Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Merdeka.com - Sejak Gregor Mendel melakukan eksperimen pemuliaan seleksi buatan dengan tanaman kacang polongnya, dan memahami bagaimana sifat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, genetika telah menjadi bidang biologi yang penting.

Genetika sering digunakan sebagai cara untuk menjelaskan evolusi, bahkan kala Charles Darwin tidak mengetahui cara kerjanya ketika ia pertama kali mengemukakan Teori Evolusi yang asli.

Seiring waktu, ketika masyarakat mengembangkan lebih banyak teknologi, perkawinan evolusi dan genetika menjadi jelas. Sekarang, bidang Genetika adalah bagian yang sangat penting dari Sintesis Modern Teori Evolusi.

Ketika studi tentang pewarisan berkembang melampaui tujuh sifat yang awalnya diperiksa Mendel dan juga termasuk organisme selain tanaman kacang polong, ahli biologi mulai memperhatikan berbagai hubungan antara alel, kode untuk sifat yang sama. Interaksi alel ini tidak hanya resesif atau dominan, dan mereka sangat memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana genotip mengarah ke fenotip.

Berikut lebih jelasnya pengertian genotip dan fenotip dalam pewarisan sifat beserta contohnya dilansir dari ThoughtCo:

2 dari 3 halaman

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

© boldsky.com

Untuk memahami bagaimana genetika berperan dalam evolusi, penting untuk mengetahui definisi yang benar dari terminologi genetika dasar. Dua istilah yang akan digunakan berulang kali adalah genotip dan fenotip. Meskipun kedua istilah tersebut berkaitan dengan sifat-sifat yang ditunjukkan oleh individu, ada perbedaan dalam artinya.

Pengertian genotip

Kata genotip berasal dari bahasa Yunani “genos” yang artinya “lahir” dan “typos” yang berarti “tanda”. Meskipun keseluruhan kata "genotip" tidak secara tepat berarti "tanda lahir" seperti yang kita pikirkan tentang frasa tersebut, hal itu berkaitan dengan genetika seseorang sejak lahir.

Genotip adalah komposisi atau susunan genetik yang sebenarnya dari suatu organisme. Kebanyakan gen terdiri dari dua atau lebih alel yang berbeda, atau bentuk suatu sifat.
Alel adalah salah satu dari dua atau lebih versi gen. Seorang individu mewarisi dua alel untuk setiap gen, satu dari setiap orang tua.

Jika kedua alel itu sama, individu tersebut homozigot untuk gen tersebut. Jika alelnya berbeda, individu tersebut heterozigot. Meskipun istilah alel awalnya digunakan untuk menggambarkan variasi di antara gen, sekarang istilah alel juga mengacu pada variasi di antara sekuens DNA non-coding.

Gen itu kemudian mengekspresikan sifat apa pun yang dominan pada pasangan tersebut. Itu juga bisa menunjukkan pencampuran dari ciri-ciri tersebut atau menunjukkan kedua ciri secara setara, tergantung pada karakteristik mana yang dikodekannya. Kombinasi kedua alel tersebut merupakan genotip suatu organisme.

Genotip seringkali dilambangkan dengan dua huruf. Alel dominan akan dilambangkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif diwakili dengan huruf yang sama, tetapi hanya dalam bentuk huruf kecil.

Misalnya, ketika Gregor Mendel melakukan eksperimennya dengan tanaman kacang polong, dia melihat bunganya berwarna ungu (sifat dominan) atau putih (sifat resesif). Tanaman kacang ungu mungkin memiliki genotip PP atau Pp. Tanaman kacang polong berbunga putih akan memiliki genotip pp.

3 dari 3 halaman

Sifat yang ditunjukkan akibat pengkodean dalam genotip disebut fenotip. Fenotip adalah ciri fisik aktual yang ditunjukkan oleh organisme.

Pada tanaman kacang polong, seperti pada contoh di atas, jika alel dominan bunga ungu terdapat dalam genotip, maka fenotipnya adalah ungu. Bahkan jika genotip memiliki satu alel warna ungu dan satu alel warna putih resesif, fenotip tersebut tetaplah bunga ungu. Alel ungu yang dominan akan menutupi alel putih resesif dalam kasus ini.

Hubungan Antara Keduanya

Genotip individu menentukan fenotip. Namun, tidak selalu mungkin untuk mengetahui genotip hanya dengan melihat fenotip. Dengan menggunakan contoh tanaman kacang polong berbunga ungu di atas, tidak ada cara untuk mengetahui dengan melihat satu tanaman apakah genotip tersebut terdiri dari dua alel ungu dominan atau satu alel ungu dominan dan satu alel putih resesif.

Dalam kasus tersebut, kedua fenotip akan menunjukkan bunga ungu. Untuk mengetahui genotip yang sebenarnya, riwayat keluarga dapat diperiksa atau dapat dikawinkan dalam uji silang dengan tumbuhan berbunga putih, dan keturunannya dapat menunjukkan apakah ia memiliki alel resesif tersembunyi atau tidak.

Jika persilangan uji menghasilkan keturunan resesif, genotip bunga induk harus heterozigot atau memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif.

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Pada artikel Biologi kelas XII kali ini, kamu akan mempelajari tentang persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid pada Hukum Mendel.

--

Halo teman-teman yang di sana! Kamu, iya kamu! Siapa di antara kamu yang tahu siapa ilmuwan yang dijuluki sebagai Bapak Genetika Modern?

Jawabannya pasti sudah ketebak ya saat kamu membaca judul artikel ini. Yup! Beliau adalah Mendel. Nama lengkapnya adalah Gregor Johann Mendel. Mendel menemukan bahwa pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti suatu pola tertentu.

Penemuan itulah yang sampai sekarang kita sebut dengan nama Hukum Mendel. Nah, Hukum Mendel ini dibagi menjadi dua nih, yang pertama adalah Hukum I Mendel dan yang kedua adalah Hukum II Mendel.

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Baca juga: Pola-Pola Hereditas

Perlu kamu ketahui, Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi bebas. Kenapa? Karena pada hukum ini, gen di dalam alel mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat pembentukan gamet. Alel itu sendiri adalah pasangan gen yang terletak di lokus yang sama pada kromosom homolog. 

Di sisi lain, Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di dalam gamet mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan individu baru. So, jangan sampai tertukar ya, Squad. Nah, Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel ini diterapkan pada proses persilangan yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Yuk, langsung saja kita simak!

Sebelum kita masuk ke inti dari pembahasan kita, ada istilah-istilah dalam persilangan yang perlu kamu ketahui dulu nih. Supaya kamu nggak bingung, ayo kita kenali istilah-istilah tersebut. Apa saja ya? Ini dia!

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Oke, setelah kamu tahu apa saja simbol dan istilah-istilah dalam persilangan itu, sekarang yang harus kamu ketahui adalah bagaimana cara dalam menentukan gamet. Gamet yang akan kita ketahui adalah berapa jumlahnya serta apa jenisnya.

Baca juga: Mengenal Gen, DNA, dan Kromosom


Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Nah, sekarang kamu sudah tahu macam-macam simbol, istilah, serta cara dalam menentukan gamet, nih. Berarti kamu sudah siap untuk masuk ke pembahasan yang kita nanti-nanti dari tadi. Daripada terlalu banyak nulis, mending langsung kita simak saja, yuk!

Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja, seperti warna bunga (merah, putih, dsb) atau bentuk buah (bulat, lonjong, dsb).

Pada persilangan monohibrid berlaku Hukum Mendel I karena pada saat pembentukan gamet kedua (G2), gen di dalam alel yang sebelumnya berpasangan akan mengalami pemisahan secara bebas dalam dua sel anak (gamet). Secara bebas di sini maksudnya adalah pemisahan kedua gen tersebut tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pasangan gen yang lainnya.

Mendel melakukan persilangan monohibrid dengan satu sifat beda yang menunjukkan sifat dominansi yang muncul secara penuh dan sifat dominansi yang tidak muncul secara penuh (intermediet).

Baca juga: Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Kasus dominansi penuh

Persilangan pada kasus dominansi penuh akan terjadi apabila sifat gen yang satu lebih kuat dibandingkan dengan sifat gen yang lainnya. Akibatnya, sifat gen yang lebih kuat itu dapat menutupi sifat gen yang lemah. Dalam hal ini, gen yang memiliki sifat yang kuat disebut gen dominan dan gen yang memiliki sifat yang lemah disebut gen resesif.

Perhatikan contoh di bawah ini, ya.

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) dengan gen M bersifat dominan penuh terhadap m. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2!

Penyelesaian:

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Berdasarkan persilangan di atas, kita bisa mengetahui perbandingan fenotip dan genotipnya. Perlu diingat kalau fenotip adalah sifat yang tampak. Jadi, berdasarkan hasil F2 kita bisa tahu kalau perbandingan fenotipnya adalah 3 : 1 (3 sifat merah : 1 sifat putih). Sedangkan, untuk perbandingan genotipnya diperoleh MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.

Kasus dominansi tidak penuh (Intermediet)

Persilangan pada kasus intermediet terjadi apabila sifat dari kedua gen sama-sama kuat. Jadi, tidak ada gen yang bersifat dominan ataupun resesif.

Perhatikan contoh di bawah ini.

Persilangan antara bunga mawar merah (MM) dengan bunga mawar putih (mm) dengan M dan m sama-sama merupakan gen dominan. Lakukanlah persilangan sampai mendapatkan F2!

Penyelesaian:

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut
 

Bagaimana nih? Sampai di sini paham ya? Kalau begitu, ayo kita lanjut ke jenis persilangan yang kedua, yaitu persilangan dihibrid.

Baca juga: Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Persilangan Dihibrid

Jika pada persilangan monohibrid kita hanya memperhatikan satu sifat beda saja, maka pada persilangan dihibrid kita akan memperhatikan dua sifat beda atau lebih. Misalnya warna buah dan bentuk buah, warna buah, bentuk buah, dan rasa buah, dsb.

Pada persilangan dihibrid berlaku Hukum II Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang tadinya mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas. Penggabungan secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.

Perhatikan contoh berikut ini.

Persilangan antara biji bulat kuning (BBKK) dengan biji kisut hijau (bbkk). Biji bulat (B) dominan terhadap biji kisut (b) dan warna kuning (K) dominan terhadap warna hijau (k). Lakukan persilangan sampai mendapat F2!

Penyelesaian:

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Sehingga, akan diperoleh F2 = bulat kuning (B_K_), bulat hijau (B_kk), kisut kuning (bbK_), kisut hijau (bbkk). 

Untuk perbandingan fenotipnya adalah sebagai berikut:

Perbandingan fenotip = bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau = 9 : 3 : 3 : 1. 

Wow, lumayan panjang ya pembahasan kita kali ini. Bagaimana, sudah mulai pusing?

Tapi tenang, pembahasan yang kelihatannya panjang dan rumit ini aslinya mudah kok, serius deh! Nah, kalau kamu cuma baca doang tanpa latihan soal, kan nggak afdol tuh. Oleh karena itu, di bawah ini ada latihan soal nih. Langsung dicoba, ya! Nanti yang sudah dapat jawabannya, bisa langsung tulis di kolom komentar. Oke?

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Oke, selesai sudah pembahasan menarik kita kali ini tentang persilangan monohibrid dan dihibrid pada Hukum Mendel. Oh iya, kalau kamu masih bingung dengan materi ini, atau kamu ingin pelajari materi ini lewat video animasi biar lebih menarik lagi belajarnya, kamu bisa lho download aplikasi Ruangguru, lalu pilih aplikasi ruangbelajar. Dijamin, belajar jadi tambah asik dan nggak membosankan! Semangat belajar, ya! Semangat meraih mimpi!

Bila hanya terdapat satu sifat yang tampak disebut

Referensi:

Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.

Artikel ini diperbarui pada 14 Desember 2020.