Contoh tindakan ekonomi dalam kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh warga smp 226 jakarta adalah

Contoh tindakan ekonomi dalam kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh warga smp 226 jakarta adalah

Apa yang dilakukan ketika stok bahan makanan di rumah menipis? Sebagian besar orang mungkin akan segera pergi ke pasar atau supermarket untuk belanja berbagai jenis bahan makanan yang diperlukan. 

Contoh di atas menggambarkan penerapan kegiatan konsumsi yang sering dilakukan masyarakat. Ternyata, kegiatan ini merupakan salah satu poin penting yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan ekonomi.

Pengertian Kegiatan Konsumsi

Kegiatan konsumsi dimaknai sebagai suatu aktivitas yang dilakukan manusia untuk menghabiskan nilai jual barang dan jasa sekaligus memenuhi kebutuhan hidupnya. Pihak yang melakukan kegiatan ini dikenal dengan istilah konsumen. Dalam praktiknya, konsumen dapat berupa pihak perseorangan maupun suatu kelompok. Tujuannya pun bervariasi, tergantung kebutuhan masing-masing pelaku konsumsi. 

Individu yang melakukan kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Beberapa aktivitas yang dilakukan juga bisa ditujukan untuk menyenangkan hati atau memuaskan diri. Seorang pengendara motor yang membeli bensin atau seorang wanita yang memesan sepaket layanan spa merupakan beberapa aktivitas konsumsi yang dilakukan secara perseorangan.

Lain halnya dengan pelaku konsumsi kelompok. Tujuannya sudah tidak lagi berpusat pada kebutuhan pribadi, tetapi untuk mencukupi keperluan seluruh anggota. Salah satu contoh kegiatan konsumsi yang dilakukan secara berkelompok adalah kegiatan belanja bahan baku industri sebuah perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota lainnya, seperti staf dan karyawan perusahaan tersebut.

Ciri-Ciri Kegiatan Konsumsi

Aktivitas membeli, menggunakan, hingga menghabiskan segala jenis barang dan jasa disebut sebagai suatu kegiatan konsumsi jika memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dilakukan secara langsung dengan tujuan memuaskan keinginan atau memenuhi kebutuhan saat ini.
  • Barang yang dibeli atau jasa yang digunakan memberikan nilai manfaat bagi pihak yang melakukan kegiatan ini.
  • Cepat atau lambat, nilai kegunaan barang dan jasa yang dikonsumsi akan berkurang atau habis. 
  • Barang dan jasa yang dikonsumsi selalu memiliki biaya transaksi dan harus dibayar melalui pembelian.

Contoh Kegiatan Konsumsi

Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terbatas gender, usia, maupun status sosial dan jumlah kekayaan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas konsumsi atau pemanfaatan barang dan jasa yang sering dilakukan oleh banyak orang.

  • Seseorang yang membeli daging ayam untuk digunakan sebagai bahan sup atau kari.
  • Seorang ibu yang membelikan baju lebaran untuk keluarganya menjelang hari raya. 
  • Seorang siswa yang membeli sepatu untuk digunakan saat sekolah.
  • Seorang pria yang datang ke tukang cukur rambut ketika rambutnya dirasa telah gondrong.
  • Seorang karyawan yang memesan layanan transportasi online untuk berangkat bekerja.

Baca juga: Contoh Inflasi Dalam Barang Konsumsi Sehari-Hari!

Kegiatan Konsumsi, Apa Manfaatnya?

Selain memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan, pemanfaatan barang dan jasa dalam aktivitas konsumsi juga memiliki sejumlah kegunaan lain. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Keinginan manusia untuk mengonsumsi produk barang dan jasa tertentu dapat mendorong terjadinya aktivitas produksi. Kedua aktivitas ini akan saling menguntungkan seluruh pihak yang terlibat, yakni pihak yang memproduksi dan menginginkan keuntungan serta pihak yang mengonsumsi dan menginginkan kepuasan.

Aktivitas konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat digunakan pemerintah sebagai tolok ukur untuk menyesuaikan rumusan tarif upah minimum. Selain itu, aktivitas ini juga bisa dijadikan acuan penentuan tarif pajak serta rasio anggaran belanja negara.

Perilaku konsumsi masyarakat juga menempati posisi penting dalam kegiatan ekonomi karena berperan sebagai titik awal sekaligus titik akhir kegiatan tersebut. Seseorang yang menginginkan ponsel baru, misalnya, akan membeli ponsel tersebut dan memulai suatu transaksi dalam kegiatan ekonomi. Setelah ponsel dimiliki dan keinginannya terpenuhi, kegiatan ekonomi pun otomatis berakhir pada titik itu. 

Kesimpulan

Dari pengertian dan ciri-cirinya, dapat disimpulkan jika kegiatan konsumsi adalah suatu aktivitas ekonomi yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia sekaligus memuaskan keinginannya.

Aktivitas konsumsi ditandai dengan pemanfaatan barang dan jasa secara langsung sehingga nilai kegunaannya dapat habis atau berkurang setelah penggunaan. Seluruh barang dan jasa tersebut juga hanya bisa diperoleh melalui transaksi pembelian dengan biaya tertentu yang harus dibayarkan. 

Karena dilakukan secara berulang dan terus-menerus, aktivitas ini mampu memberikan sejumlah manfaat nyata bagi kehidupan ekonomi, dari mendukung kegiatan produksi hingga menjadi tolok ukur penyesuaian upah pekerja.  

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Contoh tindakan ekonomi dalam kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh warga smp 226 jakarta adalah
Contoh tindakan ekonomi dalam kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh warga smp 226 jakarta adalah

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Ekonomi akan selalu ada dalam kehidupan manusia. Penerapan ilmu ekonomi penting bagi keberlangsungan hidup tiap individu. Sebab, dengan begitu mereka bisa memenuhi kebutuhannya dan mencapai kemakmuran.

Namun, di balik padatnya aktivitas perekonomian terdapat alasan tersendiri mengapa kegiatan atau tindakan ekonomi dilakukan oleh individu atau perusahaan.

Menurut Schiffman dan Kamuk, motif ekonomi dapat digambarkan sebagai kekuatan penggerak antara individu-individu yang mendorong mereka untuk dapat bertindak. Kekuatan penggerak itu disebabkan karena adanya ketegangan yang timbul akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Sederhananya, motif ekonomi dapat diartikan sebagai suatu alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan tindakan dan kegiatan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan (pangan, sandang, papan).

Berdasarkan sifatnya, motif ekonomi dibagi menjadi dua, yakni motif ekstrinsik dan motif intrinsik. Motif ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar individu yang kebanyakan adalah kebutuhan pendukung yang timbul karena adanya pengaruh lingkungan.

Sedangkan, motif intrinsik merujuk pada motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa dorongan atau pengaruh dari luar. Motif ini umumnya meliputi kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer.

Advertising

Advertising

Motif ekonomi memiliki tujuan akhir untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai suatu kemakmuran. Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi motif individu dan motif organisasi yang masing-masing memiliki tujuan tertentu.

Motif Individu

Sesuai namanya, motif individu didasarkan pada dorongan tiap-tiap individu untuk memperbaiki perekonomian serta mencapai kesejahteraan diri dan keluarga. Adapun motif tersebut di antaranya:

  • Memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup

Untuk melanjutkan hidup, setiap individu memiliki kebutuhannya masing-masing, baik berupa barang maupun jasa. Kebutuhan manusia cenderung bersifat tidak terbatas, sedangkan alat pemuasnya tidak selalu mencukupi. Untuk itu, perlu adanya perhitungan yang cermat agar memperoleh hasil sesuai harapan.

Tujuan memperoleh keuntungan ini bisa berupa uang atau dalam bentuk lainnya. Dengan memperoleh keuntungan tersebut, diharapkan kekayaan seseorang juga akan mengalami peningkatan sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan lebih baik.

Tindakan ekonomi seseorang  kadang juga dilakukan dengan alasan agar individu tersebut dihargai oleh orang lain. Hal in dilakukan untuk mendapat kepuasan tersendiri bagi pelaku kegiatan ekonomi. Penghargaan ini dimaksudkan untuk memperoleh pujian hingga status sosial yang lebih tinggi di lingkungannya.

Motif memperoleh kekuasaan bisa hadir di level politik kenegaraan hingga ke skala yang lebih kecil yakni di level pertemanan atau keluarga.

Motif Organisasi

Motif ini didasari keinginan suatu kelompok untuk meningkatkan kondisi ekonomi anggota kelompok tersebut dengan cara bekerja bersama-sama. Adapun motif organisasi di antaranya:

Suatu perusahaan berusaha untuk memperoduksi barang atau jasa dengan harga terjangkau dan kualitas yang mumpuni sehingga mendapat porsi tertentu di dalam pasar secara berkelanjutan.

Sudah merupakan hal lumrah sebuah perusahaan menjalankan tindakan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Dengan mendapat profit, suatu perusahan atau organisasi dapat terus beroperasi dan melanjutkan aktivitas ekonomi.

Adapun langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendapat keuntungan atau profit, antara lain dengan menetapkan harga produk yang tepat, mengurangi pengeluaran, memperluas jaringan, memperbanyak produk, mengadopsi teknik pemasaran yang tepat, dan tidak menyia-nyiakan peluang bisnis lain yang datang.

Tindakan ekonomi juga dilakuakan suatu organisasi atau perusahaan dengan motif menjaga kontinuitas dan mempertahankan eksistensinya. Sehingga, menjadi alasan mereka untuk dapat selalu menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan agar usaha tidak gulung tikar dan kalah saing dengan kompetitor lainnya.

Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan sesuatu yang harus tetap dijaga siklus perputarannya. Negara dengan kegitan ekonomi yang stabil dan sehat akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, kegiatan ekonomi yang sewenang-wenang dan tanpa perhitungan akan berakibat buruk pada kelangsungan hidup masyarakat.

Kegiatan ekonomi dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Agar kegiatan ekonomi berjalan dengan lancar, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat. Ada yang berlaku sebagai penjual dan pembeli.

Merujuk pada materi pembelajaran IPS yang diakses melalui laman sumber belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia meliputi tiga kegiatan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Kegiatan Ekonomi Produksi                                    

Produksi diartikan sebagai kegiatan ekonomi atau upaya yang dilakukan manusia untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Pihak yang melakukan kegiatan produksi disebut sebagai produsen.

Adapun contoh kegiatan ekonomi produksi, antara lain menjahit kain menjadi pakaian yang layak pakai, menanam padi, penambangan emas, perkebunan teh, dan lain sebagainya.

Ada banyak tujuan suatu barang dan jasa tertentu diproduksi oleh produsen, seperti:

  • Memenuhi kebutuhan hidup manusia.
  • Memperoleh keuntungan atau laba produksi.
  • Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
  • Meningkatkan nilai mutu dan jumlah produksi.
  • Menggantikan barang yang rusak karena termakan usia atau situasi tertentu.

Berdasarkan bidang usahanya, kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu:

Agraris merupakan bidang produksi yang dilakukan untuk mengolah dan memilihara alam (hewan dan tanaman). Adapun contohnya, seperti peternakan, perkebunan, dan pertanian.

Bidang ini merujuk pada produksi yang mengambil langsung hasil yang sudah disediakan alam tanpa melewati proses pengolahan lebih lanjut. Contoh produksi bidang ekstraktif, seperti perikanan dan pertambangan.

Di bidang perdagangan produksi dilakukan dengan mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi kepada yang membutuhkan guna memeroleh keuntungan. Contoh kegiatan produksi perdagangan, yaitu kios, toko, supermarket, minimarket, dan sebagainya.

Produksi bidang industri dilakukan dengan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi , barang mentah menjadi barang setengah jadi, atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, seperti pengolahan benang menjadi kain.

Untuk bidang jasa, di tujukan pada prasarana yang  membantu memperlancar jalannya produksi tanpa terlibat secara langsung dalam proses pembuatan barang, seperti sekolah, rumah sakit, dan perbankan.

Adapun faktor yang berperan memperlancar kegiatan ekonomi produksi, yaitu alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.

Kegiatan Ekonomi Distribusi

Setelah proses produksi dilakukan, selanjutnya barang akan dipasarkan lewat proses distribusi untuk bertemu dengan konsumen yang membutuhkan. Pelaku distribusi disebut distributor. Contoh kegiatan ekonomi distribusi, seperti toko yang menjual kebutuhan sembako, toko emas, dan lain sebagainya.

Kegiatan ekonomi distribusi dilakukan guna menjaga kelangsungan hidup kegiatan produksi, barang atau jasa yang telah diproduksi dapat dimanfaatkan oleh konsumen, dan memudahkan akses konsumen untuk menemukan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Saluran distribusi dapat dibagi menjadi tiga, yakni distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung.

Distribusi langsung merupakan kegiatan ekonomi yang barang atau jasanya didistribusikan tanpa melalui perantara, dengan kata lain langsung dari produsen ke konsumen.

Dalam distribusi semi langsung, barang atau jasa didistribusikan dari produsen ke konsumen lewat perantara pedagang yang merupakan bagian dari produsen.

  • Distribusi tidak langsung

Sistem distribusi ini dijalakan lewat produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, atau pedagang kecil yang berperan sebagai perantara.

Kegiatan Ekonomi Konsumsi

Kegiatan ekonomi konsumsi dilakukan guna memenuhi kebutuhan barang atau jasa demi kelangsungan hidup sehari-hari. Orang yang menerapkan perilaku konsumsi disebut sebagai konsumen. Adapun contoh kegiatan produksi, yakni membeli sembako, membeli pakaian, membeli rumah, kendaraan, dan sebagainya.

Kegiatan ekonomi konsumsi dilakukan untuk mengurangi nilai guna barang secara bertahap atau sekaligus, dan memuaskan kebutuhan jasmani maupun rohani. Pelaku kegiatan konsumsi umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu rumah tangga, perusahaan, dan negara.