Bulan Selalu bergerak mengitari bumi disebabkan karena adanya

Pertanyaan

Perhatikan teks berikut!

                                                   Bumi dan Bulan

Bulan merupakan satu-satunya satelit alami bagi Bumi. Bulan juga merupakan satelit terbesar kelima di tata surya. Bulan tidak selalu berada di belahan bumi yang sama. Itu dikarenakan bulan selalu berputar mengelilingi porosnya, yaitu Bumi. Hal inilah yang menjadikan kita hanya bisa melihat bulan saat malam hari. Ketika malam, bulan terlihat seperti mempunyai cahaya sendiri. Cahaya bulan berasal dari cahaya matahari.

Bulan dan Bumi mempunyai jarak yang sangat jauh. Jarak rata-rata Bulan – Bumi dari pusat ke pusat adalah 384.405 km atau sekitar 30 kali diameter bumi. Sedangkan bulan sendiri memiliki diameter 3.474 km, sedikit lebih kecil dibandingkan diameter bumi. Bulan beredar mengelilingi bumi setiap 27,3 hari [Periode Orbit] dan variasi periodik dalam sitem Bumi – Bulan – Matahari bertanggung jawab atas terjadinya fase-fase bulan yang selalu berulang setiap 29,5 hari [Periode Sinodik]. Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan yang mengelilingi bumi.

Besarnya gaya sentrifugal bulan sedikit lebih besar dibandingkan dengan gaya tarik-menarik antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm / tahun. Di bulan tidak terdapat air ataupun udara. Kawah yang terdapat di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Karena tidak ada udara dan air di Bulan menyebabkan tidak adanya kehidupan di Bulan. Diantara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 km dan sedalam 3,6 km.

Struktur bulan terdiri atas inti, mantel, dan kerak. Kerak bulan terdiri dari batuan granit dan mineral kalsium dengan ketebalan antara 48-74 km. Di bawah kerak terdapat mantel yang sangat tebal. Terdiri dari banyak mineral silikat dan sedikit logam besi. Inti bulan mempunyai bagian dalam yang sangat keras, dengan ketebalan 240 km dan bagian luar yang cari dengan ketebalan 300 km. Inti bulan kaya akan kandungan besi. Inti bulan selalu dikeliling oleh suatu lapisan kental dengan ketebalan 500 km.

Berdasarkan teks di atas, paragraf terakhir termasuk dalam struktur teks bagian simpulan karena....

  1. Teks tersebut berada di akhir.

  2. Teks tersebut merupakan ide pokok.

  3. Teks tersebut berupa pernyataan umum.

  4. Teks tersebut berupa ringkasan umum hal yang dilaporkan.

Info Astronomy — Mengapa bulan terlihat diam saja di atas bumi seperti yang terlihat pada foto di atas, tidak tertarik oleh gravitasi bumi? Kenapa dia tidak jatuh? Apakah bulan berada di luar pengaruh gravitasi bumi? Apakah tarikan gravitas bumi kepada bulan sama besar dengan tarikan gravitasi matahari terhadap bulan sehingga resultan gayanya menjadi nol? Paling tidak, pertanyaan-pertanyaan itu yang sempat muncul. Banyak jawaban yang menyatakan bulan tidak jatuh ke bumi karena adanya gaya sentrifugal yang berlawanan arah dengan gaya gravitasi bumi. Itu jawaban yang salah. Gaya sentrifugal adalah gaya yang tidak nyata, pseudo, atau biasa disebut fictitious force, yang dibuat untuk menjelaskan konsep aksi-reaksi. Jadi, gaya sentrifugal bukanlah sebab kenapa bulan tidak jatuh ke bumi, tetapi justru gaya sentrifugal itu dimunculkan karena kenyataannya bulan tidak jatuh ke bumi. Bingung? Menjawab pertanyaan kenapa bulan tidak jatuh ke bumi dengan mengatakan bahwa gaya sentrifugal yang menahan bulan dari jatuh ke bumi sama seperti dengan menjawab pertanyaan, "Mengapa bola di atas meja tidak jatuh ke lantai?" dengan jawaban, "karena ada gaya Normal sebesar berat benda". Bukan gaya Normal yang menahan bola tidak jatuh ke lantai, tetapi meja-lah yang menahan bola tersebut tidak jatuh. Gaya Normal diciptakan untuk menghasilkan resultan gaya = 0. Sama seperti gaya sentrifugal bulan diciptakan untuk membuat resultan gaya menjadi 0.

Lantas apa yang membuat bulan tidak tertarik gravitasi bumi? Justru karena adanya gravitasi bumi-bulan itulah maka bulan tetap berada dalam orbitnya. Kalau tidak ada gravitasi, maka bulan tersebut sudah akan ngeloyor entah ke mana sekarang ini. Kenapa? Seperti kita ketahui dari Hukum I Newton, benda diam atau bergerak lurus beraturan [GLB] akan tetap diam atau GLB bila tidak ada gaya yang bekerja kepadanya. Jadi sebetulnya bulan itu ingin pergi meninggalkan bumi dengan kecepatan konstan [GLB] tetapi karena ada gaya tarik bumi maka alih-alih pergi, dia malah bergerak mengitari bumi.

Hal ini persis seperti kita mengikat suatu benda [kayu] dengan tali kemudian kita putar-putar. Kayu tersebut tetap berputar-putar karena ada tali yang mengikatnya. Kalau tidak ada tali tersebut maka kayu itu akan terlepas dan pergi meninggalkan orbitnya.

Tetapi berbeda dengan tali, yang tetap megang kayu walaupun diputar secepat mungkin [asal tidak sampai talinya putus], ikatan bumi-bulan adalah gravitasi yang besarnya sudah tertentu sesuai rumus. Dan kecepatan bulan tersebut pas dengan gravitasi yang dibutuhkan. Bergerak lebih cepat lagi, bulan akan terlempar keluar, jika bulan bergerak lebih lambat dari kecepatan saat ini, bulan akan tertarik ke bumi dan Boom! Tabrakan akan terjadi. Maka oleh karena itu, janganlah sekali-sekali kita menambah apalagi mengurangi kecepatan bulan mengedari bumi, dengan cara apapun. [Perpustakaan Rustamaji]

JAKARTA – Sejak kecil kita sudah belajar bahwa bulan adalah satelit yang dimiliki Bumi. Sehingga Bulan pun akan terus mengikuti Bumi. Tapi, apakah Anda tahu apa yang membuat Bulan itu bisa terus dekat dengan Bumi?

Dinukil dari berbagai laman oleh Okezone, keberadaan bulan yang selalu mengikuti Bumi disebabkan oleh adanya daya tarik menarik. Bulan sendiri juga memiliki daya untuk menjauh dari Bumi, sehingga bulan juga tidak akan menabrak Bumi.

Baca juga: DO YOU KNOW: Burung, Berkicau di Pagi Hari, Nih Penjelasannya!

Dengan adanya daya tarik menarik tersebut maka terciptalah keseimbangan. Hal itu yang membuat Bumi dan bulan bisa terus berdekatan dan tidak terpisahkan. Bulan sendiri sebenarnya tidak diam, karena bulan melakukan rotasi dengan mengelilingi Bumi. Selain mengelilingi Bumi, bulan juga ikut mengelilingi matahari.

Diamater bulan sebesar 3.457 km serta bulan juga bergerak untuk mengelilingi Bumi dengan kecepatan rata-rata 1.022 km per jamnya. Meskipun sudah berputar dengan kecepatan yang tinggi, tetap saja bulan terlihat diam saja tanpa bergerak.

Baca juga: DO YOU KNOW: Ini Loh.. Alasan Air Mata Keluar saat Kita Sedang Sedih

Manusia yang ada di Bumi tidak bisa melihat bahwa bulan sedang bergerak dengan kecepatan yang besar karena jarak bulan sendiri yang jauh dari pandangan manusia. Hal itu sangat berbeda, jika kita memerhatikan berbagai objek di depan kita yang bergerak begitu cepat dan kita bisa mendapati objek itu begerak cepat.

Namun bulan, jaraknya yang begitu jauh dari pandangan manusia, tidak akan mampu tertangkap oleh mata manusia bahwa bulan sedang bergerak. Sehingga seolah-olah bulan bergerak lambat bahkan tidak bergerak sedikit pun.

Baca juga: DO YOU KNOW: Nih, Rahasia Kekuatan Besar yang Berasal dari Alam Bawah Sadar

Hal ini juga yang terlihat saat Anda sedang menaiki pesawat terbang. Anda akan merasa bahwa pesawat yang Anda naiki terbang begitu lambat. Namun sebenarnya, pesawat Anda sedang terbang dengan kecepatan yang begitu tinggi. (afr)

(kem)

  • #science
  • #Bulan
  • #BUMI
  • #do you know

Bulan Selalu bergerak mengitari bumi disebabkan karena adanya

Info Astronomy - Matahari memiliki massa yang jauh lebih besar daripada Bumi. Lebih tepatnya, jauh, jauh, jauh lebih besar. Hampir semua yang ada di tata surya kita mengorbit Matahari. Namun, Bulan lebih memilih mengorbit Bumi. Apa penyebabnya? Adakah kiat langgeng ala Bumi-Bulan? Sayangnya, Bumi dan Bulan tidak selanggeng yang kita bayangkan, terutama Bulan yang tidak setia. Matahari mendominasi 99,8% dari seluruh massa tata surya. Bulan, yang selama ini mengitari Bumi, juga rupanya ditarik oleh gravitasi Matahari yang sangat kuat itu.

Secara teknis, Bulan mengitari Matahari. Namun, berbeda dengan orbit Bumi yang hampir melingkar dalam mengitari Matahari, gerakan orbit Bulan mengitari Matahari digambarkan sebagai semacam pola Spirograph. Eh, apa itu Spirograph? Gambar di bawah ini mungkin bisa membuat kamu lebih paham:


Bulan Selalu bergerak mengitari bumi disebabkan karena adanya

Ya, Bulan memang tetap dianggap mengitari Bumi. Kamu mungkin berpikir hal itu terjadi karena Bumi jauh lebih dekat dengan Bulan daripada Matahari, sehingga tarikan gravitasinya lebih besar. Karena bagaimanapun, kekuatan gravitasi tidak hanya bergantung pada massa suatu benda, tetapi juga pada jaraknya. Namun, hal itu bukan masalah dalam kasus Matahari-Bumi-Bulan. Matahari memang berjarak sekitar 400 kali lebih jauh dari Bulan daripada Bumi, tetapi massa Matahari sekitar 330.000 kali lebih masif daripada massa Bumi. Ada perhitungan matematika yang cukup rumit di sini, tapi artikel ini akan menjelaskannya dalam bahasa yang lebih sederhana saja ya. Dengan menggunakan hukum gravitasi Newton, kita rupanya menemukan bahwa walaupun jarak Matahari lebih jauh, gravitasi Matahari menarik Bulan sekitar dua kali lebih kuat dari yang gravitasi Bumi lakukan. Lalu, mengapa Bulan tidak bisa lepas dari Bumi?

Untuk bisa melepaskan diri dari tarikan gravitasi sebuah benda langit, sebuah benda langit lainnya harus bergerak cukup cepat relatif terhadap benda langit yang ingin dijauhi untuk bisa melepaskan diri dari tarikannya. Ini dikenal sebagai kecepatan lepas (escape velocity).

Bagaikan orang ketiga yang datang di tengah-tengah hubungan mesra antara Bumi dan Bulan, Matahari sedang mencoba untuk memisahkan Bulan dari Bumi. Namun, Bumi tidak sepasrah itu, ia mencoba mempertahankan hubungannya. Kecepatan Bulan dalam mengitari Bumi adalah sekitar 1 km per detik. Dengan jarak rata-rata Bulan dari Bumi yang sekitar 380.000 km, maka kecepatan lepasnya dari Bumi adalah sekitar 1,2 km per detik. Dengan kata lain, Bulan tidak bergerak cukup cepat untuk bisa melarikan diri dari Bumi. Walau begitu, meskipun Bulan tidak bisa lepas dari Bumi, ia secara saat ini bertahap bergerak menjauh 3,82 cm per tahun, atau 1,2 nanometer (0,0000000012 meter) per detiknya. Apakah karena Bulan bosan dengan Bumi? Oh, tentu bukan, itu terjadi karena adanya gaya sentrifugal antara Bumi dan Bulan. Ketika Bulan mengitari Bumi, ia akan menghasilkan dua gaya, yakni gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang tercipta saat Bulan bergerak melingkar, arah gaya ini selalu menjauhi pusat gerak melingkarnya Bulan (yang dalam hal ini adalah Bumi). Sementara itu, gaya sentripetal kebalikannya, yaitu gaya yang selalu menuju pusat gerak melingkarnya Bulan. Semakin jauh jarak benda langit ke pusat geraknya, maka gaya sentrifugal akan makin kuat. Masih bingung? Gini deh, kalau kalian memutar-mutarkan seutas tali yang ujungnya dikaitkan ke sebuah bola, nantinya bola itu akan lebih miring putarannya kalau kamu memutarnya lebih kuat. Itu terjadi karena pengaruh gaya sentrifugal. Tali tersebut merupakan penentu jarak maksimal dari pusat gerak ke bola. Nah, bola ini tidak akan bisa terlepas dari tali karena adanya pengaruh gaya sentripetal yang menahan bola tersebut, yang mana gaya ini dikeluarkan lewat tali. Jika besar gaya sentripetal dan sentrifugal sama, bola akan bertahan dalam gerak melingkar. Analogi tali dan bola di atas adalah yang terjadi pada Bumi dan Bulan. Bulan diibaratkan sebagai bola, pusat Bumi adalah tanganmu yang memutar tali, dan gravitasi Bumi adalah tali. Saat Bulan bergerak, gravitasi Bumi akan menarik Bulan, maka terciptalah gerak melingkar.

Namun, terjadi ketidakseimbangan dalam gaya sentrifugal dan sentripetal antara Bumi dan Bulan, hal inilah yang membuat Bulan bergerak menjauh dari Bumi setiap tahunnya.


Bulan Selalu bergerak mengitari bumi disebabkan karena adanya

Tidak seimbangnya gaya sentrifugal dan sentripetal Bumi-Bulan disebabkan karena ulah Bulan itu sendiri, lho, yang menimbulkan pasang surut di lautan Bumi. Coba perhatikan gambar di atas deh. Pasang surut terjadi karena gravitasi Bulan yang menarik air laut Bumi. Pada sisi Bumi yang menghadap Bulan, yang jaraknya lebih dekat dengan Bulan, tarikan gravitasi Bulan akan terasa lebih kuat daripada pusat Bumi. Sementara untuk sisi Bumi yang membelakangi Bulan, tarikan gravitasi Bulan akan lebih lemah. Efek gravitasi Bulan membuat bentuk bulatan Bumi sedikit menonjol, atau yang dikenal sebagai tonjolan pasang surut. Bumi menjadi terdistorsi beberapa cm, sehingga kalau kita bisa menggenggam Bumi dengan tangan raksasa, rasanya tidak seperti menggenggam bola yang bulat sempurna, melainkan yang sedikit lebih lebar ekuatornya. Hal itu membuat massa Bumi akan ikut besar pula. Karena massa berbanding lurus dengan gravitasi, maka hal itu membuat tarikan gravitasi Bumi terhadap Bulan menjadi lebih cepat. Dengan kata lain, Bumi sedang mencoba untuk mempercepat pergerakan orbit Bulan. Bulan yang semakin cepat mengitair Bumi itu membuat sistem Bumi-Bulan tidak seimbang, yang pada akhirnya Bumi akan kehilangan Bulan dalam ratusan tahun mendatang. Ya, hubungan antara Bumi dan Bulan memang serumit itu. Kita mungkin sering melihat betapa mesranya Bumi-Bulan, tapi pada kenyataannya tidak demikian. Referensi: Cornell University, Universe Today.