Lihat Foto Show KOMPAS.com - Dalam suatu tanda nada terkadang terdapat simbol-simbol seperti tanda “#”. Tanda tersebut disebut dengan tanda kromatis, dan harus dimasukkan juga ke dalam instrumental musik. Namun tahukah kamu apa yang disebut sebagai tanda kromatis? Apa saja yang termasuk tanda kromatis, dan bagaimana cara membacanya? Untuk mengetahui jawabannya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini! Dilansir dari Hello Music Theory, tanda kromatis atau tanda aksidental adalah tanda nada yang bukan merupakan kunci yang berfungsi untuk menaikkan ataupun menurunkan nada not yang ada di belakangnya. Ada tiga jenis tanda kromatis yaitu kres, mol, dan pugar. Ketiganya memiliki simbol dan juga fungsinya sendiri.
ou.instructure.com Tanda kromatis Tanda kress atau tanda sharp adalah tanda kromatis yang meninggikan not di belakangnya sebesar setengah nada. Misalnya tanda kress sebelum not C merubah not tersebut menjadi cis yang lebih tinggi setengah nada dari C. Baca juga: Tinggi Rendah Nada dan Tanda Tempo Tanda mol atau tanda flat adalah tanda kromatis yang merendahkan not di belakangnya sebesar setengah nada. Misalnya tanda mol sebelum not C merubah not tersebut menjadi ces yang lebih rendah setengah nada dari c. Tanda pugar atau tanda natural adalah tanda kromatis yang mengembalikkan nada-nada yang sebelumnya ditinggikan atau direndahkan menjadi nada asalnya. Dapat dikatakan bahwa tanda pugar disebut tanda natural karena dapat menghilangkan pengaruh tanda kromatis lainnya pada not nada ke keadaan alaminya. Dilansir dari Hello Music Theory, tanda kromatis yang mucul akan diterapkan pertama kali pada not di belakangnya dan diteruskan setiap ada pengulangan not tersebut dalam satu bilah. Misalkan not ditandai dengan tanda kress, maka semua not C dalam bilah tersebut akan dinaikkan setengah nada. Kecuali jika tanda pugar dimasukkan, berarti semua not C kembali ke nada alamiahnya. Baca berikutnya Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Tiongkok.
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, .[1] adalah awal penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balokInterval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval antara garis dan spasi adalah sekunde. Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, kunci-G digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2, sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada. Contoh penggunaan notasi balokPenggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang disederhanakan ( perdengarkan). Bagian awal An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
Dalam notasi angka, not ditentukan dengan angka 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la) dan 7 (si). Angka-angka tersebut menunjukkan tinggi-rendahnya nada. Ada juga angka 0 sebagai tanda diam. Nada 1 tanpa titik merupakan nada dasar. Tanda satu titik di atas not, menunjukkan bahwa not tersebut naik satu oktaf dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not, menunjukkan bahwa not tersebut turun satu oktaf dari nada asli. Nada 1 tanpa garis miring merupakan nada natural. Tanda garis miring silang ke kanan pada not, menunjukkan bahwa not tersebut naik setengah nada dari nada asli (berfungsi seperti tanda kres pada notasi balok). Not dengan garis miring ke kanan ditentukan dengan angka 1 dengan simbol / (di atau do naik setengah), 2 dengan simbol / (ri atau re naik setengah), 4 dengan simbol / (fi atau fa naik setengah), 5 dengan simbol / (sel atau sol naik setengah) dan 6 dengan simbol / (li atau la naik setengah), sedangkan tanda garis miring silang ke kiri pada not, menunjukkan bahwa not tersebut turun setengah nada dari nada asli (berfungsi seperti tanda mol pada notasi balok). Not dengan garis miring ke kiri ditentukan dengan angka 2 dengan simbol \ (ra atau re turun setengah), 3 dengan simbol \ (ma atau mi turun setengah), 5 dengan simbol \ (sal atau sol turun setengah), 6 dengan simbol \ (le atau la turun setengah) dan 7 dengan simbol \ (sa atau si turun setengah). Membaca Notasi AngkaNotasi angka 4 suara S (Sopran), A (Alto), T (Tenor), B (Bass)
|