Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu

Dalam dunia seni, pementasan drama ataupun teater bisa menjadi satu di antara banyaknya hiburan untuk melepaskan penat. Namun, untuk menampilkan pementasan drama/teater berjalan dengan lancar dan menarik minat penonton maka banyak hal yang perlu dipersiapkan, yaitu dengan merancang konsep pementasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pementasan adalah proses, cara, perbuatan mementaskan, dimana pementasan berasal dari kata dasar pentas. Pementasan merupakan suatu pertunjukan yang ditujukan kepada orang lain agar mendapatkan suatu tanggapan serta penilaian.

Kendati demikian, untuk mewujudkan pementasan yang ditanggapi atau dinilai dengan baik maka diperlukan perencanaan yang baik agar pementasan berjalan sesuai yang diharapkan. Ada beberapa konsep yang perlu direncanakan dan dipersiapkan dalam suatu pementasan yaitu; konsep tata pentas, tata rias, tata busana, dan musik ilustrasi.

Konsep Tata Pentas

Konsep ini merujuk pada cara penyusunan tempat pentas atau pertunjukan. Konsep tata pentas perlu diperhatikan karena hal ini akan berpengaruh pasa posisi pandang penonton terhadap suatu pertunjukan. Letak panggung pementasan hendaknya disesuaikan dengan posisi penonton sehingga penonton dapat melihat pertunjukan dengan jelas.

Baca juga: Bagaimana Teknik Pengungkapan Gagasan Dalam Teater?

Konsep Tata Rias

Rias sangat diperlukan untuk mendukung karakter tokoh pemain dalam pementasan. Berikut adalah beberapa prinsip rias karakter :

  • Rias digunakan untuk memberikan gambaran karakter penonton.
  • Memberikan riasan sesuai dengan wajah seseorang sehingga wajah asli pemain tidak terganggu oleh riasan yang dipakai.
  • Rias harus dapat dilihat oleh seluruh penonton, termasuk penonton yang paling jauh dari panggung pementasan.

Konsep Tata Busana

Tata busana sangat penting dalam pementasan karena penampilan seoranh tokoh dalam pementasan akan disorot oleh penonton. Secara garis besar tata busana mempunyai tujuan sebagai berikut :

  • Menampilkan perwatakan tokoh karena busana yang dikenakan menggambarkan siapa dia sebenarnya.
  • Membedakan tokoh-tokoh. Pakaian yang dikenakan dapat digunakan untuk menunjukan peran dalam pementasan serta dapat membedakan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya.

Konsep Musik Ilustrasi

Musik ilustrasi adalah musik yang mengiringi selama jalannya pementasan. Musik digunakan sebagai penguat cerita serta memberikan efek-efek yang dapat mendukung jalannya cerita.

ActingAktingArt DirectionBrandingDevelopmentGraphic DesignpertunjukanPublic SpeakingseniteaterTips

Mempersiapkan penyajian pementasan sangat penting karena ukuran keberhasilan dapat dinilai dengan persiapan yang baik dan matang. Demikian pula dengan pementasan teater. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan teater adalah sebagai berikut.

  1. Naskah atau Lakon
    Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
  2. Pemain
    Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.
  3. Properti
    Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan baju kerajaan dan memakai mahkota.
  4. Arena Pertunjukan
    Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya, pencahayaan bisa menggunakan obor atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa setengah melingkar, dan pengiring music bisa ditempatkan di samping.
  5. Penonton
    Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pamflet, poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa menggunakan iklan di televisi atau radio.

Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu
Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu
Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu

Copyright © 2021 Bintang Makmur

Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu

Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu

Penulis: Marhamah Ika Putri
tirto.id - 1 Sep 2021 20:15 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Dalam perancangan suatu pementasan hal yang paling dibutuhkan yaitu
Terdapat sejumlah proses persiapan saat perancangan pementasan seni teater tradisional yang perlu untuk dilakukan.

tirto.id - Pertunjukan yang disebut dengan teater berakar dari tradisi Yunani kuno. Dalam bahasa Yunani, teater berakar pada kata teatron yang makna harfiahnya adalah tempat atau gedung pertunjukan.

Sementara makna teater secara bahasa, mengutip penjelasan dari Pramana Padmodarmaya dalam Pendidikan Seni Teater (1990:2) ialah pertunjukan atau tontonan.

Sedangkan dari segi istilah, teater adalah kegiatan yang mencakup sejumlah unsur, seperti gerak laku yang diatur oleh naskah dan didukung dengan musik, make up, setting dan lain sebagainya, yang dipertontonkan di panggung ketika pementasan.

Selain versi modern, salah satu jenis dari seni pertunjukan ini teater tradisional. Teater tradisonal merupakan bentuk tontonan pertunjukan yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun.

Di Indonesia, menurut Turahmat dalam Teater: Teori dan Penerapannya (2010:4), setidaknya ada 3 macam teater tradisional. Ketiganya: Teater Rakyat (misalnya: ketoprak, ludruk); Teater Klasik (misalnya: wayang orang); dan Teater Transisi (misalnya: komidi stambul, sandiwara srimulat).

Proses Pementasan Teater Tradisional

Pementasan teater tradisional digelar untuk menghibur penonton sekaligus menjadi salah satu dari bentuk apresiasi kepada karya seni. Teater tradisional biasanya juga digelar untuk menyampaikan pesan tersirat kepada penonton melalui suatu pertunjukan karya seni.

Infografik SC Persiapan Pentas Teater Tradisional. tirto.id/Quita

Mengutip buku Seni Budaya (2014: 139) terbitan Kemendikbud, tujuan utama pementasan teater tradisional umumnya memang menyampaikan atau menyalurkan pesan-pesan tertentu pada para penonton. Penyampaian pesan dilakukan dengan pendekatan pertunjukan agar penonton terhibur.

Ada beberapa unsur pendukung dalam pementasan teater tradisional. Unsur-unsur tersebut ialah pembawaan musik, tarian, drama, dan lawakan.

Baca juga:

Keberadaan musik digunakan sebagai unsur pemeriah suasana. Irama musik juga berguna untuk penggiring penari atau sebuah adegan di pementasan teater tradisional. Adapun tarian disajikan sebagai unsur penambah gerakan bagi para pemeran.

Biasanya, sejumlah jenis teater tradisional diselenggarakan di lapangan terbuka sehingga tidak ada batasan atau jarak antara pelaku pementasan dan penonton.

Untuk menggelar pementasan teater tradisional, masih mengutip dari buku yang sama (2014:141-143), terdapat sejumlah proses perancangan pertunjukan yang harus dilakukan. Berikut sejumlah proses perancangan pementasan teater tradisional.

1. Proses Penentuan Bentuk Pementasan

Penentuan bentuk pementasan merupakan proses penting sebelum mementaskan sebuah teater tradisional. Bentuk pementasan bisa termasuk jenis teater tradisional yang ingin digunakan di pementasan.

Beberapa bentuk pementasan tradisional yang berasal dari daerah-daerah seperti Lenong, Ludruk, Makyong, Mamanda, Ludruk, Ketoprak, Wayang Wong, Wayang Gambuh, Uyeg, Mendu, Bakaba, Cepung, Dulmuluk, Longser, dan Sinrilli.

2. Proses Membuat Rancangan Arena

Membuat rancangan arena merupakan sebuas proses penentu terkait tempat atau area yang akan digunakan untuk menyajikan pementasan teater tradisional. Saat ingin membuat rancangan arena, akan lebih baik untuk memilih area yang punya karakteristik serupa dengan suasana cerita dalam teater tradisional.

Sebagai contoh, dalam pementasan teater tradisional Lenong atau Topeng Banjet, arena atau bisa juga disebut panggung, biasanya berupa ruangan terbuka sehingga ketika dilakukan pementasan, seolah-olah tidak ada jarak antara pementas dan penonton.

Selain itu, penggunaan properti pendukung seperti lampu obor sebagai hiasan di sekitar panggung pementasan teater juga dapat dipersiapkan. Pada pementasan teater tradisional Gambuh dari Bali, misalnya, daun kelapa muda dan bambu kerap digunakan sebagai hiasan panggung pementasan.

3. Proses Membuat Rancangan Properti

Membuat rancangan properti merupakan sebuah proses penentuan peralatan yang dibutuhkan saat pementasan teater tradisional berlangsung. Penggunaan properti sebaiknya tidak berlebihan, serta tidak terlalu minim pula. Hal yang perlu diingat adalah properti yang disiapkan memiliki kegunaan serta fungsi yang jelas saat pementasan teater tradisional berlangsung.

4. Proses Membuat Rancangan Musik

Membuat rancangan musik merupakan hal penting pada saat mempersiapkan pementasan teater tradisional. Sebab, musik menjadi salah satu unsur pendukung utama yang dapat memeriahkan suasana ketika pementasan berlangsung.

Musik yang digunakan tergantung pada jenis pementasan teater yang akan ditampilkan. Misalnya, penggunaan jenis musik gambang kromong untuk pertunjukan Lenong atau musik Samrah untuk pertunjukan teater Melayu.

5. Proses Membuat Rancangan Kostum

Membuat rancangan kostum saat mempersiapkan pertunjukan teater tradisional akan lebih baik dilakukan dari awal proses persiapan. Hal ini memiliki tujuan agar para pemeran sudah memiliki gambaran kostum yang mereka kenakan saat bersiap memerankan karakter tertentu.

Baca juga artikel terkait SENI TEATER atau tulisan menarik lainnya Marhamah Ika Putri
(tirto.id - mip/add)

Penulis: Marhamah Ika Putri Editor: Addi M Idhom Kontributor: Marhamah Ika Putri

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.