Provinsi Jawa Barat (disingkat Jabar, Sunda Baku: ᮏᮝ ᮊᮥᮜᮧᮔ᮪, Pegon: ڤرَوفينسي جاوا كولَون, Cacarakan: ꦗꦮꦏꦸꦭꦺꦴꦤ꧀, Sunda dan Cirebon: Jawa Kulon) adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di kota Bandung. Pada tahun 2020 penduduk provinsi Jawa Barat berjumlah 48.274.162 jiwa, dengan kepadatan 1.365 jiwa/km2.[3]
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Iklim
Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9°C di Puncak Gunung Pangrango dan 34°C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000mm per tahun.
Topografi
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatra hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
Demografi
Penduduk
Jawa Barat merupakan wilayah berkaraktaristik kontras dengan dua identitas: masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah Jabodetabek (sekitar Jakarta) serta Bandung Raya; dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.
Tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 43.053.732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28.282.915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14.770.817 jiwa (34,31 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.
Penduduk laki-laki Provinsi Jawa Barat sebanyak 21.907.040 jiwa dan perempuan sebanyak 21.146.692 jiwa. Seks Rasio adalah 104, berarti terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Seks rasio menurut kabupaten/kota yang terendah adalah Kabupaten Ciamis sebesar 98 dan tertinggi adalah Kabupaten Cianjur sebesar 107. Seks Rasio pada kelompok umur 0-4 sebesar 106, kelompok umur 5-9 sebesar 106, kelompok umur lima tahunan dari 10 sampai 64 berkisar antara 97 sampai dengan 113, dan dan kelompok umur 65-69 sebesar 96.
Median umur penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 2010 adalah 26,86 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.
Rasio ketergantungan penduduk Provinsi Jawa Barat adalah 51,20. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 48,84 sementara di daerah perdesaan 55,92.[10]
Suku bangsa
Penduduk asli provinsi Jawa Barat ada suku Sunda, dan Cirebon, dengan mayoritas penduduk adalah suku Sunda. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku bangsa Jawa Barat sangat beragam. Adapun jumlah penduduk provinsi Jawa Barat berdasarkan suku bangsa tahun 2010 dari 42.982.865 jiwa adalah suku Sunda sebanyak 30.889.910 jiwa (71,87%), kemudian suku Jawa 5.710.652 jiwa (13,29%), Betawi 2.664.143 (6,20%), Cirebon 1.812.842 jiwa (4,22%).[11] Suku di luar pulau Jawa terbesar adalah suku Batak sebanyak 467.438 jiwa (1,09%), kemudian suku Minangkabau 272.018 jiwa (0,63%), Tionghoa 254.920 jiwa (0,59%) dan Melayu 190.224 jiwa (0,44%). Suku asal Sumatra Selatan sebanyak 95.502 jiwa (0,22%), asal Lampung 92.862 jiwa (0,22%), asal Banten 60.948 jiwa (0,14%), Madura 0,10% dan suku lainnya 0,99%.[11]
Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Jawa Barat:
No Suku Jumlah 2010 % 1 Sunda 30.889.910 71,87% 2 Jawa 5.710.652 13,29% 3 Betawi 2.664.143 6,20% 4 Cirebon 1.812.842 4,22% 5 Batak 467.438 1,09% 6 Minangkabau 272.018 0,63% 7 Tionghoa 254.920 0,59% 8 Melayu 190.224 0,44% 9 Asal Sumatra Selatan 95.502 0,22% 10 Lampung 92.862 0,22% 11 Banten 60.948 0,14% 12 Madura 43.001 0,10% 13 Suku Lainnya 428.914 0,99% Provinsi Jawa Barat 42.982.865 100%Bahasa
Selain bahasa nasional yakni bahasa Indonesia, masyarakat Jawa Barat umumnya bertutur menggunakan bahasa Sunda teurtama di wilayah sebagian selatan kabupaten Bogor, kota Bogor, kabupaten Karawang, kabupaten Purwakarta, sebagian besar kabupaten Subang, kabupaten dan kota Sukabumi, Bandung Raya, wilayah Priangan Timur, kabupaten Majalengka dan kabupaten Kuningan. Sementara di kabupaten dan kota Cirebon dituturkan bahasa Cirebon yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di kabupaten Indramayu menggunakan bahasanya sendiri yaitu Bahasa Jawa Indramayu ataupun Bahasa Jawa Cirebon dialek Indramayu atau dikenal dengan dermayon dan beberapa kecamatan yang terletak di pantai utara kabupaten Subang dan kabupaten Karawang seperti Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Pedes (Cemara) menggunakan bahasa Cirebon yang hampir serupa dengan Bahasa Cirebon dialek dermayon. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi) dan Kota Depok bagian utara dituturkan Bahasa Betawi.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam Bahasa Cirebon Bagongan maupun Bebasan. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat.
Perekonomian
Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi, hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar Jawa Barat.PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp231.764 miliar (US$ 27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB per kapita Jawa Barat adalah Rp 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas, ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp14.200,00).
Manufaktur
Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk di antaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Juga panas bumi, minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Terlepas dari adanya krisis, Jawa Barat masih menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menymbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor Jawa Barat, yang lainnya adalah besi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, komponen pesawat dan lainnya.
Pertanian: Lahan dan perairan
Dikenal sebagai salah satu 'lumbung padi' nasional, hampir 23 persen dari total luas 29,3 ribu kilometer persegi dialokasikan untuk produksi beras. Tidak dimungkiri lagi, Jawa Barat merupakan 'Rumah Produksi' bagi ekonomi Indonesia, hasil pertanian Provinsi Jawa Barat menyumbangkan 15 persen dari nilai total pertanian Indonesia.Hasil tanaman pangan Jawa Barat meliputi beras, kentang manis, jagung, buah-buahan dan sayuran, disamping itu juga terdapat komoditas seperti teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat dan kopi. Perternakannya menghasilkan 120.000 ekor sapi ternak, 34% dari total nasional.
Kelautan dan perikanan
Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudera Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1000km. Berdasarkan letak inilah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Suatu perencanaan terpadu tengah dilaksanakan untuk pengembangan Pelabuhan Cirebon, baik sebagai pelabuhan Pembantu Tanjung Priok Jakarta, maupun sebagai pelabuhan perikanan Jawa Barat yang dilengkapi dengan industri perikanan.Untuk potensi perairan darat, tidak hanya dari sejumlah sungai yang mengalir di Jawa Barat, Tetapi potensi ini juga diperoleh dari penampungan air / DAM saguling di Cirata dan DAM Jatiluhur yang selain menghasilkan tenaga listrik juga berguna untuk mengairi area pertanian dan industri perikanan air tawar.
Jumlah penduduk dan tenaga kerja
Dengan jumlah penduduk sekitar 37 juta manusia pada tahun 2003, 16 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan urbanisasi di Provinsi tumbuh sangat cepat, khususnya disekitar JABODETABEK (sekitar Jakarta). Jawa Barat memiliki tenaga pekerja berpendididkan berjumlah 15,7 juta orang pada tahun 2001 atau 18 persen dari total nasional tenaga pekerja berpendidikan. Sebagian besar bekerja pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan (31%), pada industri manufaktur (17%), perdagangan, hotel dan restoran (22,5%) dan sektor pelayanan (29%).
Minyak-Mineral dan geothermal
Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geothermal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT. Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12,1 gram emas per ton.
Pendidikan dan Kebudayaan
Perlindungan dan proses pengembangan Budaya dan Bahasa yang ada di Jawa Barat secara kongrit dimulai dengan adanya Kongres Jawa Barat, kongres Jawa Barat merupakan sebuah wadah berkumpulnya para tokoh masyarakat Jawa Barat untuk membicarakan berbagai persoalan sosial-kemasyarakatan yang ada di Jawa Barat.
Pendidikan Bahasa Sunda
Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Jawa Barat, terutama di wilayah Parahyangan atau wilayah kebudayaan Priangan yang merupakan wilayah tempat tinggal tradisional Suku Sunda.
Berdasarkan Pergub Jabar no. 69 tahun 2013, Bahasa Sunda ditetapkan sebagai salah-satu mata pelajaran bahasa dan sastra daerah di Jawa Barat, bersama dengan bahasa Jawa dialek Cirebon dan bahasa Melayu Betawi. Bahasa Sunda diajarkan di dua tingkat jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah lalu Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah) dan jenjang pendidikan menengah (Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah).[12]
Dalam membantu keberlangsungan pendidikan Bahasa Sunda di Jawa Barat, pemerintah daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Kebudayaan Rancage menerbitkan Kamus Utama, yaitu kamus bahasa Sunda terlengkap yang terdiri dari 6 jilid, 10.000 halaman dan memuat 150.000 entri.[13][14] Saat ini kamus tersebut sudah dikirim ke perpustakaan di Eropa seperti perpustakaan KITLV di Belanda.[15]
Pendidikan bahasa Jawa dialek Cirebon
Pada sensus penduduk 2010 jumlah penduduk provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 46.497.175 jiwa[16] sementara jumlah suku Jawa Cirebon pada sensus penduduk 2010 dengan survei awal pada wilayah inti suku Cirebon yaitu di kabupaten Cirebon, kota Cirebon dan kabupaten Indramayu adalah sebesar 1.812.842 jiwa, data tersebut menjelaskan bahwa jumlah suku Cirebon ada sekitar 4-5% dari total populasi provinsi Jawa Barat. Suku Jawa Cirebon merupakan salah satu suku Jawa lokal di tanah Pasundan (provinsi Jawa Barat) selain suku Jawa Indramayu, selain itu ada suku Jawa pendatang dari Jateng, DIY, & Jatim. Secara budaya dan bahasa, suku Cirebon masih mewarisi kedekatan-kesekatan tersebut dengan suku Sunda, namun keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Jawa Barat sempat diuji ketika Kongres Jawa Barat yang ketiga diadakan. Tepatnya di Kota Bandung tanggal 28 Februari 1948, pada saat tersebut salah satu perwakilan masyarakat Jawa Barat dari Suku Sunda yaitu Soeria Kartalegawa yang juga ketua Partai Rakyat Pasundan (PRP) mengusulkan agar pembicaraan dalam rapat badan perwakilan tersebut (Kongres Jawa Barat) dibolehkan menggunakan Bahasa Sunda, namun kemudian usulan tersebut segera disanggah oleh perwakilan masyarakat Jawa Barat lainnya dari Suku Cirebon yaitu Soekardi:[17]
Djika dibolehkan berbitjara dalam bahasa Soenda, orang-orang yang ingin memakai bahasa daerah lainnya poen haroes diizinkan, oempamanja bahasa daerah Tjirebon.Kemudian pada periode sebelum tahun 1970-an Pemerintah memasukkan pelajaran bahasa Jawa untuk wilayah Cirebon dan Indramayu yang masih termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat di mana mayoritas penduduknya menggunakan Bahasa Sunda, namun ternyata guru pengajar dan muridnya tidak memahami kosakata yang digunakan tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk tidak mengajarkan bahasa Jawa di wilayah Cirebon-Indramayu.
Kekosongan pelajaran muatan lokal bahasa daerah ini kemudian berusaha diisi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan memasukkan pelajaran bahasa daerah bahasa Sunda, oleh karenanya pada periode tahun 1970-an bahasa daerah yang diajarkan di wilayah Cirebon - Indramayu adalah bahasa Sunda.
Tetapi kebijaksanaan itu tidak tepat, sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya yaitu bahasa Cirebon.[18] Kemudian pada periode tahun selanjutnya, pengajaran bahasa Cirebon mulai untuk diajarkan di wilayah Pakaleran Majalengka yaitu wilayah utara kabupaten Majalengka yang mayoritas penduduknya merupakan keturunan Prajurit Mataram.[19] Pada wilayah Pakaleran ini, kosakata bahasa Jawa dialek Banyumasan, dialek Bumiayu, serta dialek Tegal lebih terasa.
Namun pengajaran bahasa daerah pada periode tersebut belum memiliki payung hukum, karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya mengindikasikan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah tanah Sunda dengan mayoritas suku Sunda yang bertutur bahasa Sunda. Setelah tahun 2003, dengan diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Perlindungan dan Pengembangan Budaya dan Bahasa, Jawa Barat mengakui adanya tiga suku asli yaitu Sunda, Betawi dan Jawa Cirebon.
Pengajaran bahasa daerah non-Sunda memiliki perlindungan payung hukumnya, adapun pergerakan untuk menjadikan bahasa Cirebon sebagai sebuah bahasa yang mandiri dan terlepas dari Bahasa Jawa maupun Sunda. Maka dari itu dilakukan sebuah metode yang disebut dengan Metode Guiter, namun pada perhitungannya metode tersebut baru mencatat sekitar 75-76% persamaan antara Bahasa Jawa Cirebon dengan Bahasa Jawa pada umumnya, lalu persentase perbedaannya hanya sekitar 24-25%. Sementara untuk diakui sebagai sebuah bahasa mandiri, diperlukan sedikitnya 80% perbedaan dengan bahasa terdekatnya.[20]
Pengembangan pendidikan Bahasa Cirebon
Pengembangan dan perlindungan bahasa yang diamanatkan oleh Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 dalam kaitannya dengan pengembangan Bahasa Cirebon hanya terjadi disekitar wilayah eks-karesidenan Cirebon yaitu (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, sebagian wilayah Kabupaten Majalengka dan sebagian wilayah Kabupaten Kuningan) sementara wilayah kabupaten lainnya yang juga didiami oleh Suku Cirebon seperti wilayah Kabupaten Subang sebelah utara dan sebagian wilayah Kabupaten Karawang di Pesisir Timur hingga tahun 2011 (delapan tahun setelah Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003) diterbitkan belum juga mendapatkan pengajaran Bahasa Cirebon, adanya ketidakmerataan pengajaran bahasa daerah di Jawa barat ini dikarenakan pemerintah memberikan hak sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah di setiap Kabupaten/Kota untuk menentukan sendiri pengajaran bahasa daerah yang ada di wilayahnya.
Pendidikan Bahasa Melayu dialek Betawi
Berbeda halnya dengan pendidikan bahasa cirebon, pendidikan bahasa betawi di wilayah Provinsi Jawa Barat mengalami hal yang lebih parah dari masalah yang dialami oleh bahasa cirebon, pendidikan Bahasa Betawi hingga tahun 2011 (delapan tahun setelah Perda Jawa Barat No. 5 Tahun 2003) diterbitkan sama sekali belum dilakukan di wilayah yang didiami oleh suku betawi yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, sebagian Kabupaten Bogor wilayah Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta sebelah barat, padahal penelitian tentang Bahasa Betawi telah cukup banyak dilakukan, di antaranya:
- K. Ikranegara (1980). Melayu Betawi Grammar. Linguistic Studies in Indonesian and Languages in Indonesia 9. Jakarta: NUSA.
- S. Wallace (1976). Linguistic and Social Dimensions of Phonological Variation in Jakarta Malay. PhD. Dissertation, Cornell University.
- Klarijn Loven (2009). Watching Si Doel: Television, Language and Cultural Identity in Contemporary Indonesia, 477 halaman, ISBN 90-6718-279-6. Penerbit: The KITLV/Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies at Leiden.
- Lilie M. Roosman (April 2006). Lilie Roosman: Phonetic experiments on the word and sentence prosody of Betawi Malay and Toba Batak, Penerbit: Universiteit Leiden.
Pengembangan pendidikan bahasa Melayu dialek Betawi
Hingga tahun 2011 Pemerintah Daerah yang wilayahnya didiami oleh Suku Betawi yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang masih belum mengadakan pendidikan bahasa daerah Bahasa Melayu dialek Betawi dan hanya mengajarkan pendidikan bahasa daerah Bahasa Sunda.
Perguruan tinggi negeri
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Cirebon
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang
- Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor
- Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung
- Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung (Poltekkes),Bandung
- Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN), d/h Politeknik Mekanik Swis-ITB Bandung, Bandung
- Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), d/h Politeknik ITB Bandung, Bandung
- Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) , d/h Politeknik UI, Kota Depok
- Politeknik Negeri Sukabumi (Polsu), Sukabumi
- Politeknik Negeri Indramayu, Indramayu
- Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS Bandung), Bandung
- Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), d/h National Hotel Institute (NHI), Bandung
- Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung (STSI Bandung), d/h ASTI Bandung, Bandung
- Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT), d/h Institut Teknologi Tekstil (ITT), Bandung
- Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi
- Universitas Indonesia (UI), Kota Depok
- Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Kota Depok
- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung), Bandung
- Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan lokasi kampus di,Bandung dan Sumedang
- Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (Kampus Limo, UPNVJ), Depok
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), d/h IKIP Bandung, dengan lokasi kampus pusat di Bandung, dan kampus daerah di Kabupaten Bandung, Purwakarta, Sumedang, dan Tasikmalaya
- Universitas Siliwangi (UNSIL), Tasikmalaya
- Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Karawang
Perguruan tinggi swasta
- Institut Teknologi Nasional (Itenas), di Bandung
- Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), di Tasikmalaya
- Institut Agama Islam Darussalam Ciamis (IAID) di Ciamis
- Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), di Bandung
- Universitas Telkom, di Bandung
- Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), di Bandung
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gici (STIE GICI), di Kota Depok
- Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani),di Bandung
- Universitas Langlangbuana (Unla), di Bandung
- Universitas Kristen Maranatha, di Bandung
- Universitas Islam Bandung (Unisba), di Bandung
- Universitas Pasundan (Unpas), di Bandung
- Universitas Widyatama (Utama), di Bandung
- Universitas Garut (Uniga), di Garut
- Universitas Islam Nusantara (Uninus), di Bandung
- Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), di Cirebon
- Universitas Perjuangan (Unper), di Tasikmalaya
- Universitas Galuh (Unigal), di Ciamis
- Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Bogor
- Universitas Pakuan (Unpak), di Bogor
- Universitas Komputer Indonesia (Unikom), di Bandung
- Universitas Winaya Mukti (Unwim), di Jatinangor Sumedang
- Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), di Jatinangor Sumedang
- Universitas Sebelas April (Unsap), di Sumedang
- Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), di Bandung
- Universitas Majalengka (Unma), di Majalengka
- Universitas Kuningan (Uniku), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Kesehatan Kuningan (STIKKU), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ihya (STAI Al-Ihya), di Kuningan
- Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa (STAIA), di Bekasi
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ipwija Jakarta (STIE Ipwija), di Gunung Putri, dan Cileungsi, Kabupaten Bogor
- Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB), di Bandung
- Universitas Bale Bandung (Unibba), di Bandung
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Ishlah (STEI Al-Ishlah), di Cirebon
- Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (STT NUSA PUTRA), di Sukabumi [21]
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Amin (STAI Al-Amin), di Sukabumi
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Tasikmalaya (STMIK Tasikmalaya), di Kota Tasikmalaya
- Universitas Wiralodra (Unwir), di Indramayu
- Universitas Subang (Unsub), di Subang
- Universitas Gunadarma (UG), di Kota Depok
- Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), di Sukabumi
- Universitas Sukabumi (Unsu), di Sukabumi
- Universitas Presiden (PresUniv), di Bekasi
- Universitas Purwakarta (Unpur), di Purwakarta
- Universitas Sutan Mahesa (Unsuma), di Sukabumi Utara
- Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muttaqien (STAI Al-Muttaqien) di Purwakarta
- Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana (STT Wastukancana), di Purwakarta
- Politeknik Pos Indonesia (Polposindo), di Bandung
- Universitas Muhammadiyah Bandung (Unimba), di Bandung
- Universitas Suryakancana (Unsur), di Cianjur
- Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), di Cirebon
- Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), di Cirebon
- Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon (UNTAG) di Cirebon
- Universitas Perjuangan Tasikmalaya (UNPERTAS) di Tasikmalaya
- Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) di Tasikmalaya
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Prima Indonesia di Babelan, Bekasi
- Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi (IKIP Siliwangi) di Bandung
- Institut Pendidikan Indonesia (IPI), di Garut
Pemerintahan
Kabupaten dan Kota
(Plt.) 1.305,77 1.788.336 16 -/165
Jawa Barat terdiri atas 18 kabupaten dan 9 kota. Kota-kota hasil pemekaran sejak tahun 1996 adalah:
- Kota Bekasi, dimekarkan dari Kabupaten Bekasi pada tahun 1996
- Kota Depok, dimekarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1999
- Kota Cimahi, dimekarkan dari Kabupaten Bandung pada tahun 2001
- Kota Tasikmalaya, dimekarkan dari Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2001
- Kota Banjar, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis pada tahun 2002
- Kabupaten Bandung Barat, dimekarkan dari Kabupaten Bandung tahun 2007
- Kabupaten Pangandaran, dimekarkan dari Kabupaten Ciamis tahun 2012
Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Provinsi Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten, 9 kotamadya, 627 kecamatan, 645 kelurahan dan 5.312 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 44.039.313 jiwa dengan total luas wilayah 35.377,76 km².[24][25]
Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 No. KodeKemendagri Kabupaten/
Kota Luas Wilayah
(km²) Penduduk
(2017) 2017 Kecamatan Kelurahan Desa 1 32.04 Kab. Bandung 1.767,96 3.522.724 31 10 270 2 32.17 Kab. Bandung Barat 1.305,77 1.616.203 16 - 165 3 32.16 Kab. Bekasi 1.224,88 2.554.376 23 7 180 4 32.01 Kab. Bogor 2.710,62 4.246.307 40 19 416 5 32.07 Kab. Ciamis 1.414,71 1.228.294 27 7 258 6 32.03 Kab. Cianjur 3.840,16 2.246.663 32 6 354 7 32.09 Kab. Cirebon 984,52 2.099.089 40 12 412 8 32.05 Kab. Garut 3.074,07 2.210.017 42 21 421 9 32.12 Kab. Indramayu 2.040,11 1.845.205 31 8 309 10 32.15 Kab. Karawang 1.652,20 2.110.476 30 12 297 11 32.08 Kab. Kuningan 1.110,56 1.132.610 32 15 361 12 32.10 Kab. Majalengka 1.204,24 1.266.981 26 13 330 13 32.18 Kab. Pangandaran 1.010,00 406.898 10 - 93 14 32.14 Kab. Purwakarta 825,74 912.708 17 9 183 15 32.13 Kab. Subang 1.893,95 1.552.925 30 8 245 16 32.02 Kab. Sukabumi 4.145,70 2.523.992 47 5 381 17 32.11 Kab. Sumedang 1.518,33 1.135.818 26 7 270 18 32.06 Kab. Tasikmalaya 2.551,19 1.713.677 39 - 351 19 32.73 Kota Bandung 167,67 2.404.589 30 151 - 20 32.79 Kota Banjar 113,49 201.191 4 9 16 21 32.75 Kota Bekasi 206,61 2.409.083 12 56 - 22 32.71 Kota Bogor 118,50 1.005.012 6 68 - 23 32.77 Kota Cimahi 39,27 532.988 3 15 - 24 32.74 Kota Cirebon 37,36 325.767 5 22 - 25 32.76 Kota Depok 200,29 1.809.120 11 63 - 26 32.72 Kota Sukabumi 48,25 334.033 7 33 - 27 32.78 Kota Tasikmalaya 171,61 692.567 10 69 - Total Jawa Barat 35.377,76 44.039.313 627 645 5.312
Daftar Gubernur
Berikut merupakan daftar Gubernur Jawa Barat:[26]
No. Potret Gubernur Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Gubernur Periode Referensi 1 Mas Sutardjo Kertohadikusumo 19 Agustus 1945 Desember 1945 Partai Indonesia Raya Jusuf Adiwinata(19451949) 1 [27][28]2 Mohammad Djamin Desember 1945 Juni 1946 Non Partai 2 3 Murdjani Juni 1946 1 April 1947 Partai Indonesia Raya 3 4 Raden Mas Sewaka 1 April 1947 25 April 1951 Partai Indonesia Raya 4 [29][30][31][ket. 1] Ipik Gandamana
(19491952) 25 April 1951 10 September 1951[a] 5 [32][33]5 Sanusi Hardjadinata 1 Juli 1951 9 April 1957 Partai Nasional Indonesia 6 [ket. 2][ket. 3][34]Lowong[b] 9 April 1957 1 Juli 1957 N/A 6 Ipik Gandamana 1 Juli 1957 6 Februari 1960[c] Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia 7 Oja Somantri Januari 1958 6 Februari 1960 Majelis Syuro Muslimin Indonesia [ket. 4][35]7 Mashudi 6 Februari 1960 25 April 1967 Militer Astrawinata
(19601963) 8 [ket. 5][ket. 6] E. Dachjar Sudiwijaya (19631967) 25 April 1967 14 Februari 1970 9 [36] Raden Sabri Gandanegara
(19661974) Raden Ahmad Nashuhi
(19671973) 8 Solihin Gautama Purwanegara 14 Februari 1970 14 Februari 1975 Militer 10 [ket. 7][37][38]9 Aang Kunaefi Kartawiria 14 Februari 1975 19 Mei 1980 Militer Soehoed Warnaen
(19781980) 11 19 Mei 1980 22 Mei 1985
- Aboeng Koesman
- Soehoed Warnaen
(1985) [40] Karna Suwanda (1994)
Suryatna Subrata
(1992)
Mas Achmad Sampurna
(19921999) 19 Mei 1990 29 Mei 1993[d] 14
(1990) [41][42]11 Raden Nana Nuriana 29 Mei 1993 13 Juni 1998 Militer Ukman Sutaryan
(19941999)
Mas Achmad Sampurna
(19921999) 15
(1993) [43]13 Juni 1998 13 Juni 2003 Partai Golongan Karya 16
(1998) [ket. 9]
- Dedem Ruchlia
- Husein Jachjasaputra
- Soedarna T. M.
(2003) [44][45][46]13 Ahmad Heryawan 13 Juni 2008 13 Juni 2013 Partai Keadilan Sejahtera Dede Yusuf 18
(2008) [47][48][49]13 Juni 2013 13 Juni 2018 Deddy Mizwar 19
(2013) [50][51][52]14 Ridwan Kamil
5 September 2018 Petahana Non Partai Uu Ruzhanul Ulum 20
(2018) [53]Legenda
Pelaksana tugas Gubernur
Berikut daftar Penjabat dan Pelaksana Tugas Gubernur yang menggantikan Gubernur petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret Pelaksana tugas Gubernur Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Gubernur Definitif Ukar Bratakusumah(Komisaris Republik Indonesia di Jawa Barat) 22 Desember 1948 1 September 1950 4 [ket. 10] Raden Mas Sewaka Lex Laksamana
(Pelaksana Harian) 27 Maret 2008 9 April 2008 17
(2003) [ket. 11][54] Danny Setiawan Perry Suparman
(Pelaksana Harian) 7 Februari 2013 20 Februari 2013 18
(2008) [ket. 12][55] Ahmad Heryawan Deddy Mizwar
(Pelaksana Harian) 16 Maret 2014 26 Maret 2014 19
(2013) [ket. 13][56]4 April 2014 24 April 2014 [57]13, 20, 25 Juni dan 1 Juli 2014 [58] Iwa Karniwa
(Pelaksana Harian) 13 Juni 2018 18 Juni 2018 [59] Transisi Mochamad Iriawan
(Penjabat) 18 Juni 2018 5 September 2018 [60] Transisi Catatan
- ^ Ditangkap Belanda sejak 22 September 1948 dan dibebaskan pada Mei 1949. Pada bulan Maret 1950, Sewaka kembali bertugas
- ^ Menjadi Gubernur Jawa Barat berdasarkan Keppres Nomor 112 tahun 1951
- ^ Diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Indonesia
- ^ Kepala Daerah Swatantra I Provinsi Jawa Barat sempat memiliki dualisme kepemimpinan. Oja Sumantri merupakan kader Partai Masyumi sekaligus anggota merangkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan (DPRDP) Jawa Barat
- ^ Perwira TNI pertama yang menjadi gubernur atau kepala daerah di Indonesia
- ^ Terdapat reaksi spontan terhadap penunjukan Mashudi sebagai Gubernur dan Astrawinata sebagai Wakil Gubernur. Meski Astrawinata orang terdekat PKI, namun Fraksi tersebut menyesalkan atas penetapan mereka
- ^ Gubernur Solihin tidak menginginkan melanjutkan kembali menjadi Gubernur dikarenakan kebijakan tidak disetujui Menteri Dalam Negeri Amir Machmud
- ^ Sesuai dengan Keputusan Nomor 67/M Tahun 1980 tertanggal 7 Mei 1980 menetapkan Aang Kunaefi sebagai Gubernur Jawa Barat untuk masa jabatan kedua. Dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud pada 19 Mei 1980.
- ^ Pada masa kepemimpinannya, Banten dimekarkan dari Jawa Barat dan terbentuk provinsi baru
- ^ Menjadi Gubernur pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
- ^ Danny Setiawan dan Nu'man Abdul Hakim mengajukan cuti untuk kampanye dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2008
- ^ Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf mengajukan cuti untuk kampanye dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2013
- ^ Ahmad Heryawan mengajukan cuti untuk menjadi Juru Kampanye PKS dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014
- ^ Dibebaskan dari jabatannya pada tanggal 9 Mei 1951 karena telah diangkat menjadi Menteri Pertahanan Indonesia, sesuai dengan Keppres Nomor 102 tahun 1951. Pensiun dari jabatan Gubernur Jawa Barat pada 10 September 1951
- ^ Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat lowong setelah Gubernur Sanusi Hardjadinata menjadi Menteri Dalam Negeri Indonesia
- ^ Tanggal 10 Juli 1959 diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Indonesia
- ^ Tanggal 27 Maret 1993 diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Indonesia
Perwakilan Daerah
DPRD Jawa Barat beranggotakan 120 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Jawa Barat terdiri dari 1 Ketua dan 5 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Jawa Barat yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, Arif Supratman, di Gedung Merdeka. Komposisi anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik di mana Partai Gerindra adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 25 kursi.[61][62][63] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Jawa Barat dalam tiga periode terakhir.[64][65][66][67]
Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode 2009-2014 2014-2019 2019-2024 PKB 2 7 12 Gerindra 8 11 25 PDI-P 17 20 20 Golkar 16 17 16 PKS 13 12 21 PPP 8 9 3 PAN 5 4 7 Hanura 3 3 0 Demokrat 28 12 11 NasDem (baru) 5 4 Perindo (baru) 1 Jumlah Anggota 100 100 120 Jumlah Partai 9 10 10Jawa Barat memiliki 91 wakil di DPR RI dari 11 daerah pemilihan dan empat wakil di DPD.
Pariwisata, Seni, dan Budaya
Pariwisata
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:
1. Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung
2. Taman Wiladatika, Cimanggis, Kota Depok
3. Saung Talaga, Pancoran Mas, Kota Depok
4. Situ Cikabuyutan, Cilebak, Kabupaten Kuningan
5. Situ Patenggang, Rancabali, Kabupaten Bandung
6. Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
7. Taman Hutan Raya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
8. Situ Buleud, Kabupaten Purwakarta
9. Kebun Raya Bogor, Kota Bogor
10. Talaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor
11. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor
12. Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor
13. Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran
14. Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur
15. Puncak, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur
16. Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur
17. Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur
18. Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Kabupaten Cianjur
19. Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur
20. Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon
21. Keraton Kanoman, Kota Cirebon
22. Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon
23. Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon
24. Taman Air Sunyaragi, Kota Cirebon
25. Plangon, Kabupaten Cirebon
26. Belawa, Kabupaten Cirebon
27. Trusmi, Kabupaten Cirebon
28. Wanawisata Ciwaringin, Kabupaten Cirebon
29. Cikalahang, Kabupaten Cirebon
30. Cipanas, Kabupaten Garut
31. Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang
32. Curug Bandung, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
33. Curug Cigeuntis, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
34. Curug Cipanundaan, Tegalwaru, Kabupaten Karawang
35. Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang
36. Pantai Pakis Jaya, Pakis Jaya, Kabupaten Karawang
37. Pantai Samudera Baru, Pedes, Kabupaten Karawang
38. Pantai Tanjung Baru, Tempuran, Kabupaten Karawang
39. Pantai Tirtamaya, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu
40. Linggarjati, Kabupaten Kuningan
41. Candi Jiwa, Batujaya, Kabupaten Karawang
42. Candi Blandongan, Batujaya, Kabupaten Karawang
43. Waduk Darma, Kabupaten Kuningan
44. Curug Putri, Kabupaten Kuningan
45. Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan
46. Liang Panas, Kabupaten Kuningan
47. Air Terjun Sidomba, Kabupaten Kuningan
48. Curug Landung, Kabupaten Kuningan
49. Situ Cicerem, Kabupaten Kuningan
50. Paseban, Kabupaten Kuningan
51. Cigugur, Kabupaten Kuningan
52. Hutan Kota, Kabupaten Kuningan
53. Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan
54. Palutungan, Kabupaten Kuningan
55. Curug Muara Jaya, Kabupaten Majalengka
56. Situ Sangiang, Kabupaten Majalengka
57. Taman Buana Marga, Kabupaten Majalengka
58. Tirta Indah, Kabupaten Majalengka
59. Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
60. Ciater, Kabupaten Subang
61. Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang
62. Pantai Blanakan, Blanakan, Kabupaten Subang
63. Pantai Pondok Bali, Legon Kulon, Kabupaten Subang
64. Penangkaran Buaya, Blanakan, Kabupaten Subang
65. Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi
66. Pantai Ujung Genteng, Ciracap, Kabupaten Sukabumi
67. Kampung Toga, Kabupaten Sumedang
68. Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang
69. Situ Gede, Kota Tasikmalaya
70. Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya
71. Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya
72. Godong Ijo, Bojongsari, Kota Depok
73. Situ Bagendit, Kabupaten Garut
74. Pantai Santolo, Kabupaten Garut
75. Situ Cilodong, Cilodong, Kota Depok
76. Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut
77. Kampung 99 Pepohonan, Limo, Kota Depok
78. Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
79. DKandang Amazing Farm, Sawangan, Kota Depok
80. Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat
81. Masjid Dian Al-Mahri, Limo, Kota Depok
82. Situ Pengasinan, Sawangan, Kota Depok
83. Situ Pengarengan, Sukmajaya, Kota Depok
84. Situ Lengkong, Panjalu, Kabupaten Ciamis.
85. Museum Sejarah Nabi Muhammad, Sukmajaya, Kota Depok
86. Alun-Alun Kota Depok, Cilodong, Kota Depok
87. Rumah Keramik F Widayanto, Beji, Kota Depok
88. Studio Alam TVRI, Sukmajaya, Kota Depok
89. Air Terjun Curug Nangka Indah, Tamansari, Kabupaten Bogor
90. Taman Hutan Raya Pancoran Mas, Pancoran Mas, Kota Depok
91. TWM Park, Cisarua, Kabupaten Bogor
92. Hutan Kota Universitas Indonesia (UI), Beji, Kota Depok
93. Devoyage Bogor, Bogor Selatan, Kota Bogor
94. Museum Zoologi Bogor, Bogor Tengah, Kota Bogor
95. Curug Cisurian, Jalaksana, Kabupaten Kuningan
96. Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu
97. Gunung Munara, Rumpin, Kabupaten Bogor
Kesenian
- Pencak silat
- Jaipong
- Gamelan
- Wayang Golek
- Wayang kulit Cirebon
- Kuda Renggong
- Sisingaan
- Kuda Lumping
- Angklung
- Tari Topeng
- Tari Topeng Cirebon
- Tarling
- Degung
- Calung
- Tayub
- Cianjuran
- Kiliningan
- Tari Ketuk Tilu
- Rampak Kendang
- Yanuar Wita
- Lagu Manuk Dadali
- Lagu Cing Cang Keling
- Badud
- Ronggeng Gunung
Makanan
- Batagor
- Cireng
- Comro
- Misro
- Tape singkong (Peuyeum)
- Oncom
- Ubi Cilembu
- Mochi
- Dodol Garut
- Empal Gentong
- Sega Jamblang
- Kecap Majalengka
- Kalua Jeruk
- Opak
- Tahu Sumedang
- Tahu Gejrot
- Gula Cakar
- Wajit
- Rengginang
- Combro
- Sate Maranggi
- Gehu
- Cimol
- Bala-Bala
- Gulali
- Sele Pisang
- Asinan Bogor
- Tutug Oncom atau biasa disingkat T.O.
- Manisan Cianjur
- Cireng
- Angling
- Hucap Kuningan
- Adas
- Papais Ada berbagai varian diantaranya Papais Biasa (Papais Pocong), Papais Ten, dsb.
- Galendro Ampas Kelapa
- Apeum
- Ranginang
- Gerejek atau Regejek
- Opak
- Simpring atau Kicimpring
- Saroja
- Sambel Beledak
- Rujak
- Mie kocok
- Mi koclok
Indeks Pembangunan Manusia
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi termaju di Indonesia. Jika dilihat dari Indeks Pembangunan Manusianya (IPM), Jawa Barat merupakan provinsi paling maju ke-10 di Nusantara.[68] Kini IPM Jawa Barat adalah 70,05 (0,700) dan menempati status tinggi.[69] Daerah subprovinsi termaju ialah Kota Bandung dengan IPM sebesar 80,13 (0,801) yang berstatus sangat tinggi, sedangkan yang paling tertinggal ialah Kabupaten Cianjur dengan IPM sebesar 62,92 (0,629) yang berstatus sedang.[70]
Artikel yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia kota dan kabupaten di Jawa Barat:
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2016
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2015
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2014
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2013
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2012
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2011
- Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2010
Referensi
- ^ Sigar, Edi (1996). Buku Pintar Indonesia. Jakarta: Pustaka Delaprasta.
- ^ Tempo.com: Hari Jadi Jawa Barat Ditetapkan Tanggal 19 Agustus 1945
- ^ a b "Provinsi Jawa Barat Dalam Angka 2019" (pdf). www.jabarprov.go.id. hlm.9, 96. Diakses tanggal 11 April 2021.
- ^ "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kepercayaan dan Jenis Kelamin di Provinsi Jawa Barat". www.data.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-04. Diakses tanggal 4 Februari 2020.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 11 April 2021.
- ^ APBD Perubahan Jawa Barat 2015
- ^ PAD Jawa Barat 2014
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 26 Januari 2021. Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
- ^ Pemerintah Kabupaten Subang - Kawah Tangkuban Parahu
- ^ Sensus Penduduk 2010 - Provinsi Jawa Barat. Badan Pusat Statistik Indonesia. Diakses 30 Juli 2013
- ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm.23, 3641. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 17 Oktober 2021.
- ^ "Pergub 69 Tahun 2013" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-17. Diakses tanggal 2016-09-04.
- ^ Kamus Utama, Kamus Bahasa Sunda Terlengkap - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- ^ Unpad dan Yayasan Kebudayaan Rancage Luncurkan Kamus Utama Basa Sunda - Universitas Padjadjaran
- ^ Kamus Tebal Bahasa Sunda Dikenalkan di Eropa | nusa | tempo.co
- ^ Staf Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. 2011. Penduduk. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- ^ Suganda. Her. 2008. Propinsi Cirebon. Bandung: Tribun Jabar
- ^ Rosidi, Ajip. 2010. "Bahasa Cirebon dan Bahasa Indramayu".
- ^ Rajagaluh - Jawa Tengah di Kabupaten Majalengka
- ^ Menimbang-nimbang Bahasa Cirebon Diarsipkan 2012-01-17 di Wayback Machine.(Edisi Tahun 2009)
- ^ //nusaputra.ac.id/ diakses 14 November
- ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-10.
- ^ "Potret Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jawa Barat Menuju Satu Data Kependudukan Indonesia". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 22 Februari 2021. hlm.24. Diakses tanggal 1 April 2021.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Jabar dalam Grafis: Sejarah Pemimpin". Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 2014. Diakses tanggal 12 Mei 2018.
- ^ Gubernur pertama Jabar, orang Jawa Tulen kantor di Jakarta Merdeka (24/2/2013). Diakses tanggal 6 Juni 2020
- ^ Gubernur Jawa Barat Menolak Beras Belanda Historia (2019). Diakses tanggal 9 Juni 2020
- ^ "Keputusan Presiden No. 60 Tahun 1951 tentang Pengangkatan Saudara Sewaka sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Otonom Jawa Barat" (PDF). Sekretariat Kabinet RI. 25 April 1951. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 18 November 2019.
- ^ Raden Mas Sewaka: Gubernur Jawa Barat Masa Kritis Koransulindo (5/6/2018). Diakses tanggal 9 Juni 2020
- ^ Kronik Revolusi Indonesia Jilid V Books.google.co.id. Diakses tanggal 19 Juni 2020
- ^ Arsip Keputusan Presiden DPR RI Diakses tanggal 9 Juni 2020
- ^ "Keppres No. 177 tahun 1951 tentang Perberhentian Kepala Daerah Jawa Barat" (PDF). Sistem Informasi Perundangan-undangan Sekretariat Kabinet RI. Sekretariat Kabinet RI. 10 September 1951. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 12 Mei 2018.
- ^ Kiprah Gubernur Jawa Barat Sanusi Hardjadinata dan Pangdam Siliwangi Kolonel Kawilarang 1951-1953: Suatu Catatan Awal Kompasiana (14/9/2012). Diakses tanggal 9 Juni 2020
- ^ Oya Somantri: Politisi Nasionalis-Religus di Jawa Barat 1950-an (Sebuah Catatan Awal) Kompasiana (13/10/2015). Diakses 1 Juni 2020
- ^ Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional Books.google.co.id
- ^ Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Books.google.co.id
- ^ Solihin GP, gubernur merakyat ajak Soeharto mandi di sungai Merdeka (24/2/2013). Diakses tanggal 6 Juni 2020
- ^ Mimbar Departemen Dalam Negeri Books.google.co.id
- ^ PRESIDEN KEPADA GUBERNUR JABAR: JANGAN SAMPAI TERGODA TAHTA, HARTA, WANITA Soeharto (22/5/1985). Diakses tanggal 28 Mei 2020
- ^ Pelantikan
- ^ Pelantikan Wakil Gubernur Tempo (07/11/1992)
- ^ Pelantikan Tempo (29/05/1993). Diakses tanggal 18 Juni 2020
- ^ ORS; Hidayat, Patria (22 Mei 2003). "Dani Setiawan-Nu`man Abdul, Gubernur dan Wagub Jabar". Liputan6. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Ridho, Poernomo Gontha (25 September 2003). "Honda Resmikan Pabrik Transmisi Otomatis". Tempo. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Ade Afriandi, Mochamad (4 September 2003). "Thesis UGM: Konformitas Kebijakan Pemerintah Kota Bandung Terhadap Karakteristik Sp Asial Pedagang Kaki Lima" (PDF). Universitas Gadjah Mada & Badan Pembangunan Nasional. Diakses tanggal 13 Juni 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Januar, TB Ardi (13 Juni 2008). "Inilah Janji Hade Saat Kampanye". Okezone. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ KPL; RIF, ed. (22 April 2008). "Hade Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar Terpilih". Merdeka. Diakses tanggal 3 Juni 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ A15; MHF; BAY (23 April 2008). "Heryawan Terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat". Kompas. Diakses tanggal 3 Juni 2018.
- ^ Kuswandi, Rio (13 Juni 2013). "Heryawan Resmi Dilantik sebagai Gubernur Jabar". Kompas. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Pemkot Depok (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar Resmi Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat". Berita Depok, Pemerintah Kota Depok. Diakses tanggal 13 Juni 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ TYA; AVI (13 Juni 2013). "Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar Resmi Jadi Gubernur dan Wagub Jabar". Detik News. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ Bebey, Aksara. "Ridwan Kamil jadi gubernur Jabar besok, Oded pimpin Kota Bandung | merdeka.com". Merdeka (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-09-04.
- ^ Danny setiawan Cuti dari Gubernur Jabar[pranala nonaktif permanen] Detik (26/3/2008). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Gubernur Jabar Dapat Cuti Kompas.com (4/2/2013). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Jadi Juru Kampanye Ahmad Heryawan Cuti 10 Hari Republika (13/3/2014). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Jadi Jurkam, Aher Cuti Jadi Gubernur Selama 20 Hari[pranala nonaktif permanen] Detik (4/4/2014). Diakses tanggal 29 Mei 2020
- ^ Heryawan: Cuti Saya Tidak Ganggu Pemerintahan Kompas (12/6/2014)
- ^ Bebey, Aksara (11 Juni 2018). "Tugas Aher selesai, Iwa Karniwa jadi Plh Gubernur Jawa Barat". Merdeka. Diakses tanggal 13 Juni 2018.
- ^ "M Iriawan Resmi Jadi Pj Gubernur Jabar | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-06-18.
- ^ Dendi Ramdhani (02-09-2019). Khairina, ed. "120 Anggota DPRD Jabar Resmi Dilantik di Gedung Merdeka". kompas.com. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Endah Asih Lestari (02-09-2019). "Sebanyak 120 Anggota DPRD Jabar Periode 2019-2024 Resmi Dilantik". PIKIRAN RAKYAT. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Fabiola Febrinastri (02-09-2019). "120 Anggota DPRD Jabar 2019 - 2024 Resmi Dilantik". suara.com. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ (Indonesia) "Rapat Pleno KPU Tetapkan Gerindra Dapat Kursi Paling Banyak di DPRD Jabar". Kompas. 13 Aug 2019. Diakses tanggal 14 Aug 2019.
- ^ (Indonesia) "Sejarah DPRD Jawa Barat". dprd jabar. 12 Feb 2014. Diakses tanggal 12 Feb 2015.
- ^ "Ini Bakal Anggota DPRD Jabar Hasil Pemilu 2019". JUARA NEWS. 17-05-2019. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ Oris Riswan (01-09-2014). "Resmi Dilantik, 100 Anggota DPRD Jabar Siap Bekerja". okezone.com. okenews. Diakses tanggal 23-09-2019. Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
- ^ "Daftar provinsi Indonesia menurut IPM tahun 2016". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2017-06-01.
- ^ //www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211 Indeks Pembangunan Manusia menurut Provinsi, 2010-2016 (Metode Baru)
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat". jabar.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-28. Diakses tanggal 2017-08-28.
Catatan
- ^ Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003, mengakui tiga penduduk asli Jawa Barat yaitu Sunda, Betawi dan Cirebon/Jawa Cirebon
Lihat pula
- Daftar provinsi Indonesia
- Daftar Sesar di Jawa Barat
- Daftar Gunung di Jawa Barat
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Barat
- (Indonesia) Situs web resmi panduan wisata Jawa Barat
Koordinat: 6°52S 107°36E / 6.867°S 107.600°E / -6.867; 107.600