Contoh pemeriksaan pada armature coil adalah

Teknisimobil.com – Halo pecinta dunia otomotif, terutama roda empat! Bertemu lagi kita untuk membahas beberapa hal penting masih dalam kaitannya dengan motor starter. Pada bagian sebelumnya, kita telah mengenal komponen motor starter bahkan juga kita telah mempelajari bagaimana motor starter pada mobil dapat bekerja. Kali ini kita akan membahas pengujian dan pemeriksaan motor starter mobil. Tentu saja ini kita akan pahami dalam rangka kita dapat memperbaiki motor starter mobil secara mandiri.

Ketika kita menemui masalah pada sebuah motor starter, kita akan melampuai beberapa tahap penyelesainan. Tentu saja dimulai dengan menurunkan motor starter dari kendaraan. Tetapi apa sesungguhnya yang harus dilakukan untuk keseluruhan pengujian dan pemeriksanaan motor starter sebuah mobil?

Pemeriksaan saat di Mobil

Pemeriksaan baterai ini adalah pemeriksaan yang dilakukan pada kendaraan. Maksudnya adalah ketika sebuah mobil mengalami kegagalan saat melakukan starting maka kita perlu memeriksa motor starter tetapi ini kita lakukan pada kendaraan langsung. Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam tahap ini. Berikut adalah daftar pemeriksaan yang harus dilakukan.

Pertama – Memeriksa baterai

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui berapa tengangan baterai di mobil Anda pada saat itu. Ini penting karena seperti Anda ketahui bahwa motor starter membutuhkan daya yang besar untuk dapat bekerja normal.

Hampir setiap mobil menggunakan baterai dengan tegangan 12 V. Untuk mengukur tegangan baterai, Anda dapat menggunakan AVO-meter atau multimeter. Caranya cukup mudah baik menggunakan AVO-meter analog maupun digital. Apabila Anda dapati bahwa tegangan baterai mobil Anda pada saat itu di atas 9,6 volt atau lebih, maka baterai Anda sesungguhnya memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk kerja motor starter. Tetapi jika di bawah nilai tersebut, tentu saja ini masalah pertama yang harus Anda hadapi dan selesaikan segera.

Tetapi jika nilai tegangan baterai tersebut terpenuhi tetapi motor starter tidak mau bekerja, ada kemungkinan bahwa ada kerugian tegangan di sepanjang rangkaian kelistrikan motor starter mobil Anda. Apakah ini menjadi masalah besar? Tentu saja karena kerugian yang disebabkan oleh misalnya korosi pada kepala baterai benar-benar akan menguras hampir setengah tegangan yang seharusnya sampai pada terminal C pada motor starter.

Oleh karena itu, sudah seharusnya Anda membersihkan kepala baterai dari korosi dan kerak karbon baik itu di terminal (+) atau terminal (-). Jika ini Anda telah lakukan maka kemungkinan kehilangan akibat kerugian tegangan dapat Anda hindari.

Kedua – Memeriksa kabel baterai

Pemeriksaan pada kendaraan terkait dengan motor starter adalah pemeriksaan kabel baterai. Mengapa kabel baterai? Ini penting karena jika tegangan yang sampai pada terminal 30 hanya sekitar 8 volt atau lebih rendah maka motor starter tidak mau bekerja.

Jika pada pemeriksaan bagian pertama diakibatkan oleh adanya korosi atau karbon yang menempel pada terminal-terminal baterai, maka kehilangan tegangan yang sampai pada terminal 30 ini biasanya berasal [masih] dari terminal bateri. Tetapi ini berasal dari keadaan kekencangan kabel baterai.

Kabel baterai yang terpasang pada terminal (kepala) baterai tidak kencang dapat mengakibatkan adanya kehilangan tegangan yang sampai pada terminal 30. Meskipun baterai memiliki tegangan yang besar atau cukup, jika kepala baterai kendor maka tegangan yang sampai pada terminal 30 tidak mencukupi untuk membuat armatur perputar kencang.

Terkadang masalah dapat menjalar ke masalah lain misalnya hubungan pendek. Kabel kendor baik itu yang berasalah dari terminal negatif (-) atau (+) baterai akan dapat mengakibatkan hubungan pendek. Tentu ini dapat menjadi masalah setidaknya putusnya sekring kunci kontak. Oleh karena itu, kencangkan kepala baterai baik itu positif (+) ataupun (-) untuk memastikan masalah yang berasal dari kabel baterai terhindari.

Ketiga – Memeriksa rangkaian KK

Pemeriksaan terakhir yang dilakukan tanpa menurunkan starter dari mobil adalah memeriksa rangkaian kunci kontak (KK). Pemeriksaan ini bukan memeriksa kunci kontak apakah bekerja dengan baik atau tidak, meskipun pada keadaan tertentu mungkin saja ini dilakukan, tetapi pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan pada terminal ST/50 pada solenoid di motor starter.

Pemeriksaan dilakukan dilakukan dengan memeriksa tegangan pada terminal 50 pada saat posisi kunci kontak ST. Pada saat tersebut tegangan pada terminal 50 haruslah 8 volt atau lebih. Jika nilai tegangan mencapai nilai tersebut maka kemungkinan motor starter bekerja sangat besar.

Tetapi apabila nilai tegangan di bawah nilai tersebut, ada beberapa hal yang seharusnya Anda periksa. Pemeriksaan meliputi seluruh rangkaian kelistrikan motor starter, yakni sekring, relay, switch netral (untuk mobil dengan transmisi otomatis), dan termasuk juga kemungkinan kerusakan pada KK itu sendiri.

Pengujian Menggunakan Baterai

Apabila pemeriksaan motor starter yang dilakukan pada kendaraan seperti 3 pemeriksaan di atas telah dilakukan dengan baik, dan hasilnya semua dalam keadaan  normal maka ketika masalah belum terselesaikan, motor starter sebaiknya diturunkan dari kendaraan (baca: Cara menurunkan motor starter dari mobil.). Setelah menurunkan motor starter dari mobil, perlu dilakukan beberapa pengujian berikut ini.

Pertama – Pengujian pull-in coil (kumparan tarik)

Pemeriksaan Pull-in Coil

Perhatikan gambar di atas. Rangkai sesuai dengan gambar untuk mendapatkan hasil pengujian yang benar. Bagian negatif baterai dihubungkan dengan bodi motor starter dan terminal C. Sementara itu, bagian positif (+) baterai dihubungkan ke terminal 50. Jangan lupa untuk melepas kabel yang menghubungkan terminal C dengan komponen armature.

Pengujian pertama bertujuan untuk memeriksa apakah pull-in coil dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pada saat baterai dihubungkan pada motor starter (lihat gambar), jika pinion bergerak ke arah luar maka pull-in coil dalam keadaan baik. Tetapi jika gigi pinion tetap diam seperti sebelum terminal positif dihubungkan dengan terminal 50 maka dapat dipastikan bahwa pull-in coil rusak.

Kedua – Pengujian hold-in coil (kumparan pemegang)

Pengujian Hold-in coil

Perhatikan gambar di atas baik-baik. Rangkaialah motor starter dan baterai tepat seperti gambar di atas. Rangkaian ini sama seperti dalam pengujian pull-in coil. Sekali lagi jangan lupa melepaskan kabel dari terminal C.

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memeriksa apakah hold-in coil atau kumparan pemegang dapat bekerja dengan baik atau tidak. Setelah Anda menghubungkan terminal (+) baterai Anda hubungkan dengan terminal 50 dan gigi pinion telah maju, biarkan terminal (+) tetap terhubung dengan terminal 50. Kemudian lepaskan kabel negatif (-) baterai dari terminal C. Lihat apakah plunyer (roda gigi pinion) tertarik setelah kabel ini dilepas. Mengapa? Karena masih ada arus yang mengalir pada hold-in coil dan kumparan pemegang ini masih menimbulkan magnet untuk menahan plunyer.

Kondisi yang seharusnya roda gigi pinion tetap dalam posisi seperti sebelumnya (maju). Jika tetap pada posisi sebelumnya berarti hold-in coil bekerja dengan baik. Tetapi apabila roda gigi pinion tertarik kembali seperti pada saat tidak ada arus listrik mengalir ke solenoid maka dapat dipastikan kumparan pemegang dalam kondisi rusak.

Ketiga – Pengujian return spring

Pengujian return spring

Rangkaian masih sama dengan rangkaian sebelumnya, yakni seperti rangkaian terakhir pengujian hold-in coil.

Pengujian ini bertujuan untuk memeriksa apakah return spring dalam keadaan baik atau tidak. Ketika kabel terminal (-) baterai dilepaskan dari bodi motor starter, seharusnya gigi pinion segera tertarik ke belakang. Ini karena sudah tidak ada lagi kemagnetan yang dihasilkan dari hold-in coil. Jika gigi pinion tetap dalam keadaan maju (tidak tertarik ke belakang) maka yang paling mungkin terjadi adalah return spring (pegas pengembali) tidak bekerja dengan baik alias rusak. Ganti pegas pengembali untuk menjadikan kondisi normal kembali.

Pemeriksaan Komponen-komponen Motor Starter

Setelah Anda melakukan pengujian motor starter pada saat masih ada di mobil ataupun setelah diturunkan dari mobil, dan ternyata hasilnya semua bagus, tetapi motor starter masih tidak bisa berfungsi, kini saatnya Anda melakukan pemeriksaan komponen-komponen motor starter. Pemeriksaan komponen-komponen motor starter ini tentu saja harus melalui proses (langkah) membongkar motor starter. Setelah motor starter Anda bongkah, berikut adalah pemeriksaan yang harus Anda lakukan.

Pertama – Pengujian armature

Dalam pengujian armature ada dua yang harus diuji. Berikut kami uraikan satu persatu.

Pemeriksaan hubungan singkat

Perhatikan gambar di atas. Gambar menunjukkan cara pemeriksaan hubungan singkat yang terjadi pada armature dengan masa (ground). Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan AVO-meter atau multimeter. Arahkan selektor AVO-meter ke posisi Ohmmeter. Caranya mudah yakni dengan menghubungkan salah satu kabel AVO-meter ke gulungan armature sementara kabel satunya ke segmen komutator. Apabila terjadi hubungan singkat dengan tanda AVO-meter berbunyi atau tanda penunjukkan pengukuran hambatan bergerak, maka dapat dipastikan armature rusak. Dan tentu saja perlu diganti.

Ada cara lain untuk melihat hubungan singkat pada armature. Ini lebih sederhana tetapi harus ada alat khusus untuk memeriksanya. Alat tersebut adalah Glowler. Perhatikan gambar di atas. Letakkan armatur seperti pada gambar. Selanjutnya ambil plat logam yang tipis dan tempelkan pada bagian armature dan nyalakan glowler. Ada tidaknya hubungan singkat pada armature ditandai dengan adanya getaran atau tidak yang terjadi pada plat logam tersebut. Jika plat logam bergetar saat glowler hidup maka terjadi hubungan singkat dan sebaliknya.

Pemeriksaan hubungan tiap segmen

Pemeriksaan atau pengujian yang kedua adalah hubungan antara segmen-segmen. Perhatikan gambar di atas. Gambar menunjukkan cara menguji atau memeriksa hubungan antar segmen.

Alat yang digunakan tetap AVO-meter dan probe tetap diarahkan pada Ohmmeter. Cara memeriksanya adalah dengan meletakkan salah satu kabel AVO-meter ke salah satu segmen dan satu kabel lainnya diletakkan pada segmen yang ada di sebelahnya. Ini dilakukan secara bergantian dan berurutan.

 Jika di antara urutan pemeriksaan segmen tersebut ada yang tidak tersambung atau AVO-meter tidak berbunyi atau tanda penunjuk pengukuran tidak bergerak maka ada segmen yang terputus. Perbaikannya tentu dengan menyambung segmen tersebut. Tetapi ini jarang dilakukan oleh mekanik mobil. Biasanya akan dibawa ke bengkel dinamo untuk perbaikan selanjutnya.

Catatan: Sebaiknya sebelum melakukan pemeriksaan bersihkan terlebih dahulu segmen-segmen pada komutator dengan amplas halus. Supaya kotorsan dan bekas kerak panas yang bertumpuk menjadi besih.

Kedua – Pemeriksaan komutator, sikat, holder sikat, dan kopling motor starter

Pada bagian kedua ini, ada cukup banyak yang harus diperiksa dan diuji. Ada sembilan bagian komponen yang harus diperiksa dengan berbagai macam jenis kemungkinan kerusakan masing-masing. Berikut adalah pemeriksaan dan pengujian tersebut.

Run out komutator

Pemeriksaan run out komutator bertujuan untuk mengetahui rerata permukaan komutaro. Dalam hal ini alat yang digunakan adalah V-block dan dial guage untuk mencari nilai ketidakrataan. Nilai ketidakrataan maksimum yang diperbolehkan pada sebuah komutator adalah 0,05 mm atau 0,0020 inchi. Apabila nilai terukur pada dial gauge melebihi nilai ini maka komutator perlu perbaikan.

Diameter komutator

Pemeriksaan berikutnya adalah mengukur diameter komutator. Perhatikan gambar di atas. Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran ini adalah jangka sorong. Jika Anda belum tahu cara menggunakan jangka sorong, baca: Cara menggunakan jangka sorong.

Secara umum nilai diameter standar adalah 28 mm (lihat buku panduan kendaraan untuk tepatnya). Beda jenis kendaraan atau beda jenis motor starter akan memiliki diameter yang berbeda. Tetapi nilai yang diizinkan pada selisih diameter adalah 1 mm. Oleh karena itu, jika nilai standarnya adalah 28 mm, maka nilai maksimum yang diperbolehkan pada saat pengukuran adalah 27 mm. Jika nilainya lebih kecil dari 27 mm maka Anda perlu mengganti armature dinamo starter Anda.

Kedalaman Segmen Komutator

Pada komutator ada alur-alur di antara segmen-segmennya. Bagian ini perlu dibersihkan dan kedalaman alur-alur di antara komutator tersebut perlu diukur. Pembersihan alur dan segmen komutator dapat menggunakan amplas halus. Sementara itu, kedalaman dapat Anda ukur dengan menggunakan jangka sorong (untuk mengukur kedalaman). Kedalaman standar adalah secara umum 0,6 mm (pada gambar di atas tertulis 0,5-0,8 mm). Kedalaman minimun yang diperbolehkan adalah 0,2 mm. Jika kedalaman kurang dari 0,2 mm maka perlu diperbaiki, seperti memperbaiki gergaji (sederhananya).

Mengukur panjang sikat (brushes)

Sikat terdiri dari sikat positif dan negatif. Biasanya ada empat dengan sepasang-sepasang dalam bekerjanya. Akan tetapi posisi mereka pada sebuah motor starter sama. Oleh karena itu seringkali panjang (ketebalan) sikat akan sama setelah dipakai sekian lama.

Pengurangan panjang atau ketebalan sikat ini harus diperiksa dengan cara mengukur panjangnya. Anda dapat menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang sikat. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan panjang sikat standar (sesuai dengan buku manual kendaraan). Panjang standar biasanya 14,0 mm atau sekitar 0,551 inchi. Sementara itu panjang minimum yang diperbolehkan adalah 9,0 mm atau sekitar 0,354 inchi. Jika nilai panjang pengkuran di bawah nilai minimum panjang maka sikat harus diganti.

Short cicuit pemegang sikat

Pemeriksaan selanjutnya masih terkait dengan sikat, yakni pemegang sikat atau brush holder. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan hubungan singkat antara pemegang sikat positif dan pemegang sikat negatif. Gunakan ohm meter untuk mengetahui apakah ada hubungan singkat atau tidak. Jika terdapat hubungan singkat, silahkan lakukan perbaikan.

Roda gigi pinion dan kopling

Periksa keausan atau kerusakan yang terjadi pada roda gigi pinion. Apabila ada kerusakan pada roda gigi, silahkan ganti roda gigi tersebut.

Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada kopling motor starter. Caranya cukup mudah. Perhatikan gambar di atas. Putar kopling geser searah jarum jam maka roda gigi pinion akan dapat berputar bebas. Sementara itu, ketika koplin digeser berlawanan arah jarum jam, maka roda gigi pinion akan terkunci. Kondisi di luar ini, maka kopling rusak dan perlu diganti.

Ketiga – Pemeriksaan field coil (kumparan medan)

Sirkuit field coil

Pemeriksaan sirkuit field coil adalah bagian dari pemeriksaan field coil secara keseluruhan. Perhatikan gambar di atas. Dengan menggunakan ohm meter, periksa kontinuitas antara kabel timah dan sikat. Jika tidak ada kontinuitas maka gulungan atau kumparan medan putus. Oleh karena itu, perlu dilakukan pergantian field coil.

Hubungan singkat field coil

Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan hubungan singkat field coil. Cara memeriksanya menggunakan AVO-meter yang diset pada ohm meter. Perhatikan gambar di atas. Periksalah bahwa tidak ada kontinuitas antara ujung field coil dan field coil fram (yoke). Apabila terdapat kontinuitas, maka ganti atau perbaiki. Pemeriksaan dan pengujian motor starter harus dilakukan secara seksama untuk mendapatkan hasil yang baik. Kadang kala ada beberapa kekeliruan yang tidak disengaja. Jadi, lebih bijak apabila melakukan pengujian dan pemeriksaan semua yang berkaitan dengan motor starter, dua kali. Pemeriksaan yang baik akan memungkinkan mendapatkan hasil yang baik pula. Selamat belajar dan bekerja, semoga sukses selalu….![]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA