Show
Untuk membantu pengemudi, peran lampu sein dan lampu hazard menjadi bagian penting yang wajib berfungsi saat berkendara. Lampu sein merupakan lampu peringatan dan tanda bagi pengguna jalan lainnya yang menunjukkan bahwa kendaraan yang kita gunakan akan berbelok atau berpindah jalur. Jika saklar lampu sein digeser ke kanan, maka hanya lampu sein sisi kanan depan dan belakang saja yang menyala dan berkedip, dan jika saklar digeser ke kiri, maka lampu sein kiri depan dan belakang saja yang akan menyala dan berkedip Sedangkan untuk lampu hazard, jika saklar lampu hazard ditekan, maka seluruh lampu sein akan menyala dan berkedip secara bersamaan. Lampu hazard ini berfungsi sebagai tanda bahwa mobil yang kita gunakan dalam posisi darurat seperti misalnya mogok atau sedang jalan perlahan akibat kondisi mesin yang bermasalah. Dengan cara mengaktifkan kedua lampu-lampu tersebut, maka pengguna jalan lainnya bisa mengetahui kondisi kendaraan kita dan segera mengantisipasi posisi kendaraannya sehingga terhindar dari kecelakaan. Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait rangkaian lampu sein dan hazard pada mobil berikut fungsi, komponen, dan cara kerjanya. Simak infonya dibawah berikut iniKomponen rangkaian lampu sein dan hazard mobilRangkaian lampu sein dan hazard terdiri dari beberapa komponen penting, selain wiring dan saklar, dalam rangkaian ini terdapat komponen penting yang berfungsi untuk membuat lampu berkedip-kedip. Apa saja komponennya? Berikut komponen rangkaian lampu sein dan hazard pada mobil
Cara kerja dan rangkaian lampu seinSecara garis besar, lampu sein memiliki cara kerja yang sama seperti rangkaian kelistrikan lampu di mobil lainnya, namun karena adanya komponen flasher pada rangkaian lampu sein ini maka lampu sein akan berkedip-kedip ketika bekerja. Baca: Fungsi flasher mobil dan cara kerjanya Perhatikan pada gambar rangkaian lampu sein dibawah berikut yang akan menunjukkan aliran listrik dari baterai menuju lampu sein kanan depan dan belakang. Baca juga : Cara kerja dan rangkaian lampu hazardLampu hazard akan menyalakan semua lampu sein kiri kanan dan depan belakang. Ya, jika saklar lampu hazard diaktifkan, maka seluruh lampu sein yang ada di keempat sudut mobil ini akan menyala dan berkedip. Untuk lebih jelasnya perhatikan pada gambar cara kerja rangkaian lampu hazard mobil dibawah ini Pada rangkaian lampu hazard mobil diatas bisa kita lihat bahwa arus listrik akan mengalir dari baterai menuju ke fuse hazard lalu ke terminal B2 (sebagai saklar lampu hazad). Dari terminal B2 ini, arus listrik kemudian menuju ke F2 lalu ke Flasher dan keluar menuju terminal F1. Karena saklar hazard diaktifkan, maka kedua saklar yang menghubungkan terminal TR dan TL akan saling terhubung. Dengan begitu, maka arus listrik akan mengalir dari terminal F1 menuju ke terminal TL dan TR secara bersamaan. Akibatnya seluruh lampu sein akan menyala dan berkedip berikut dengan lampu indikator yang ada di panel dashboard Khusus lampu hazard, karena lampu ini digunakan untuk kondisi darurat, maka lampu ini tidak melewati kunci kontak. Rangkaian lampu hazard harus dipasang langsung dari baterai. Dengan begitu, cukup dengan menekan saklar lampu hazard saja (tanpa meng-ON-kan kunci kontak), maka lampu hazard sudah bisa menyala dan berkedip. Demikianlah artikel tentang rangkaian lampu sein dan hazard mobil, fungsi, komponen, serta cara kerjanya bisa ombro sampaikan semoga bermanfaat.
Otomotifmobil.com – Gambar diagram rangkaian kelistrikan lampu tanda belok dan lampu hazard pada mobil. Lampu tanda belok juga dikenal dengan lampu sein ada juga yang menamakan sebagai lampu riting. Setiap kendaraan bisa jadi memiliki diagram rangkaian kelistrikan lampu riting atau kelistrikan lampu tanda belok atau lampu sein yang berbeda. Ada yang menggunakan rangkaian yang disebut flasher dan ada pula yang tanpa menggunakan flasher. Secara umum banyak ditemukan pada kendaraan adalah menggunakan flasher untuk membuat lampu tanda belok berkedip, tetapi ada juga yang tanpa flasher akan tetapi langsung menggunakan IC yang terintegrasi dengan Body Control Modul (BCM) seperti halnya sistem lampu sein pada Ford Ranger. Untuk rangkaian lampu tanda belok pada mobil yang menggunakan flasher juga bermacam-macam, ada yang memakai flasher dengan dua kaki, flasher 3 kaki dan flasher dengan memiliki banyak kaki (pin) pada soket flasher. Karena itu penempatan flasher pada rangkaian kelistrikan mobil juga beragam, untuk flasher dengan 2 kaki dan 3 kaki biasanya flasher ditempatkan sebelum saklar dan lampu sebagai beban. Sedangkan untuk flasher dengan banyak pin, penempatan flasher biasanya setelah saklar lampu sein kemudian lampu sein. Berikut adalah saya ambil contoh diagram rangkaian kelistrikan lampu sein dan lampu hazard pada kebanyakan mobil Toyota, saya ambil contoh adalah unit flasher yang memiliki 8 buah pin pada soket nya seperti avanza/xenia, kijang innova. Gambar diagram skema kelistrikan lampu tanda belok atau lampu sein diatas menggunakan unit flasher dengan 8 kaki, berikut adalah gambar secara fisik unit flasher dan urutan kaki flasher. Gambar urutan kaki flasher mobil kijang innova dan avanza xenia Fungsi dan Urutan Kaki Flasher Berikut adalah fungsi urutan kaki flasher untuk lampu tanda belok pada mobil di atas: 1. Pin Nomor 1 adalah untuk positif 12 volt dari kunci kontak IG. 2. Pin Nomor 2 adalah untuk lampu sein sebelah kanan 3. Pin Nomor 3 adalah untuk lampu sein sebelah kiri 4. Kaki nomor 4 adalah untuk Stand By Positif 12 volt dari sekring Hazard 5. Kaki nomor 5 adalah untuk saklar lampu sein sebelah kiri 6. Kaki nomor 6 adalah untuk saklar lampu sein sebelah kanan 7. Kaki nomor 7 adalah untuk massa atau ground atau negatif.8. Kaki nomor 8 pada flahser adalah untuk saklar hazard dan sambungan ke sistem remote mobil agar lampu hazard menyala saat remote pintu ditekan. |