Satu Chart di Excel sangat bisa menggambarkan sejumlah data yang sangat banyak. Bahkan jika Anda memiliki ratusan baris data sekalipun. Saat ini ada beberapa jenis Chart di Microsoft Excel seperti Column, Line, Pie, Bar, Scatter Plot dan lain sebagainya. Show
Pada panduan ini, Anda akan belajar cara membuat chart, mengubah type, ganti baris / kolom data, hingga membuat label data. Silahkan perhatikan point demi point untuk mendapatkan pemahaman yang baik.
Sebagai contoh, Saya memiliki data Harga Saham INDF, BMRI, AALI, dan UNVR dari tahun 2004 sampai 2015 seperti gambar: Susunlah data dalam bentuk tabel.. Anda boleh menggunakan Format Tabel Bernama atau Named Range ataupun tidak menggunakan format apapun seperti menggunakan Border. Selanjutnya ikuti cara membuat chart (grafik) di Excel seperti berikut:
Dari hasil tersebut, ada beberapa Element Chart (Default) yang cukup penting seperti Chart Title (Judul Grafik), Vertical Axes (Sumbu Y), Horizontal Axes (Sumbu X) dan Legend (Legenda). Note: Ada kesalahan kecil yang sering terjadi pada Horizontal Axes. Misalnya ketika Chart menampilkan data yang tidak seharusnya ditampilkan. Saya akan jelaskan ke 4 Element tersebut. Namun jika Anda merasa ini kurang penting, silahkan skip ke Bagian Selanjutnya. #1 Chart TitleUntuk mengubah Chart Title, silahkan Double klik pada Judul Chart Saat ini, lalu ubah sesuai kebutuhan. Misal, Harga Saham. #2 Vertical AxesUntuk Vertical Axes, Excel secara otomatis mengambil rentang nilai dari data (tertinggi dan terendah). Dalam contoh ini, nilai tertinggi dan terendah dari data adalah 37,000 dan 800. Kemudian Excel membulatkan nilai tersebut (37,000 menjadi 40,000 dan 800 menjadi 0) agar Chart terlihat lebih cantik. Apa itu benar ? Coba kita buktikan. Silahkan ubah nilai tertinggi pada data (37,000 menjadi 52,000) dan nilai terendah (800 menjadi -9,000). Dan lihat hasilnya: Excel kembali menyesuaikan rentang nilai untuk Vertical Axes sesuai nilai tertinggi dan terendah dari data. #3 Horizontal AxesHorizontal Axes terletak pada bawah Chart (Grafik) dan diperuntukkan sebagai Sumbu X. Dan nilai ini di ambil secara otomatis dari Tabel data. Dalam contoh ini, Excel mengambil data berdasarkan baris pada Kolom A. Dan ini dilakukan secara default. Sejauh ini chart terlihat bagus dan mudah di baca. Namun, pada keadaan tertentu, Excel bisa saja menggunakan data yang tidak tepat untuk Horizontal Axes. Excel menyertakan data tahun (Kolom A) kedalam chart dan menggunakan angka 1, 2, 3, 4, 5, dst.. sebagai Horizontal Axes. Menurut Anda, apakah chart tersebut layak digunakan ? Menurut Saya tidak bisa. Karna tidak memberikan gambaran data yang sebenarnya (pada contoh ini). Tapi tenang, Saya punya solusi nya… Jika ini terjadi pada data Anda, silahkan skip ke bagian Ganti Baris / Kolom Data Tapi jika tidak, silahkan lanjutkan membaca agar mendapatkan pemahaman mendalam terkait materi ini. #4 LegendCoba lihat sebuah peta (misal peta Indonsia). Anda akan melihat beberapa keterangan terkait peta tersebut. Seperti gunung, bukit, laut, sungai dll. Keterangan tersebut biasanya dijelaskan dalam bentuk icon atau warna. Begitu juga dengan chart Excel. Anda kan melihat Legend yang menjelaskan perberdaan pada chart. Misal pada contoh ini, garis biru menunjukkan data untuk INDF. Sedangkan garis Abu-Abu menunjukkan data untuk AALI. Secara default, Posisi Legend berada di bawah Chart. Namun posisi ini tetap bisa diubah. Next, jika Anda merasa kurang cocok dengan Line Chart, Anda bisa mengubah tipe Chart tanpa menghapus Chart tersebut. Ubah Tipe ChartSebagai contoh, Saya ingin mengubah Line Chart tersebut menjadi Clustered Column. Silahkan ikuti cara mengubah tipe Chart Excel berikut:
Mudah bukan ? Dari hasil ini, Chart di kelompokkan berdasarkan baris data (tahun). Sedangkan Horizontal Axes mengelompokkan chart berdasarkan Kolom Data yang tampil dengan warna berbeda. Oh ya.. menurut Anda.. bagaimana jika pengelompokkan chart berdasarkan baris data kita ubah menjadi pengelompokan berdasarkan Kolom Data ? Saya yakin Chart ini akan memberikan gambaran berbeda tentang data Anda. Mari kita coba.. Ganti Baris / Kolom DataUntuk mengganti Baris (Row) menjadi Kolom (Column) pada chart, silahkan Klik bagian manapun pada Chart Anda. Kemudian klik Tab Design dan Klik Switch Row / Column. Lihat hasilnya.. Ooopsss !! Ternyata chart kurang tepat ! Coba Anda lihat Kelompok pertama yaitu tahun.. Seharusnya, Data pada Kolom Tahun tidak dimasukkan ke dalam Chart, melainkan menjadi Legend yang mengelompokkan Chart berdasarkan warna. Ini kesalahan kecil yang sering terjadi. Tapi ada solusinya.. Caranya.. Hapus data pada Cell A3 yaitu judul kolom untuk data tahun. Karena kita tidak ingin data pada kolom tersebut dimasukkan kedalam chart. Kemudian, klik kembali Switch Row / Column 2x atau lebih.. Yang terpenting, lihat perubahan chart setiap Anda klik Switch Row / Column. Saya cuma klik 2x dan dapat hasil yang cocok. Lihat, Legend sudah menggunakan data pada Kolom A. Sementara data tahun (kolom A) sudah tidak masuk kedalam chart. Note: Ini hanya salah satu trik untuk tipe chart clustered column. Mungkin dalam keadaan lain, Anda akan menemukan permasalahan yang berbeda. Solusinya akan tergantung bagaimana susunan data Anda. Ubah Posisi LegendUntuk mengubah posisi Legend, Silahkan klik Chart Elements (Icon +) disamping Chart. Kemudian klik Icon panah ke kanan pada bagian legend. Silahkan pilih penempatan legend yang paling tepat (Right, Top, Left, Bottom atau More Opsions…). Menambahkan Label Data KhususTidak sulit menambahkan label data ke dalam chart. Tapi jika tidak hati-hati, bisa saja Chart Anda terlihat berantakan. Dari pada menampilkan semua label data, lebih baik menampilkan sebagian atau beberapa label data saja. Cara ini sering digunakan untuk menyoroti chart tertentu untuk menunjukkan berapa nilai detil pada Chart tersebut. Sebagai contoh, Saya hanya ingin menampilkan label data khusus Chart AALI tahun 2007. Untuk tujuan tersebut, silahkan ikuti cara berikut:
Mudah bukan ? Dengan demikian, Chart Anda terlihat lebih profesional daripada menambahkan semua label data. FYI, Anda bisa menambahkan label data khusus untuk chart lainnya. Misalnya untuk chart UNVR tahun 2015 sebagai nilai tertinggi dan INDF tahun 2004 sebagai nilai terendah. Silahkan ulangi tahap yang sama untuk menambahkan label data khusus. Saya yakin ada banyak sekali contoh berbeda tentang penggunaan Chart pada Excel. Jika Anda belum menemukan solusi pada Panduan ini, silahkan lihat beberapa contoh di bawah. Saya akan membahas pengggunaan Chart (Grafik) sesuai tipe chart tersebut. Silahkan gunakan Pintasan Panduan Charts Excel berikut. Atau kunjungi Pusat Panduan Excel M Jurnal. Pintasan Panduan Charts ExcelBAB Sebelumnya: Conditional Formatting
× "Hidup ini singkat - bermimpilah yang besar dan wujudkan impianmu di tahun 2022 sebaik- baiknya!" Bagaimana membuat pie chart di Excel?A. Cara Membuat Diagram Lingkaran di Excel (Pie). Sorot range data.. Klik tombol perintah Insert Pie and Doughnout Chart pada ribbon Insert.. Pilih jenis diagram lingkaran yang dibutuhkan, anda dapat memilih 2-D Pie, 3-D Pie, atau Doughnout.. Bagaimana cara menyisipkan pie chart?Membuat Pie Chart untuk Perbandingan
Sama seperti poin-poin sebelumnya, pertama siapkan tabel yang akan dibuat grafik, lalu select variabel yang akan diubah menjadi pie chart dan pilih "Insert" pada menu bar. Setelah itu, pilih icon pie chart dan akan muncul jendela yang berisi pie chart.
Apa yang dimaksud dengan pie chart pada excel?Sebuah grafik pie adalah bagan berdasarkan data numerik yang memungkinkan Anda untuk menunjukkan proporsi dalam persentase. Setelah menciptakan serangkaian data sederhana di worksheet Excel, Anda dapat menyoroti data dan menggunakannya untuk membuat grafik Anda.
Pie chart untuk data apa?Pie chart digunakan digunakan untuk menampilkan total persentase yang harus mencapai 100%, dimana setiap potongan pie akan menampilkan ukuran tertentu. Bentuk lingkaran dengan cepat mengaktifkan intuisi kita sebagai pembaca untuk memahami bahwa kita dapat membagi-bagi pie menjadi beberapa potongan.
|