Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah mendengar tentang populasi? Populasi singa di padang savanah, populasi orang utan di Kalimantan, ataupun populasi pada di China.

Namun pernahkah kamu mendengar tentang populasi Manusia? Dan apakah pengertian populasi itu sebenarnya?

Dilansir dari Encyclopedia, populasi adalah sekelompok spesies yang menempati suatu tempat pada waktu tertentu. Jadi, populasi hanya merujuk pada satu spesies makhluk hidup saja, tidak seperti ekosistem yang melihat keseluruhan spesies dalam suatu tempat.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), dinamika populasi adalah perubahan populasi dalam variasi waktu, ruang, dan kepadatan penduduk.

Penduduk di suatu daerah akan berubah seiring bertambahnya waktu karena ada yang meninggal, ada bayi yang baru lahir, ada yang pindah ke tempat lain, dan ada yang dating dari tempat lain.

Baca juga: Faktor Penentu Kualitas Penduduk

Dinamika penduduk didasarkan oleh 3 faktor yaitu angka kelahiran, angka kematian, dan perpindahan penduduk.

Angka Kelahiran

Kelahiran memengaruhi jumlah penduduk karena dengan adanya kelahiran, jumlah penduduk pun bertamah. Misalnya dalam keluargamu, awalnya hanya ada dua penduduk dalam rumah yaitu ayah dan ibu.

Lalu kakakmu lahir, bertambahlah menjadi 3 orang dalam rumah. Setahun kemudian kamupun lahir, penduduk dirumahmu kini ada 4. Beberapa tahun kemudian adik kecilmua lahir, dan penduduk dirumahmu jadi ada 5.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, angka kelahiran atau natalitas adalah frekuensi kelahiran hidup dalam suatu populasi. Angka kelahiran dihitung dengan jumlah kelahiran hidup per seribu penduduk setiap tahunnya.

Mengapa yang diperhitungan kelahiran hidup dan bukan kelahiran bayi? Jawabannya menyedihkan, karena tidak semua bayi dilahirkan hidup ada juga yang meninggal saat dilahirkan.

Baca juga: Dampak Migrasi Penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh
SHUTTERSTOCK/FunKey Factory Ilustrasi pasien Covid-19 dengan penyakit rematik, sebuah studi ungkap hanya mengalami sakit ringan. Bahkan, angka infeksi dan kematian rendah pada pasien tersebut.

Angka Kematian

Angka kematian atau mortalitas adalah frekuensi kematian dalam suatu populasi perseribu penduduk setiap tahunnya. Kematian berarti berkurangnya jumlah penduduk disuatu daerah dan dapat dihitung dengan persamaan:

Perpindahan Penduduk

Pernahkah kamu berpindah rumah dari suatu kota ke kota lainnya? Jika pernah, berarti kamu telah melakukan migrasi, kamu keluar dari kotamu dan masuk ke kota lain sebagai penduduk baru.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, migrasi adalah perpindahan tempat tinggal dalam jangka waktu yang panjang, setidaknya selama satu tahun.

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh
KOMPAS/PRIYOMBODO Lanskap Kota Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langit dan pemukiman penduduk, Jumat (1/3/2013).

Menurutmu apakah yang akan terjadi jika angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran? Hal ini berarti akan berkurangnya sumber daya manusia di masa depan.

Jika kematian semakin banyak dan kelahiran semakin sedikit, lama-kelamaan jumlah penduduk akan terus berkurang hingga angka yang menghawatirkan.

Baca juga: Persebaran Penduduk Indonesia

Namun jika angka kelahiran jauh lebih tinggi dibandingkan angka kematian, akan terjadi kenaikan populasi. Kenaikan populasi akan mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi dalam daerah yang tetap.

Hal ini menyebabkan semakin banyak orang, semakin berkurangnya sumber daya alam dan lapangan pekerjaan.

Migrasi juga harus tetap diperhatikan agar tidak terlalu mengganggu populasi, sehingga kamu tidak bisa pindah kota atau Negara tanpa seizing pemerintah setempat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Kondisi populasi dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh dinamika penduduk. Disebut juga dengan istilah dinamika kependudukan, proses ini dapat menentukan perkembangan populasi di setiap kawasan.

Mengutip Modul Geografi Kelas XI keluaran Kemdikbud (2020), pengertian dinamika penduduk adalah perubahan struktur, jumlah, dan persebaran penduduk yang dipengaruhi proses demografi, seperti kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi). Karena itu, dinamika penduduk dapat menentukan kuantitas maupun kualitas populasi.

Dinamika penduduk di suatu wilayah bisa diketahui melalui pendataan menggunakan metode survei, sensus, dan registrasi warga. Analisis terhadap hasil pendataan itu menjadi sumber informasi tentang kondisi populasi di satu wilayah dan perkembangannya.
Hasil analisis tersebut bisa digunakan untuk merencanakan program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnnya, pengadaan sarana kesehatan dan pendidikan, infrastruktur transportasi serta pendukung kegiatan ekonomi, dan lain sebagainya.

Penjelasan 3 Faktor Dinamika Penduduk

Populasi dalam suatu wilayah dapat mengalami perubahan seiring bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Perubahan populasi di setiap wilayah dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan migrasi (perpindahan).

Bisa disimpulkan, dinamika kependudukan dipengaruhi oleh 3 faktor itu. Dirangkum dari Modul Geografi Kelas XI, berikut ini penjelasan mengenai 3 faktor yang memengaruhi dinamika penduduk tersebut.



1. Kelahiran (Natalitas) Kelahiran menjadi salah satu faktor yang dapat menambah jumlah penduduk di suatu wilayah. Tinggi-rendahnya tingkat kelahiran dipengaruhi oleh struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, tingkat pendidikan, pengangguran, status pekerjaan perempuan, dan pembangunan ekonomi.Dalam melihat kondisi natalitas di suatu populasi, ada 2 aspek yang perlu diperhatikan yakni penunjang kelahiran (pro-natalitas) dan penghambat kelahiran (kontra-natalitas).Terdapat sejumlah faktor yang dikategorikan sebagai penunjang tingkat kelahiran (pro-natalitas) dan penghambat kelahiran (kontra-natalitas). Detailnya adalah sebagai berikut:a. Penunjang Kelahiran (pro natalitas)
  • Kawin usia muda
  • Pandangan “banyak anak banyak rezeki” dalam masyarakat
  • Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
  • Anak merupakan penentu status sosial
  • Anak merupakan penerus keturunan.
b. Penghambat kelahiran (anti natalitas)
  • Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)
  • Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
  • Semakin banyak perempuan yang berkarier.

2. Kematian (Mortalitas) Tingkat kematian (mortalitas) menjadi faktor lain yang berpengaruh pada dinamika penduduk. Ada dua kategori penentu tingkat kematian (mortalitas), yaitu tingkat kematian kasar dan tingkat kematian khusus.

Tingkat kematian kasar (crude death rate) dilihat dari banyaknya orang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk selama tahun itu. Sementara itu, tingkat kematian khusus (age specific death rate) dilihat dari kasus orang meninggal berdasarkan umur, jenis kelamin dan pekerjaan.

Adapun faktor-faktor yang menunjang dan menghambat tingkat kematian (mortalitas) adalah sebagai berikut: a. Penunjang kematian (pro mortalitas)
  • Kesadaran masyarakat tentang kesehatan rendah
  • Minimnya fasilitas kesehatan yang memadai
  • Keadaan gizi penduduk yang rendah
  • Ada bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, wabah penyakit, dan perang.
b. Penghambat kematian (anti mortalitas)
  • Kesadaran penduduk tentang kesehatan meningkat
  • Fasilitas kesehatan yang memadai
  • Gizi penduduk membaik
  • Meningkatnya jumlah tenaga medis, seperti dokter dan bidan.

3. Migrasi (perpindahan penduduk)Perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya biasa disebut dengan istilah mobilitas penduduk. Ada 2 jenis mobilitas penduduk, yakni perpindahan yang bersifat sementara (nonpermanen) dan menetap (permanen).Istilah migrasi merujuk pada perpindahan penduduk yang bersifat permanen. Maka dari itu, definisi migrasi adalah perpindahan dari suatu wilayah ke wilayah lain untuk menetap di daerah tujuan. Secara umum, migrasi bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu migrasi dalam negeri dan migrasi internasional. Perbedaan keduanya terletak pada lingkup wilayah perpindahan orang. Migrasi dalam negeri adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang masih termasuk dalam satu wilayah negara yang sama. Transmigrasi dan urbanisasi merupakan contoh migrasi jenis ini. Lain halnya dengan migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain. Para imigran merupakan contoh pelaku migrasi ini.Dua jenis migrasi di atas dapat memengaruhi dinamika penduduk di suatu wilayah. Migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah populasi. Proses yang juga bisa memengaruhi kualitas penduduk.

Sebagai contoh, proses urbanisasi yang mendorong perpindahan banyak anak muda dari perdesaan ke perkotaan, membuat angkatan kerja sektor pertanian merosot jumlahnya. Kualitas petani juga menurun karena didominasi oleh penduduk berusia tua.