Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Pada masa sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan asli sendiri. Setelah kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, kebudayaan asli masyarakat Indonesia tidak serta merta hilang dan lenyap. Kedua kebudayaan tersebut saling berakulturasi dan memberi pengaruh. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia terlihat dari berbagai bidang aksara dan sastra, pemerintahan, bangunan, hingga kepercayaan. Dalam bidang aksara dan sastra, pengaruh budaya Hindu-Buddha nampak dari peninggalan-peninggalan tertuis berupa prasasti maupun kitab. Tulisan pada masa Hindu-Buddha pada awalnya menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Namun seiring berjalannya waktu, bentuk tulisan dan bahasa mengalami perkembangan. Dalam bidang pemerintahan, pengaruh Hindu-Buddha terlihat dari berdirinya sejumlah kerajaan-kerajaan di Indonesia menggantikan sistem suku di daerah pedalaman. Dalam bidang bangunan, perkembangan Hindu Buddha di Indonesia telah membawa pengaruh besar dalam berbagai karya seni dan kerajinan maupun bangunan. Salah satu hasil karya adalah candi. Bagi Hindu dan Buddha candi memiliki fungsi yang berbeda. Bagi candi bercorak Hindu berfungsi sebagai makam, sementara candi bercorak Buddha memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan. Sejumlah candi juga dibangun menggunakan sistem punden berundak khas Indonesia. Dan dalam bidang kepercayaan, pengaruh Hindu-Buddha terlihat dari berkembangnya kedua agama tersebut, meskipun aliran kepercayaan masih tetap eksis dan bertahan di Indonesia. 

Dengan demikian, pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia terlihat dari berbagai bidang aksara dan sastra, pemerintahan, bangunan, hingga kepercayaan.

Perkembangan budaya biasanya terjadi karena adanya percampuran dua budaya atau lebih, dan menjadi budaya baru. Istilah percampuran budaya ini biasa disebutkan sebagai akulturasi budaya. Lebih lanjut, apa pengertian akulturasi itu sendiri?

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila terjadi percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi. Dalam akulturasi, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, sebagian berusaha menolak pengaruh itu.

Dalam hal ini terdapat perbedaan antara bagian kebudayaan yang sulit berubah dan terpengaruh oleh unsur-unsur kebudayaan asing (covert culture), dengan bagian kebudayaan yang mudah berubah dan terpengaruh oleh unsur-unsur budaya asing.

Baca Juga

Proses akulturasi tidak menyebabkan hilangnya unsur-unsur kebudayaan dari dua atau lebih kelompok masyarakat tadi. Kebudayaan asli masih bisa dilihat ciri-cirinya, serta dapat dibedakan dan dianalisis jika dibandingkan dengan kebudayaan dari luar.

Proses yang dilalui individu-individu untuk memperoleh aturan-aturan (budaya) dimulai dari masa awal hidupnya hingga akhir hayatnya. Melalui proses sosialisasi dan pendidikan pola-pola budaya ditanamkan ke dalam sistem saraf manusia dan menjadi kepribadian dan perilaku masing-masing indivdu.

Proses belajar ini menjadikan manusia harus berinteraksi dengan manusia yang lain dari anggota budaya lainnya yang juga memiliki pola-pola komunikasi serupa. Proses memperoleh pola-pola demikian oleh individu-individu itu disebut enkulturasi.

Advertising

Advertising

Proses enkulturasi sendiri mempunyai pengertian proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat istiadat, sistem, norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.

Hubungan antara budaya dan individu seperti dalam proses enkulturasi membuat manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan. Secara bertahap seorang individu imigran belajar menciptakan situasi-situasi dan relasi-relasi yang tepat dalam masyarakat pribumi sejalan dengan berbagai transaksi yang ia lakukan dengan orang lain.

Pada saatnya, imigran akan menggunakan cara-cara berperilaku masyarakat pribumi untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola yang dianut masyarakat setempat begitu juga sebaliknya. Perubahan pola dari pola lama ke pola yang baru ini disebut akulturasi.

Baca Juga

Proses akulturasi terjadi karena beberapa faktor, baik faktor pendorong maupun penghambatnya.

1. Faktor pendorong Akulturasi

  1. Kontak dengan kebudayaan lain
  2. Sistem pendidikan formal yang maju
  3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
  4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
  5. Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
  6. Adanya penduduk yang heterogen
  7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
  8. Adanya orientasi ke masa depan

2. Faktor penghambat Akulturasi adalah sebagai berikut;

  1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
  2. Sikap masyarakat yang tradisional
  3. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
  4. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
  5. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
  6. Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
  7. Adat atau kebiasaan

Contoh Akulturasi Budaya

Contoh akulturasi yang mudah ditemui ialah dalam perbauran kebudayaan Hindu-Buddha dan kebudayaan Islam dengan kebudayaan asli Indonesia.

Berikut beberapa contoh akulturasi budaya yang ada di Indonesia.

1. Seni Bangunan

Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.

2. Seni Rupa

Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding-dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitarnya terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.

Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah. Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diabadikan dengan cara di lukis.

Baca Juga

Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).

Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan.

Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.

Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia. Misalnya tokoh-tokoh Punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk. Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India. Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno.

Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia.Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia).

4. Bahasa

Penggunaan bahasa pun sedikit dengan dipengaruhi oleh kebiasaan bahasa asing dan pun termasuk salah satu contonya akulturasi di zaman dahulu. Misalnya pada kerajaan Hindu-Buddha, bahasa Sanskerta begitu umum dipakai di kalangan masyarakat.

Hal ini dapat disaksikan pada sekian banyak prasasti atau batu bertulis peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang masih tidak sedikit menggunakan bahasa Sanskerta. Sementara aksara yang digunakan merupakan huruf Pallawa yang lantas dikembangkan menjadi huruf Jawa Kuno dan aksara Bali.

5. Seni Musik

Dari bidang musik contoh akulturasi ada pada musik etnik, dimana pada musik etnik ini memadukan antara dua jenis musik yaitu musik tradisional dan musik modern sehingga menghasilkan musik yang unik dan harmonis tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing dari kedua musik tersebut. Dari musik ini juga kita dapat memperkenalkan musik tradisional dengan cara yang menarik dan kekinian.

Candi Hindu Buda Yang Terkenal di Indonesia – Apakah Grameds pernah  berwisata atau berkunjung ke candi Hindu Budha di Indonesia? Tepat sekali, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan cagar budaya berupa candi karena Indonesia memiliki banyak destinasi wisata candi yang menakjubkan. Bahkan cagar budaya candi kita juga menjadi warisan dunia. Kita tentu wajib bangga dan memiliki kesadaran untuk menjaga budaya kita ini.

Candi Hindu Budha di Indonesia menjadi bukti sejarah bahwa bangsa kita dahulu sudah memiliki peradaban yang maju. Sebagai generasi bangsa kita wajib mengenal sejarah sebagai upaya kita menjaga budaya Indonesia.

Mengenal candi-candi mungkin sudah kita peroleh dari bangku sekolah dasar. Itu artinya kita memang harus mengenal sejarah sedini mungkin nilai-nilai budaya dalam sejarah bangsa kita tidak luntur pada generasi muda. Berikut ini sejarah, ciri-ciri, dan daftar candi Hindu Budha di Indonesia yang perlu Gramedia ketahui.

Sejarah Candi Hindu Budha di Indonesia

Masuknya kepercayaan Hindu Budha di Indonesia pasti meninggalkan pengaruh dalam kebiasaan atau perilaku masyarakat Indonesia. Apalagi kejayaan dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu Budha yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara akan menciptakan peradaban tersendiri.

Peninggalan dari sejarah kejayaan kerajaan tersebut adalah berupa kuil, candi, prasasti, kitab, arca, dan sebagainya. Saat ini peninggalan-peninggalan tersebut sudah dilestarikan menjadi tempat wisata untuk masyarakat.

Salah satu peninggalan yang paling menakjubkan dan populer adalah candi. Candi adalah bangunan kuno yang terbuat dari batu yang biasanya digunakan sebagai tempat pemakaman raja-raja, pendeta-pendeta Hindu Budha, dan  tempat pemujaan di zaman dulu.

Nama Candi tersebut berasal dari nama Dewi Durga (dewi maut) Candika. Dari makna istilah itulah candi digunakan untuk memuliakan raja yang sudah meninggal. Di dalam candi tersebut bukan jasad atau abu jenazah sang raja melainkan barang-barang seperti logam, batu-batuan dan sesaji.

Candi-candi di Indonesia erat kaitannya dengan alam pikiran dan susunan budaya masyarakatnya. Ada candi yang dibangun sendiri, apa pula yang berkelompok yang kemudian bangunan juga menandai adanya perkembangan ukir.

Hal tersebut dapat terlihat pada ukuran atau pahatan pada dinding-dinding candi Hindu dan Budha. Pahatan tersebut menggambarkan makna-makna tertentu dari makhluk ajaib, tumbuhan, daun-daunan, sulur-sulur, bunga teratai, dan sebagainya.

Jejak yang luar biasa dari keberadaan Budha di Indonesia adalah candi Borobudur yang menjadi candi Budha terbesar di dunia. Sementara Roro Jonggrang yang ada di abad ke-9 menjadi bukti besar dari relief religius Hindu.  Relief pada beberapa candi budha dan hindu juga menggambarkan makhluk spiritual mitos pada kepercayaan Hindu Budha seperti dewa, asura, bodhisattva, dan sebagainya.

Ciri-ciri Candi Hindu Budha di Indonesia

1. Ciri-ciri Candi Hindu

  • Pintu masuk candi Hindu biasa terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah
  • Candi-candi Hindu cenderung lebih ramping
  • Candi Hindu biasanya berbentuk kelompok beberapa candi dan candi utama berada di belakang candi perwara seperti Candi Prambanan.
  • Candi Hindu biasanya memiliki arca dewi trimurti
  • Pada puncak Candi Hindu terdapat bentuk ratna
  • Candi Hindu memiliki 3 struktur bagunan, yakni Bhurloka, Bhuvarloka, dan Svarloka
  • Candi Hindu biasanya merupakan tempat pemakaman raja dan tempat penyembahan kepada dewa-dewa

2. Ciri-Ciri Candi Budha

  • Candi Budha biasa digunakan sebagai tempat pemujaan
  • Candi Budha memiliki 3 struktur bangunan, yakni kamadatu, rupadatu, dan arupadatu
  • Pada puncak candi Budha memiliki stupa
  • Candi Budha pasti memiliki patung budha
  • Candi Budha biasanya memiliki candi utama yang dikelilingi oleh candi-candi di sekitarnya seperti candi Borobudur
  • Candi Budha memiliki relief yang mengisahkan cerita sendiri
  • Candi Budha memiliki bentuk bangunan yang cenderung tambun
  • Pintu candi Budha biasanya memiliki kepala kala yang mulutnya menganga tanpa rahang bawah dengan makara ganda di masing-masing sisi pintu candi tersebut

DAFTAR CANDI HINDU BUDHA YANG TERKENAL DI INDONESIA

1. Candi Borobudur

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Candi Borobudur adalah candi budha yang berada di Magelang, Jawa Tengah yang memiliki bentuk stupa yang didirikan oleh para penganut Budha Mahayana. Borobudur diperkirakan dibuat sekitar tahun 800 an Masehi di masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Susunan bangunan candi Borobudur terdiri dari enam teras bujur sangkar tiga pelataran melingkar di atasnya.

Pada dinding candi Borobudur ada 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha. Bangunan candi ini dimahkotai stupa utama terbesar yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh tiga barisan melingkar berjumlah 72 stupa. Candi utama dikelilingi oleh candi-candi kecil berisi arca buddha yang tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra Dharmachakra mudra.

Borobudur merupakan model alam semesta yang dibangun untuk tempat suci yang memuliakan Buddha. Selain itu candi ini juga digunakan sebagai tempat ziarah untuk umat manusia sesuai dengan ajaran Buddha yang mengalihkan alam nafsu duniawi manusia menuju pencerahan dan kebijaksanaan. Peziarah biasanya akan masuk candi dari sisi timur dan memulai ritualnya dengan cara berjalan melingkari candi searah jarum jam.

Peziarah kemudian akan terus naik ke undakan berikutnya melewati tiga bagian atau tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha yang memiliki makna, yakni kamadhatu, Rupadhatu, dan arupadhatu.

Selama ritual, peziarah akan melihat kurang lebih 1.460 panel relief yang terukir di dinding dan pagar candi Borobudur. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mengetahui apa-apa saja yang ada di sekitar candi Borobudur.

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Explore Borobudur: 100 Destinasi Instagramable Di Sekitar Candi Borobudur

2. Candi Prambanan

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu yang berada di desa prambanan, antara perbatasan Jawa Tengan dan Yogyakarta. Candi ini diperkirakan telah dibangun sejak abad ke-9 masehi dimana bangunan ini dipersembahkan untuk keberadaan Trimurti, yakni Brahmana, Wisnu, dan Siwa.

Candi Prambanan sebenarnya memiliki nama asli Siwagrha yang dalam bahasa Sanskerta yang bermakna ‘Rumah Siwa’ berdasarkan prasasti Siwagrha. Terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter di ruang utama (garbagriha) candi ini yang memperlihatkan bahwa di candi Prambanan ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Selain jadi salah satu  keajaiban dunia berdasarkan Situs Warisan Dunia UNESCO, candi ini juga jadi candi di Asia Tenggara yang terindah. Arsitektur candi Prambanan memiliki bangunan yang tinggi dan ramping seperti arsitektur Hindu lainnya. Candi utama berupa candi Siwa sebagai dengan tinggi  47 meter di tengah-tengah kompleks candi yang lebih kecil lainnya.

Candi Prambanan diperkirakan ada pada tahun 850 masehi berdasarkan  prasasti Siwagrha. Kemudian candi ini terus berkembang di  masa kerajaan Medang Mataram saat pemerintahan Balitung Maha Sambu.

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Photo by istockphoto on tirto.id

Candi Dieng adalah candi warisan Mahakarya Abad ke 7 Dari Dinasti Sanjaya yang berada  di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Sebelumnya ada sekitar 400 candi yang pernah ada di komplek candi ini. Itulah sebabnya daerah Dieng tempat kumpulan Candi ini disebut juga sebagai Kompleks Candi Hindu Jawa.

Bukti Prasasti yang ditemukan di sana menunjukkan kompleks candi ini sudah ada sejak abad ke- 8 dan 9 masehi sebagai. Kompleks candi dibangun sebagai perwujudan dari masyarakat atas kebaktian kepada Dewa Siwa dan Sati Siwa atau sang istri Siwa.

Dari 21 Bangunan di komplek Candi Dieng kemudian dibagi menjadi 5 Kelompok. 4 Kelompok bangunan candi berupa ceremonial site atau tempat pemujaan sebagai berikut:

  • Kelompok Candi Arjuna (pandawa 5)
  • Kelompok Candi Gatotkaca
  • Kelompok Candi Bhima
  • Kelompok Candi Dwarawati/Parikesit.
  • Kelompok Candi Magersari.

Selanjutnya Kelompok Kelima adalah bangunan untuk tempat tinggal atau settlement site yang saat ini hanya terlihat sisa-sisa puing-puingnya saja di sekitar komplek candi Arjuna. Sedang dalam proses pelestarian, baru-baru ini juga ditemukan komplek candi yang lain, yakni Candi Setyaki.

4. Candi Gedong Songo

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Photo by Muhammad Irzal Adiakurnia on KOMPAS.COM

Candi Gedong Songo merupakan cagar budaya peninggalan candi dari ajaran Hindu di Indonesia yang terletak di desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah.

Candi ini berada di lereng Gunung Ungaran dengan sembilan buah candi yang berada di tempat yang berbeda-beda dengan jarak yang lumayan jauh.

Raffles adalah penemu Candi Gedong Songo pertama kali pada tahun 1804 dan menjadi peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 atau sekitar tahun 927 masehi.

Candi ini hampir sama dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Letak candi ini berada di ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut. Jadi suhu udara di kompleks ini cukup dingin, berkisar antara 19 hingga 27 °C.

9 candi Gedong Songo yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang menakjubkan.  Di obyek wisata ini juga ada pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, wisata berkuda, dan beberapa fasilitas lainnya.

5. Candi Penataran

Candi Penataran  adalah bangunan candi peninggalan ajaran Hindu Siwaistis yang berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar, provinsi Jawa Timur. Candi ini menjadi candi termegah dan terluas di Jawa Timur yang berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut lereng barat daya Gunung Kelud, tepatnya di sebelah utara Blitar.

Candi Penataran sudah ada di masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri pada tahun 1200 Masehi berdasarkan pada peninggalan prasasti candi ini. Setelah itu Candi ini digunakan hingga masa kekuasaan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit pada tahun 1415.

Isi kitab Desawarnana atau biasa juga disebut kitab Negarakertagama yang ditulis pada tahun 1365 menyebutkan bahwa Candi Penataran merupakan bangunan suci atau “Palah”. Artinya adalah bahwa candi tersebut dahulu sempat dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan berkeliling di Jawa Timur.

6. Candi Plaosan

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Candi Plaosan adalah  salah satu kompleks Candi Buddha di Indonesia yang berjarak kurang lebih 1,5 km dari kompleks candi Prambanan. Komplek Plaosan terbagi menjadi dua, yakni candi Plaosan Lor berada di Utara dan Candi Plaosan Kidul berada di Selatan. Kompleks Candi ini memiliki pahatan yang sangat halus dan rinci seperti pahatan yang ada di Candi Borobudur.

Candi Plaosan ini dibuat saat Rakai Pikatan memutuskan untuk menikah dengan Pramodhawardhani. Hubungan percintaan Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani menimbulkan banyak kecaman dan penolakan karena berbeda agama.

Pada saat itu Rakai Pikatan menganut agama Hindu karena berasal dari Dinasti Sanjaya, sedangkan Pramodhawardani menganut agama Budha karena berasal dari Dinasti Syailendra.

Candi ini kemudian dibuat Rakai Pikatan sebagai lambang rasa cinta-nya kepada sang istri dan Candi ini juga menjadi tanda bahwa Ia memberikan kebebasan kepada sang istri untuk menganut agama yang berbeda.

7. Candi Sewu

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Photo by pakettourdijogja.com

Kompleks Candi Sewu merupakan bangunan candi yang berdiri di abad ke-8 yang berada di sebelah utara Candi Prambanan. Perlu Grameds ketahui bahwa di Jawa Tengah, Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur.

Bangunan candi ini diperkirakan sudah berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Sebenarnya candi yang ada di kompleks candi ini berjumlah 249 candi, namun oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan “Sewu” yang berarti seribu dalam bahasa Jawa karena jumlahnya yang banyak.

Penamaan Candi Sewu ini berdasarkan kisah legenda dari Roro Jonggrang yang meminta dibuatkan 1000 candi dalam semalam. Alamat lengkap kompleks Candi Sewu adalah berada di Desa Bugisan Bener, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Berikut ini rekomendasi buku yang bisa Grameds baca untuk mempelajari sejarah lengkap dari Candi Sewu:

Kategori : Ilmu Sosial

Buku : Candi Sewu (2018)

8. Candi Kalasan

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Candi Kalasan adalah salah satu Candi Peninggalan Budha yang berada di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini terletak di 16 km ke arah timur dari Kota Yogyakarta. Hampir serupa seperti candi budha lainnya di Indonesia, candi Kalasan juga memiliki ciri khas, terutama kesamaan pada candi-candi yang berada di Jawa Tengah atau pun Yogyakarta.

Prasasti Kalasan menjadi bukti Sejarah dari pembangunan Candi ini yang sebelumnya ditemukan tidak jauh dari ditemukannya lokasi candi. Prasasti Kalasan ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf pranagari bertahun 700 Saka atau sekitar 778 Masehi. Dalam prasasti tersebut, pembangunan Candi Kalasan bermula dari nasehat para pemuka agama di zaman wangsa Syailendra yang memerintah untuk membuat tempat suci.

Nah, itulah penjelasan tentang sejarah, ciri, dan daftar candi Hindu Budha di Indonesia yang perlu teman-teman Grameds ketahui. Apakah ada candi yang pernah Grameds kunjungi? Setiap peninggalan candi di atas memiliki sejarah dan makna budaya sendiri-sendiri.

Dengan cara mengenal dan mengamati perbedaan antara candi Hindu dan Budha kita sudah banyak belajar betapa menakjubkannya kekayaan budaya bangsa kita. Selain itu sejarah tersebut dapat memberikan kita makna pelajaran hidup yang berhrga bahwa suatu bangsa itu bisa besar karena sejarah dan perkembangan peradabannya.

Apabila Grameds tertarik mempelajari lebih jauh tentang sejarah bangunan candi Hindu Budha Indonesia, Gramedia punya koleksi buku yang beragam berkaitan candi dan sejarah hindu Budha.

Grameds bahkan tidak hanya bisa belajar candi Hindu Budha dari sejarahnya saja namun lebih luas kaitannya dengan bidang lain. Misalnya arsitektur bangunan dan makna dari seni dan desain candi yang menakjubkan. Berikut ini buku yang recommended Grameds baca untuk mempelajari tentang candi Hindu Budha di Indonesia. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

Baca juga artikel terkait “Candi Hindu Budha di Indonesia” :

Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia
Buatlah contoh dari kebudayaan hindu dan budha yang ada di Indonesia

Kertanegara & Misteri Candi Jawi

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien