Faktor yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme adalah munculnya revolusi

Bicara mengenai paham-paham yang berkembang di seluruh dunia, tentu tidak lepas dari apa yang disebut nasionalisme. Nasionalisme sendiri bisa diartikan sebagai suatu paham kebangsaan yang mempertahankan kesatuan negara yang memiliki persamaan kebudayaan, ras, dan hidup di suatu wilayah yang sama. Paham ini lahir di Eropa, sebelum akhirnya berkembang ke Afrika dan Asia, salah satunya di Cina.

Nasionalisme di Cina bermula dari kekecewaan rakyat terhadap kepemimpinan dinasti Manchu. Seperti diketahui, negara Cina menerapkan sistem pemerintahan dinasti dengan pemimpinnya adalah seorang Kaisar. Sepanjang perjalanannya, banyak sudah dinasti yang berkuasa di negara ini, salah satunya dinasti Manchu yang merupakan dinasti asing atau bukan yang berasal dari Cina.

Semasa pemerintahan dinasti Manchu, rakyat Cina dibuat kecewa lantaran sebagian besar penguasanya bukanlah seorang keturunan asli Cina. Dari sini, muncullah kebencian dari rakyat Cina yang akhirnya membangkitkan rasa nasionalisme mereka.

Kemarahan rakyat terhadap kepemimpinan Manchu semakin menjadi setelah kalahnya pasukan kaisar melawan bangsa Inggris pada perang Candu yang berlangsung pada tahun 1842. Terjadilah revolusi akibat muaknya rakyat Cina pada kepemimpinan Kaisar yang dianggap lemah. Akibatnya, pada tahun 1911, Cina menjadi negara republik setelah dilengserkannya Kaisar Manchu.

Peristiwa Timbulnya Nasionalisme Cina

Diantara beberapa peristiwa yang memantik lahirnya nasionalisme di Cina, berikut adalah 4 diantaranya, termasuk Perang Candu yang berakhir dengan perjanjian Nanking.

1. Perang Candu (1839-1842)

Berawal dari aktivitas perdagangan Inggris yang memasukkan candu secara besar-besaran ke Cina tanpa membayar bea cukai pelabuhan menyebabkan Cina membuang 20.000 peti candu seharga 9 juta dolar ke laut. Hal ini sontak memunculkan ketegangan antara Cina dan Inggris, sehingga meletuslah perang Candu.

(Baca juga: Latar Belakang dan Dampak Revolusi Rusia)

Perang ini berakhir dengan kemenangan Inggris dan diakhiri dengan Perjanjian Nanking. Adapun isi dari perjanjian ini adalah:

  • Kerugian atas peperangan seluruhnya ditanggung oleh Cina, sebesar 6 juta dolar.
  • Cina harus menyerahkan kekuasaannya atas HOngkong kepada Inggris
  • Amoy, Shanghai, Canton, Ningpo, dan Foochow sebagai kota pelabuhan dibuka untuk perdagangan asing.

2. Pemberontakan Tai Ping

Pemberontakan Tai Ping terjadi di Kwangsi pada tahun 1851, dengan dipinpin oleh Hung Hsiu Chuan. Adapun tujuan dari pemberontakan ini adalah untuk melengserkan kekuasaan pemerintahan Dinasti Manchu yang dianggap tidak efektif lagi.

3. Perang Cina – Jepang (1894-1895)

Gerakan lainnya yang memicu timbulnya nasionalisme di Cina adalah perang Cina melawan Jepang. Ini bermula ketika kedua negara sama-sama tertarik dengan Korea. Cina yang kala itu telah lebih dulu menguasai negeri Gingseng harus berjibaku dengan Jepang yang ingin mengambil alih Korea. Perang Cina dan Jepang ini diakhiri dengan dibuatnya Perjanjian Shimonoseki pada 17 April 1895.

4. Pemberontakan Boxers

Kebencian terhadap kekuasaan dinasti Manchu juga memunculkan gerakan nasionalisme baru di Cina yang disebut Gerakan Boxers. Namun gerakan ini lambat laun berubah haluan menjadi anti terhadap negara Barat setelah dibukul oleh Tzu Hsi, seorang kaisar janda tua.

Dengan adanya gerakan ini, para delegasi dari negara-negara Barat yang ada di daerah Peking dikepung oleh para pengikut Gerakan Boxers. Mereka kemudian membentuk sebuah pasukan atas ancaman pengepungan ini. Dengan Protokol Peking 1901, gerakan Boxers berakhir.

tirto.id - Munculnya nasionalisme di Indonesia, tidak terlepas dari sebuah peristiwa masa lampau, tepatnya peristiwa pergerakan gerakan nasional.

Mengutip dari Nyoman Dekker dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993: 1), disebutkan bahwa pergerakan nasional adalah salinan dari bahasa Belanda, yaitu Nationalistiche Beweging

Secara bahasa, pergerakan nasional terbagi menjadi dua kata, yakni pergerakan yang berarti suatu gerak menuju sesuatu hal. Kemudian, nasional yang berarti kebangsaan atau nasionalis.

Jadi, secara bahasa pergerakan nasional dapat diartikan sebagai suatu gerak yang memiliki sifat kebangsaan dengan tujuan mencapai kemerdekaan nasional.

Lantas, apa yang dimaksud dengan nasionalisme? Bagaimana prosesnya munculnya nasionalisme? Dan apa saja faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan lahirnya nasionalisme di Indonesia? Berikut penjelasannya.

Pengertian Nasionalisme

Ratna Hapsari dan M. Adil dalam Sejarah (2013: 332), menyebutkan bahwa kata nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu nation atau natie dalam bahasa Belanda yang berarti bangsa atau perasaan kebangsaan.

Sementara itu, Hans Kohn yang dikutip dari Yuliani dalam Sejarah (2020: 8), menyatakan bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa.

Mengutip dari Modul Nasionalisme Bahan Ajar Latsar Gol. III Angkatan ke-37 (BPS), nasionalisme memiliki unsur-unsur pendukung, diantaranya perasaan nasional, watak nasional, batas nasional, bahasa nasional, peralatan nasional, dan agama.

Sejarah Muncul & Berkembangnya Nasionalisme

Nasionalisme sebagai sebuah paham, pertama kali berkembang di Eropa, tepatnya pada akhir abad pertengahan.

Di Indonesia paham tersebut muncul akibat adanya penjajahan dari bangsa Belanda. Kemunculan nasionalisme di Indonesia berbarengan dengan munculnya nasionalisme di berbagai negara kawasan Asia & Afrika.

Secara politis, kemunculan nasionalisme di negara-negara kawasan Asia& Afrika bertujuan mengusir penjajah asing, mendapatkan kemerdekaan, menghentikan eksploitasi ekonomi, dan membangun masyarakat yang bebas dari penderitaan, kesengsaraan, serta kemelaratan.

Adapun tujuan dari nasionalisme, yaitu (1) menjamin kesanggupan dan kekuata mempertahankan masyarakat nasional dalam melawan musuh dari luar; (2) Menjauhkan dari ekstrimisme yang menuntut berlebihan dari warga negara baik individu atau kelompok.

Faktor Internal & Eksternal

Nyoman Dekker dalam bukunya berjudul Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993: 10-17), nasionalisme yang muncul di Indonesia disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut ini disajikan penjelasan singkat dari kedua faktor tersebut.

Faktor Internal

- Adanya penderitaan yang dirasakan rakyat

Sejak VOC mempergunakan sistem ekonomi monopoli disertai dengan cara-cara kekerasan. Kemudian, berlanjut saat sistem tanam paksa, banyak terjadi penderitaan dan kemelaratan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Penderitaan-penderitaan tersebut yang kemudian menjadi sebab pokok timbulnya gerakan-gerakan kebangsaan dan munculnya partai atau organisasi nasional. Munculnya gerakan tersebut tidak terlepas dari peranan para kaum terpelajar yang saat itu sudah cukup banyak.

- Munculnya Politik Etis

Pada akhir abad ke-19 menuju awal abad ke-20, arah politik Belanda di Indonesia mulai berubah. Saat itu, muncul satu tokoh bernama Van Deventer yang menginisiasi untuk dikeluarkannya kebijakan Politik Etis.

Gagasan tersebut disampaikannya atas dasar Indonesia yang telah memberikan banyak keuntungan bagi Belanda. Ia menganggap wajar, apabila Belanda memberikan balas budi atas perilaku tersebut.

Adapun tiga gagasan utama dalam politik etis, yaitu:

  • Irigasi;
  • Edukasi;
  • Emigrasi

- Munculnya Kaum Terpelajar

Penerapan politik etis pada dasarnya tidak serta merta memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Namun, satu dampak yang dirasakan baik ialah munculnya kaum terpelajar dari orang-orang Indonesia.

Perbaikan pendidikan ditanah jajahan melahirkan para pemikir dan penggerak menuju kemerdekaan.

Pergerakan pelajar ini tak lagi kedaerahan melainkan mulai menyatukan perjuangan dan suara dalam kongres pemuda, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Faktor Eksternal

- Kemenangan Jepang Atas Rusia

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1905, saat itu Jepang yang menyerang wilayah Manchuria harus berhadapan dengan Rusia. Akan tetapi, diluar dugaan Jepang berhasil memenangkan peperangan tersebut.

Sontak, kemenangan tersebut dianggap sebagai awal kebangkitan negara-negara di kawasan Asia. Bangsa Asia mulai bangkit menentang penjajahan Barat termasuk Indonesia.

- Pergerakan Kebangsaan India

Penjajahan Inggris terhadap India membuat kaum muda terpelajar India membentuk All India National Congres. Salah satu tokoh yang ada di organisasi tersebut ialah Mahatma Gandhi.

Mahatma Gandhi merupakan sosok penting atas bangkitnya nasionalisme di India. Melalui gagasannya, yaitu ahimsa (melawan tanpa kekerasan), hartal (mogok kerja), satyagraha (tidak mau bekerjasama dengan pihak asing), dan swadeshi (tidak mau memakai produk luar negeri). Rakyat India mampu bangkit dan berhasil menentang penjajahan Inggris.

Baca juga:

  • Apa Perbedaan Nasionalisme dengan Patriotisme dan Ciri-cirinya
  • Sejarah Perkembangan Nasionalisme di Indonesia dan 5 Prinsipnya

Baca juga artikel terkait PELAJARAN SEJARAH atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
(tirto.id - hdy/adr)


Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Alhidayath Parinduri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates