Dalam permainan sepak bola yang boleh melakukan Tendangan penalti adalah

tirto.id - Tendangan penalti merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pertandingan sepak bola.

Sebuah tendangan penalti dapat saja mengubah atau membalikkan kedudukan. Penalti dapat pula menyebabkan kemenangan sebuah tim, atau malah sebaliknya, kekalahan.

Lantas, bagaimana aturan pemberian tendangan penalti dalam pertandingan sepak bola? Apa pelanggaran yang menyebabkan penalti? Bagaimana posisi penendang penalti dan kiper yang bertugas menahan penalti?

Baca juga: Macam Tendangan Bebas dalam Sepak Bola, Aturan, Beda dengan Penalti

Aturan Tendangan Penalti di Sepak Bola

Berdasarkan Law of The Game 2020/21 yang dirilis oleh International Football Association Board (IFAB), terdapat sejumlah aturan dalam yang mesti diperhatikan sebelum tendangan penalti dilakukan.

Tendangan penalti baru boleh dilakukan apabila wasit sudah meniupkan peluitnya. Bola harus berada tepat di titik penalti dengan kondisi diam atau statis. Jaring gawang dan tiang gawang juga harus dalam kondisi diam.

Wasit harus mengenali dengan jelas pemain yang bertindak sebagai pengambil tendangan penalti.

Pemain yang mengambil tendangan penalti dilarang melakukan backheel atau menendang bola ke belakang. Bola tendangan penalti wajib diarahkan ke depan.

Ketika penalti sudah dieksekusi, dan bola bergerak dari titik penalti, maka pertandingan sudah dianggap open play.

Namun, catatan khusus diberikan kepada pemain yang mengambil tendangan penalti. Sesudah mengambil tendangan penalti, ia tidak boleh menyentuh/memainkan bola sebelum bola mengenai pemain lain.

Contohnya dapat kita tengok pada laga semifinal Piala Eropa 2020 yang mempertemukan Inggris dan Denmark. Saat babak pertama perpanjangan waktu, wasit Daniel Makkelie menghadiahi sebuah tendangan penalti untuk Inggris setelah Raheem Sterling dijatuhkan oleh Joakim Mæhle Pedersen.

Bertindak sebagai eksekutor, Harry Kane melepaskan tendangan yang kemudian bisa ditepis oleh penjaga gawang Denmark, Kasper Schmeichel.

Sayang, bola rebound hasil tepisan itu justru kembali kepada Kane. Penyerang Tottenham Hotspur itu tak menyiakan bola liar di muka gawang. Ia langsung mengirimkan bola jauh ke sisi kanan Schemeichel. Gol pun tercipta untuk Inggris.

Gol ciptaan Kane sah menurut Law of the Game. Sebab, bola yang ia tendang ke gawang Denmark sebelumnya sudah mengenai Schmeichel.

Law of the Game juga memuat aturan apabila pemain dari kedua tim melakukan pelanggaran saat penalti dieksekusi.

Jika bola masuk, tetapi ada pemain dari tim pengambil penalti (attacking team) melakukan pelanggaran, maka wasit menghentikan pertandingan dan menginstruksikan rekick atau mengulang tendangan penalti.

Namun, apabila bola tidak masuk atau ditepis oleh penjaga gawang, maka wasit menginstruksikan tendangan bebas tidak langsung (indirect free kick).

Tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran oleh wasit adalah pemain menendang ke arah belakang, bola penalti ditendang oleh pemain yang tidak dianggap jelas sebagai pengambil penalti, dan pengambil tendangan penalti melakukan gerakan tipuan ketika mulai berlari menuju bola.

Aturan juga berlaku apabila tim dari penjaga gawang (defending team) melakukan pelanggaran. Jika bola hasil tendangan penalti tidak masuk ke gawang, maka wasit menginstruksikan untuk pengambilan penalti ulang.

Namun demikian, apabila bola berhasil masuk ke gawang, maka itu tetap dianggap sebagai gol yang sah.

Baca juga: Jumlah Pemain Sepak Bola Satu Regu Saat Pertandingan, Posisi, Tugas

Penyebab Tendangan Penalti

Tendangan penalti merupakan hukuman yang diberikan wasit kepada tim yang melakukan pelanggaran di area penalti. Pelanggaran yang dimaksud adalah yang dilakukan oleh tim bertahan terhadap tim menyerang.

Adapun tindakan yang dianggap wasit sebagai pelanggaran meliputi handball atau bola menyentuh tangan pemain dengan sengaja maupun tidak disengaja. Penalti juga diberikan apabila pemain menarik baju pemain lawan atau melakukan permainan keras di area kotak penalti.

Selain itu, pelanggaran yang dilakukan penjaga gawang juga dapat berujung hukuman penalti. Misalnya, penjaga gawang mengulur waktu pertandingan dan menghentikan pemain dengan cara keras.

Jarak Tendangan Penalti dari Gawang

Tendangan penalti atau kerap disebut tendangan 12 pas adalah sebuah tendangan yang dilakukan dari titik penalti dengan jarak 11 meter atau 12 yard dari gawang.

Sementara itu, pemain yang bukan pengambil penalti dan kiper harus berada di luar area penalti. Jaraknya 9,15 meter ke belakang dari titik penalti. Mereka tidak boleh melakukan pergerakan sebelum tendangan penalti dilakukan.

Posisi Kiper dalam Tendangan Penalti

Kiper atau penjaga gawang tetap berada di antara tiang gawang dan menatap pemain yang mengambil penalti. Penjaga gawang tidak diperbolehkan menyentuh tiang gawang, mistar gawang, dan jaring gawang sebelum bola ditendang.

Saat bola ditendang, paling tidak salah satu kaki penjaga gawang harus sejajar dengan garis gawang.

Baca juga artikel terkait PENJASKES atau tulisan menarik lainnya Hery Setiawan
(tirto.id - hes/fds)


Penulis: Hery Setiawan
Editor: Fitra Firdaus
Kontributor: Hery Setiawan

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pengertian Tendangan Penalti adalah – Ketika menonton pertandingan dua klub besar dalam sepakbola, semisal Barca Vs Real Madrid, atau Juventus Vs AC Milan, atau Man City Vs ManUtd, apa yang kamu pikirkan bila wasit memberikan penalti? Bisa jadi kamu sangat bahagia atau justru sebaliknya: kesal dengan wasit.

Ya, pinalti memang tendangan bagai pisau bermata dua. Sangat menguntungkan bagi tim yang diberikan hadiah penalti tetapi sebaliknya sangat merugikan tim yang menyebabkan terjadinya penalti. Sebab kalau sudah terjadi penalti, peluang terjadinya gol lebih besar dibanding gagal menmasukkan bola.

Yang jadi pertanyaan, tahukah kamu apa itu penalti? Penalti itu bisa merujuk pada titik penalti, tendangan atau kotak penalti. Meski yang paling umum adalah tendangan penalti.

Tendangan penalti adalah tendangan yang dilakukan di titik penalti yang jaraknya 11 meter dari gawang. Tendangan penalti disebabkan karena adanya pelanggaran di area kotak penalti.

Selain sebagai hukuman atas pelanggaran, pinalty kick juga kerap diadakan untuk menentukan tim pemenang ketika pertandingan berakhir imbang. Karena tendangan ini dilakukan di titik putih serta berada dalam kotak penalti atau 12 pas, maka banyak pula yang menyebutnya dengan istilah tendangan 12 pas yang artinya tendangan dengan jarak 12 kaki dari gawang.

Tendangan penalti memiliki peluang yang begitu besar dalam membuka peluang gol. Sebab posisinya sangat dekat dengan penjaga gawang. Selain itu, penendang berada di posisi head to head dengan penjaga gawang tanpa adanya penjagaan pagar betis seperti halnya tendangan bebas lainnya.

Meskipun sama antara penalti hukuman dengan yang bertujuan untuk menentukan pemenang, penerapan kedua jenis penalti tersebut memiliki sejumlah perbedaan dalam batasan-batasannya.

Menurut catatan sejarah, penalti pertama kali dikenalkan di wilayah Britania Raya pada akhir abad ke-19. Tim pertama yang memperoleh hadiah penalti adalah Airdrieonians dari Skotlandia pada akhir tahun 1891.

Sementara penalti pada pertandingan liga diberikan pada tim Wolverhampton Wanderers pada 14 September 1891.

Jarak Tendangan Penalti

Jarak tendangan penalti adalah 11 meter dari garis gawang. Artinya bola diletakkan pada posisi 11 meter dari garis gawang. Sementara untuk eksekutor bola mengambil jarak lari sebelum menendang bola.

Karena pada saat eksekusi tendangan tidak ada penjagaan dari pemain lain, penempatan posisi pemain selain penendang berjarak paling dekat 9,15 meter di belakang titik penalti.

Peraturan Tendangan Penalti

Ketika hendak mengeksekusi penalti, seorang pemain harus memenuhi sejumlah peraturan yang berlaku. Tujuannya agar tendangan tersebut sukses dan hasilnya tidak dianulir oleh wasit:

  • Posisi bola mesti berada di titik penalti. Penembak penalti juga mesti teridentifikasi secara tepat.
  • Posisi penjaga gawang harus berada di garis gawang dengan pandangan menghadap penendang.
  • Para pemain yang tidak menendang mesti berada di jarak 9,15 meter di belakang titik penalti.
  • Jika penendang bola melanggar aturan, wasit mungkin saja mengizinkan tendangan dilanjutkan kembali. Namun jika bola hasil tendangan tersebut masuk, maka tendangan harus diulang. Jika tidak masuk, wasit berhak menghentikan permainan. Pertandingan dilanjutkan kembali dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim lawan.
  • Jika penjaga gawang melanggar peraturan, bola yang masuk ke gawang disahkan oleh wasit. Dan jika bola tidak masuk, penalti akan diulang kembali.
  • Jika teman satu tim melanggar aturan pada saat penalti, wasit akan tetap mengizinkan tendangan dilanjutkan. Namun jika bola tidak masuk ke gawang, tendangan diulang. Dan jika bola masuk gawang, gol disahkan.
  • Hal berbeda akan terjadi jika kedua tim sama-sama melakukan pelanggaran. Tendangan akan diulang. Tentu saja hal tersebut akan merugikan salah satu tim karena peluang suksesnya penalti kemungkinan akan mengecil atau sebaliknya.

FIFA selaku induk sepakbola dunia kembali memperbaharui peraturan tendangan penalti. Yakni dengan tidak memperbolehkan pemain yang mengeksekusi tendangan tersebut dengan berpura-pura melakukan tendangan. Hal ini diberlakukan agar penjaga gawang tidak terkecoh ketika menghadang bola.

Peraturan tersebut sudah diresmikan sejak piala dunia 2014 di Brazil. Pemain yang melanggar peraturan baru tersebut akan langsung dikenai sanksi kartu kuning.

Menyusul pembaruan aturan penalti pada tahun 2014 silam, sejumlah usulan lain mengenai pembaruan penalti banyak disampaikan. Salah satunya untuk kesempatan menendang penalti. Usulan tersebut adalah kesempatan menendang penalti hanya sekali untuk menghindari keributan.

Jadi jika tendangan bisa diblok, penalti si penendang dihitung gagal serta tidak diperbolehkan menendang bola mentah. Selain usulan tersebut, sejumlah usulan lain seperti sinkronisasi jam wasit dengan waktu stadion, aturan handsball yang lebih jelas dan konsisten juga diusulkan agar permainan sepakbola lebih fair dan efektif.

Baca Juga: Teknik Dasar Sepakbola

Penyebab Penalti

Penalti terjadi karena danya pelanggaran di area kotak penalti. Pelanggaran tersebut dilakukan oleh tim bertahan terhadap tim yang sedang menyerang. Pelanggaran bisa berupa handsball, tackle yang tidak semestinya, dan sejumlah pelanggaran keras lainnya di area kotak tersebut.

Penalti juga bisa terjadi jika dalam menentukan pemenang pertandingan sudah berjalan dua babak beserta dua babak tambahan ekstra, namun hasil skor masih seri. Adanya adu penalti ini yang akan menentukan pemenang pada pertandingan tersebut. Misalnya dalam pertandingan yang bersistem gugur atau agregat di laga home dan away.

Jenis Penalti

Tendangan penalti terbagi menjadi dua jenis. Yakni:

  • Bola mutlak. Penentuan pemenang dimana tim yang kalah diberikan kepada yang telah gagal satu kali dalam melakukan tendangan. Sementara lawannya sudah berhasil memasukkan bola.
  • Bola tidak mutlak. Yakni penentuan pemenang dimana masing-masing tim melakukan penalti secara bergantian dengan selisih 2-3 skor.

Dengan mengetahui apa saja peraturan serta penyebab tendangan penalti terjadi, semoga bermanfaat agar kita makin paham tentang olahraga sepakbola.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA