Buah yang dapat menghasilkan minyak atsiri dan dapat dibuat manisan adalah

Minyak atsiri memang menjadi salah satu komoditi ekspor yang menghasilkan devisa yang tinggi, dimana di Indonesia terdapat cukup banyak tanaman penghasil minyak atsiri. Ingin tau lebih banyak tentang minyak atsiri? Yuk baca ulasan berikut tentang manfaat dan tanaman apa saja yang dapat menghasilkan minyak atsiri.

Pengertian Minyak Atsiri

Salah satu penyumbang komoditas ekspor agroindustri yang potensial dalam mendatangkan devisa yang menguntungkan. Berdasarkan sekretariat asosiasi Bali DWE mengatakan bahwa data statistic impor dunia menyatakan bahwa penggunaan minyak atsiri dan turunannya telah mengalami kenaikan sepuluh persen dari tahun ke tahun. Tentunya hal tersebut akan sangat menguntungkan Indonesia jika kegiatan ekspor minyak atsiri terus meningkat.

Buah yang dapat menghasilkan minyak atsiri dan dapat dibuat manisan adalah
Minyak atsiri berasal dari ekstrak bagian-bagian tanaman. Memiliki aroma yang khas dan menjadi sumber pembuatan wewangian dan bahan-bahan kosmetik.

Nah sebelum lanjut membahas mengenai minyak atsiri, lebih dahulu diketahui apa itu minyak atsiri. Dimana di bawah ini terdapat beberapa pendapat mengenai minyak atsiri tersebut.

1. Rusli (2010), minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multifungsi, karakter fisiknya berupa cairan kentang yang di simpan di suhu ruangan, bahan baku minyak atsiri diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun bunga, biji, kulit biji, batang akar atau rimpang. Salah satu ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas, karena itu minyak ini banyak di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian dan kosmetika.
2. Mangun (2006), minyak atsiri atau essential oil merupakan output tanaman tradisional yang banyak di gunakan dalam industri kimia sebagai salah satu bahan baku produk wewangian (parfum), farmasi, kosmetik dan pengawetan barang.

Minyak Atsiri Di Tinjau Dalam Ilmu Kimia

Secara ilmu kimia minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, namun tersusun atas berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propane. Sedangkan pengelompokan minyak atsiri di dalam tanaman melalui biosintetik dibedakan atas:

Turunan terpenoid

Turunan ini terbentuk melalui jalur biosintesis asam asetat mevalonat, ternoid yang berasal dari suatu unit senyawa sederhana yaitu isoprena.

Turunan fenil propanoid

Turunan ini merupakan senyawa aromatic yang terbentuk melalui jalur biosintesis asam sikimat, sedangkan fenil propane terdiri dari gabungan inti fenil dan propane. Dimana kelompok senyawa ini memiliki percabangan rantai berupa gugus fenol dan eter fenol.

Proses Produksi Minyak Atsiri

Untuk dapat menghasilkan minyak atsiri, langkah yang dilakukan adalah dengan proses penyulingan. Dimana proses penyulingan ini merupakan suatu proses yang dilakukan dengan pemisahan sumber minyak atsiri secara fisik yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dengan merebus sumber minyak hingga mendidih, komponen yang memiliki titik didih yang rendah akan terpisah dari campuran. Tujuan melakukan penyulingan adalah untuk menghasilkan minyak atsri yang berasal dari tanaman aromatic yang memiliki kandungan minyak atsiri dari tanaman aromatic. Dimana memiliki kandungan minyak atsiri namun tidak mudah untuk diekstrak apalagi dalam kondisi lingkungan yang normal. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses penyulingan, diantaranya:

1. Jenis dan penanganan bahan yang akan disuling 2. Jenis, distribusi, dan uap yang di gunakan 3. Dimensi alat penyulingan atau metode penyulingan

4. Bahan penyusun katel penyulingan

SariAgri -Indonesia kaya akan tumbuhan penghasil minyak atsiri. Seperti yang diketahui, minyak atsiri bermanfaat sebagai bahan baku pembuatan kosmetik, aroma terapi, dan lain sebagainya. Minyak atsiri terbuat dari penyulingan bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, sampai seluruh bagian tanaman.

Minyak atsiri menjadi komoditas ekspor agroindustri potensial yang menyumbang devisa negara. Berikut tujuh tanaman penghasil minyak atsiri:

1. nilam (Patchouli)

Ada tiga jenis nilam yaitu, nilam Aceh, nilam Sabun, dan nilam hutan atau nilam Jawa. Dari ketiga jenis tersebut, nilam Aceh yang paling tinggi kandungan minyaknya. Minyak nilam digunakan sebagai pengikat bahan-bahan pewangi seperti parfum dan kosmetik.

2. Akar Wangi (Vetiver)

Akar wangi termasuk jenis rerumputan yang memiliki bau yang khas dan wangi. Akar wangi banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan parfum, kosmetik, dan bahan pewangi sabun.

3. Sereh (Citronella)

Sereh termasuk dalam keluarga rumput-rumputan. Terdapat dua varietas pada sereh wangi yaitu varietas Mahapegiri (java citronella oil) dan varietas Lenabatu (cylon citronella oil). Namun yang menghasilkan minyak terbaik adalah varietas Mahapegiri. Minyak ini banyak digunakan untuk pewangisabun, sprays, disinfektans, pestisida nabati, bahan pengilap, hingga peningkatan oktan BBM.

4. Cengkeh (Clove)

Tanaman cengkeh memiliki keunikan tersendiri, dimana semua bagian pohon terdapat kandungan minyak. Namun, kandungan minyak tertinggi pada bagian bunga yakni 20%. Minyak cengkeh banyak dijual dalam produk seperti eugenol, eugenol asetat, dimana sebagai bahan pembuatan parfum.

5. Pala (Nutmeg)

Tanaman yang dapat tumbuh di tanah berpasir bercampur humus ini, dapat menghasilkan minyak atsiri sekitar 7-16 %. Biji pala muda dapat menghasilkan minyak lebih banyak dibanding biji pala tua.

6. Kenanga (Cananaga)

Pohon kenanga termasuk tumbuhan yang biasa ditanam di perkarangan rumah. Tumbuhan ini dapat menghasilkan minyak atsiri, dimana kandungan minyak terbanyak terdapat pada bunganya yang telah berwarna kuning tua. Minyak kenanga sendiri digunakan pada industri pewangi sabun.

7. Cendana (Sandalwood)

Minyak cendana diperoleh dari hasil penyulingan jantung kayu cendana yang membutuhkan waktu cukup lama. Minyak cendana berperan penting di industri wewangian. Selain itu minyak ini menjadi bahan baku pengikat parfum ternama seperti Violet, Cassie, Rose, Reseda, dan sebagainya. (Arif Ferdianto)

Indonesia memiliki banyak tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri dikenal pula dengan sebutan minyak eteris, minyak terbang, minyak aromatik, serta minyak esensial. Sumber daya nabati ini dimanfaatkan oleh penduduk lokal maupun diekspor ke luar karena memiliki berbagai manfaat diantaranya digunakan untuk pembuatan antiseptik, kosmetik, obat-obatan, parfum, dan aroma terapi. Beberapa tanaman penghasil minyak atsiri yaitu :

Tanaman nilam ini menjadi salah satu tanaman yang menghasilkan minyak pada bagian daunnya. Minyak dari nilam dapat diproduksi dengan penyulingan. Minyak Nilam menjadikan Indonesia sebagai produsen ekspor utama  ke berbagai negara.

Tanaman cengkeh ini menjadi salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri yang didapat dari semua bagian tanamannya khususnya pada bagian daun segar, bunga dan daun gugur. Cengkeh merupakan tumbuhan berbatang dikotil, perbedaan batang dikotil dan monokotil bisa dilihat dari kambiumnya. Kadar minyak yang diperoleh dari daun gugur antara 1%, sedangkan pada bunga kering 15-16%. Selain itu pada daun gugur bisa dijadikan minyak untuk dijadikan minyak dengan cara penyulingan.

Tanaman akar wangi ini menjadi salah satu tanaman yang menghasilkan minyak dari bagian akar. Kadar minyak yang terdapat pada bagian akar sekitar 1 – 1,5 %. Budi daya akar wangi tergolong mudah di Indonesia ketika dilihat dari potensi wilayahnya.

Tanaman sereh wangi ini minyaknya diperoleh pada bagian daun sekitar 0,8 – 1% dari daun basah. Tanaman ini kurang baik ditanam pada tanah berkapur ataupun tanah liat, serta memerlukan pengairan yang optimal berupa parit mapun aliran pembuangan air.

Tanaman pala ini minyaknya diperoleh pada bagian buahnya. Buahnya terdiri dari empat bagian yaitu fuli, daging, biji dan tempurung. Minyak pala didapat melalui hasil penyulingan dan dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan pengobatan.

Minyak esensial kunyit secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat antiseptik serta perawatan kulit secara alami untuk mencegah jerawat. Minyak atsiri kunyit mempunyai berbagai manfaat kesehatan diantaranya untuk melawan kanker usus besar, mencegah penyakit yang berhubungan dengan neurologis, merawat penderita epilepsi, kempuan untuk mengurangi penyakit arthritis dan pernasalahan sendi, membantu meningkatkan kesehatan organ hati, melawan penyakit kanker payudara, penghancur sel Leukemia. Ada dua cara adaptasi tanaman kunyit yaitu dengan daunnya yang kecil dan akar rimpang.

Minyak atsiri dari tanaman sereh dapur ini di dapat pada bagian daunnya.  Sereh Dapur  tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang memiliki pengairan baik, lempung berpasir, pasir berdebu dan bertekstur ringan.

Fungsi daun bagi tumbuhan sirih ialah sebagai penghasil minyak atsiri. Daun yang dimanfaatkan sebaiknya yang cukup tua dan warnanya hijau. Minyak atsiri pada daun sirih mengandung pati, minyak terbang seskuiterpen,  zat samak, diatase, gula dan kavikol yang mempunyai kemampuan mematikan kuman, fungisida, antioksidasi, dan anti jamur. Kemampuannya sebagai anti hama ini merupakan cara tumbuhan melindungi diri.

Minyak atsiri pada tumbuhan kayu putih diperoleh dari hasil penyulingan bagian ranting dan daun kayu putih. Minyak atsiri ini dimanfaatkan sebagai minyak pengobatan, selain itu juga bisa dikonsumsi secara oral (diminum) atau, pemakaian pada umumnya dibalurkan ke bagian – bagian tubuh yang sakit. Khasiat minyak kayu putih ini yaitu sebagai penghangat untuk tubuh, pencegah perut kembung, melemaskan otot – otot. Minyak kayu putih ini juga digunakan untuk kombinasi berbagai salep, bahan kombinasi minyak penghangat, bahan penyusunan minyak telon.

Minyak atsiri pada tumbuhan jeruk purut diperoleh dari bagian buahnya. Hingga saat ini pemanfaatan minyak atsiri daun jeruk purut tergolong masih sedikit jika dibanding minyak atsiri pada jenis tumbuhan lainnya, tetapi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha dikarenakan ketersediaannya yang melimpah serta mudah dalam membudidayakannya. Minyak atsiri dari tumbuhan daun jeruk purut digunakan untuk pengharum ruangan, obat, bahan parfum, kosmetik, aroma terapi, menyeimbangkan sistem saraf dan meningkatkan nafsu makan.

Minyak Atsiri pada tumbuhan adas diproduksi dari bagian buah dan bijinya. Minyaknya biasa dimanfaatkan untuk merangsang keluarnya angin perut, menanggulangi  asma, mengatasi masuk angin dan mengatasi perut kembung.

Minyak atsiri pada tumbuhan gardapura terdapat pada bagian daun dan gagang. Daun gardapura yang masih segar memiliki aroma yang sangat aromatis sehingga dimanfaatkan untuk aromaterapi, kosmetik, parfum dan farmasi. Selain itu, minyak atsiri gandapura juga digunakan sebagai insektisida. Serta digunakan untuk  berbagai campuran utama produk obat gosok, seperti obat gosok penghilang pegal – pegal dan rematik.

Minyak atsiri pada tumbuhan kapulaga bersumber dari bagian buah dan bijinya. Minyak atsiri kapulaga memiliki berbagai manfaat diantaranya sebagai antioksidan, pengenceran dahak , memperlancar pengeluaran gas perut, obat encok, penambah aroma, demam, mulas, sebagai penghangat tubuh, antitusif, membersihkan darah dan analgetik. Di pabrik Amerika, Minyak kapulaga juga digunakan untuk penyedap minuman besoda serta es krim.

Minyak atsiri pada tumbuhan anis diproduksi dari bagian buah dan bijinya. Minyak atsiri anis digunakan untuk bahan obat batuk putih yang diperuntukkan untuk mengobati anak kecil karena sangat aman dan tidak memiliki efek samping.

Minyak atsiri pada tumbuhan ketumbar bersumber dari bagian buah dan bijinya. Minyak ketumbar dimanfaatkan untuk bahan baku parfum, aroma makanan dan minuman, farmasi, sabun mandi, sabun cuci, bahan dasar lilin, insektisida, pestisida dan sintesis vitamin E.

Minyak atsiri pada tumbuhan lada dihasilkan dari bagian buah, daun dan bijinya. Minyak atsiri tanaman lada dimanfaatkan sebagai insektisida, obat, antioksidan, antibakteri, pereda nyeri, membantu pencernaan, penurun kolesterol, serta melancarkan peredaran darah.

Minyak atsiri pada tumbuhan seledri diproduksi pada bagian biji, daun dan batangnya. Minyak seledri digunakan sebagai pemberi rasa pada berbagai jenis produk bahan pangan, seperti soup, sosis, daging kaleng dan saus. Selain itu minyak atsiri biji seledri digunakan penenang anti kejang, penghambat pertumbuhan Histoplasma capsulatum dan Candida albicans. Penyebaran biji pada tumbuhan seledri biasanya melalui bantuan manusia (antropokori)

Minyak atsiri pada tumbuhan eucalyptus diperoleh pada bagian daunnya. Minyak atsiri daun eucalyptus dapat dimanfaatkan untuk minyak obat, pembersih, parfum, suplemen makanan dalam kadar kecil dan pewangi. Selain itu, minyak daun eucalyptus memiliki sifat anti serangga sehingga digunakan sebagai produk anti nyamuk.

Itulah 18 tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia yang dapat dibudidayakan sesuai dengan keadaan geografis negara ini. Hasil penyulingan minyak atsiri dari berbagai tumbuhan – tumbuhan tersebut diatas dapat dikembangkan sehingga menjadi sumber devisa negara serta sebagai produk Indonesia yang bermanfaat untuk berbagai kebutuhan masyarakat.