Cara belajar menulis dikte

Yakin Sudah Terapkan Cara Mengajari Anak Menulis yang Tepat?

Cukup disayangkan ketika banyak orang tua tidak menyadari bahwa cara mengajari anak menulis yang mereka terapkan kurang tepat. Dan itu menyebabkan dampak yang cukup buruk untuk perkembangan anak.

Tidak jarang juga orang tua yang memaksa anak belajar menulis. Padahal, pada saat itu, bukan waktu yang tepat anak mulai belajar bagaimana menulis.

Di sisi lain, ada juga sekolah TK atau Taman Kanak-Kanan yang justru sudah menerapkan pelajaran membaca dan menulis. Padahal, saat anak masih berada di playgroup atau TK, anak seharusnya lebih banyak bermain. Bukan saatnya bagi mereka untuk belajar membaca dan menulis.

Lalu, kapan seharusnya anak diajari cara menulis dan membaca? Apa dampak buruknya jika anak yang masih kecil dipaksa untuk belajar menulis?

Bahaya Memaksa Anak Belajar Menulis

Banyak orang tua yang bangga ketika anak usia 4 atau 5 tahun sudah mulai bisa membaca dan menulis. Dan itu memang bukan hal yang tidak mungkin. Hingga akhirnya banyak orang tua yang mulai menerapkan cara mengajari anak menulis.

Di sisi lain, sekolah TK yang difavoritkan adalah sekolah TK yang mampu membuat siswanya bisa membaca dan menulis. Orang tua mengharapkan ketika anak lulus TK, anak bisa diterima di SD (sekolah dasar) favorit.

Sayangnya, banyak pakar perkembangan anak tidak menyarankan hal seperti itu. Pasalnya, anak akan kehilangan waktu untuk bermain dan bersenang-senang. Ketika orang tua dan guru mulai mengajarkan anak menulis, terkadang anak tertekan. Apalagi jika anak masih belum bisa mengikuti pelajaran tersebut. Anak akan depresi. Dan ini buruk sekali bagi perkembangan anak.

Lebih parah lagi ketika orang tua sering membanding-bandingkan anak mereka dengan anak yang lain. Jika kebetulan anak belum bisa menulis padahal anak usia sebayanya sudah bisa, anak akan tertekan.

Karena itulah para pakar perkembangan anak usia dini sangat tidak menyarankan anak TK sudah mulai belajar menulis.

Seharusnya, di usia belia tersebut, anak lebih banyak belajar mengenal lingkungan, belajar moral, belajar berkomunikasi yang baik dengan sesama, dan lain sebagainya. Yang pasti, belum waktunya bagi mereka untuk belajar menulis dan membaca.

Usia Berapa Sebaiknya Anda Mulai Mengajari Anak Menulis?

Kemudian, muncul pertanyaan, kapan orang tua bisa mengajari anak menulis. Sebelum menjawab pertanyaan ini, Anda sebagai orang tua harus tahu bagaimana perkembangan otak anak. Dengan demikian, Anda akan tahu alasan kapan anak bisa mulai diajari menulis.

Ada yang disebut dengan sistem proprioseptif. Ini merupakan sebuah sistem yang membuat anak siap untuk belajar hal-hal seperti orang dewasa.

Apa Itu Sistem Proprioseptif?

Sistem proprioseptif merupakan kemampuan mengetahui posisi tubuh dan juga keberadaan anak. Kemampuan ini sudah dimiliki oleh anak yang sudah cukup dewasa.

Apa yang menunjukkan anak sudah memiliki kemampuan ini?

Tandanya sederhana. Ketika anak bisa menggerakkan serta merasakan keberadaan anggota tubuhnya tanpa harus melihat, itulah tandanya. Pada saat itulah Anda bisa mulai mengajarkan cara mengajari anak menulis.

Apa hubungannya sistem proprioseptif dengan mengajari anak menulis?

Sekilas, kemampuan tersebut tidak ada hubungannya dengan belajar menulis. Faktanya, hubungannya sangat jelas. Ketika sistem proprioseptif ini sudah bagus, anak sudah bisa membayangkan bentuk yang akan ia buat ketika menulis.

Anda pasti mengerti kenapa anak balita sulit sekali membuat huruf. Kalaupun bisa, bentuknya berantakan. Sama sekali tidak sama dengan bentuk huruf seharusnya. Ini disebabkan sistem proprioseptif belum bagus.

Kapan Anak Siap untuk Belajar Menulis?

Lalu, pertanyaannya sekarang adalah kapan anak memiliki kemampuan tersebut? menurut Susan R. Johnson, seorang pakar perkembangan anak, kemampuan tersebut sudah dimiliki anak ketika usianya menginjak 7 tahun. Dan saat itu pula anak sudah boleh diajari membaca serta berhitung.

Saat usia anak mencapai 7 tahun, otak kanan sudah berkembang sangat bagus. Otak kanan tersebutlah yang menyimpan memori visual. Dengan demikian, anak sudah mampu mengenal huruf dan mampu meniru bagaimana menulis huruf.

Apakah anak hanya dapat belajar menulis sebelum umur tertentu?

Meskipun disarankan agar anak belajar menulis setelah umur 7 tahun, bukan berarti orang tua tidak boleh mulai mengajari anak menulis ketika usianya lebih mudah.

Belajar menulis boleh asalkan tidak ada kewajiban bagi anak untuk menguasainya. Apalagi anak ditekan agar ia sudah bisa menulis dan membaca sebelum masuk SD. Ini yang tidak diperbolehkan.

Di sisi lain, Anda juga harus tahu bagaimana tips mengajari anak menulis yang tepat. Sebaiknya Anda mempelajari bagaimana cara belajar menulis yang fun. Ini kuncinya.

Tahap Mengajari Anak Menulis

Sekarang, Anda sudah tahu kapan waktu yang tepat anak menulis. Karena Anda mengerti bahaya jika anak ditekan untuk bisa menulis di usia belia.
Jika anak Anda berusia di bawah 7 tahun atau hampir mencapai usia 7 tahun, Anda bisa mulai menerapkan cara mengajarkan anak menulis yang tepat berikut ini. Ada beberapa tahap yang harus dilewati.

1. Menulis Bebas

Anda tidak boleh berekspektasi terlalu tinggi. Jangan pula ada target berapa hari anak harus sudah menguasai cara menulis. Biarkan anak berkembang secara alami.

Pertama-tama, Anda bisa siapkan pensil dan kertas putih. Biarkan anak mulai belajar bagaimana memegang pensil dan membuat goresan pada kertas. Buat anak terbiasa dengan dua alat ini.

Mungkin anak akan membuat garis tak beraturan. Tidak perlu Anda risaukan. Biarkan anak melakukan apa yang ia inginkan.

2. Menghubungkan Titik

Jika anak sudah terlihat terbiasa memegang pensil dan kertas, Anda bisa menerapkan cara mengajari anak menulis selanjutnya. Yaitu mengajari anak menghubungkan titik dengan titik.

Siapkan kertas HVS lalu buat beberapa titik. Ajarkan anak untuk menghubungkan titik-titik tersebut. Ini akan membuat anak berkonsentrasi untuk menghubungkan titik.

Akan lebih baik jika Anda membuat titik-titik di mana jika garis dihubungkan maka wujudnya berupa huruf. Lalu, Anda bisa ajarkan bagaimana melafalkan huruf tersebut. Ini sekaligus cara mengenalkan huruf pada anak.

3. Menjiplak

Cara lain yang juga tepat adalah menjiplak. Anda bisa membelikan jiplakan huruf yang dijual di toko mainan. Biarkan anak menggunakan mainan tersebut untuk menjiplak. Ini akan membuat anak terbiasa membuat huruf dengan benar.

4. Menulis Huruf Tunggal

Ini tahap yang selanjutnya. Jika Anda melihat anak sudah bisa menuliskan huruf dengan jelas, Anda bisa meminta anak untuk menulis huruf tunggal. Anda bacakan hurufnya dan mintalah anak untuk menuliskan huruf tersebut. Ini pula yang membuat anak menghafal huruf dan bentuknya.

Tentu saja ada banyak cara lain yang bisa Anda lakukan. Yang pasti, cara yang Anda gunakan menyenangkan. Misalnya saja Anda ajak anak ke pantai. Kemudian, Anda ajari anak menulis huruf di atas pasir. Bukankah ini juga cara mengajari anak menulis secara fun?

Dan satu lagi. Keterlibatan Anda sebagai orang tua sangat diperlukan. Apapun metode belajar yang diterapkan, jika tidak dibarengi dengan perhatian orang tua, metode tersebut tidak akan efektif.

Referensi : 25 Fun Ways To Teach Your Toddler To Write Better

____________________________________

Stella Maris School adalah sekolah internasional dan nasional untuk anak KB/TK hingga SMA. Salah satu visi Stella Maris yaitu Menjadi Sekolah Dasar Terdepan dalam Penanaman Karakter Berlandaskan Iman Kristiani. Tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis tapi juga non akademis sesuai usia dan talenta siswa dengan tetap memperhatikan sisi psikologis. Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut tentang pengajaran di Stella Maris, pendaftaran sekolah ataupun beasiswa.

Februari 3, 2020 | Blog | 0 Comments

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA