupuk dingin mengalami penguraian secara lambat yang menghindarkannya dari panas berlebih. Tetapi sebagaimana pupuk panas, pupuk dinginpun harus mengalami dekomposisi secara baik. Pembudidaya kampung lele menggunakan pupuk kotoran ayam, pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam memilki kadar hara P yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang kotoran hewan yang lain. Kotoran ayam lebih cepat terdekomposisi sehingga lebih cepat memberikan respon untuk terbentuknya plankton dalam air yang digunakan sebagai pakan alami oleh ikan. Pemupukan dilakukan 2 hari sebelum penebaran benih dengan dosis tiap kolam bervolume 60 m3, maka pupuk setengah karung ± 25 kg pupuk. Pemupukan tidak harus dilakukan 2 hari sebelum penebaran jika kondisi mendesak misal karena benih sudah ada dan siap untuk ditebar maka sebagai starter awal untuk benih maka menggunakan 1/3 dari air budidaya sebelumnya. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan menebarkan langsung ke air di dalam kolam atau pupuk ditaruh dalam wadah yang memiliki ventilasi udara misal karung pakan, plastik yang di bolong kecil-kecil. Pemupukan dalam satu kali budidaya dilakukan satu kali pemberian pupuk yaitu pada awal budidaya, jika setelah pupuk tidak berfungsi lagi di dalam kolam untuk menumbuhkan pakan alami, maka didalam kolam sudah dapat tergantikan oleh feses ikan lele sendiri. Feses merupakan limbah organik yang bersifat biodegradable, yaitu senyawa yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Pemberian pupuk dapat dilakukan kembali pada saat musim hujan jika terjadi hujan lebat karena apabila habis hujan lebat, biasanya air dasar hangat, air permukaan dingin dan pH nya rendah, penebaran pupuk yang bereaksi asam sangat membantu agar ikan tidak stress. SUMBER : farida ulfa kumala. 2010. laporan Kerja Lapangan. Pembesaran Lele dumbo di kampung Lele, Boyolali. jurusan perikanan. fakultas pertanian. universitas gadjah mada. PENEBARAN BENIH & PEMBERIAN PAKAN LELE • penebaran benih Benih lele untuk pembesaran sebaiknya berukuran 3 – 5 cm. Kepadatan dalam usaha budidaya lele dumbo yang intensif, dalam suatu unit areal kolam diusahakan agar dapat dipelihara ikan sebanyak mungkin. Benih lele berukuran 2-3 cm dapat ditebarkan di kolam dengan kepadatan 50-100 ekor/m2 dan ukuran 5- cm dengan kepadatan 30-60 ekor/m2 (Suyanto, 1986). • Pemberian Pakan Budidaya lele dumbo secara intensif bercirikan padat penebaran tinggi dan membutuhkan pakan bergizi tinggi. Untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan cepat lele dumbo, pakan harus mengadung kadar protein tinggi dan diberikan setiap hari sebanyak 3-5 % dari berat ikan yang dipelihara. Makanan utama lele dumbo dalam pembesaran yaitu pelet. sumber : Suyanto, S. Rachmatun. 1996. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta

http://zonaikan.wordpress.com/2010/04/09/penebaran-benih-pemberian-pakan-lele/