Contoh seorang anak yang bersikap durhaka kepada orang tua adalah brainly

Jakarta -

Menghormati kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak. Islam mengajarkan kita untuk senantiasa patuh dan tidak berkata kasar kepada orang tua.

Perintah hormat kepada orang tua atau birrul walidain telah dijelaskan melalui beberapa surat dalam Al Quran. Allah SWT berfirman dalam QS. Luqman ayat 14,

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-latin: wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr

Artinya:" Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

Muhammad Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah menjelaskan bahwa ayat di atas mengandung pesan kepada semua manusia untuk menghormati kedua orang tua. Terlebih ibu yang sudah mengandung dengan kelemahan yang semakin bertambah. Sementara itu, jasa bapak juga tidak bisa diabaikan. Maka, sudah menjadi kewajiban anak untuk berdoa kepada ayahnya sebagaimana ia berdoa untuk ibunya.

Baca juga: //www.detik.com/edu/detikpedia/d-5539769/seperti-apa-isi-surat-luqman-ayat-14-ini-arab-latin-arti-dan-kandungannya

Bahkan, seorang anak dilarang untuk mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang tuanya. Seperti kata "ah" untuk menolak saat dimintai tolong oleh orang tua. Larangan berkata 'ah' ini terdapat dalam QS. Al Isra ayat 23 sebagai berikut

۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Arab-latin: wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menjelaskan tentang beberapa faktor terkait keimanan. Faktor tersebut antara lain manusia tidak menyembah tuhan selain Allah termasuk mempercayai adanya kekuatan lain yang datang selain dari pada-Nya.

Faktor kedua adalah perintah agar manusia berbuat baik kepada ibu bapak mereka. Bahkan, perintah ini disebutkan setelah perintah beribadah kepada Allah. Hal ini menjelaskan betapa pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua.

Ibu merupakan orang pertama disebut dalam Al Quran untuk dihormati. Dalam sebuah hadits sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim ibu memiliki derajat tiga tingkat dibanding bapak.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw ditanya, "Siapakah yang paling berhak mendapat perlakuan yang paling baik dariku?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya, "Siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya, "Siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya, "Siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Bapakmu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Apabila keduanya berada dalam usia lanjut, sebagai anak tentu harus merawatnya. Bahkan dilarang baginya untuk mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati orang tua termasuk membantah dengan berkata "ah" sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.

Sahabat hikmah, berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika keduanya masih hidup di dunia. Akan tetapi terus berlanjut meskipun keduanya telah meninggal dunia. Salah satunya dengan mengirimkan doa.

(nwy/nwy)

Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dalam dosa besar.

Selasa , 23 Jun 2020, 09:50 WIB

Republika/Prayogi

Penyesalan (ilustrasi)

Rep: Fakhtar Khairon Lubis Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dalam dosa besar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Keridhaan Allah bergantung kepada keridhaan orangtua dan kemurkaan-Nya juga bergantung kepada kemurkaan kedua orangtua.”(HR. Tirmidzi).

Ada beberapa contoh bentuk kedurhakaan kepada kedua orangtua, di antaranya:

1. Menjadikan keduanya menangis dan sedih.

2. Membentak keduanya dengan meninggikan suara.3. Menggerutu terhadap perintah keduanya.4. Melakukan kemungkaran di depan keduanya.

5. Melihat dengan pandangan marah

  • durhaka
  • orang tua
  • anak
  • anak durhaka
  • anak shaleh

Nishab dan Haul Zakat Mal

Banyak Rezeki Banyak Berbagi

Sedekah dengan Terang-Terangan

Berbagi, Solusi Allah untuk Hamba-Nya

Mencintai Rasulullah SAW

Gerakan Nasional Wakaf Uang

Zakat, Infaq dan Sedekah Untuk Penanganan Pandemi Covid-19

Dibalik Perintah Menutup Aurat Bagi Perempuan

Manfaat Bersuci dari Sisi Kesehatan

Sucikan Diri, Jaga dari Pandemi

Sucikan Harta dengan Zakat, Infak & Sedekah

Memilih Hewan Qurban

Peran Pahlawan Muslimah Memerdekakan Pendidikan di Indonesia

Empat Manfaat Berkurban

Sejarah Kurban

Keutamaan Bulan Ramadhan

Zakat Fitrah

Sedekah

Zakat untuk Pemberdayaan

Merangkai Kebaikan di Media Sosial

Terpesona dengan manfaat sedekah

Terpesona Dengan Manfaat Zakat

Ikhtiar dan Rezeki

Saat yang Terharamkan Tersedekahkan

Hati Tenang dengan Qana’ah

Menerapkan Qana’ah Masa Kini

Mengajarkan Anak Hidup Sederhana

Zakat Akhir Tahun

Kapan Terakhir Minta Doa Ibumu?

Tingkatkan Imunitas Tubuh di Musim Hujan dan Banjir

Dahsyatnya Sedekah

Pahlawan Masa Kini

Mencintai Rasulullah SAW

Meneladani Rasulullah Sebagai Pengusaha

Rezeki dan Logika

Meneladani Rasulullah Sebagai Pengusaha

Mencintai Rasulullah SAW

Manfaat Berinfak

Siapakah yang Disebut Anak Yatim

Infak dan Pengertiannya

Macam Macam Infak yang Wajib Kamu Ketahui

Perbedaan Infak, Sedekah, Zakat dan Wakaf

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Pentingnya Bersyukur Dalam Kehidupan

Macam-Macam Zakat

Yang Berhak Atas Zakat

Pengertian Zakat

Zulqarnain

Sa'ad dan Anak Panah Pertama

Ajari anak berpuasa sejak dini

Dahsyatnya Doa Orang Tua

Dua jin Yang Dilempar Malaikat

Sedekah, Membawa Ahli Neraka Menjadi Ahli Syurga

Kesabaran Nabi Ayyub

PERAN PEMUDA DALAM KEMERDEKAAN

KISAH ABU BAKAR DAN NENEK TUA

Kebaikan Bulan Muharram

Sifat Jujur Abdullah bin Mas’ud

Keutamaan Sholat Dhuha

Hak-Hak Anak Yatim Dalam Islam

SEDEKAH TIDAK AKAN MEMBUATMU MISKIN

BERINFAK DI WAKTU SUSAH

Kisah Nabi dan Anak Yatim yang Lusuh

Kisah Perjalanan Imam Syafi'i Menuntut Ilmu

Janji Allah untuk Orang yang Berinfak

Era Baru Transaksi Keuangan

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI GENERASI BANGSA

Adab Anak Kepada Ibu

Donasi Tanpa Uang Tunai

Tinjauan Syari’at Tentang Keuangan Digital

Khalifah Islam dan Gadis Penjual Susu yang Jujur

Serap Banyak Ilmu Bisnis dari MEC

Kenalkan Kopi Khas Palembang

Kunci Kesuksesan Abdurrahman bin Auf

Kebutuhan Vitamin C

Kisah Uwais Al-Qarni

Mengenal Ciptaan Allah dengan Tadabbur Alam

Kisah Utsman bin Affan Membeli Sumur Yahudi

Selalu Tafakuri Kejadian Sehari-Hari

Qurban Bentuk Manifestasi Rasa Syukur dan Taqwa

Melatih diri untuk tidak Curang

Sejarah Qurban dari Masa ke Masa

Menikah Muda(h) 

Tips Agar Tubuh Tetap sehat di Era New Normal

Kisah Rasulullah Menyedekahkan Baju

Sehat Nikmat dengan Salad

Keutamaan Sedekah Dibulan Ramadhan

Cinta Itu Tanpa Jika

Hijau Segar Untuk Buka Puasa

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA