Diantara perbedaan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh adalah

Diantara perbedaan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh adalah
Perbedaan Antara Haji dan Umrah (Foto: Istimewa)

Rilo Pambudi Rabu, 06 Juli 2022 - 16:22:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan antara haji dan umrah perlu diketahui setiap umat muslim. Meski sama-sama dilakukan di Tanah Suci, kedua ibadah itu memiliki beberapa perbedaan mendasar.

Baik Haji dan Umrah, keduanya sama-sama diawali dengan keadaan berihram dan sama-sama memiliki rukun ihram, tawaf, Sa’i, dan Tahalul.

Namun, ibadah haji merupakan ibadah yang termasuk rukun islam kelima. Sedangkan umrah adalah ibadah sunnah yang tidak masuk rukun islam.

Lantas apa saja perbedaan antara kedua ibadah suci tersebut? Kedua ibadah tersebut tersebut dibedakan berdasarkan aspek hukum, waktu, tempat, serta rukunnya. Berikut iNews.id berikan pejelasan mengenai perbedaan haji dan umrah.

Perbedaan Antara Haji dan Umrah

1. Perbedaan Segi Hukum

Perbedaan haji dan umrah yang pertama bisa dilihat aspek hukumnya. Ibadah haji hukumnya adalah adalah wajib bagi setiap Muslim yang mampu.

Kewajiban tersebut didasarkan pada firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 97: 

BACA JUGA:
Tips Memilih Travel Haji agar Tidak Tertipu

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: 

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

Berdasarkan perintah tersebut, jelas diketahui bahwa hukum berhaji adalah wajib bagi Muslim yang mampu dari segi spiritual, fisik, dan finansial, wajib hukumnya. 

Sementara umrah merupakan ibadah yang hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan atau diutamakan. Dari Jabir bin ‘Abdillah ra. ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya mengenai wajib ataukah sunnah bagi umat muslim untuk menunaikan umroh. 

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)

2. Perbedaan Segi Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan ibadah haji dan umrah memiliki perbedaan yang lugas. Haji lebih terbatas secara waktu dibandingkan umrah.

Pasalnya, ibadah haji hanya bisa dikerjakan pada bulan-bulan haji, yakni mulai sejak Syawal hingga awal Dzulhijjah.

Dasar hukum waktu pelaksanaan haji ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 197 yang artinya sebagai berikut:

"Musim haji itu (berlangsung) pada beberapa bulan yang telah diketahui”. Penegasan mengenai hal ini dilakukan oleh Abdullah bin Umar yang berkata "Bulan-bulan haji Syawal, Dzulqa'dah, dan 10 hari (pertama) Dzulhijjah.” (H.R. Bukhari).

Sementara itu, umrah adalah ibadah yang tidak terikat oleh batasan waktu tertentu. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja atau sepanjang tahun. Hal ini lantaran tidak adanya rukun wukuf di Arafah yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah. 

3. Perbedaan Segi Rukun Haji dan Umrah

Rukun pelaksanaan haji dan umrah memiliki perbedaan. Rukun haji antara lain adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. 

Sementara rukun dalam umrah, tidak ada rukun wukuf di Arafah. Empat rukun lain sama, yakni niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.

4. Tempat Pelaksanaan

Perbedaan keempat adalah dari segi tempat pelaksanaan haji dan umrah. Tempat pelaksanaan antara haji dan umrah sama-sama dimulai dari Miqat. Miqat adalah batas antara boleh tidaknya atau perintah mulai atau berhenti untuk melafadzkan niat. 

Menurut Ensiklopedia Fikih Indonesia dari Ahmad Sarwat, ibadah haji dilaksanakan mulai dari miqat - Mekkah (Masjidil Haram) - Arafah - Muzdalifah - Mina. Sedangkan umrah meliputi miqat - Mekkah (Masjidil Haram). Tawaf dan sa'i untuk umrah dilaksanakan di Masjidil Haram.

5. Perbedaan Makna

Istilah Haji memiliki arti Al-Qashdu yang bermakna mengunjungi atau menyengaja melakukan sesuatu yang agung. Ini kemudian merujuk pada kegiatan umat Islam yang datang ke Baitullah secara fisik dan jiwa dalam menunaikan amalan tertentu, dengan syarat-syarat tertentu dan pada waktu tertentu, yakni pada bulan-bulan haji.

Sementara, umrah secara sederhana dapat dimaknai dan dipahami sebagai berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. 

Dalam ilmu fiqih, umrah juga diartikan sebagai mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan tawaf, sa’i, dan bercukur. Umroh juga dimaknai sebagai haji kecil atau ibadah haji yang dikurangi, sebab sebagian ritual haji dikerjakan di dalam ibadah umroh.

Demikian beberapa perbedaan haji dan umrah yang perlu diketahui sebelum menunaikan salah satu atau kedua ibadah tersebut. Dengan perbedaan antara haji dan umrah, diharapkan bisa berdampak baik dalam prosesi kedua ibadah tersebut.


Editor : Komaruddin Bagja

TAG : haji dan umrah perbedaan haji dan umrah

Diantara perbedaan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh adalah
​ ​

tirto.id - Perbedaan haji dan umroh terletak pada aspek hukum, waktu, dan pelaksanaannya. Agar pengerjaan dua ibadah ini dapat berlangsung lancar, ketahui lebih mendalam tentang perbedaan di antara keduanya.

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilakukan oleh muslim yang mampu. Haji memiliki banyak persamaan dengan umrah.

Haji secara literal berarti menyengaja atau mengunjungi. Maknanya adalah menyengaja datang ke Baitullah secara fisik dan jiwa untuk menunaikan amalan tertentu, dengan syarat-syarat tertentu, dan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan-bulan haji.

Sementara itu, umrah secara literal dipahami sebagai berziarah. Maknanya, berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu yaitu tawaf, sai, dan bercukur. Berbeda dengan haji, umrah dapat dikerjakan setiap waktu dalam setahun.

Baca juga: Prosedur, Cara & Syarat Cairkan Bipih atau Biaya Perjalanan Haji

Diantara perbedaan tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh adalah

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah

Ditilik dari segi hukum, haji dan umrah berbeda. Haji wajib hukumnya dilakukan oleh muslim yang mampu. Dasarnya adalah Surah Ali Imran:97, " ... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah MahaKaya, dari semesta alam."

Selain itu terdapat riwayat dari Ibnu Umar, "Islam didirikan atas lima hal, bersaksi tiada tuhan selain Allah sesungguhnya Nabi Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, melaksanakan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadan,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, seorang muslim yang sudah mampu dari segi spiritual, fisik, dan finansial, wajib hukumnya mengerjakan haji. Sebaliknya orang yang sudah mampu, tetapi mengingkari kewajibannya berhaji, tergolong murtad.

Berbeda dengan haji, terdapat perbedaan pendapat ulama tentang umrah. Sebagian menilai ibadah ini wajib dikerjakan sekali seumur hidup, dan sebagian lain menyebut hukumnya sunah: jika tidak dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditunaikan, mendapatkan pahala.

Ulama yang menyatakan umrah wajib, melandaskan pada Surah al-Baqarah:196, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah."

Sebaliknya, yang menyebut umrah hukumnya sunah, menggunakan riwayat dari Jabir, bahwa Nabi pernah ditanya mengenai umrah wajib atau tidak. Beliau menjawab, "Tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu.” (HR. at-Tirmidzi). Hanya saja, riwayat tersebut disebut Imam Nawawi dalam al-Majmu sebagai lemah (dhaif).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat: Bagaimana Menyikapi Penundaan Haji 2021

Perbedaan Rukun Haji dan Umrah

Terdapat perbedaan haji dan umrah terkait rukun kedua ibadah tersebut. Rukun haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Sementara itu, dalam umrah, tidak ada rukun wukuf di Arafah. Empat rukun lain sama, yaitu niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut.

Perbedaan Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah

Jika merujuk pada waktu pelaksanaan, haji memiliki waktu yang lebih terbatas daripada umrah. Pasalnya, haji hanya dapat dilakukan pada bulan-bulan haji, dimulai sejak Syawal hingga awal Zulhijah. Firman Allah dalam Surah al-Baqarah:197 "Musim haji itu (berlangsung) pada beberapa bulan yang telah diketahui” . Sementara itu Abdullah bin Umar berkata, "Bulan-bulan haji Syawal, Zulqa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijah” (H.R. Bukhari).

Sementara itu, Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, karena di dalamnya tidak terdapat rukun wukuf di Arafah, yang dilakukan pada 9 Zulhijah.

Baca juga: Rukun Haji dalam Agama Islam: Ihram, Wukuf, Tawaf, hingga Sai

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI atau tulisan menarik lainnya Fitra Firdaus
(tirto.id - fds/fds)


Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus

Subscribe for updates Unsubscribe from updates