Bila dalam permainan bulu tangkis terjadi kedudukan 29 sama maka permainan akan berakhir jika

Sistem perhitungan poin bulu tangkis telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari sistem klasik pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.

Sistem ini berlaku sampai tahun 2002 sebelum diganti dengan sistem 5x7 poin. Sistem yang berlaku adalah sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin.

Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:

Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda

  • Satu set terdiri dari 15 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 13 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 13 akan menentukan apakah terjadi jus 5 (permainan akan berakhir pada poin 18) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
  • Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
  • Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 13 sama, maka tidak ada penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 14 sama.

Untuk partai tunggal putri

  • Satu set terdiri dari 11 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 9 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 9 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).
  • Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).
  • Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 9 sama, maka tidak ada penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 10 sama.

Sistem ini hanya berlaku dari Januari sampai Agustus 2002.

Sistem yang berlaku adalah masih sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin, namun berbeda dengan sistem klasik, seorang/sepasang pemain baru akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan tiga set permainan.

Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri. Dengan perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:

  • Satu set terdiri dari 7 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 6 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 6 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 8) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 7).

Mulai Agustus 2002, sistem perhitungan kembali ke sistem klasik dengan sedikit perubahan:

Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda

  • Satu set terdiri dari 15 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).

Untuk partai tunggal putri

  • Satu set terdiri dari 11 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).

Sistem ini mulai diberlakukan pada bulan Mei 2006. Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri.

Sistem yang berlaku adalah sistem reli poin atau dengan kata lain setiap seorang pemain melakukan kesalahan, lawan langsung memperoleh poin.

Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhitungan poin tiap setnya sebagai berikut:

  • Satu set terdiri dari 21 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 20 sama, otomatis akan terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 22).
  • Jus 3 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama (permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin).
  • Bila terjadi kedudukan 29 sama, tidak lagi diberlakukan jus (permainan akan berakhir pada poin 30).
  • (Inggris) Laws of Badminton

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_perhitungan_poin_bulu_tangkis&oldid=19120534"

Sistem Perhitungan Poin (Sumber: Pixabay)

Skor bulu tangkis diperlukan untuk memberikan nilai kepada para pemain yang saat itu sedang bertanding. Permainan bulu tangkis sama seperti olahraga lainnya, yaitu membutuhkan sistem skor atau penilaian agar pertandingan lebih adil.

Sistem perhitungan skor bertujuan untuk mengetahui siapa pemenang dari permainan tersebut. Lalu, pertandingan dapat selesai dengan semestinya. Sebab, para pemain juga membutuhkan istirahat setelah bermain.

Sebenarnya, sistem perhitungan skor permainan bulu tangkis dibagi menjadi empat kategori, yakni penilaian dasar, interval, ganda, serta tunggal.

Perhitungan Skor Bulu Tangkis

Sistem perhitungan skor dalam permainan bulu tangkis (tunggal atau ganda) terdiri atas tiga kali reli 21 poin. Pemenang dalam pertandingan bulu tangkis adalah pemain atau pasangan yang sudah memenangkan dua set.

Sedangkan untuk set ketiga adalah set penentuan, di mana pemain atau pasangan yang memenangkan set ini nantinya akan menjadi pemenang pertandingan.

Apabila kedua belah pihak sudah mencapai 20 poin, maka dibutuhkan selisih dua poin untuk menentukan pemenangnya.

Namun, jika poin kedua tim sudah sama-sama mencapai 29 poin dan belum memiliki selisih dua poin, maka tim yang lebih dulu mencapai 30 poin akan ditetapkan sebagai pemenang.

Selain aturan dasar seperti yang telah dijelaskan di atas, ada juga sistem interval dalam permainan bulu tangkis. Dalam sistem ini, setiap pemain yang sudah mencapai 11 poin akan memiliki waktu interval atau istirahat selama 60 detik untuk kedua pemain sebelum melanjutkan permainan hingga selesai.

Sementara untuk jarak antar set, ada waktu interval sebanyak dua menit untuk istirahat dan nantinya di set terakhir (set ketiga), perubahan pemain akan berakhir ketika ada salah satu pihak yang memimpin pada poin ke-11.

Jadi, ketika diberi waktu interval, maka kamu harus bisa memaksimalkannya dengan baik untuk menyusun rencana selanjutnya.

Servis Bulu Tangkis (Sumber: Pixabay)

Jika kamu bermain pada sistem tunggal, maka ada beberapa ketentuan perhitungan skor tambahan, yaitu saat kedudukan masih baru mulai alias masih dalam keadaan 0 – 0.

Maka, server atau pihak yang melakukan service ketika mencetak skor tidak akan masuk penilaian atau kedudukan masih tetap dikatakan imbang untuk kedua pemain.

Server juga harus melakukan service dari kanan sisi lapangan, kemudian ketika server mencatatkan skor ganjil, maka ketika ingin melakukan service harus berada di sisi kiri lapangan.

Jika server memenangkan reli, maka akan mendapatkan poin dan bisa kembali melakukan service. Lalu, begitu juga sebaliknya untuk pihak lawan.

Sedangkan saat dalam sistem permainan ganda, ada juga peraturan perhitungan skor bulu tangkis sendiri, yaitu setiap kubu hanya memiliki satu service. Ketika masih di awal pertandingan atau kedudukan sama kuat, maka server melakukan service dari sisi kanan lapangan, dan ketika skornya ganjil maka dari sisi kiri lapangan.

Sejarah Perhitungan Skor Bulu Tangkis adalah

Shuttle Kock (sumber: Pixabay)

Sistem skor bulu tangkis mengalami beberapa kali perubahan, setidaknya sudah tiga kali pergantian sistem hingga sekarang. Menurut berbagai sumber, pihak BWF pernah melakukan tiga kali pergantian dengan rincian pertama pada sistem 11 x 5, 5 x 7, dan 3 x 21.

Salah satu faktor penyebab mengapa terus dilakukan perubahan sistem perhitungan skor bulu tangkis adalah karena dirasa terlalu lama untuk durasinya. Jadi, banyak orang merasa bosan ketika menontonnya. Oleh sebab itu, pihak BWF melakukan pergantian hingga tiga kali sebelum akhirnya mematenkan sistem 3 x 21 sampai sekarang ini.

Ada beberapa perbedaan pendapat ketika sedang dilakukan pemungutan suara untuk menentukan ingin menggunakan sistem perhitungan mana yang cocok untuk ke depannya. Banyak perwakilan negara dari Asia yang lebih menyukai sistem 3 x 21 dibanding 11 x 5 yang diusulkan oleh beberapa perwakilan negara Eropa.

Bahkan, BWF juga pernah menggunakan sistem 5 x 7. Sebab, hal itu dianggap lebih efisien, kemudian pemain tidak akan kelelahan ketika sedang bertanding. Namun, faktanya sangat berbeda. Banyak pemain yang mengeluhkan sistem ini, akhirnya sistem tersebut hanya bertahan selama 8 bulan saja.

Sistem perhitungan skor bulu tangkis dengan cara 3 x 21 poin mulai dilaksanakan sejak Mei 2006 untuk putra dan putri, di mana sistem ini tidak mengenal adanya aturan pindah bola. Apabila ada pihak yang melakukan kesalahan, maka poin langsung diberikan kepada pihak lainnya.

Akhirnya, sistem ini mampu membawa kembali pamor olahraga bulu tangkis hingga sekarang ini. Di kawasan Asia, olahraga bulu tangkis bisa dikatakan sebagai salah satu permainan favorit untuk semua kalangan. Pertandingan menjadi lebih seru dan menyenangkan serta tidak terlalu lama untuk kedua pihak.

Demikian bagaimana sistem skor bulu tangkis yang ditetapkan secara internasional oleh BWF. Permainan ini semakin melejit pamornya semenjak mendulang berbagai prestasi di kejuaraan nasional dan internasional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA