4.1 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Suatu larutan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi. Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit). Untuk mengetahui sifat daya hantar listrik zat yang larut dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji elektrolit (Gambar 4.1). Jika alat itu dicobakan pada air murni ternyata lampu pada alat uji tidak menyala. Hal ini menunjukkan bahwa air murni tidak menghantarkan listrik. Tetapi jika kedalam air murni dilarutkan garam dapur (NaCl) larutan yang terbentuk dapat meng-hantarkan listrik dengan baik. Untuk me- ngetahui sifat daya hantar listrik larutan ujilah daya hantar listrik larutan-larutan 1,0M sebanyak 100 mL yang terdapat pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan hasil pengamatan anda di atas kelompokkan larutan tersebut kedalam kelompok larutan elektrolit dan non elektrolit.
Pertanyaan :
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
a. Senyawa ion : …………………………………………………….…………..
Senyawa kovalen yang menghasilkan ion-ion: ……………………………………………………………………………………………… Senyawa kovalen yang tidak menghasilkan ion-ion: ………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Elektrolit kuat : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Elektrolit lemah : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Berdasarkan data percobaan diatas ternyata setelah larutan diuji dengan alat uji elektrolit lampu ada yang tidak menyala, menyala redup dan menyala terang. Jadi ada larutan yang bersifat tidak menghantarkan listrik, menghantarkan listrik tapi kurang baik, dan menghantarkan listrik dengan baik. Menyala atau tidaknya lampu memberi gambaran kepada kita ada tidaknya ion-ion yang terdapat dalam larutan. Dalam larutan non elektrolit zat terlarut tidak mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan tidak terdapat ion dan larutan tidak menghantarkan listrik. Sedangkan dalam larutan elektrolit zat terlarut mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Tentu saja kekuatan daya hantar listrik larutan berbanding lurus dengan jumlah ion-ion yang terdapat di dalamnya. Larutan yang daya hantar listriknya lemah (elektrolit lemah) menunjukkan bahwa jumlah ion-ion di dalam larutan sedikit, sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat (elektrolit kuat) menunjukkan bahwa di dalam larutan terdapat banyak ion-ionnya. Peristiwa penguraian partikel zat terlarut menjadi ion-ionnya disebut ionisasi. Ion-ion dalam larutan elektrolit dapat dihasilkan dengan dua cara:
NaCl (s) + air Na+(aq) + Cl–(aq)
HCl(g) + air H+(aq) + Cl–(aq) CH3COOH + air CH3COO–(aq) + H+(aq) NH3(g) + air NH4+(aq) + OH–(aq) NH3 cair dan CH3COOH cair tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terionisasi tetapi tetap dalam bentuk molekul-molekulnya. HCl juga larut dalam benzena, tetapi larutannya tidak dapat menghantarkan listrik. Berarti dalam benzena HCl tetap sebagai molekul. |