Dampak negatif pemakaian kondom bagi wanita

Cara memakai kondom memang terlihat mudah. Namun, nyatanya masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam memakai kondom. Hal ini tentunya membuat kondom tidak berfungsi dengan baik, sehingga kurang efektif dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.

Kesalahan dalam memakai kondom tidak hanya dilakukan oleh pasangan baru. Pasangan lama yang kerap menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan, ternyata masih bisa ‘kecolongan’ akibat kurangnya pengetahuan tentang pemakaian kondom yang benar.

Dampak negatif pemakaian kondom bagi wanita

Kesalahan Pemakaian Kondom yang Sering Dilakukan

Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika memilih dan memakai kondom:

1. Membeli ukuran yang tidak sesuai

Ukuran penis setiap pria berbeda-beda. Sebelum membeli kondom, kenali ukuran penis dan pilihlah kondom yang ukurannya sesuai dengan ukuran penis Anda. Hindari memaksakan diri untuk membeli kondom dengan ukuran yang tidak pas.

Jika ukurannya terlalu kecil, kondom akan mudah sobek saat digunakan dan bisa menyebabkan penis cedera. Sementara itu, kondom yang ukurannya terlalu besar akan mudah terlepas saat berhubungan seks.

2. Tidak memeriksa kondisi kondom saat membeli

Beberapa studi menunjukkan bahwa sekitar 70–75% pria lupa atau jarang memeriksa kondisi kondom pada saat membelinya. Kondom yang ada di toko bisa saja sudah dalam keadaan rusak atau kedaluwarsa.

Saat membeli kondom atau sebelum menggunakannya, biasakan untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Perhatikan pula kemasan kondom dan jangan menggunakan kondom jika kemasan produk tampak kusam, rusak, warnanya pudar, apalagi jika kondom tampak lengket pada kemasan.

3. Membuka kondom dengan benda tajam

Anda mungkin pernah terburu-buru saat akan membuka kondom, sehingga menggunakan benda tajam seperti gunting, pisau, atau bahkan menggigit kemasan kondom untuk membukanya dengan cepat.

Namun, hal ini justru akan meningkatkan risiko kondom rusak atau sobek sehingga efektivitasnya akan berkurang.

4. Tidak membuka gulungan kondom dengan baik

Saat hendak menggunakan kondom, pastikan bahwa kondom yang digunakan tidak terbalik. Agar tidak salah pasang, Anda bisa meletakkan kondom pada puncak kepala penis dan perlahan membuka gulungan kondom tersebut hingga menutupi seluruh permukaan penis.

Jika Anda tidak membuka gulungan kondom dengan benar, sebagian permukaan kulit penis tidak akan terlindungi, sehingga meningkatkan risiko kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS).

5. Memakai kondom ketika belum ereksi penuh

Memakai kondom saat penis belum ereksi sepenuhnya akan membuat kondom lebih sulit dipakai, tidak terpasang dengan baik, dan mudah rusak. Hal ini juga dapat mengubah posisi kondom karena ukuran penis yang berbeda ketika sebelum dan sesudah ereksi.

6. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom

Ruang di ujung kondom berfungsi sebagai tempat menampung air mani. Banyak pria yang sering kali tidak menyisakan tempat di bagian tersebut, sehingga ketika selesai berhubungan seks, air mani mudah tercecer dan tidak ditampung pada kondom dengan baik. Hal ini juga dapat berisiko membuat kondom lebih mudah robek.

7. Salah memilih pelumas kondom

Menggunakan pelumas kondom bisa membuat kegiatan berhubungan seks semakin nyaman. Penggunaan pelumas juga dikatakan mempermudah penggunaan kondom. Namun, tidak semua pelumas cocok dengan bahan kondom.

Agar kondom tidak rusak saat digunakan, Anda sebaiknya tidak memilih kondom yang berbahan dasar minyak seperti baby oil, losion, maupun petroleum jelly. Jika ingin menggunakan pelumas kondom, pilihlah pelumas yang berbahan dasar air.

8. Terlambat menggunakan kondom

Sebelum melakukan hubungan intim (termasuk seks oral), kondom sudah harus terpasang. Jangan tunggu mendekati waktu ejakulasi baru menggunakan kondom, sebab risiko kehamilan dan penularan penyakit tetap ada karena sempat berhubungan sekstanpa pengaman.

9. Tidak melepaskan kondom setelah selesai berhubungan intim

Membiarkan kondom tetap terpasang setelah terjadi ejakulasi juga merupakan tindakan yang keliru. Saat air mani sudah tertampung di kondom dan kondom tetap dibiarkan terpasang, air mani bisa saja keluar dari kondom.

10. Memakai lebih dari satu kondom

Ada yang menganggap bahwa memakai kondom hingga berlapis-lapis dapat meningkatkan efektivitas kondom. Namun, hal ini tidaklah benar. Justru sebaliknya, menggunakan dua kondom sekaligus justru memudahkan gesekan antara kedua kondom, sehingga mudah sobek.

11. Menyimpan kondom di dompet

Kondom yang disimpan di dompet, apalagi sampai berbulan-bulan, dapat kehilangan fungsinya. Hal ini dikarenakan kondom bisa saja terpapar suhu panas sehingga kualitas dan efektivitas kondom tersebut bisa berkurang karena bahannya rusak.

Selain berbagai kesalahan di atas, pemakaian kondom yang sama berulang kali juga merupakan salah satu kesalahan yang mungkin masih dilakukan sebagian orang. Hal ini perlu dihindari karena bisa membuat kondom tidak berfungsi dengan baik.

Risiko Tidak Memakai Kondom dengan Benar

Kita sering mengenal kondom sebagai alat pengaman dalam berhubungan seksual. Hal tersebut merujuk pada fungsi kondom untuk mencegah kehamilan dengan cara menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina.

Selain itu, kondom juga menghalangi gesekan langsung antara alat kelamin, sehingga dapat mengurangi risiko penularan IMS seperti gonore, HIV, dan sifilis.

Tidak memakai atau menggunakan kondom dengan benar sama saja dengan tidak menggunakan kondom sama sekali. Itulah alasannya mengapa memerhatikan cara memakai kondom dengan tepat menjadi bagian penting sebelum berhubungan intim.

Selain untuk mencegah kehamilan dan penularan infeksi menular seksual, pemakaian kondom yang tepat juga penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi pria. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kesalahan memakai kondom dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria usia produktif.

Oleh karena itu, pastikan Anda menghindari beberapa kesalahan dalam memakai kondom. Jangan lupa untuk selalu menggunakan kondom dengan baik dan benar saat Anda hendak berhubungan seksual.

Jika Anda mengalami kesulitan terhadap penggunaan kondom, misalnya bingung dengan cara menggunakan kondom yang benar atau sulit memilih kondom karena memiliki alergi dengan produk lateks dari kondom, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter.

Ladies, banyak orang memilih untuk menggunakan kondom sebagai pilihan alat kontrasepsi yang paling mudah untuk didapatkan. Selain tidak harus pergi ke apotek, kondom dapat dengan mudah ditemui di toko-toko atau supermarket, murah, dan cara penggunaannya pun mudah. Namun tahu kah Anda Ladies, bahwa menggunakan kondom akan sangat berbahaya bagi kesehatan rahim Anda. Dilansir dari pridesource.com, berikut ulasan lengkapnya.

Apakah Anda mengira bahwa menggunakan kondom ternyata sangat berbahaya bagi wanita, Ladies? Banyak orang mengira bahwa kondom adalah cara paling aman dalam mencegah kehamilan, penularan penyakit kelamin serta HIV. Namun sebuah penelitian di Chemical and Veterinary Investigation Institute di Stuttgart, Jerman menemukan bahwa kondom mengandung zat yang dapat menyebabkan kanker.

Pada proses pembuatan kondom, ada sebuah zat yang bernama N-Nitrosamin yang berguna untuk menambah elastisitas. Namun tahukah Anda, Ladies bahwa zat ini lah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker serviks pada wanita. Zat ini akan terurai ketika terkena cairan semen, pelumas pada Miss.V bahkan keringat yang ada pada tangan ketika memasangnya.

Hal ini sangat lah disayangkan karena banyak orang yang tidak mengetahui kemungkinan tersebut. Sehingga hingga saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kondom sebagai cara mudah untuk melakukan program KB, Ladies. Jika Anda dan pasangan adalah salah satu pengguna kondom, ada baiknya Anda meninggalkannya mulai malam ini. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk pemilihan alat kontrasepsi yang lebih aman untuk Anda, Ladies. Semoga bermanfaat.

Oleh: Larasati Zuhro

TERKAIT: 4 Makanan dan Minuman untuk Mengatasi Darah Rendah

(vem/rsk)

KOMPAS.com - Sejumlah wanita mengeluhkan tidak nyaman berhubungan intim menggunakan kondom. Pasalnya, pemakaian alat penunda kehamilan tersebut dianggap bisa menyebabkan keputihan. Namun benarkah demikian?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, Grace Valentine, tidak menyangkal anggapan tersebut.

Menurut dia, pemakaian kondom memang bisa menyebabkan efek keputihan bagi beberapa wanita, terutama mereka yang sensitif terhadap protein pada bahan kondom yang terbuat dari pohon karet.

"Pada orang tertentu yang alergi lateks atau alergi bahan pelumas, kondom bisa bikin keputihan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Jumat, (13/4/2018).

Baca juga : Benarkah Hubungan Intim Bikin Vagina Melar? Dokter Menjelaskan

Keputihan yang disebabkan alergi kondom bisa muncul sesaat setelah kulit vagina bergesekan dengan kondom.

Respons reaksi juga dapat ditunjukkan setelah satu jam kontak langsung dengan kondom dengan keputihan sebagai tanda alergi sampingan. Tanda utamanya yakni ruam kemerahan di kemaluan disertai gatal atau bahkan perih seperti terbakar.

"Tanda lain bisa saja keluar cairan sekret vagina yg berlebih akibat alergi tersebut, keputihan," imbuhnya.

Jika sudah sampai memicu timbulnya keputihan, Grace menyarankan para perempuan segera menghentikan pemakaian kondom. Dia pun tidak bisa menawarkan alternatif kondom berbahan lain karena yang ada di pasaran, umumnya berbahan lateks.

Baca juga : Kasus Langka, Seorang Perempuan Terlahir Tanpa Vagina

Apabila tidak lekas menyetop penggunaan kondom, keputihan dikhawatirkan menjadi abnormal.

Bahkan, paparan kondom berulang bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan lain bagi orang yang alergi.