Bioluminesensi adalah

Bioluminesensi adalah emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya reaksi kimia tertentu. Hingga saat ini, bioluminesensi telah ditemukan secara alami pada berbagai macam makhluk hidup seperti cendawan, bakteri, dan organisme di perairan, namun tidak ditemukan pada tanaman berbunga, hewan vertebrata terestrial, amfibi, dan mamalia.

Sebagian besar plankton memiliki kemampuan menghasilkan pendaran, terutama plankton yang hidup di perairan laut dalam. Pada mikroba, bioluminesensi yang dihasilkan belum diketahui manfaatnya, sedangkan pada hewan umumnya digunakan sebagai sinyal kawin, predasi, dan perlindungan terhadap pemangsa.

  • 1. Ubur-ubur Victoria (Aequorea Victoria)

Juga dikenal sebagai ubur-ubur kristal (crystal jellyfish), spesies ini tidak berwarna dan transparan dalam penampilan dan mendiami pantai barat Amerika Utara. Tentakel yang memiliki nematocysts yang membantu dalam menangkap mangsa. Telah digunakan dalam ilmu pengetahuan karena memiliki protein yang disebut GFP, yang bertanggung jawab untuk warna hijau neon biru ubur-ubur. Protein ini telah digunakan dalam percobaan ilmiah seperti menciptakan kelinci yang bersinar di bawah lampu hitam! GFP telah berguna dalam mempelajari proses-proses sel untuk memberikan wawasan dalam mendapatkan solusi untuk masalah kesehatan yang serius seperti Alzheimer.

Untuk melihat keindahannya mari kita lihat video berikut ini :

  • 2. Ubur-ubur Topi Bunga (Flower Hat Jelly)

Ubur-ubur ini adalah spesies langka dan umumnya dalam ukuran kecil dengan lebar hanya sekitar enam inci. Hal ini juga dikenal sebagai Formosa Olindias dan sangat mencolok dengan nuansa warna ungu dan oranye. Ia memiliki penampilan memiliki topi bunga neon pink di kepalanya. Hal ini karena tentakel, ketika tidak digunakan, kumparan dan menempel pada pelek. Ia memiliki sengatan yang menyakitkan tetapi non-mematikan untuk manusia. Hal ini terutama memakan ikan kecil menangkap mangsanya dengan menyuntikkan racun dari sel-sel sengatnya tentakel. Ini mendiami Brasil, Argentina dan perairan Jepang.

Untuk melihat keindahannya mari kita lihat video berikut ini :

  • 3. Cumi Kunang-Kunang

Cumi-cumi ini banyak ditemukan di Teluk Toyama, Prefekture Toyama. Spesies cumi yang bernama latin watasenia scintillans ini adalah satu-satunya di keluarga besar cephalopoda yang bisa mengeluarkan cahaya di tubuhnya. Mereka umumnya muncul ke permukaan laut saat malam tiba dan menerangi bibir pantai dengan warna yang kata orang sungguh romantis.

Fungsi bioluminesensi sendiri pada hewan adalah alat komunikasi mereka, sebab umumnya mereka hidup di perairan dalam yang tak tersentuh sinar matahari. Tak hanya terdapat pada cumi Watasenia scintillans, bioluminesensi juga dimiliki beberapa jenis hewan perairan dalam hingga 1200 kaki di bawah laut.

Cumi-cumi ini naik ke permukaan pada musim semi antara Maret dan Juni, untuk meletakkan telur mereka. Saat itulah ombak mendorong mereka ke tepi pantai Teluk Toyama, yang memberi efek pantai seperti bersinar.

Untuk melihat keindahannya mari kita lihat video berikut ini :

  • 4. Kalajengking

Sekelompok peneliti berhasil temukan kalajengking yang tubuhnya dapat bercahaya di tempat gelap. Hewan yang ditemukan di Death Valley National Park ini mengeluarkan warna hijau lembayung kebiruan dan berukuran 16 milimeter. Menurut peneliti di Science.Widener.edu, diduga hanya kalajengking dewasa saja yang dapat mengeluarkan cahaya.

Sama halnya dengan jamur, kalajengking tidak benar-benar menghasilkan cahaya mereka sendiri. Kalajengking memiliki zat kimia dalam eksoskeleton mereka.

  • 5. Dinoflagellates

Pernah melihat hamparan bintang di atas permukaan air laut? Bukan sekedar bayangan atau pantulan dari gemerlap bintang di angkasa. Bintang di permukaan laut ini bersinar terang menakjubkan bak bintang di langit. Itulah dia, dinoflagellata.

Organisme ini adalah phytoplankton yang sering muncul di beberapa lautan di dunia ketika malam tiba. Dinoflagellates akan mengeluarkan cahaya biru seperti fosfor ketika mereka terganggu oleh manusia, hewan atau hantaman ombak.

Sejatinya, phytoplankton ini bukan hanya dapat mengeluarkan cahaya biru saja, namun juga dapat mengeluarkan warna lain seperti hijau, kuning dan merah. Namun juga ada beberapa jenis dari keluarga Dinoflagellates yang tidak dapat mengeluarkan cahaya.