Diantara larutan yang diperiksa larutan manakah yang mengandung zat terlarut berupa Senyawa ion

Saya akan mengulas dari hasil percobaan yang telah saya lakukan tentang larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Bahan dan alat yang digunakan adalah baterai 6 V atau AC 220 V, batu baterai 6 v, kabel penghubung, elektroda karbon, tabung enlemeyer, hidrogen klorida (HCL), amoniak (NH3), asam sulfat (H2SO4), garam dapur (NaCL), gula pasir (C12H22O11), alkohol (C2H5OH), asam cuka (CH3COOH), aseton (CH3COCH3), air suling (H2O), natrium klorida (NaCL), tembaja sulfat (CuSO4), magnesium sulfat (MgSO4), natrium hidroksida (NaOH). Cara kerjanya yaitu pertama diperiksa apakah alat penguji elektrolit dapat bekerja dengan baik (Lampu dapat diganti dengan amperemeter dan jika kedua elektrode dihubungkan, lampu dapat menyala atau jarum amperemeter bergerak). Dirangkai alat penguji elektrolit seperti gambar di bawah ini. Masukkan salah satu larutan yang akan diuji daya hantar listriknya ke dalam gelas beker hingga setengahnya. Periksalah daya hantar listrik larutan tersebut dan perhatikan bola lampunya. Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan, kemudian dengan cara yang sama uji daya hantar listrik larutan yang lain seperti cara diatas. Berdasarkan data percobaan diatas ternyata setelah diuji dengan alat uji elektrolit lampu. Dalam percobaan tersebut lampu ada yang menyala dan ada yang tidak menyala, menyala redup dan menyala terang. Juga ada yang timbul gelembung gas pada elektroda dan ada yang tidak bergelembung. Dengan adanya itu, maka ada larutan yang bersifat tidak menghantarkan listrik, menghantarkan listrik kurang baik dan ada juga yang menghantarkan listrik dengan baik. Menyala atau tidaknya lampu dan ada atau tidak adanya gelembung gas pasa elektroda memberi gambaran kepada kita mengenai adanya ion-ion yang terdapat dalam larutan. Dalam larutan non elektrolit zat terlarut yang tidak mengalami ionisasi di dalam larutan tidak terdapat ion dan larutan tidak menghantarka listrik. Sedangkan dalam larutan elektrolit zat terlarut yang mengalami ionisasi di dalam terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Tentu saja kekuatan daya hantar listrik larutan berbanding lurus dengan jumlah ion-ion yang terdapat di dalamnya. Larutan yang daya hantar listriknya lemah (elektrolit lemah) menunjukkan bahwa jumlah ion-ion di dalam larutan sedikit, sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat (elektrolit kuat) menunjukkan bahwa di dalam larutan terdapat banyak ion-ionnya. Peristiwapenguraian partikel zat terlarut menjadi ion-ionnya disebut ionisasi. Beberapa pertanyaan seputar percobaan ini : 1. Mengapa larutan ada yang bersifat menghantarkan arus listrik (elektrolit) dan ada yang bersifat tidak menghantarkan arus listrik (non elektrolit) ? Apabila larutan bersifat menghantarkan arus listrik, karena di dalam larutan elektrolit zat terlarutnya mengalami ionisasi sehingga terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan larutan tidak bersifat menghantarkan arus listrik, karena di dalam larutan zat terlarut tidak mengalami ionisasi sehingga tidak terdapat ion dan tidak dapat menghantarkan listrik. 2. Diantara larutan elektrolit itu, larutan manakah yang mengandung zat terlarut tergolong senyawa ion dan senyawa kovalen ? a. Senyawa ion : NaCl b. Senyawa kovalen : NH3, HCl 3. Senyawa kovalen tertentu jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion-ion. Manakah dari senyawa kovalen yang diuji dapat menghasilkan ion-ion dan tidak menghasilkan ion-ion jika dilarutan dalam air? a. Senyawa kovalen yang menghasilkan ion-ion: b. Senyawa kovalen yang tidak menghasilkan ion-ion: 4. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada konsentrasi yang sama nyala lampu pada larutan elektrolit tidak sama. Mengapa demikian? Karena adanya perbedaan jumlah ion yang terdapat pada larutan tersebut. Apabila larutan yang daya hantar listriknya lemah (elektrolit lemah), maka jumlah ion-ion di dalam larutan itu sedikit. Sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat (elektrolit kuat), maka di dalam larutan terdapat banyak ion-ionnya. 5. Berdasarkan data pengamatan, kelompokkan larutan yang tergolong elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Jelaskan! a. Elektrolit Kuat : HCl, NaOH, H2SO4, HNO3, HClO4, Ca(OH)2, NaCl b. Elektrolit Lemah : CH3COOH,

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan listrik (Elektrolit) apabila larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik (Non Elektrolit). Semoga ulasan percobaan yang telah saya berikan diatas dapat bermanfaat untuk teman-teman yang lain.

4.1 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Suatu larutan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi. Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit).

Untuk mengetahui sifat daya hantar listrik zat yang larut dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji elektrolit (Gambar 4.1). Jika alat itu dicobakan pada air murni ternyata lampu pada alat uji tidak menyala. Hal ini menunjukkan bahwa air murni tidak menghantarkan listrik. Tetapi jika kedalam air murni dilarutkan garam dapur (NaCl) larutan yang terbentuk dapat meng-hantarkan listrik dengan baik. Untuk me- ngetahui sifat daya hantar listrik larutan ujilah daya hantar listrik larutan-larutan 1,0M sebanyak 100 mL yang terdapat pada tabel di bawah ini.

No

Bahan

Rumus Senyawa Pengamatan nyala lampu Pengamatan lain
Menyala Tidak menyala
1. Hidogen klorida HCl
2. Amoniak NH3
3. Asam sulfat H2SO4
4. Garam Dapur NaCl
5. Air kapur Ca(OH)2
6. Natrium Hidroksida NaOH
7. Gula pasir C12H22O11
8. Alkohol 70% C2H5OH
9. Asam Cuka CH3COOH
10. Aseton CH3COCH3

Berdasarkan hasil pengamatan anda di atas kelompokkan larutan tersebut kedalam kelompok larutan elektrolit dan non elektrolit.

No Bahan Rumus Elektrolit Non Elektrolit
1. Hidogen klorida HCl
2. Amoniak NH3
3. Asam sulfat H2SO4
4. Garam Dapur NaCl
5. Air kapur Ca(OH)2
6. Natrium Hidroksida NaOH
7. Gula pasir C12H22O11
8. Alkohol 70% C2H5OH
9. Asam Cuka CH3COOH
10. Aseton CH3COCH3

Pertanyaan :

  1. Mengapa larutan ada yang bersifat menghartar listrik (bersifat elektrolit) dan ada yang bersifat tidak menghantar listrik (non elektrolit)?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

  1. Diantara larutan elektrolit itu, larutan manakah yang mengandung zat terlarut tergolong senyawa ion dan senyawa kovalen?

a.   Senyawa ion              : …………………………………………………….…………..

  1. Senyawa kovalen       : …………………………………………………….…………..
  2. Senyawa kovalen tertentu jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion-ion. Manakah dari senyawa kovalen yang diuji dapat menghasilkan ion-ion dan tidak menghasilkan ion-ion jika dilarutkan dalam air?

Senyawa kovalen yang menghasilkan ion-ion:

………………………………………………………………………………………………

Senyawa kovalen yang tidak menghasilkan ion-ion:

………………………………………………………………………………………………

  1. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada konsentrasi yang sama nyala lampu pada larutan elektrolit tidak sama, mengapa demikian?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

  1. Berdasarkan data pengamatan, kelompokkan larutan yang tergolong elektrolit kuat dan elektrolit lemah, Jelaskan!

Elektrolit kuat :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Elektrolit lemah :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Berdasarkan data percobaan diatas ternyata setelah larutan diuji dengan alat uji elektrolit lampu ada yang tidak menyala, menyala redup dan menyala terang. Jadi ada larutan yang bersifat tidak menghantarkan listrik, menghantarkan listrik tapi kurang baik, dan menghantarkan listrik dengan baik. Menyala atau tidaknya lampu memberi gambaran kepada kita ada tidaknya ion-ion yang terdapat dalam larutan.

Dalam larutan non elektrolit zat terlarut tidak mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan tidak terdapat ion dan larutan tidak menghantarkan listrik. Sedangkan dalam larutan elektrolit zat terlarut mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Tentu saja kekuatan daya hantar listrik larutan berbanding lurus dengan jumlah ion-ion yang terdapat di dalamnya.

Larutan yang daya hantar listriknya lemah (elektrolit lemah) menunjukkan bahwa jumlah ion-ion di dalam larutan sedikit, sedangkan larutan yang daya hantar listriknya kuat (elektrolit kuat) menunjukkan bahwa di dalam larutan terdapat banyak ion-ionnya. Peristiwa penguraian partikel zat terlarut menjadi ion-ionnya disebut ionisasi. Ion-ion dalam larutan elektrolit dapat dihasilkan dengan dua cara:

  1. Zat terlarut memang senyawa ion, misalnya NaCl. Kristal NaCl tertdiri atas ion-ion Na+ dan ion-ion Cl–. Jika kristal NaCl itu dilarutkan dalam air, maka ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus dan ion-ion itu akan tersebar dan bergerak bebas di dalam larutan.

NaCl (s)  + air                   Na+(aq)  + Cl–(aq)

  1. Zat terlarut bukan senyawa ion, tetapi jika dilarutkan dalam air, zat itu menghasilkan ion-ion, misalnya HCl, CH3COOH dan NH3.

HCl(g)  +  air                  H+(aq)  +  Cl–(aq)

CH3COOH   +  air                    CH3COO–(aq) +  H+(aq)

NH3(g) + air                 NH4+(aq)  + OH–(aq)

NH3 cair dan CH3COOH cair tidak dapat menghantarkan listrik, karena tidak terionisasi tetapi tetap dalam bentuk molekul-molekulnya. HCl juga larut dalam benzena, tetapi larutannya tidak dapat menghantarkan listrik. Berarti dalam benzena HCl tetap sebagai molekul.