Data hasil observasi dan kajian pustaka dianalisis dengan metode

Belajar Data Science di Rumah 04-Agustus-2021

Data hasil observasi dan kajian pustaka dianalisis dengan metode

Salah satu teknik pengumpulan data sekunder yang terbilang populer dan digunakan sampai saat ini adalah kajian pustaka. Buku-buku maupun pustaka yang digunakan sebagai acuan seringkali menjadi elemen penting dalam studi kepustakaan atau kajian pustaka. Kajian pustaka ini penting untuk menghimpun data-data yang diperlukan dalam penelitian terkait topik-topik yang ingin kita teliti. Berdasarkan definisinya, kajian pustaka adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penelitian kepustakaan tidak hanya kegiatan membaca dan mencatat data-data yang telah dikumpulkan. Tetapi lebih dari itu, peneliti harus mampu mengolah data yang telah terkumpul dengan tahap-tahap penelitian kepustakaan. Kajian pustaka dipakai karena kesederhanaan dan kemudahannya dalam mencari referensi baik secara offline seperti koran, laporan penelitian, buku teks maupun online melalui e-book. Tapi selama pandemi yang masih berlangsung tentunya menyulitkan peneliti untuk mendapatkan referensi secara langsung karena beberapa perpustakaan maupun penyedia akses buku penunjang ditutup sementara. Salah satu hal yang bisa diatasi adalah dengan memanfaatkan referensi jurnal-jurnal yang memiliki kemiripan terhadap topik sejenis.

Kajian pustaka juga dipilih selain karena kemudahan dalam mendapatkan datanya juga hemat biaya. Hal ini dikarenakan anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan peminjaman buku di perpustakaan dan dengan mudah didapatkan hanya menggunakan keyword atau kata kunci yang ingin dicari buku atau sumber referensinya. Selain itu, beberapa kampus juga telah melakukan penyesuaian apabila kesulitan mendapatkan data primer dapat mengubah desain penelitian dengan melakukan kajian pustaka secara mendalam tanpa melakukan penelitian ulang atau pengajuan usulan judul ulang. Di satu sisi, penggunaan teknik pengumpulan data sekunder menggunakan kajian pustaka memudahkan kita dari segi efisiensi kerja dalam penyusunan laporan riset. Terlepas dari apapun penggunaan teknik pengumpulan datanya, yang terpenting dan utamanya adalah kejujuran untuk mendapatkan data yang akurat dan valid agar menjawab tujuan riset. Lalu, seperti apa penggunaan kajian pustaka dalam teknik pengumpulan data sekunder? Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai penggunaan kajian pustaka dalam teknik pengumpulan data sekunder. Dengan harapan bisa menjadi tambahan insight dan rekomendasi bagi peneliti maupun data enthusiast. Jangan lewatkan artikel berikut ini, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!

1. Mengenal Lebih Dalam Kajian Pustaka

Penelitian kepustakaan yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Tetapi lebih dari itu, peneliti harus mampu mengolah data yang telah terkumpul dengan tahap-tahap penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini penulis menerapkan metode penelitian kepustakaan karena setidaknya ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama bahwa sumber data tidak melulu bisa didapat dari lapangan. Adakalanya sumber data hanya bisa didapat dari perpustakaan atau dokumen-dokumen lain dalam bentuk tulisan, baik dari jurnal, buku maupun literatur yang lain. Kedua, studi kepustakaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk memahami gejala-gejala baru yang terjadi yang belum dapat dipahami, kemudian dengan studi kepustakaan ini akan dapat dipahami gejala tersebut.

Baca juga : Data Analisis : 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data

2. Fungsi dan Kedudukan Penting dalam Kajian Pustaka

Semua penelitian memerlukan suatu kajian pustaka

  • Perbedaannya terletak pada fungsi, tujuan dan kedudukan studi pustaka dalam masing-masing penelitian tersebut;

  • Dalam penelitian kepustakaan, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam kajian teoritis;

  • Penelitian kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber kepustakaan untuk sumber data penelitiannya, tanpa melakukan penelitian lapangan

3. Prosedur Pengumpulan Data Pada Kajian Pustaka

  • Pemilihan topik dapat dilakukan berdasarkan permasalahan dalam fenomena yang ada;

  • Eksplorasi informasi terhadap topik yang dipilih untuk menentukan fokus penelitian;

  • Menentukan fokus penelitian berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan dapat berdasarkan prioritas permasalahan;

  • Sumber data yang dikumpulkan adalah berupa informasi atau data empirik yang bersumber dari buku-buku, jurnal, hasil laporan penelitian dan literatur lain yang mendukung tema penelitian ini;

  • Membaca sumber kepustakaan merupakan sebuah kegiatan perburuan yang menuntut keterlibatan pembaca secara aktif dan kritis agar bisa memperoleh hasil maksimal; Dalam membaca sumber penelitian, pembaca harus menggali secara mendalam bahan bacaan yang memungkinkan akan menemukan ide-ide baru yang terkait dengan judul penelitian;

  • Membuat catatan penelitian boleh dikatakan tahap yang paling penting dan barangkali juga merupakan puncak dalam keseluruhan rangkaian penelitian;

  • Mengolah catatan penelitian, semua sumber yang telah dibaca kemudian diolah atau dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang disusun dalam bentuk laporan penelitian;

  • Penyusunan laporan sesuai dengan sistematika penulisan yang berlaku.

4. Teknik Pengumpulan Data Pada Kajian Pustaka

  • Editing: pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara yang satu dengan yang lain;

  • Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan;

  • Finding: melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.

Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif

5. Pengen Belajar Data yang Tidak Membosankan? DQLab Solusinya!

Berdasarkan jenis data melalui teknik pengumpulannya, dibagi ke dalam dua jenis yakni data primer dan data sekunder. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian membutuhkan data sebagai penguat untuk menjawab tujuan penelitian. Dengan data science kita akan mampu menganalisis data dimanapun berada, kemampuan problem solving yang baik, dan skill di berbagai bidang ilmu lainnya yang mana diketahui bahwa data science terdiri dari bidang ilmu matematika, statistik, dan komputer. Dengan mempelajari Data Science, kamu akan terlatih dan terbiasa untuk menghasilkan informasi dari olahan data mentah dan insight yang valuable. Jika kamu penasaran dengan data science dan ingin belajar data science secara langsung, caranya mudah banget. Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Cobain juga free module Introduction to Data Science with R dan Introduction to Data Science with Python untuk menguji kemampuan data science kamu. Kalian juga bisa mencoba studi kasus penerapan real case industry. Ayo persiapkan dirimu untuk berkarir sebagai praktisi data yang kompeten!

Penulis: Reyvan Maulid

Editor: Annissa Widya Davita

Teknik analisis data. Seorang peneliti mengumpulkan data dengan cara survei, observasi, wawancara mendalam, dan sebagainya. Setelah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut, peneliti memilah-milah atau menyeleksi data untuk dianalisis. Teknik yang digunakan pada proses analisis data penelitian disebut dengan teknik analisis data. 

Pembahasan kali ini kita akan menguraikan tentang teknik analisis data. Teknik analisis data pembahasan ini yaitu dari pengertian, tujuan, macam-macam, langkah-langkah, sampai dengan penafsirannya. Untuk dapat memahaminya, baca sampai dengan selesai ya!

Pengertian Teknik Analisis Data menurut Para Ahli

Sebelum kita mempelajari pengertian dari teknik analisis data, kita pelajari terlebih dahulu mengenai pendapat-pendapat ahli mengenai teknik analisis data seperti di bawah ini.

1. Qomari

Salah satu tahapan paling penting dalam proses penelitian ialah tahap analisis data. Tahap analisis data merupakan tahap yang tidak bisa dilupakan dalam proses penelitian. Tahap ini mengharuskan data yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, kemudian diolah dan disajikan untuk membantu menjawab permasalahan penelitian yang diteliti (2009:1).

2. Stainback

Analisis data adalah hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Hal ini berarti mengkaji dan memahami hubungan-hubungan dan konsep dalam daya, sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi.

3. Spradley

Analisis data pada penelitian merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan erat dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis ialah untuk mencari pola.

4. Bogdan

Teknik analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari, dan membuat simpulan yang bisa diceritakan pada orang lain (Zakariah, dkk, 2020:52).

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat diambil simpulan bahwa analisis data ialah proses dalam suatu penelitian yang dilakukan setelah pengumpulan data, dengan cara menganalisis, mengolah, mengorganisasi, dan menyusunnya, kemudian diambil simpulan dari hasil keseluruhan penelitian tersebut.

Teknik analisis data ini tidak hanya pada penelitian kualitatif saja, akan tetapi juga pada penelitian kuantitatif, sehingga pada analisis datanya akan ditemui berbagai perbedaan yang harus kita ketahui. Untuk mempermudah pemahaman mengenai teknik analisis data, pelajari tujuan teknik analisis data di bawah ini ya!

Baca Juga : Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya

Tujuan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data tentu memiliki tujuan yang akan dicapai dalam penggunaannya pada suatu penelitian. Analisis data merupakan tahapan yang penting dalam penelitian. Teknik analisis data ini sangat erat kaitannya atau tergantung dengan desain penelitian dan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa teknik analisis data hanya dapat dilakukan ketika poin-poin penelitian sudah terpenuhi, misalnya pengumpulan data yang tepat yang disesuaikan dengan permasalahan pada penelitian tertentu.

Tujuan teknik analisis data ialah untuk menentukan atau mendapatkan simpulan secara keseluruhan yang berasal dari data-data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, teknik analisis data bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai data-data penelitian, sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

Teknik analisis data ini bermacam-macam jenisnya. Untuk memahami lebih lanjut, baca sampai selesai ya!

Macam-macam Teknik Analisis Data

Secara umum, teknik analisis data pada penelitian dibagi menjadi 2 (dua) jenis yang luas, yaitu teknik analisis data penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penjelasannya seperti di bawah ini.

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif yaitu analisis data yang berasal dari data-data yang terjaring dari proses pengumpulan data, yaitu rekam & catat, tinjauan pustaka, wawancara, serta partisipasi (Rohmadi & Nasucha, 2015:34).

Teknik analisis data kualitatif ialah teknik analisis yang berfokus pada data-data yang bersifat kualitatif. Pada teknik analisis data kualitatif menganalisis atau membahas mengenai konsep-konsep suatu permasalahan dan tidak disertai data-data berupa angka-angka. Teknik analisis data pada penelitian kualitatif ada 3, yaitu analisis konten, analisis wacana, dan analisis naratif. Penjelasannya ialah sebagai berikut.

a. Analisis Konten/Isi (Content Analysis)

Analisis konten berasal dari komunikasi penelitian dan berpotensi menjadi salah satu yang paling penting menjadi teknik penelitian dalam ilmu sosial. Analisis konten konten berusaha untuk menganalisis data-data dalam konteks tertentu, berkaitan dengan individu-kelompok atau atribut-budaya mereka (Krippendorf, 1989:403).

Pada analisis konten, data biasanya dihasilkan atau didapatkan oleh pengamat yang merekam atau mentranskripsikan menjadi materi tekstual, bisa berupa gambar atau suara yang sesuai untuk analisis (Hayes & Krippendorff, 2007).

b. Analisis Wacana (Discourse Analysis)

Teknik analisis wacana pada penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis wacana-wacana atau komunikasi antarorang dalam suatu konteks sosial tertentu. Bidang yang dikaji pada analisis wacana yaitu berupa pidato, tulisan, bahasa, percakapan (baik verbal dan nonverbal), dan sebagainya.

c. Analisis Naratif

Teknik analisis data naratif pada penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis atau meneliti mengenai kumpulan deskripsi suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi, kemudian menyajikannya dengan bentuk narasi atau cerita. Contoh analisis naratif ini ialah mengenai kajian biografi.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif ialah teknik yang mengolah atau mengelola data-data bersifat angka-angka atau statistik. Pada teknik analisis data kuantitatif, data-data yang digunakan ialah data-data angka atau data numerik yang dapat dihitung secara tepat dengan perhitungan rumus statistik. Data-data kuantitatif tersebut berupa survei, arsip data, peringkat, dan sebagainya.

Teknik analisis pada penelitian kuantitatif ada 2, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Penjelasannya ialah sebagai berikut.

a. Statistik Deskriptif

Analisis data deskriptif pada penelitian kuantitatif ialah analisis data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data-data yang ditemukan secara apa adanya. Deskripsi pada penelitian kuantitatif ialah menggambarkan data-data yang berupa angka-angka dengan deskripsi berdasarkan data tersebut secara jelas. Contoh penelitian mengenai analisis deskriptif kuantitatif ialah perhitungan data atau jumlah profesi, dll.

b. Statistik Inferensial

Salah satu tugas statistik inferensial ialah menarik simpulan mengenai suatu variabel yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh untuk digeneralisasikan pada populasi. Generalisasi pada penelitian kuantitatif ialah suatu cara pengambilan simpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu yang sedikit jumlahnya (Winarsunu, 2006:11).

Pada statistik inferesial, bertujuan untuk menentukan sejauh mana data-data penelitian tersebut mewakili atau merepresentasikan populasi. Statistik inferensial tidak dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode dan teknik yang sama pada data yang berbeda. Penjelasannya ialah sebagai berikut.

  • Data nominal, menggunakan analisis kategori
  • Data ordinal, menggunakan non-parametrik
  • Data interval & rasio, menggunakan parametrik.

Baca Juga : Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh

Model Teknik Analisis Data

Ada dua model dalam analisis data pada suatu penelitian, yaitu teknik analisis data model induktif dan deduktif. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Model Induktif

Analisis data secara induktif ialah analisis data yang prosesnya berlangsung dari fakta-fakta (data) ke teori. Penggunaan analisis dengan cara induktif ini karena untuk menghindari manipulasi data-data penelitian, sehingga berdasarkan data baru disesuaikan dengan teori (Rohmadi & Nasucha, 2015:34). 

Selain itu, Bryman & Burgess (2002:4) menjelaskan bahwa analisis data model induktif sangat erat kaitannya dengan studi mengenai permasalahan sosial. Pada model analisis induktif ini mengharuskan seorang peneliti untuk menyesuaikan kasus yang tidak sesuai dengan hipotesis, sehingga memerlukan revisi lebih lanjut dari hipotesis tersebut, atau bahkan peneliti kembali ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang valid.

2. Model Deduktif

Analisis data secara deduktif ialah analisis data yang berkebalikan dari model induktif. Pada analisis data model deduktif ialah prosesnya berlangsung dari teori-teori baru ke fakta-fakta (data penelitian).

Langkah-langkah dalam Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penerapannya harus memperhatikan langkah-langkah. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam teknik analisis data ialah, pengolahan data, penganalisisan data, dan penafsiran data. Penjelasannya ialah sebagai berikut. 

1. Pengolahan Data

Langkah pertama dalam teknik analisis data ialah pengolahan data. Tahap pengolahan data ialah ketika data-data sudah terkumpul. Pegolahan data bertujuan untuk menyeleksi atau memfokuskan data dengan permasalahan penelitian, sehingga data-data tersebut tidak menyebar. Tahap pengolahan data ada 3, yaitu penyuntingan, pengkodean, dan tabulasi.

a. Penyuntingan (Editing)

Tahap pertama dari pengolahan data ialah penyuntingan. Tahap penyuntingan atau editing ini ialah tahap paling awal yaitu memeriksa atau mengecek data-data yang sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian.

b. Pengkodean (Coding)

Tahap kedua pengolahan data ialah coding atau pengkodean, yaitu tahap kedua setelah memeriksa atau mengecek data. Pada tahap ini data-data ditandai dengan simbol atau tanda tertentu untuk digunakan sebagai bahan analisis.

c. Tabulasi (Tabulating)

Tahap ketiga pengolahan data ialah tabulasi atau tabulating. Tahap tabulasi ini merupakan tahap yang mengharuskan peneliti untuk menyusun atau menyajikan data-data tersebut disesuaikan dengan permasalahan penelitian.

2. Penganalisisan Data

Langkah kedua pada analisis data ialah penganalisisan data. Tahap penganalisisan data ialah tahap kedua setelah data-data penelitian sudah diolah, disajikan, dan disusun secara sistematis. Tujuan penganalisisan data dilakukan untuk menyederhanakan, mengklasifikasikan, untuk memudahkan data tersebut ditafsirkan. 

Pada penelitian kuantitatif, data-data disusun dengan bentuk angka-angka statistik, sedangkan penelitian kualitatif, data-data tersebut dinyatakan dengan simbol-simbol atau kata-kata.

3. Penafsiran Hasil Analisis

Langkah terakhir pada analisis data ialah penafsiran. Penafsiran hasil penelitian ini dilakukan untuk menafsirkan data-data yang telah disusun, diolah, dan disajikan menjadi simpulan yang bisa dipahami oleh pembaca. Penarikan simpulan pada penelitian ini ialah dengan cara menyesuaikan antara hipotesis dengan hasil penelitian yang telah ditemukan, apakah sesuai atau tidak, dan sebagainya.

Hal yang terpenting untuk dipahami oleh peneliti ialah penarikan simpulan pada hasil penelitian bersifat objektif dan berdasarkan data-data yang valid. Selain itu, bahasa dan pembahasan yang digunakan tidak bertele-tele, sehingga pembaca tidak susah untuk memahaminya.

Baca Juga : Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

Teknik Analisis Data Interaktif

Teknik analisis data interaktif oleh Miles & Huberman. Miles & Huberman (dalam Rohmadi & Nasucha, 2015:87-88) memaparkan bahwa teknik analisis data interaktif ialah teknik analisis data yang terdiri atas empat komponen proses analisis, yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data-data atau fakta-fakta yang digunakan untuk bahan penelitian. Contoh teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.

2. Reduksi data

Reduksi data dilakukan setelah data-data penelitian tersebut telah terkumpul. Pada tahap reduksi data, tidak semua data digunakan untuk bahan penelitian, akan tetapi dipilih atau diseleksi terlebih dahulu sebelum dianalisis. Tidak semua data dapat digunakan, karena data-data yang digunakan untuk penelitian adalah data-data yang sesuai atau difokuskan pada suatu permasalahan penelitian.

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik simpulan akhir. Reduksi data sendiri meliputi empat (4) hal, yaitu;

  • Meringkas data
  • Mengkode
  • Menelusuri tema
  • Dan membuat gugus-gugus (Agusta, 2003:10).

3. Penyajian data (Display data)

Penyajian data ialah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, hingga memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif adalah sebagai berikut.

  • Teks naratif
  • Matriks, grafik, jaringan, dan bagan (Agusta, 2003:10).

Tahap penyajian data ini mengharuskan data-data untuk diseleksi atau dispesifikasi pada fokus permasalahan penelitian. Data-data disesuaikan dengan permasalahan pada penelitian. 

4. Penarikan simpulan

Penarikan simpulan dilakukan ketika ketiga proses awal pada penelitian tersebut telah terlaksana. Ketika data sudah disajikan dengan fokus pada permasalahan, maka akhirnya adalah untuk menarik simpulan mengenai hasil analisis data tersebut. Simpulan tidak serta merta dijelaskan secara umum, namun harus berdasarkan penelitian tersebut.

Baca Juga : Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya

Pertimbangan dalam Pemilihan Teknik Analisis Data

Setidaknya ada empat (4) faktor yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan dalam pemilihan teknik analisis data penelitian. 4 faktor tersebut menurut Qomari (2009:2) ialah sebagai berikut.

1. Karakteristik permasalahan penelitian

Permasalahan penelitian secara umum bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu penelitian deskriptif, korelatif, dan komparatif. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka sebelum melakukan analisis data haruslah memperhatikan teknik analisis data yang akan dipakai dengan menyesuaikan pada permasalahan penelitian tersebut.

2. Karakteristik data penelitian yang dikumpulkan

Data penelitian juga harus diperhatikan sebelum melakukan atau memilih teknik analisis data. Secara garis besar, data dikelompokkan menjadi 2, yaitu data diskrit dan kontinu. Sedangkan untuk tingkat pengukurannya, skala data dibagi menjadi 4, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.

3. Karakteristik sampel atau cuplikan, dan

Data penelitian dapat diperoleh dari sampel maupun populasi yang telah ditentukan. Apabila data diambil dari sampel, maka pemilihan teknik sampel perlu dilakukan secara cermat agar sampel yang dipilih benar-benar mewakili populasi.

4. Karakteristik hubungan dan banyaknya variabel

Apabila penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat korelasional berusaha mencari sifat dan besarnya hubungan antar variabel penelitian yang nantinya diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap gejala yang diamati. Teknik yang digunakan untuk mencari besarnya hubungan antardua variabel berbeda dengan teknik untuk variabel yang lebih dari dua.