Contoh buku ilmiah


1.Pengertian resensi buku ilmiah
Resensi jika dari bahasa Latin, revidere (kata kerja) atau recensie. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Tindakan meresensi mengandung memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Menurut Kamus Istilah Sastra yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984), Resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis.Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Jadi,Pengertian Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan. Baca JugaTeknik Merujuk Dalam Penulisan Karya Ilmiah
2.Tujuan resensi
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepadamasyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada halyang baru dan penting atau hanya sekadar mengubahbuku yang sudah ada.Pembuat resensi disebut resensator.Resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu.Resensator memiliki pengetahuan yang memadai, yangberhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. . Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
3.syarat-syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku
1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
4.Langkah langkah menyusun resensi:
a. Menentukan buku yang kana diresensi
b. Baca dua sampai tiga kali dengan pemahamannya
c. Catatlah pokok pokok isi buku (synopsis)
d. Catatlah kelebihan dari buku itu
e. Catatlah kelebihan dari buku itu
f. Member saran bila perlu
g. Menulis / menyusun resensi
5. Hal hal yang perlu ditulis dalam resensi
1.Identitas buku
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit
- Tempat terbit
- Tebal buku
- Harga buku
2) Synopsis sekaligus isi buku
3) Sistematika
4) Penilaian (kelebihan dan kelemahan)
5) Bahasa
6) Sasaran
7) Manfaat
Resensator tidak harus membahas semua unsur di atas, boleh sebagian saja.
6. Unsur-unsur dalam Resensi
Resensi yang merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik populer tetap mempunyai aturan-aturan penulisan. Aturan tersebut didasarkan pada unsur-unsur yang membangun resensi buku. Setiap media massa mempunyai pola sendiri dalam penulisan resensi. Akan tetapi pola-pola tersebut tetap mengandung unsur-unsur resensi pada umumnya. Unsur tersebut menurut Samad (1997:78) meliputi judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau isi pernyataan, dan penutup.
Judul resensi haruslah selaras dengan keseluruhan isi resensi dan tentu saja menarik. Dalam unsur yang kedua, data buku, terdiri dari(1) judul buku, (2) pengarang, (3) penerbit, (4) tahun terbit beserta cetakannya, (5) tebal buku, dan (6) harga buku (jika diperlukan). Unsur tubuh resensi merupakan bagian inti dari suatu resensi. Bagian ini memuat diantaranya (1) sinoposis atau isi buku secara bernas dan kronologis, (2) ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, (3) keunggulan buku, (4) kelemahan buku, (5) rumusankerangkan buku, (6) tinjauan bahasa, dan (7) adanya kesalahan cetak. Terakhir, unsur penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Pendapat ini senada dengan pendapat Saryono (1997:68), tetapi Saryono menambahkan unsur penulis resensi setelah unsur penutup resensi.
Sementara itu, Romli (2003: 7881) berpendapat bahwa resensi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian penduluan, peresensi memberikan informasi mengenai identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan. Kemudian di bagian kedua berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentangl atar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut.
Pada bagian ini juga diulas mengenai gaya penulisan, perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain. Pada bagian penutup peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan dan kekurangan buku tersebut, memberi kritik dan saran kepada penulis dan penerbit menyangkut cover, judul, editing, serta memberi pertimbangan kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan mengenai unsur-unsur dalam resensi, yaitu (1) judul resensi yang dikemas secara menarik dan mewakili keseluruhan isi resensi, (2) identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan, (3) pendahuluan, (4) tubuh resensi, (5) penutup resensi, dan (6) identitas peresensi.
Jadi unsur-unsur resensi secara umum berdasarkan penjelasan di atas adalah sebagai berikut:
a. Judul resensi
Judul resensi haruslah selaras dengan keseluruhan isi resensi dan tentu saja menarik, dikemas secara menarik dan mewakili keseluruhan isi resensi.
b. Identitas buku yang meliputi:
(1) judul
(2) penulis
(3) penerbit dan tahun terbitnya
(4) jumlah halaman
(5) harga jika diperlukan
c. Pendahuluan
d. Tubuh resensi
Unsur tubuh resensi merupakan bagian inti dari suatu resensi.
Bagian ini memuat:
(1) sinoposis
(2) unsur intrinsik dan ekstrinsik
(3) ulasan singkat dengan kutipan secukupnya
(4) keunggulan
(5) kelemahan
(6) tinjauan bahasa
(7) adanya kesalahan cetak
e. Penutup resensi
Penutup resensi biasanya berisi penting untuk siapa dan mengapa.
f. Identitas peresensi

contoh-contoh resensi buku ilmu pengetahuan

Sehatnya Shalat
Oleh : Purwita Sari

1. Pendahuluan
Judul Buku: Mukjizat gerakan shalat
Penulis : Drs.MadyoWratsongko,MM & dr.Sagiran M. Kes
Penerbit : Qultum Media
Tahun terbit: 2005
Tebal buku : i-xxxix + 98 Halaman

Contoh buku ilmiah
2. Isi
2.1 Ikhtisar :

Buku ini membeberkan tentang rahasia Allah yaitu tentang mukjizat gerakan Shalat, yang berguna untuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Dengan membaca buku ini pembaca dapat mengetahui apa maksud dari gerakan solat yang di buat sedemikian rupa?. Buku ini berisi gabungan pemahaman tentang tubuh manusia dipandang dari sisi medis, psikologi, religius, akupuntur, seni beladiri, olahraga, olahrasa, olah nafas,bahkan dari segi fisika, biolistrik, yang masih belum jauh dari asalnya berupa monolog dari nara sumber dan beberapa pengalaman empiris para praktisi yang kemudian mengembangkannya. Dengan membaca buku ini pembaca dapat mengetahui bahwa gerakan Shalat itu berguna dan dapat menghindarkan penyakit sistem saraf, penyakit aliran darah dan penyakit dari dalam tubuh lainnya.
Buku yang di karang oleh Drs. Madyo Wratsongko, MM dan rekannya dr. Sagiran, M.Kes, yang berjudul asli Mukjizat gerakan Shalat ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2005 dan mendapat Best Seller atau penjualan terbanyak, jadi tidak usah diragukan lagi kelayakan buku ini untuk dibaca jika sudah di buktikan dengan mendapatnya gelar Best Seller pada buku ini.
Sebelum terciptanya buku ini sekitar 20 tahun lalu, dalam kelompok diskusi yang pesertanya terdiri dari mahasiswa berbagai fakultas, jurusan, dan universitas muncul satu pertanyaan, kenapa gerakan shalat sedemikian rupa ? Sekarang setelah berbagai ahli agama, ahli kesehatan ahli fisika, ahli beladiri dan ahli di bidang lainnya membuktikan, bahwa sesungguhnya Allah itu menciptakan gerakan Shalat itu untuk menjaga agar tubuh kita menjadi sehat belum lagi jika di tambah dari fungsi-fungsi rukun iman yang lainnya yang juga dapat membuat tubuh manusia menjadi sehat.
Di dalam buku ini penulis juga menyertai tuntunan gerakan solat yang benar dan teknik olah tubuh lainnya dengan tampilan gambar sehingga pembaca dapat jelas memperagakannya dirumah.
Inti tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk mengungkap rahasia keajaiban shalat terhadap eksistensi diri manusia yang menyembah tuhan dan sekaligus menjadi wakil tuhan untuk mengelola kemakmuran di bumi.Penulis menggunakan bahasa yang sangat mudah di pahami oleh pembaca karena bahasanya yang sederhana.

2.2 Latar Belakang
Untuk memberikan ungkapan dari rahasia keajaiban shalat kepada pembaca.
2.3 Tujuan Penulisan
Untuk memberikan gambaran isi buku pengetahuan tentang Mukjizat gerakan Shalat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit.
2.4 Gaya Penulisan
Gaya penulisan yang di gunakan mudah di pahami dan mudah di mengerti.
3.Penutup
3.1 Kelebihan dan kelemahan :
Kelebihan buku ini adalah pada cara penyampaiannya yang sangat menjelas, disertai dalil-dalil Al-Quran serta peragaan gambar.
Kekurangan buku ini tidak terlihat jelas karena sudah di revisi.
3.2 Kesimpulan :
Dapat menjadi kesimpulan dari buku ini bahwa Allah SWT menciptakan gerakan Shalat bukan hanya untuk menyembah-Nya tetapi juga berguna untuk sang makhluk yang menyembahnya dengan kesehatan aliran darah yang di hasilkan dari Gerakan Shalat.
3.4 Kritik dan saran :
Kritik yang saya berikan adalah mengenai penjelasan tentang kelima rukun islam yang harus ditambahkan lagi.
Saran yang saya berikan mengenai gerakan teknik pijat dan getar Saraf yang lebih mudah dipelajari sendiri agar ditambah lebih banyak karena sangat berguna.

2.Contoh Kedua
Judul Buku : Stereogram, Sihir Dunia Digital
Penulis : Feri Sulianta
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2010
Tebal Buku : viii + 192 halaman

Berkreasi dengan Stereogram
Pernahkah Anda melihat suatu gambar bertekstur yang awalnya terlihat abstrak, namun jika dipandang dan difokuskan terus-menerus akan muncul gambar tiga dimensi yang tampak jernih dan nyata di dalam gambar abstrak tersebut? Pasti Anda akan kagum melihatnya. Ini disebut stereogram, salah satu ilmu grafis dan ilusi optis dalam olah digital.
Berbeda dengan teknik melihat gambar tiga dimensi lainnya, misalnya hologram. stereogram dapat dicetak pada kertas biasa, dilihat di layar monitor, dan tidak membutuhkan perangkat tambahan untuk melihatnya, seperti kacamata 3D. Indera pengelihatanlah yang akan mengeksplorasi dunia sihir digital ini, layaknya berkreasi dan mendapatkan sesuatu yang baru.
Basisnya adalah fenomena pandangan stereoskopik, jadi jika mata Anda berkonsentrasi penuh pada gambar stereogram, Anda hanya akan melihat gambar bertekstur saja. Intinya gambar tiga dimensi hanya akan muncul ketika fokus mata beralih di balik gambar yang ada.
Dalam buku ini, tertulis cara-cara untuk membuat stereogram menggunakan software Adobe Photoshop, cara melihat gambar tiga dimensi yang tersembunyi, membuat ilusi gambar, permainan tekstur dasar stereogram, mencetak stereogram, dan masih banyak lagi yang dijelaskan oleh penulis dalam seluk-beluk pembuatan stereogram.
Selain itu, banyak juga manfaat dari stereogram antara lain sebagai bentuk baru dari karya seni kreatif digital, metode menyembunyikan informasi dalam gambar abstrak bertekstur dengan permainan optis, dan sebagai sarana hiburan untuk berkreasi. Bahkan jika ingin menjadi illusionist digital pun juga bisa anda dapatkan dari mempelajari stereogram.
Melalui buku ini, penulis berbagi pengetahuan kepada pembaca tentang sihir dunia digital stereogram.Buku ini juga dapat menjadi sumber inspirasi yang bernilai positif bagi siapapun terutama bagi para penggemar komputer grafis dan secara umum bagi masyarakat.
Untuk Anda yang belum benar-benar menguasai software olah digital, tidak menjadi masalah dalam mempelajari stereogram, karena buku setebal 192 halaman yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ini akan menuntun Anda langkah demi langkah dalam pembuatan stereogram. Selain itu, berbagai software unik dan menarik untuk mengolah stereogram serta berbagai contoh jadi stereogram untuk mengasah ketajaman mata Anda juga terdapat dalam buku ini.
Sayangnya, penulis hanya menggunakan software Adobe Photoshop untuk membuat stereogram. Mungkin itu karena Photoshop merupakan software yang sederhana dan mudah didapat. Tetapi meskipun demikian buku ini layak untuk dijadikan panduan Anda para pembaca dalam mempelajari, mengolah, dan menguasai seni kreatif digital karya baru, stereogram.

Daftar pustaka
Kosasih,E. dan Yadi Mulyadi.2012.Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII IPA/IPS.Bandung.Sewu.
Suetsi.2011.Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI IPA/IPS.Palembang.Terbitan Mandiri.